Selasa, 03 April 2018

Khotbah Visitasi Radio Maestro FM


Sobat Maestro yg Dikasihi Tuhan
Apa itu sukacita yang sempurna?
Apakah dengan kita memiliki segala macam yang kita inginkan, kita dapat mengatakan diri kita memiliki sukacita?
Apakah dengan mengatakan bahwa saya tanpa masalah dan hidup ini lancar-lancar saja, saya dapat berkata memiliki sukacita?
Tampaknya kata sukacita merupakan kata yang cukup penting dalam sepanjang pemberitaan Firman Tuhan yang disaksikan Alkitab.Kembali pada pertanyaan apa itu sukacita yang sempurna?
Maka, setidaknya ada 3 poin penting yang dapat menjawab akan hal tersebut.
1.Sukacita yang sempurna adalah wujud nyata dari relasi seorang murid dengan Bapa (Allah)
2.Sukacita yang sempurna adalah wujud nyata dari ketaatan untuk menuruti perintah-Nya
3.Sukacita yang sempurna adalah wujud nyata seseorang yang berani untuk membagikan kasihnya kepada orang lain (sesama).
SUKACITA YANG SEMPURNA ADALAH WUJUD NYATA DARI RELASI SEORANG MURID DENGAN BAPA (ALLAH). Sahabat Maestro
KITA DICIPTAKAN UNTUK MELAYANI. Bukan Secara Kebetulan kita hidup sampai saat ini, tetapi ada Rencana Tuhan yg besar bagi hidup mu, dan bagi hidupku.
Karena itu Paulus katakan Dlm Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya..”  –
Alkitab menyatakan bahwa, bahkan sebelum Anda dilahirkan, Tuhan sudah membuat rencana pelayanan bagi Anda. Alasan mengapa begitu banyak orang menderita sekarang, mengapa banyak yang ingin bunuh diri, serta merasa hampa adalah karena mereka telah kehilangan tujuan hidup, Kehilangan Sukacita.
Alkitab menyatakan bahwa jauh sebelumnya Tuhan merencanakan bahwa saya harus melayani orang lain serta Anda harus melayani orang lain. Ketika saya melayani orang lain, kebutuhan saya terpenuhi dan ketika saya memberikan hidup saya, saya akan menemukannya. Anda diciptakan untuk melayani/Menjadi Berkat bagi orang lain. Jika Anda tidak melayani di mana pun, Anda telah kehilangan tujuan Anda diciptakan. Itu adalah sebuah pukulan!
Setiap orang bisa memberikan kontribusi di dalam masyarakat. Perhatikan bahkan seorang ibu rumah tangga memiliki kontribusi di dalam keluarga dan masyarakat dengan menjaga keluarganya! Seorang bayi memiliki kontribusi di dalam membawa sukacita di rumah!
Nick Vujicic dilahirkan tanpa kaki dan lengan lebih dari 20 tahun yang lalu. Meskipun begitu, dia tidak mengizinkan keadaannya menghalanginya untuk melayani Tuhan. Beberapa tahun yang lalu, dia diundang untuk berbicara kepada tahanan penjara bersama dengan pemuka agama lainnya. Ketika gilirannya untuk berbicara tiba, dia berbicara tentang Yesus Kristus dan – secara menakjubkan 50% dari mereka mengangkat tangan mereka untuk menerima Yesus sebagai juru selamat mereka!
Tuhan bisa memakai siapa saja untuk memberi dampak bagi kerajaan-Nya.
ITU MEMBUKTIKAN SAYA MILIK KRISTUS
Kita melayani karena kita mengasihi Tuhan dan sebagai wujud kasih bahwa kita milik Tuhan. Yesus membuktikan bahwa Dia milik Bapa ketika Dia mengerjakan kehendak Bapa (Yoh 15:10).
Ketika kita berada di dalam Kristus, kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Kita bukan lagi menjadi miliki masa lalu kita tetapi Kristus yang telah menjadikan kita baru sehingga kita bisa melayani kehendak-Nya sebagai manusia baru di dalam Kristus.
Sahabat Maestro
Alasan kita melayani Tuhan adalah karena apa yang telah dikerjakan Tuhan bagi kitabelas kasihan-Nya. Ketika kita berpikir tentang apa yang telah dikerjakan Yesus Kristus bagi kita, pengorbanan-Nya bagi kita, tidak aka nada pengorbanan yang bisa kita lakukan dibandingkan dengan apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Bahkan jika kita tidak pernah mendapatkan penghargaan karena pelayanan yang kita lakukan untuk Tuhan, kita tetap berhutang pelayanan kepada-Nya. Karena itu Paulus katakan:“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Roma 12:1
Jadi kita memberikan hidup kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan. Seberapa besarnya yang telah kita kerjakan untuk Tuhan, tidak bisa disamakan dengan apa yang Dia kerjakan bagi kita di kayu salib. Kita berhutang kepada Tuhan dan sebagai anak-anak Tuhan, kita akan kembali ke rumah kekal bersama Tuhan.
Paulus mendedikasikan hidupnya bagi pekerjaan Kristus dan hidup setiap hari bagi Tuhan (Filipi 1:21) setelah dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya. Satu perjumpaan dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik mengubah seluruh hidupnya. Paulus menyadari bahwa dia berhutang kepada Yesus dan tidak ada yang bisa menghentikannya untuk melayani Yesus sebagai Tuhan dan Rajanya.
KARENA ITU ADALAH MANFAAT HIDUP SAYA YANG TERBAIK
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” – 1 Korintus 15:56
Sahabat Maestro yg Kekasih: Ada
Empat Hal yang Harus Menggerakkan Orang Percaya Dalam Melayani Tuhan:
1. Tergerak Oleh Kepatuhan / Ketaatan
Di dalam kitab Ulangan 13:4, nabi Musa menulis, “Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus kamu dengarkan, kepadaNya kamu harus berbakti dan berpaut.” Ayat tersebut berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah. Di tengah rangkaian kata-kata yang memerintahkan agar kita patuh kepadaNya, terdapat perintah “kepadaNya harus kamu berbakti”. Berbakti kepadaNya berarti mengabdi kepadaNya dan melayani Dia. Ya, kita harus melayani Dia karena kita mau mematuhi Dia.  Jika kita tidak melayani Tuhan, itu berarti tidak mematuhi Dia. Jadi, tidak melayani Tuhan adalah suatu dosa.Karena kita Menghambat Orang lain Untuk Mengenal Kasih Tuhan.
2. Tergerak Oleh Rasa Syukur / Terima kasih
Tidakkah Anda ingat, bagaimana malangnya hidup Anda sebelum mengenal Yesus Kristus, tanpa tujuan dan tanpa harapan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana berdosanya Anda kepada Tuhan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana rasanya ketika Anda tahu bahwa Tuhan Yesus bersedia mati bagi Anda, mengampuni dosa-dosa Anda yang sangat banyak agar Anda selamat dan memberi Anda jaminan hidup kekal di sorga?
Seorang yang sungguh sadar bahwa hidupnya saat ini adalah anugerah Tuhan akan mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia akan melayani Tuhan seumur hidupnya meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa membalas anugerah Tuhan yang besar itu.
Dengan memberikan diriNya sendiri sebagai korban penebusan dosa Anda, Tuhan Yesus sudah melakukan sesuatu yang terbesar bagi Anda. Tidak ada pemberian yang lebih besar daripada itu. Tidakkah Anda menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar yang dapat ia perbuat bagi Anda daripada memberikan dirinya bagi keselamatan Anda? Dia adalah segalanya bagi kita. Kalau kita sebagai hambanya tidak dapat melayani Dia dengan penuh rasa terima kasih, apa yang dapat membuat kita berterima kasih kepadaNya?
3. Tergerak Oleh Sukacita
Berikut ini isi pesan Mazmur 100:2: “Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.” Melayani Tuhan tidak pantas dilakukan dengan hati yang mengomel atau kecut. Kita harus melakukannya dengan sukacita. Pada zaman  dahulu kala, hamba-hamba raja sering dijatuhi hukuman mati hanya karena bermuka muram sewaktu melayani sang raja. Ada sesuatu yang tidak beres pada diri Anda kalau Anda tidak dapat melayani Tuhan dengan sukacita. Kalau anda melayani Tuhan hanya karena Anda merasa itu sudah kewajiban Anda, tidaklah aneh kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan sukacita. Kalau Anda melayani Tuhan hanya karena Anda mau masuk surga, tidaklah aneh kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan sukacita. Sebaliknya orang Kristen yang berterima kasih atas apa yang telah Tuhan lakukan baginya akan dapat melayani Tuhan dengan sukacita dan sukarela.
4. Digerakkan Oleh Kasih
Menurut Galatia 5:13, pelayanan harus dilakukan atas dasar kasih. Tidak ada “bensin” yang lebih baik untuk menggerakkan kita melayani dan memberi semangat selain kasih. Dalam pelayanan kita kepada Tuhan, kita melayaniNya bukan demi memperoleh uang, tetapi kita melakukannya atas dasar kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Melayani Tuhan bukanlah persoalan suka atau tidak suka. Kita diberi amanat, “pergilah!” maka kita pergi. Kasih Yesuslah yang mendesak kita pergi melayani. Kalau orang-orang Kristen dipenuhi dengan kasih Yesus, mereka akan digerakkan pula oleh kasih Yesus. Hasilnya mereka “tidak lagi hidup untuk  dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 korintus 5:14-15). Mereka melayani Allah dan sesamanya atas dasar kasih Yesus. Amin Pdt. RHL. Tobing, S.Th.. MA


Tidak ada komentar: