1.Melupakan apa yang ada di belakang (13-14)
Dalam hal ini
Paulus ingin menjelaskan kepada kita untuk melupakan semua kehidupan lama kita
dan mengarahkan pendangan kita kepada Tuhan. Misalnya Paulus melupakan atau
melupakan kesejajarannya dalam ilmu agama, dan dia juga tidak mengigat
lagi latar belakang dia yang adalah orang Farisi yang terpadang di mata
masyarakat. Bahkan setelah bertobat ia tidak lagi mengigat kesalahan yang
dilakukannya dalam penganiayaan. Kerena dia percaya bahwa Tuhan sudah menebus
semuanya itu.
2.Mengarahkan pandagan kepada Tuhan. (13)
Mengarahkan
diri kedepan yaitu menjalankan misi yang ada di dalam kehidupan kita yang
sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup yang
mengarahkan pandangan kepada Tuhan adalah hidup yang berfokus kepada Allah
hidup yang akan semakin mengenal Dia. Hidup yang berfokus kepada Tuhanakan
membuat kita semakin kuat dalam menjalani kehidupan kita, hidup yang berfokus
kepada Allah juga artinya hidup yang berkemenangan.
Meimiliki
ketekunan. Ketekunan adalah modal untuk
sukses, tanpa ketekunan mustahil kita bisa merain kemenangan. Ketekunan
memiliki arti rajin dan bersungguh-sungguh dalam mengerjaannya, dengan
melakukan kehendak Tuhan.
Hiduplah dengan berfokus kepada Allah dan hendaklah kehidupan kita
berpadanan dengan Kristus yang adalah Juru Agung dalam kehidupan kita.
Dalam dunia
pendidikan ada istilah yang mengatakan “Belajar sepanjang Hayat” (life long learning). Akan selalu ada
hal-hal yang baru untuk kita pelajari dalam kehidupan ini. Sehingga
usia tidak akan membatasi seseorang untuk belajar. Tidak akan ada orang yang
tamat dalam mempelajari apa yang ada dalam kehidupan ini.
Lebih dalam
lagi, kita juga hendak menggumuli panggilan kita sebagai seorang Kristen. Dalam
surat Paulus kepada jemaat Filipi ini kita diingatkan dalam hal iman kita
kepada Tuhan ada banyak yang harus kita pelajari. Terus berusaha dengan
sungguh-sungguh mencapai kemenangan iman kita.
Paulus menggambarkan pengajaran ini seperti seorang pelari dengan
kesungguhan untuk mencapai garis akhir. Sang pelari tidak tidak terusik akan
apa yang terjadi sebelumnya, apakah dulu dia penah menang berkali-kali ataupun
kalah berkali-kali. Namun, apa yang di depannya dia akan bersungguh-sungguh
untuk mencapainya.
Demikian halnya dengan iman kita kepada Tuhan, bahwa tidak ada dari kita
yang telah sempurna dalam panggilan kita sebagai
pengikut Kristus. Namun kita dengan sungguh-sungguh mau seperti yang
dikehendaki oleh Kristus. Selama kita hidup kita bersungguh-sungguh supaya pada
saatnya kita memperoleh kemenangan iman, yaitu panggilan sorgawi melalui Tuhan
kita Yesus Kristus.
Sehingga jangan ada dari antara orang Kristen yang
merasa bangga dan
hebat akan imannya. Merasa diri telah sempurna sebagai seorang Kristen. Namun,
kita diingatkan Firman Tuhan bahwa selama kita hidup maka selama itu pula kita
berada pada lintasan pertandingan. Kesempurnaan kita menjadi seorang Kristen
hanya terbentuk ketika kita mau sungguh-sungguh menjadi sempurna, atau jika
kita contohkan dalam bahasa yang lain “kita bisa pintar hanya ketika kita
sungguh-sungguh mau menjadi orang pintar” – “kita bisa sukses hanya ketika kita
sungguh-sungguh mau menjadi orang sukses”. Kata kuncinya adalah
“Kesungguhan”.
Kesungguhan
kita menjadi seperti yang dinginankan Yesus, inilah lintasan pertandingan yang
sedang kita lalui dalam hidup ini. Bersungguh-sungguh
menjadi seorang pengikut Yesus, tidak melihat apa yang di belakang, tetapi
melihat apa yang ada di depan. Apa yang telah terjadi sebelumnya dalam hidup
kita mungkin bisa sangat menyakitkan, sangat menyusahkan, kita bersusah hati,
menderita ataupun sebaliknya kita sangat bersukacita dengan berbagai alasan,
namun apapun yang telah terjadi kita di ajak melihat ke depan.
Ketika kita
terpaku pada kesuksesan maupun kegagalan pada masa lalu akan menghentikan
langkah kita maju ke depan mencapai garis akhir. Suka atau duka yang terjadi di
belakang kita tidak akan menyurutkan kesungguhan kita menjadi seorang yang di
kehendaki oleh Yesus. (Ibrani 12: 1-3). Mari
kita belajar dari Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberikan kita teladan
terbaik, bahwa Dia bertekun melaksanakan misiNya. Amen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar