Selasa, 03 April 2018

Khotbah Keb. Lansia Kejadian 4: 3-12


. Memberi Persembahan
Kain dan Habel adalah kakak adik yang memiliki pekerjaan yang berbeda. Kain menjadi petani dan Habel menjadi gembala kambing domba. Mereka mulai berkonflik ketika mereka akan memberikan persembahan kepada Tuhan. Namun dari cerita Kain dan Habel, kenapa Allah mengindahkan persembahan Habel dibanding Kain? Bukan karena apa yang dipersembahkan karena memang mereka memberi dari hasil pekerjaan mereka. Oleh karena itu ada dua prinsip pemberian yang menyukakan hati Tuhan.
Ada dua prinsip dalam memberi persembahan:
Meliputi Seluruh Keberadaan Kita
Pemberian atau persembahan haruslah meliputi seluruh perasaan, pikiran dan iman kita kepada Tuhan. Pemberian harus didasari dari hati yang tulus untuk memberi kepada Tuhan.
Menyangkut Hak dan Kedaulatan Tuhan Untuk Menilai Persembahan Kita
Manusia menilai pemberian secara lahiriah yaitu nilai dan jumlah, tapi Tuhan menilai menurut kedaulatanNya. Seringkali manusia terjebak dengan pemikiran bahwa pemberian kita akan menggerakkan hati Tuhan untuk memberikan apa yang kita inginkan. Kita lupa bahwa memberi bukanlah hal untuk menyogok Tuhan tapi tindakan karena kita mengasihi Tuhan dank arena Tuhan lebih dahulu memberi kepada kita.
Apa yang menjadi bagian kita dalam memberi persembahan:
Tidak Hanya Bicara Sekedar Jumlah.
Manusia melihat secara fisik, jika memberi banyak berarti sudah mengasihi Tuhan tapi Tuhan ingin mengajarkan kepada kita hal yang lebih dalam dari sekedar jumlah. Jika kita mulai menghitung secara jumlah apa yang telah kita beri, maka kita akan sangat mudah kecewa kepada Tuhan. Jumlah membuat Tuhan menjadi seperti pemuas hasrat kita, saat kita memberi banyak kita mulai menuntut Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, karena paradigma bahwa Tuhan adalah Allah Yang MahaKuasa, yang sanggup memberikan apa yang kita mau. Oleh karena itu, bukanlah jumlah yang menentukan berkenan atau tidaknya pemberian kita tapi hati kitalah yang membuat hati Tuhan berkenan menerima pemberian kita.
Memberi Dengan Hati
Orang yang memberi dengan hati, maka Tuhan melihat kedalaman hati kita seberapapun yang kita beri, itulah yang akan dipuji oleh Tuhan. Bagian kita bukanlah membanding-bandingkan pemberian kita dengan orang lain, tapi bagian kita hanyalah memberi kepada Tuhan. Pemberian bicara tentang korban, maka sebab itu persembahan kita harus meliputi seluruh hidup kita. Memberi dengan penuh pengorbanan kepada Tuhan.
Kain membenci Habel dan membunuhnya karena Allah lebih mengindahkan persembahan Habel. Hati Kain kecewa dan memendam amarah sehingga Kain kehilangan rasa hormat kepada Tuhan dengan menghilangkan nyawa adiknya sendiri. Menerima atau tidak persembahan manusia adalah hak kedaulatan Tuhan. Oleh karena itu, bersihkan hati kita saat ini, berdamailah dengan Tuhan, saat kita memberi persembahan kepada Tuhan, kita memberi dengan hati yang tulus dan penuh pengorbanan. Hilangkan pemikiran bahwa Tuhan wajib memberi kembali apa yang telah kita beri. Memberilah karena kita mengasihi Tuhan. Amin
"TUHAN YESUS MEMBERKATI"


Tidak ada komentar: