Minggu, 31 Januari 2010

IMAN YANG MENGHASILKAN KEPATUHAN

Lukas 11: 28 — Tetapi Ia berkata: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Kita bisa berdiri dengan baik kalau kita mempunyai sepasang kaki yang sama tinggi dan sama kuat. Demikian juga kita bisa berdiri di hadapan Tuhan dengan baik kalau kaki yang satu suka mendengar dan membaca firman Tuhan dan kaki yang lain senang melakukan-nya. Betapa sedih hati Tuhan karena banyak orang Kristen di akhir zaman yang tidak menyadari ia cacat di hadapan Tuhan, suka mendengar tapi tidak suka melakukan firman Allah. Ketika mendengar Tuhan berjanji kita menjadi pemenang, tapi orang itu tidak mungkin menjadi pemenang kalau tidak menghadapi pertempuran - ini yang orang Kristen tidak sukai- , peperangan yang terjadi itu akan menentukan orang Kristen itu menjadi pemenang atau tidak. Jika ingin menjadi pemenang pasti ada harga yang harus dibayar, peperangan Tuhan ijinkan untuk melatih agar kita memiliki otot-otot rohani yang kuat. Ia tidak jauh dari kita, Ia begitu kagum kalau kita bisa melewatinya (menjadi lebih dari seorang pemenang) bukan mundur dan tinggalkan Tuhan.
Ada beberapa jenis iman :
- Iman yang menyelamatkan Efesus 2 : 10, 8.
Allah sudah persiapkan pekerjaan yang baik sebelum kita lahir, itu sebabnya kita harus mempunyai iman. Iman yang timbul waktu mendengar firman Allah, menyambut dan percaya kepada firman Allah disebut iman pistis. Penjahat yang disalib disebelah kanan Yesus diselamatkan karena imannya telah menyucikan kesalahan. Firman yang ia imani menghasilkan keselamatan. Ini iman yang menyenangkan, hanya mendengar ia diselamatkan.
- Iman yang menghadirkan mujizat Matius 17:20.
Iman ini juga cukup menyenangkan, banyak orang yang ingin meraihnya. Ketika
berhadapan dengan gunung permasalahan, kita berkata pindah maka gunung ini akan pindah. Iman semacam ini sangat dibutuhkan setiap hari dan betapa bangganya kalau kita memiliki iman semacam ini.
- Iman yang menghasilkan ketaatan.
Tuhan tidak ingin kita hanya memiliki iman yang menyelamatkan dan iman yang meng-hasilkan mujizat. Tuhan senang kalau kita menjadi gandum unggul tapi betapa kecewa kalau gandum yang ada di atas meja per-jamuan tidak pernah memberi kesempatan untuk diolah menjadi roti. Dalam pesta Tuhan membutuhkan roti dari gandum yang bersedia digiling sampai halus. Yesaya 28: 28 ...gandum harus digiling untuk membuat roti... (Terjemahan Baru Internasional), di sini membutuhkan iman yang menghasilkan kepatuhan. Banyak yang tidak senang, proses iman yang menghasilkan kepatuhan sering merupakan jalan penderitaan, siksaan tapi berujung kepada sukacita, pesta kemenangan yang luar biasa.
Ayub 23:10. Tuhan yang paling tahu bagaimana mengelola hidup kita. Untuk memperoleh iman yang menghasilkan kepatuhan kita tidak bisa mengelak dari ujian. Jangan berharap menjadi emas murni kecuali harus menerima sekalipun api itu merugikan kita, bagian diri kita berubah ketika api menjilat sehingga kita tidak punya kebanggaan lagi tapi kita keluar sebagai emas murni. Waktu api melumat sampai habis kita tidak sendiri karena Tuhan ada di sana, Ia mengendalikan api itu.
II Raja-raja 8 : 1 - 6. Perempuan Sunem yang telah mengalami mujizat ketika ia mengimani perkataan nabi Elisa, ia yang semula mandul telah melahirkan bahkan ia sudah menikmati iman yang menghasilkan keselamatan, ia sudah bertanya kepada nabi Elisa untuk meninggalkan Sunem dan pergi ke Filistin selama masa paceklik 7 tahun dan Alkitab tidak pernah mencatat perempuan ini menderita di sana karena kepatuhan dan ketaatannya. Tapi justru pada waktu ia kembali ke Sunem, rumah dan ladangnya telah dirampas. Mungkin kita berpikir apakah ini hasil kepatuhan? Jangan berhenti sampai di situ karena ketika kita memiliki iman yang menghasilkan kepatuhan Tuhan menyedia-kan jalan keluar. Sementara raja Yoram mendengar kisahnya melalui Gehazi datanglah perempuan Sunem ini mengadukan masalahnya pada raja dan raja memerintah-kan pegawainya agar mereka yang merampas rumahnya mengosongkan rumah itu, membersihkan dan mengatur rapi, mereka yang merampas ladangnya harus diusir, dan hasil ladang selama tujuh tahun dikembalikan.
Iman yang menghasilkan ketaatan adalah iman yang akan mengangkat kita. Adakah kita terpuruk dalam soal iman, semangat, sukacita, pengharapan, kesehatan? Mungkin telah terbenam tapi ketika kita mengatakan Tuhan saya ingin memiliki iman yang menghasilkan kepatuhan sekalipun saya dirugikan, diper-katakan orang, Dia akan mengangkat kita dan mengadakan mujizat.

PENINGKATAN KUALITAS IMAN

Yakobus 1:12 - Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Pencobaan, gambarannya sama dengan anak-anak sekolah yang tepat pada waktunya mereka akan terima ulangan-ulangan dan ujian-ujian, semua akan mengalaminya. Bagaimana bisa dikenal kapasitas, potensi seseorang kalau tidak ada ujian? Demikian juga dengan perjalanan iman kita harus menghadapi ujian, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju setiap hari ada ‘ulangan’. Tiap hari memang ada pencobaan bukan berarti Tuhan biarkan tapi supaya kekristenan kita meningkat. Yakobus sedang memberi gambaran tentang orang percaya/gereja dalam perjalanan iman melewati lorong-lorong penderitaan bahkan dalam perjalanan iman dijemput oleh binatang buas (orang-orang yang mengusik kita), tapi inilah warna perjalanan iman orang percaya, kalau mereka tidak mengerti firman Allah mereka akan seperti bunga rumput layu.
Yakobus didorong oleh Roh Kudus berkata berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan di sepanjang perjalanan mereka, kalau demikian orang percaya sebagai apa di mata dunia?
Kejadian 23:1-4, menurut pengakuan Abraham statusnya di mata orang-orang Kanaan adalah orang asing dan pendatang; orang percaya adalah orang pendatang, orang perjalanan. Sebagai orang perjalanan, istrinya mati ia tidakAbraham adalah orang yang taat pada Tuhan, ketika Sara mempunyai tanah untuk menguburkannya. Sekalipun Abraham sebagai orang pendatang dan ia sangat dihormati oleh bani Het (Kejadian 23:6) tapi Abraham tetap berlaku sopan, di mana pun Abraham berada kemuliaan Allah turun dan daerah itu menjadi daerah keberkatan. Pada waktu ditawarkan tanah untuk menguburkan istrinya, Abraham tidak mau gratis tapi mau membayar penuh tanah untuk menguburkan istrinya (Kejadian 23:5-9). Sebagai orang perjalanan kalau ingin memiliki sesuatu yang sangat berarti, kita harus bayar harga dengan pengorbanan kita, orang perjalanan yang memiliki ‘iman gratisan’ tidak akan tahan bantingan.
Sebagai orang pendatang sering kali dunia memperlakukan semena-mena. Kejadian 26:15 - Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham ... telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah padahal jauh sebelumnya Abraham telah memberikan meterai dalam bentuk 7 anak domba kepada Abimelekh sebagai tanda bahwa sumur itu miliknya (Kejadian 21:30). Orang Filistin cemburu kepada Abraham karena di areal yang sama mereka melakukan penggalian tapi air tidak keluar lalu mereka menimbun sumur yang sudah digali Abraham dengan tanah. Hubungkan dengan Yosua 6:1 - Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya... inilah perlakuan dari dunia terhadap orang-orang perjalanan, bukan hanya sumur yang ditimbun tapi pintu ditutup. Kalau ini merupakan ‘ulangan’ dari Tuhan, terima dan kerjakan karena Ia adalah Maha Guru yang tahu persis kapan waktunya berhenti untuk ‘ulangan’, dan Ia selalu memperhatikan kita, Ia tidak membiarkan kita bahkan Ia memberikan jaminan apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka (Wahyu 3:7).
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, namun Allah punya cara untuk memimpin perjalanan kita, caranya: Keluaran 23:23 - Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka. Dalam rangka ‘ulangan-ulangan’ di perjalanan untuk meningkatkan kualitas iman sebagai orang perjalanan, malaikat Tuhan yang berjalan di depan, malaikat ini menyediakan pengalaman-pengalaman yang manis, pengalaman mujizat, seiring dengan itu malaikat ini membawa ke tengah 6 permasalahan, Matius 10:16 - Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala... Saat yang paling istimewa adalah saat Tuhan mendemonstrasikan bagaimana Ia menyertai kita (Keluaran 23:28).
Ketika kita dalam perjalanan menghadapi ‘ulangan-ulangan’, ujian, Tuhan tidak biarkan kita, Untuk apa kita dihentar ke tengah 6 suku bangsa, ke tengah serigala? Mazmur 144:1, inilah tujuannya, untuk melatih tangan kita supaya kita trampil, menang dalam peperangan. Tangan berbicara tentang aktivitas kita sebagai apapun, hubungkan dengan Matius 7:25, sering kali ada hujan dari atas = punya masalah dengan orang atasan, angin = teman sejawat, banjir = dari orang bawah; tangan juga berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan dan dengan sesama, semua dilatih supaya trampil.
Ketika kita trampil, kita berhasil dalam ujian, kembali ke Yakobus 1:12 kita akan menerima mahkota kehidupan (= imbalan/upah sekarang ini selama kita ada di dunia dan waktu kita menghembuskan nafas yang terakhir).
Amin.