Lupakan Masa Lalu,
Pandanglah Masa Depan
Pembaruan hidup merupakan proses
spiritualitas
yang tidak boleh berhenti atau selesai. Pertobatan bukan sekadar peristiwa
pembaruan yang merespons anugerah
keselamatan Allah di masa lampau, namun juga di masa kini. Saat pertobatan berhenti, maka iman kita terputus sehingga tidak
mampu menyambut karya Allah di masa kini. Iman seharusnya bergerak secara
sinambung dari masa lampau ke masa kini dan menggapai janji Allah di masa
mendatang. Kesinambungan sikap iman tersebut akan memampukan umat untuk bertahan dalam kesetiaan,
konsistensi etis, dan ketabahan dalam menghadapi godaan dunia. Namun betapa
sering kita terjebak pada romantisme
iman di masa lampau, sehingga tidak peka dan jeli dengan kehadiran dan
karya Allah yang terjadi pada situasi kini. Di Yesaya 43:18 Allah berfirman: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu,
dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!” Allah memanggil
setiap umat untuk peka dan jeli
dengan karya keselamatan-Nya di masa kini. Karena itu kita membutuhkan spiritualitas yang semakin tajam untuk membaca dan merespons pekerjaan Tuhan yang
tersembunyi dalam berbagai peristiwa yang sedang terjadi.
Secara garis
besar nas ini menyatakan bahwa kasih Allah terhadap umatNya adalah kekal, bahwa
akan ada kelepasan umat yang telah lama menderita di pembungan di Babel. Tuhan
akan membuka pengampunan kepada umatNya yang menjadi menderita akibat dosa
mereka. Dalam nas ini dinubuatkan bahwa Tuhan akan membuka kehidupan yang baru
kepada umatNya dan Tuhan akan dimasyurkan atas perbuatan kasihNya.
Bagaimanapun pergolakan
politik antar bangsa ketika itu, Tuhan memiliki kedaulatan penuh atas kehidupan
ini. Sehingga nubuat ini sekaligus memberikan penghiburan kepada umatNya untuk
tidak berputus asa dan tetap
berpengharapan bahwa Tuhan akan memberikan kelepasan atas
umatNya.
Ada
dua hal utama yang dapat disaksikan dalam nas ini:
1. Hal-hal
yang dahulu (ayat 16-17)
Tuhan telah memperkenalkan
DiriNya dalam perjalanan hidup umat Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang
Mahakudus, Raja dan yang menciptakan Israel (ay. 15). Dia juga adalah Tuhan yang mencipta, yang membentuk dan menebus
umat kepunyaanNya.Maz 100. Dalam sejarah perjalanan umat Israel, sudah sangat
jelas di perlihatkan Tuhan tentang siapa DiriNya. Tuhan menuntun umat Israel
keluar dari perbudakan Mesir dengan memberikan mereka jalan melalui laut dan
menyuruh para tentara yang gagah beserta dengan kereta kudanya terperangkap di
laut.
Dengan
mengingatkan kembali atas apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidup mereka,
bahwa kasih Tuha itu adalah kekal kepada umatNya, bahwa Dia adalah Tuhan
penebus umat yang telah dipilihNya.
2. Sesuatu
yang baru (ayat 18-21)
Dan sekarang, Tuhan hendak melakukan sesuatu yang baru di tengah-tengah
kehidupan umatNya, supaya jangan lagi mereka mengingat hal-hal yang dahulu.
Artinya, bahwa Tuhan akan berbuat atas umatNya jauh lebih besar dari apa yang
telah di perbuat oleh Tuhan sebelumnya. Peristiwa keluaran dari Mesir tidak
seberapa besarnya dibandingkan dengan apa yang akan dilakukan oleh Tuhan.
Tuhan akan
membuat sesuatu yang baru, “Aku
hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara”.
Tuhan mengungkapkan bagaimana kedaulatanNya atas
kehidupan ini untuk memberi kehidupan bagi umatNya.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, sebab Dia dapat berbuat
apapun untuk melepaskan umatNya dari pembuangan di Babel. Jika mereka jatuh
dalam pembuangan di Babel adalah karena dosa pemberontakan mereka kepada Tuhan,
bukan artinya Tuhan melupakan mereka tetapi itu adalah bentuk kasih Tuhan atas
umatNya supaya semakin mendewasakan iman mereka kepada Tuhan. Namun yang pasti,
bahwa kasih Tuhan atas umatNya adalah kekal.Maka Tuhan telah merancankan
sesuatu yang besar atas umatNya, yaitu keselamatan yang belum pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah
didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia ( 1 Kor. 2: 9). Keselamatan yang akan membawa umatNya pada persekutuan
yang baru kepada Tuhan, yaitu “umat
Allah pembawa kabar baik”. Umat yang akan di bentuk oleh Tuhan itu
bukan lagi hanya umat yang menerima tetapi juga umat yang membawa dan
memberitakan keselamatan.
Keselamatan
yang hendak dilakukan oleh Tuhan kepada umatNya tidak hanya sebatas kelepasan
dari penderitaan jasmaniah dari pembuangan saja, tetapi jauh lebih besar dari
situ bahwa keselamatan itu akan berdampak pada keselamatan bagi seluruh
bangsa. Jalan yang akan di buat oleh Tuhan di padang gurun itu bukan hanya
untuk umatNya, tetapi bangsa-bangsa yang lain juga akan ikut berjalan disitu.
Sungai-sungai yang dibuat oleh Tuhan di padang belantara tidak hanya berguna
bagi umat Israel tetapi seluruh bangsa akan ikut menikmati air kehidupan yang
buat oleh Tuhan.
Itulah bangsa
yang dijadikan oleh Tuhan,
bangsa yang merasakan dan juga yang memberitakan kemasyuran nama Tuhan. Bangsa
yag berjalan di jalan yang di buat oleh Tuhan, bangsa yang menerima air
kehidupan dari Tuhan. Tuhan memiliki rancangan tersendiri atas kehidupan ini, Ia pasti bertindak walaupun manusia
menimbang-nimbang kemustahilan. Nubuat ini adalah pengharapan akan datangNya
Mesias untuk memberi kelepasan kepada umatNya. Hal inilah yang dapat kita lihat
di dalam Yesus Kristus, bahwa Ia telah menggenapi nubuatan ini. Kehidupan baru
itu telah dinyatakan, bukan hanya kelepasan kepada umat Israel tetapi juga
kepada seluruh bangsa-bangsa ikut merasakan kasih karunia Tuhan. Anugerah Tuhan
yang memanggil seluruh bangsa dari kegelapan dosa penderitaan, kesusahan dan
juga kepada berkat penyertaan Tuhan. Firman Tuhan saat ini
ingin menyatakan kepada kita bahwa
kuasa dan kasihNya tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang sampai selamanya.
Dia tetaplah Allah yang sama yang berkuasa penuh atas kehidupan ini. Namun,
kita tidak akan pernah mengetahui bagaimana Tuhan bekerja dan berbuat sesuatu
dalam kehidupan ini tetapi yang pasti bahwa Tuhan punya banyak jalan dan cara
menyelelamatkan kita, sebab Dia berdaulat atas kehidupan ini. Tuhan ada dan
bekerja dalam kehidupan ini untuk menyatakan keadilanNya yang penuh dengan
pengampunan dan kasih setia. Maka seperti apapun pergumulan hidup yang
kita hadapi saat ini, Firman Tuhan ingin memberikan kita peneguhan untuk tetap
yakin akan keselamatan Tuhan dalam menjalani hidup ke depan, sebagaimana yang
dituliskan oleh Paulus: “Dan pengharapan tidak mengecewakan” (Roma 5:5).
Berhentilah melihat kebelakang atas air mata yang telah tumpah dan keluh kesah
kita selama ini, tetapi lihatlah ke depan Tuhan akan menyediakan jalan keselamatan
bagi kita. Amen
Be fruitful
(Berbuah-buah)
Bagaimana kalau
kita tidak berbuah?
Akan dipotong! "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Tetapi kalau berbuah, kita akan
dibersihkan supaya buahnya semakin banyak. Waktu dibersihkan tentu sakit,
tetapi mana yang lebih enak dibersihkan atau dipotong? Tentu dibersihkan sebab
di depan nanti ada suatu jaminan yang luar biasa di mana kita akan berbuah-buah
dan buahnya bertambah banyak dan tugas yang diberikan oleh Tuhan yaitu ‘dominion’ bisa
kita laksanakan!
Ada 5 macam buah:
Buah Roh (Galatia 5:22-23)
Buah pekerjaan yang baik (Kolose 1:10)
Buah jiwa (Yohanes 4:36)
Buah kebenaran (2 Korintus 9:10)
Buah yg sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8-10)
Yohanes 15:16 "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Bukankah kita mau apa yang kita minta kepada Bapa dalam
Nama Yesus, diberikan kepada kita? Oleh sebab itu kita harus pergi dan
menghasilkan buah dan buahnya itu harus tetap!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar