Selasa, 03 April 2018

Khotbah Minggu OKULI 04 Mart 2018 Yesaya 43: 16-21


 Lupakan Masa Lalu, Pandanglah Masa Depan

Pembaruan hidup merupakan proses spiritualitas yang tidak boleh berhenti atau selesai. Pertobatan bukan sekadar peristiwa pembaruan yang merespons anugerah keselamatan Allah di masa lampau, namun juga di masa kini. Saat pertobatan berhenti, maka iman kita terputus sehingga tidak mampu menyambut karya Allah di masa kini. Iman seharusnya bergerak secara sinambung dari masa lampau ke masa kini dan menggapai janji Allah di masa mendatang. Kesinambungan sikap iman tersebut akan memampukan umat untuk bertahan dalam kesetiaan, konsistensi etis, dan ketabahan dalam menghadapi godaan dunia. Namun betapa sering kita terjebak pada romantisme iman di masa lampau, sehingga tidak peka dan jeli dengan kehadiran dan karya Allah yang terjadi pada situasi kini. Di Yesaya 43:18 Allah berfirman: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!” Allah memanggil setiap umat untuk peka dan jeli dengan karya keselamatan-Nya di masa kini. Karena itu kita membutuhkan spiritualitas yang semakin tajam untuk membaca dan merespons pekerjaan Tuhan yang tersembunyi dalam berbagai peristiwa yang sedang terjadi.
Secara garis besar nas ini menyatakan bahwa kasih Allah terhadap umatNya adalah kekal, bahwa akan ada kelepasan umat yang telah lama menderita di pembungan di Babel. Tuhan akan membuka pengampunan kepada umatNya yang menjadi menderita akibat dosa mereka. Dalam nas ini dinubuatkan bahwa Tuhan akan membuka kehidupan yang baru kepada umatNya dan Tuhan akan dimasyurkan atas perbuatan kasihNya.
Bagaimanapun pergolakan politik antar bangsa ketika itu, Tuhan memiliki kedaulatan penuh atas kehidupan ini. Sehingga nubuat ini sekaligus memberikan penghiburan kepada umatNya untuk tidak berputus asa dan tetap berpengharapan bahwa Tuhan akan memberikan kelepasan atas umatNya. 
Ada dua hal utama yang dapat disaksikan dalam nas ini:
      1.      Hal-hal yang dahulu (ayat 16-17)
Tuhan telah memperkenalkan DiriNya dalam perjalanan hidup umat Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang Mahakudus, Raja dan yang menciptakan Israel (ay. 15). Dia juga adalah Tuhan yang mencipta, yang membentuk dan menebus umat kepunyaanNya.Maz 100. Dalam sejarah perjalanan umat Israel, sudah sangat jelas di perlihatkan Tuhan tentang siapa DiriNya. Tuhan menuntun umat Israel keluar dari perbudakan Mesir dengan memberikan mereka jalan melalui laut dan menyuruh para tentara yang gagah beserta dengan kereta kudanya terperangkap di laut. 
Dengan mengingatkan kembali atas apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidup mereka, bahwa kasih Tuha itu adalah kekal kepada umatNya, bahwa Dia adalah Tuhan penebus umat yang telah dipilihNya. 
      2.      Sesuatu yang baru (ayat 18-21)
Dan sekarang, Tuhan hendak melakukan sesuatu yang baru di tengah-tengah kehidupan umatNya, supaya jangan lagi mereka mengingat hal-hal yang dahulu. Artinya, bahwa Tuhan akan berbuat atas umatNya jauh lebih besar dari apa yang telah di perbuat oleh Tuhan sebelumnya. Peristiwa keluaran dari Mesir tidak seberapa besarnya dibandingkan dengan apa yang akan dilakukan oleh Tuhan.
Tuhan akan membuat sesuatu yang baru, “Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara”. Tuhan mengungkapkan bagaimana kedaulatanNya atas kehidupan ini untuk memberi kehidupan bagi umatNya.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, sebab Dia dapat berbuat apapun untuk melepaskan umatNya dari pembuangan di Babel. Jika mereka jatuh dalam pembuangan di Babel adalah karena dosa pemberontakan mereka kepada Tuhan, bukan artinya Tuhan melupakan mereka tetapi itu adalah bentuk kasih Tuhan atas umatNya supaya semakin mendewasakan iman mereka kepada Tuhan. Namun yang pasti, bahwa kasih Tuhan atas umatNya adalah kekal.Maka Tuhan telah merancankan sesuatu yang besar atas umatNya, yaitu keselamatan yang belum pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia ( 1 Kor. 2: 9). Keselamatan yang akan membawa umatNya pada persekutuan yang baru kepada Tuhan, yaitu “umat Allah pembawa kabar baik”. Umat yang akan di bentuk oleh Tuhan itu bukan lagi hanya umat yang menerima tetapi juga umat yang membawa dan memberitakan keselamatan.
Keselamatan yang hendak dilakukan oleh Tuhan kepada umatNya tidak hanya sebatas kelepasan dari penderitaan jasmaniah dari pembuangan saja, tetapi jauh lebih besar dari situ bahwa keselamatan itu akan berdampak pada keselamatan bagi seluruh bangsa. Jalan yang akan di buat oleh Tuhan di padang gurun itu bukan hanya untuk umatNya, tetapi bangsa-bangsa yang lain juga akan ikut berjalan disitu. Sungai-sungai yang dibuat oleh Tuhan di padang belantara tidak hanya berguna bagi umat Israel tetapi seluruh bangsa akan ikut menikmati air kehidupan yang buat oleh Tuhan.
Itulah bangsa yang dijadikan oleh Tuhan, bangsa yang merasakan dan juga yang memberitakan kemasyuran nama Tuhan. Bangsa yag berjalan di jalan yang di buat oleh Tuhan, bangsa yang menerima air kehidupan dari Tuhan. Tuhan memiliki rancangan tersendiri atas kehidupan ini, Ia pasti bertindak walaupun manusia menimbang-nimbang kemustahilan. Nubuat ini adalah pengharapan akan datangNya Mesias untuk memberi kelepasan kepada umatNya. Hal inilah yang dapat kita lihat di dalam Yesus Kristus, bahwa Ia telah menggenapi nubuatan ini. Kehidupan baru itu telah dinyatakan, bukan hanya kelepasan kepada umat Israel tetapi juga kepada seluruh bangsa-bangsa ikut merasakan kasih karunia Tuhan. Anugerah Tuhan yang memanggil seluruh bangsa dari kegelapan dosa penderitaan, kesusahan dan juga kepada berkat penyertaan Tuhan.   Firman Tuhan saat ini ingin menyatakan kepada kita bahwa kuasa dan kasihNya tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang sampai selamanya. Dia tetaplah Allah yang sama yang berkuasa penuh atas kehidupan ini. Namun, kita tidak akan pernah mengetahui bagaimana Tuhan bekerja dan berbuat sesuatu dalam kehidupan ini tetapi yang pasti bahwa Tuhan punya banyak jalan dan cara menyelelamatkan kita, sebab Dia berdaulat atas kehidupan ini. Tuhan ada dan bekerja dalam kehidupan ini untuk menyatakan keadilanNya yang penuh dengan pengampunan dan kasih setia. Maka seperti apapun pergumulan hidup yang kita hadapi saat ini, Firman Tuhan ingin memberikan kita peneguhan untuk tetap yakin akan keselamatan Tuhan dalam menjalani hidup ke depan, sebagaimana yang dituliskan oleh Paulus: “Dan pengharapan tidak mengecewakan” (Roma 5:5). Berhentilah melihat kebelakang atas air mata yang telah tumpah dan keluh kesah kita selama ini, tetapi lihatlah ke depan Tuhan akan menyediakan jalan keselamatan bagi kita. Amen
Be fruitful (Berbuah-buah)
Bagaimana kalau kita tidak berbuah? Akan dipotong! "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Tetapi kalau berbuah, kita akan dibersihkan supaya buahnya semakin banyak. Waktu dibersihkan tentu sakit, tetapi mana yang lebih enak dibersihkan atau dipotong? Tentu dibersihkan sebab di depan nanti ada suatu jaminan yang luar biasa di mana kita akan berbuah-buah dan buahnya bertambah banyak dan tugas yang diberikan oleh Tuhan yaitu ‘dominion’ bisa kita laksanakan!
Ada 5 macam buah:
Buah Roh (Galatia 5:22-23)
Buah pekerjaan yang baik (Kolose 1:10)
Buah jiwa (Yohanes 4:36)
Buah kebenaran (2 Korintus 9:10)
Buah yg sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8-10)
Yohanes 15:16 "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Bukankah kita mau apa yang kita minta kepada Bapa dalam Nama Yesus, diberikan kepada kita? Oleh sebab itu kita harus pergi dan menghasilkan buah dan buahnya itu harus tetap!





Tidak ada komentar: