Thema: Berserah Pada Kehendak Allah
Saudara-saudara
yang terkasih dalam Yesus Kristus, Melalui Nats yg kita baca tadi nyata bahwa;Yesus telah mempersiapakn diri menjelang
penyalibanNya. Ia pergi ke sungai
Kidron dan menuju ke sebuah taman. Taman itu adalah taman getsemani yang
terletak di lereng bukit Zaitun. Sering kali Yesus ke tempat bersama-sama
murid-murid-Nya termasuk Yudas untuk
berdoa, itu sebabnya Yudas tahu tempat itu sehingga dengan mudah mendapati
Yesus. Yudas yang telah dirasuki oleh Iblis
mendatangi imam-imam kepala untuk menyerahkan Yesus dan meminta imbalan
dari apa yang ia lakukakan. Lalu imam-imam kepala setuju dan memberikan tiga puluh uang perak kepada
Yudas sebagai bayaran terhadap perbuatannya.
Sdr/i Yg
Dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Yudas
mengetahui waktu yang tepat dan tempat yang tepat untuk menangkap Yesus. Di taman Getsemani ketika Yesus
selesai berdoa, pada saat itulah Yudas datang bersama-masa dengan pasukan
prajurit dan para penjaga Bait Allah yang lengkap dengan senjata untuk
menangkap Yesus. Kedatangan pasukan parjurit dan para penjaga
Bait Allah dengan senjata yang lengkap mengindikasikan bahwa Yesus adalah
seorang penjahat, perampok dan orang berbahaya bagi keamanan dan kesejahteraan
masyarakat.
Saudara-saudara
yang terkasih dalam Yesus Kristus, di mata
mereka Yesus telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Hanya orang
yang telah melakukan perbuatan yang melanggar hukumlah yang perlu ditangkap, di
adili dan dihukum sesuai dengan
perbuatan mereka. Lalu kita bertanya perbuatan apakah yang Yesus lakukan yang melanggar hukum? Lalu hukum apakah
yang telah dilanggar oleh Yesus? Bukankah
yang Yesus lakukan adalah mengasihi
orang lain, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar, menguatkan
orang yang lemah, membela hak orang yang
tertindas, bertindak adil, mengajar kebenaran, menasihati, mengampuni
kesalahan dan membawa orang kepada Tuhan. Kalau hukum Taurat yang
dilanggar, apakah perbuatan-perbuatan Yesus itu melanggar hukum Taurat?
Tentu jawabanya tidak. Semua yang Yesus lakukan mengenapi hukum Taurat.
Yg Dikasihi
Yesus; Yesus telah ditanggap oleh para imam dan pemimpin Yahudi sebagai penjahat yang harus ditangkap, diadili
dan dihukum. Waktu Yesus dianggap
penjahat dan didatangi,Ia tidak sembunyi bahkan melarikan diri. Tetapi Ia
malah maju ke depan dan berkata kepada mereka, “siapakah yang kamu cari?” Yesus tidak takut dan gentar
menghadapi kedatangan para prajurit. Yesus menghadapi dengan wibawa seorang
pemimpin. Mereka yang ditanya menjawab, “Yesus
dari Nasaret.” Dan Yesus menjawabnya, “Akulah Dia.”
Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus, di dunia ini tidak ada
penjahat yang mau mengakui kalo dia
orangnya. Kalau semua mengakui mungkin penjara akan penuh dan dunia
akan damai dan aman. Yang terjadi sebaliknya, kalau kedapatan seseorang
berbuat salah dan melanggar hukum, orang itu akan berusaha sembunyi
bahkan melarikan diri dan kalau dia ditangkap, dia akan memakai
pengacara untuk membela dirinya. Lebih
parah lagi orang yang bersalah itu bisa berteriak bahwa
orang lain yang bersalah bukan dirinya, istilahnya “maling
teriak maling” (JASTIS COLOBORASI
SEPERTI NOVANTO)
Tidak demikian
dengan Yesus Kristus, sikap Yesus seperti itu menunjukan kepada kita bahwa Dia tidak takut, karena Dia tahu bahwa Dia di dalam rencana Bapa-Nya.
Rencana penyelamatan umat manusia adalah rencana yang kekal dan untuk itulah Yesus diutus ke dunia untuk mengenapi
rencana itu. Dan proses menuju pengenapan itu Yesus harus ditangkap,
diadili dan disalibkan. Yesus tidak takut, tidak bersembunyi dan tidak
melarikan diri karena masalah yang akan dihadapi tetapi dia dengan berani
menghadapinya karena Dia sedang hidup dalam rencana BapaNya.Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus
Kristus, sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar dari teladan Yesus.
Allah memiliki rencana dalam hidup kita berbeda-beda. Namun semua memiliki
tujuan yang sama yaitu Allah dimuliakan dalam hidup kita. Oleh sebab itu,
selama kita hidup dalam rencana Allah kita tidak perlu takut, membela diri,
sembunyi atau melarikan diri dari segala macam ancaman atau masalah yang datang
dalam hidup kita. Banyak orang percaya yang begitu takut, gentar, sembunyi
dan bahkan lari dari hadapan Tuhan karena tekanan hidup yang datang
bertubi-tubi. Banyak orang menjadi
pesimis, putus asa dan bahkan kompromi dengan dunia karena tidak berani
menghadapi bersama Tuhan.
Orang-orang
seperti itulah yang sebenarnya tidak hidup dalam rencana Allah, mereka hidup
sesuai rencana mereka. Mereka tidak mau mengenal apa yang Tuhan inginkan bagi
mereka. Orang-orang yang tidak hidup dalam rencana Allah adalah
orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, egois dan cenderung suka
menyalahkan orang lain. Mereka menghabiskan waktu yang Tuhan beri untuk diri
sendiri, mereka memakai talenta yang Tuhan beri untuk memperkaya diri sendiri,
mereka menggunakan uang dan harta mereka untuk diri mereka sendiri. Mereka
berbicara kasih tetapi tidak mepraktekkan kasih, mereka berbicara adil tetapi
bertindak tidak adil, mereka menyembah Allah yang kudus tetapi mereka tidak
hidup dalam kekudusan. Orang-orang seperti itulah yang sebenarnya tidak hidup
dalam rencana Allah.
Pertanyaan
untuk kita renungkan?? Siapakah yang telah melanggar hukum? Siapakah penjahat
yang sebenarnya yang harus ditangkap? Mereka adalah orang-orang yang tidak hidup dalam rencana Allah. Bukankan
sikap para imam menunjukan bahwa mereka adalah penjahat. Orang-orang rohani yang haus akan pujian, haus akan otoritas, haus akan kekuasaan dan kedudukan. Itulah
yang menyebabkan mereka begitu egois dan hanya mementingkan diri mereka
sendiri. Mereka memperkokoh kedudukan mereka dengan cara-cara yang tidak benar,
mereka mengajarkan hukum tetapi mereka tidak hidup sesuai hukum itu. Mereka menyuruh orang berkerja tetapi
mereka sendiri malas untuk bekerja.Yudas
pun demikian. Yudas adalah murid Yesus, namun ia begitu tergiur oleh kenikmatan dunia. Ia tidak tahan
uji, ia terbuai oleh uang. Karena uang ia telah menghabiskan waktu untuk
mengejarnya. Murid-murid yang lain belajar untuk melayani Yesus, belajar untuk
mendoakan orang lain dan belajar untuk bertumbuh, tetapi Yudas telah terikat
oleh mammon dan dia rela menjadikan mammon sebagai tuannya dari pada Yesus.
Yesus dijual karena uang. Para prajurit adalah orang-orang yang bertindak
kasar dan semena-mena, mereka tidak adil dalam sikap. Bukankah kita kadang
seperti mereka? Apa yang kita kejar hari-hari ini, kedudukan dan jabatan? Atau
ada prioritas lain yang sedang kita kejar selain keinginan Tuhan. Apa kita
sedang menggunakan waktu yang Tuhan beri untuk diri kita sendiri. Atau harta
kita untuk diri kita sendiri.Saudara-saudara
yang terkasih dalam Yesus Kristus, bagimana dengan Yesus? Yesus memberi
segalanya, “waktunya, perhatiannya,
kasihnya bahkan dirinya diberikan untuk keselamatan
manusia” Orang yang hidup dalam rencana Allah relah memberikan
segala-galanya bagi Tuhan untuk Tuhan gunakan dalam mencapai
tujuan-Nya Tuhan. Yesus memberikan segala-galanya untuk mencapai tujuan
BapaNya supaya.
Marilah kita
mengikuti teladan Tuhan kita, yang berani karena Ia hidup dalam rencana
Bapa-Nya.Ia
Berserah Kepada Kehendak BapaNya; Ia rela memberikan segala-galanya bagi
Tuhan karena Dia tahu bahwa untuk itulah
ia diutus ke dunia ini. Apakah saudara sedang hidup dalam rencana
Allah atau tidak? Kalau tidak itulah yang membuat saudara takut untuk menyerahkan hidup saudara dan segalanya
bagi Tuhan. Matius 16:25, mengatakan: ”Karena barangsiapa
mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”Kenyataannya Tuhan Yesus tidak berbuat apa-apa, malahan bersedia
dibawa dengan sukarela. Namun Dia
berpesan agar tidak mengganggu para murid-Nya. Mungkin hanya Petrus yang
dengan keberaniannya mengeluarkan senjata dan mencoba untuk mempertahankan Sang
Guru. Malkhus yang merasakan sayatan pedang di telinganya. Dalam Injil lain, telinga itu dikembalikan Tuhan Yesus ke tempatnya
dan sembuh seperti sediakala. Semuanya harus terjadi seperti yang telah
dinubuatkan, dan itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Tersirat bahwa
sebenarnya Tuhan Yesus bisa melepaskan diri dari para penangkapnya. Suara-Nya saja sudah bisa menggetarkan banyak orang
sampai terjatuh. Kuasanya masih diperlihatkan sewaktu Malkhus disembuhkan
dan telinganya pulih seperti sedia kala. Jika Dia mau, maka para penangkap itu
tidak ada apa-apanya. Tetapi Dia lebih
memilih setia kepada Allah Bapa dengan meminum cawan yang diberikan Bapa.Dia
Berserah Pada Kehendak Allah. Penebusan melalui penderitaan hebat harus tetap berjalan sesuai skenario yang
telah dinubuatkan.Malam itu menjadi malam yang
menggelisahkan, membingungkan, menakutkan dan segala macam rasa yang sulit
untuk diuraikan. Pasti ada rasa
mendongkol kepada Yudas Iskariot yang selama ini dikenal salalu
bersama-sama. Buntut-buntutnya malahan orang yang begitu dekat yang menjadi pengkhianat. Tanpa bantuan
Yudas Iskariot, bagaimana mungkin pasukan para imam kepala dapat mengetahui
tempat mereka menginap. Paling tidak akan memerlukan waktu yang cukup panjang
untuk menjelajahi tempat tersebut, karena harus di malam hari.Sebelumnya, Yesus selalu menghindar
dari orang-orang yang berusaha menangkap Dia karena waktunya belum tiba
(Yoh. 10:39-40,11:53-54). Namun saat itu tibalah waktunya untuk
menggenapi kehendak Allah (bdk. Yoh. 17:1). Bagi Yesus, salib adalah tujuan kedatangan-Nya ke dunia dan Ia
telah berkomitmen untuk menanggungnya. Ia harus meminum cawan
murka Allah agar manusia ditebus
dan diselamatkan. Apa yang Yesus alami bukanlah kekalahan, melainkan
langkah awal menuju kemenangan atas dosa,
maut, dan Iblis. Amen. Pdt. RHL. Tobing, S.Th.MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar