Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus
1.Dalam catatan pinggir
Mohammad Gunawan di
koran kompas pada bulan Februari beberapa tahun yang lewat, dia mengatakan bahwa jika banyak
terjadi ketidakadilan di tengah dunia, maka kita sedang bersama dengan Tuhan
yang mati. Dalam ketidak-adilanlah Yesus mati, Dia dibungkamkan Dia
diberlakukan dengan tidak adil mulai
dari Yudea, ke Yerusalem hingga ke Golgata. Yesus yang melakukan pelayanan kesembuhan, memulihkan hidup orang, mencelikkan
mata orang buta, membuat yang pincang berjalan, oleh keinginan besarNya
menghilangkan semua sakit dan penderitaan manusia dari dunia, tidak direspon
baik oleh dunia. Dia ditangkap dan disalibkan, manusia membunuh Dia dan
menggantung di kayu salib. Yesus mati, ketika
ketidakadilan sedang berlangsung. Sdr/i
Saya
mempunyai kesan tersendiri ketika membaca kisah tentang percakapan E. Stanley Jones dengan Mahadma Gandhi.
Jawaban Gandhi sangat menggelitik perasaan saya.
E.
Stanley Jones bertanya kepada Mahatma Gandhi, mengapa ia sering mengutip kata-kata
Tuhan Yesus dari Alkitab namun ia sendiri menolak untuk menjadi Kristen.
Mahatma Gandhi menjawab pertanyaan tersebut dengan perkataan ini:
"Saya tidak
pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus anda, tapi saya tidak suka dengan
orang Kristen anda. Jikalau orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran
Kristus seperti yang dikatakan oleh Alkitab, maka seluruh India sudah menjadi
Kristen hari ini".
Mahatma
Gandhi melihat jantung permasalahan yang melanda umat Kristen pada umumnya. Dan hal ini menjadi sebuah kanker
ganas yang mematikan Tubuh Kristus. Ya....kekristenan hanyalah sebuah label
yang kelihatan menarik, namun isinya
adalah racun yang mematikan. Karakter manusia Kristen tidaklah lebih baik
dari manusia dunia, standart moral mereka tidaklah lebih unggul dari mereka
yang non Kristen. Ya...ketika kita melihat orang lain sebagai orang asing yang
standar hidupnya lebih rendah dari kita, sesungguhnya pada saat itu kita sedang
membangun kembali sebuah tembok yang kokoh, sebuah tembok yang sebelumnya telah
diruntuhkan oleh Kristus melalui kematianNya
(Mat. 27:51).
2.
Namun Allah tidak berhenti pada
kematian. Dia bangkit pada hari ketiga. Dalam kesaksian selanjutnya, Petrus
mengatakan bahwa Yesus dibangkitkan Allah. Bukti
kebangkitan Yesus yaitu penampakan Diri-Nya kepada para murid-Nya
(ay.40-41). Petrus juga bersaksi bahwa Yesus memberikan tugas kepada mereka
untuk memberitakan kebangkitan-Nya
tersebut kepada seluruh bangsa dan sekaligus juga bersaksi bahwa Yesus
itulah yang ditentukan Allah menjadi Hakim
atas orang-orang yang hidup dan orang mati (ay.42). Dan barangsiapa yang
percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa (ay.43). Kuasa
yang mengutus Yesus dan kuasa yang ada dalam diri Yesus adalah kuasa yang
tak dapat dikalahkan. Kuasa itu dapat mengalahkan hal terburuk yang manusia
dapat lakukan untuk menyelewengkan kebenaran. Dan kuasa itu dapat mengalahkan kematian dan maut. Tidak ada kuasa
apapun yang membuatNya berhenti melakukan kebaikan dan kebenaran, termasuk
ketika Dia seolah-olah telah kalah di kayu salib. Dalam kamatianNyapun kuasaNya
bergerak ke luar dari diriNya melawan maut dan kematian, Dia bangkit atas
kematian, dia mengalahkan kubur yang
dijaga prajurit! Peristiwa ini merupakan suatu proklamasi pada dunia bahwa
Yesus Kristus dibangkitkan untuk menjadi pemegang kuasa di bumi dan di surga.
Dengan kebangkitan inilah Tuhan memberi jaminan ketika memanggil umatNya
menyaksikan kuasaNya. Tak ada panggilan menjadi saksi, tanpa kebangkitan!
3.
Terhadap kuasa inilah umat percaya
terpanggil mejadi saksi, menyaksikan kuat kuasa Allah, menyaksikan kebangkitan Yesus dari kubur yang gelap. Dipanggil
mejadi saksi tidak hanya mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, tetapi memberitakan bahwa dalam
kebangkitanNya, Dia telah mengalahkan ketidakadilan dan ketidakbenaran
pemerintah dunia. Itu berarti, menjadi saksi berani mengatakan kebenaran,
melawan ketidakadilan dan memperjuangkan kebaikan untuk selalu beroperasi di
dunia ini. (Hidup ini Adalah Sementara)
4.
Siapakah yang dipanggil menjadi saksi?
Apakah hanya mereka yang telah makan dan
minum bersama dengan dia? Memang dalam gereja mula-mula telah dihunjuk
orang-orang yang telah melakukan perjamuan makan bersama Yesus, tatapi dengan
meluasnya ketidak benaran, meluasnya ketidakpercayaan dan hilangnya pngharapan,
kita juga terpanggil menyaksikan bahwa Yesus yang bangkit telah dipilih Allah
menjadi hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Kita (laki-laki dan
perempuan, tua-muda) ikut ambil bagian dalam menyaksikan (Junani: Martureo dari kata martus yang dalam
Perjanjian Baru berarti, martyr.
Konsekwensi dari menyaksikan penderitaan Yesus adalah setuju untuk martyr demi
menyaksikan kebenaran Yesus.
5.
Kesaksian umat percaya tentang kuasa
kebangkitan mendorong para saksi menentang ketidakadilan, karena jika
ketidak-adilan terus berlangsung, masih banyak terjadi di tengah dunia, berarti
kita membiarkan Allah mati. Dalam ay. 42, dikatakan: Dia menugaskan kami
memberitakan ke seluruh dunia. Allah yang menugaskan kita adalah Allah yang
hidup dan yang mati, hakim bagi orang hidup dan orang mati. Ditugaskan, siap
dengan segala resiko, berani melawan arus, melawan sistim yang menindas.
6.
Dalam kematian dan kebangkitan ada
kuasaNya. Dia berkuasa penuh atas hidup manusia. Manusia tidak punya kuasa atas dirinya. Dia tidak dapat
menentukan pilihan dan tujuannya. Ketika manusia menentukan sendiri pilihan dan
tujuannya, maka akan terjadi rancangan
kecelakaan, ( Ada Seorg ibu umur 50 Thn kena serangan jantung, dilarikan ke
RS; dlm keadaan kritis di atas meja Operasi dia melihat malaikat mendekat.. Dia
bertanya Wahai Malaikat apakah hidup saya sampai disini saja…?; Malaikat menjawab mnt catatan kamu msh
punya waktu hidup 20 thn 3 bln 21 hari lagi. Setelah Operasi selesai dan
dia mulai membaik, si ibu memiutuskan utk tetap di RS utk Operasi Wajah, suntik
bibir, implant pinggul gigi dan rambut dll ya pokoknya Paket lengkap. Mumpung
msh ada waktu 20 thn lagi. Setelah kondisinya membaik pasca Operasi, dia segera
meninggalkan RS; namun saat menyeberang jalan dia tersambar ambulan yg sedang
melaju kencang membawa pasien gawat. Dia pun tewas di tempat. Pada saat
Malaikat yg sama daqtang, wanita itu bertanya. Bukankah engkau menjanjikan kpd
saya utk hidup 20 thn 3 bln 21 hari lagi…?Mengapa malaikat tdk menyelamatkan
saya saat ditabrak ambulan. Malaikat menjawab. Saya panbgling lihat ibu sumpah
saya ngak kenal pada saat itu krn ibu
sdh sangat cantik.) Karena itu jadilah dirimu sendiri apa adanya.
7.
Yesus yang bangkit harus diberitakan ke seluruh
dunia, supaya semua orang yang menerima ketidakadilan tetap kuat dan bertahan dalam pengharapan, sebab hanya
mengandalkan diri sendiri, kita sulit melampaui persoalan dunia yang semakin
menghimpit, tetapi dengan kuasa Yesus yang menyertai akan memberi kekuatan ke
arah mana pun kita melangkah.
8.
Hasil dari pemberitaan itu adalah
pengampunan dosa dan hubungan yang baik antara Allah dan manusia. Dalam
adam telah rusak hubungan Allah dengan manusia, tetapi dalam kuasa kebangkitan,
hubungan itu dipulihkan, pertentangan diampuni, kehidupan dilayakkan menjadi
saksi.
9.
Apakah yang perlu kita saksikan ke
seluruh dunia? Hidup Yesus yang
menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan
dikubur. Penderitaan yang dialami Yesus adalah bagian dari esensiNya sebagai putra Allah, di mana oleh sifat alami Allah yang
mengasihi dunia, Dia menjadi korban dari
cinta Allah akan dunia ini. Penderitaan
Allah direfleksikan melalui keinginannya untuk mencintai dunia, di mana Dia
harus menyelamatkan orang berdosa dari kematian. Cinta dan kamatian Yesus
adalah hal utama yang hendak kita beritakan, karena cinta Dia menderita di kayu
salib, karena cinta dia bangkit agar umat percaya memperoleh pengampunan. Jadi
kesaksian tentang Yesus adalah implementasi penderitaanNya, di mana penderitaan
itu membawa pada kehidupan yang kekal oleh kebangkitanNya.
10.
Yesus mengatakan ini untuk disaksikan
oleh murid-murid yang telah makan bersama denganNya, selanjutnya oleh kita
di dunia yang semakin penuh dengan ketidakadilan. Melalui penderitaanNya,
manusia diselamatkan dan beroleh pengampunan, melalui kebangkitanNya, manusia
perlu mengubah diri, masuk pada esensi dan sifat alami Allah untuk mengasihi
dan mengampuni sesamanya, karena kebangkitaNya telah membuat kita beroleh hidup
kekal.
11.
Artinya, meskipun banyak penderitaan
yang kita alami, tetapi jangan berhenti
mengatakan kebenaran Allah, jangan berhenti menyaksikan perbuatan tangan
kasih Allah yang menuntun hidup kita,
jangan
berhenti berbuat baik. Sebab tanpa kata, kita telah mendeklarasikan Yesus yang unik, yang punya nilai khusus
dalam hidup manusia, yang berkorban memberi pengampunan bagi umat agar terjalin
kembali persekutuan Allah dengan manusia, sebab dengan penderitaaNya, dia
membangun hubungan antara Allah dan manusia.
12.
Bagaimanakah kesaksian kita boleh
membawa tetangga kita percaya pada Allah, menerima pengampuan yang dibawa Yesus dengan
darahNya? Percayalah padanya dalam tugas penginjilan itu, sebab ketika aku
lemah dan tidak sempurna, Dia menguatkan aku, dan itulah tugasku, terus dan
terus bersaksi tentang Yesus yang mati, hidup dan berbuat kebenaran untuk
membenarkan manusia yang berdosa. Itulah keasksianku, meneruskan model yang
ditinggalkan Yesus di dunia, bahwa dengan penderitaanNya memperjuangkan kebenaran,
Dia membawa aku dan kau pada kehidupan yang kekal. Selamat paskah, Tuhan
memberkati, Amen. Pdt. RHL. Tobing, S.Th.MA
Nyanyi:
Hidup
Ini Adalah Kesempatan; Hidup
ini Untuk Melayani Tuhan. Jangan Sia2kan
Waktu yang Tuhan Bri Hidup Ini Harus jadi Berkat;
Ref. Oh Tuhan Pakailah
Hidupku selagi aKU masih Kuat, bila
saatnya nanti Ku tak berdaya lagi , Hidup ini Sudah jadi Berkat.
Living
This Life Is a Great Opportunity
Living
This Life, is only to Serve The Lord Our God.
Do
not Squarder the Time
That
God has Given Us
Lord
Make this life
A
Blessing to Many
Reff.
Oh…Lord
Us My Life as Your Will
While
I am Srong to do Everithing You Ask Me.
When
I Can’t do Anythyng.
And
You Coll Me Back Home
I’ll
So Glad My Life Be come a Blessing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar