Dahulu kita mati karena dosa dan pelanggaran, tetapi kini kita hidup karena
anugrah Allah. Allah yang maha kasih telah melimpahkan anugrah-Nya,
sehingga pada waktu kita masih mati secara
rohani karena pelanggaran-pelanggaran kita, Ia telah menghidupkan kita
kembali bersama-sama dengan Kristus. Jadi, hanyalah karena anugrah Allah kita
diselamatkan (Ef. 2 :4-5).
Dalam Efesus 2 :4-10 kita dapat belajar untuk
memahami dasar, pengalaman dan tujuan hidup dalam anugrah Allah.
Pertama, dasar dari hidup dalam anugrah adalah kasih Allah
(ay.4). Karena kasih-Nya, Allah telah mengutus Yesus Kristus untuk datang ke
dalam dunia. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, karya keselamatan telah
digenapi. Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal (Yoh 3 :16).
Kedua,
pengalaman dari hidup karena anugrah (5-6). Kita yang dahulu mati karena dosa, kini telah dibangkitkan bersama
Kristus. Kita diampuni, dibenarkan, dan diperdamaikan dengan Allah. Dalam
anugrah-Nya, sekarang kita hidup dalam persekutuan dengan Kristus, dan memiliki
pengharapan untuk duduk bersama dengan Dia di surga.
Ketiga,
tujuan hidup dalam anugrah, yaitu berbuat yang baik untuk kemuliaan Allah
(ay. 7-10). Allah memberikan kepada kita hidup baru karena anugrah untuk
menunjukkan kekayaan kasih karunianya yang melimpah-limpah (ay. 7). Karena kasih karunia Allah kita
diselamatkan oleh iman. Itu bukan hasil usaha kita, tetapi pemberian Allah
(ay. 8). Itu bukan hasil usaha kita, sehingga tidak ada seorang pun di antara
kita yang bisa menyombongkan diri (ay. 9). Kita
diselamatkan bukan karena berbuat baik, tetapi kita diselamatkan untuk
berbuat baik.(Hidup ini adalah Kesempatan) Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kita adalah ciptaan baru
Allah. Kita diciptakan baru melalui Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah untuk kita. Ia mau supaya kita
hidup di dalamnya (ay. 10).
Yang dapat
kita renungkan melalui nas Firman Tuhan ini, bahwa kita diselamatkan pasti akan hidup berbuat dan bertindak
sebagai orang-orang yang telah diselamatkan. Menjalani hidup sebagai
orang-orang yang telah diselamatkan adalah mengerjakan keselamatan itu sendiri
dengan penuh tanggungjawab dan rasa syukur, yakni: meninggalkan kefasikan,
keinginan duniawi, hidup bijaksana, adil, beribadah, berpengharapan dan rajin
berbuat baik (Titus 2:11-14).
Jika kita menolak keinginan dosa, kita beribadah, mendengar dan melakukan Firman Tuhan, berbuat baik, tetap berpengharapan dalam setiap pergumulan hidup adalah karena kita telah diselamatkan oleh Tuhan bukan untuk berusaha mencapai keselamatan. Sehingga dalam kehidupan rohani kita tidak ada alasan untuk memegahkan diri sebab yang dapat kita perbuat adalah merespon keselamatan dari Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan dari Tuhan dengan giat tanpa takut dan gentar (Flp. 2:12).
Jika kita menolak keinginan dosa, kita beribadah, mendengar dan melakukan Firman Tuhan, berbuat baik, tetap berpengharapan dalam setiap pergumulan hidup adalah karena kita telah diselamatkan oleh Tuhan bukan untuk berusaha mencapai keselamatan. Sehingga dalam kehidupan rohani kita tidak ada alasan untuk memegahkan diri sebab yang dapat kita perbuat adalah merespon keselamatan dari Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan dari Tuhan dengan giat tanpa takut dan gentar (Flp. 2:12).
1.Melupakan dan meninggalkan
kegelapan hidup kita.(Fil 3:13-14) Dosa yang pernah dilakukan sesudah mendapat
anugerah pengampunan harus segera ditinggalkan. Kita harus meninggalkan
kehidupan lama yang melawan Tuhan dan menjalani kehidupan baru yang bersekutu
dengan Tuhan.
2.Mengarahkan diri kepada Kristus. (Kol
3:16-17) Hidup baru yang sudah diberikan Allah melalui Yesus Kristus, harus
membuat pandangan dan arah hidup kita tertuju dan terfokus kepada Kristus. Artinya hidup kita harus berpusat kepada
Kristus, karena kita bukan lagi hidup bagi diri sendiri melainkan hidup
bagi Kristus yang telah menyelamatkan dan mengasihi kita. Seperti yang
dikatakan Paulus: “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang
besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita”.
3.Tinggal di dalam Kristus. Artinya hidup bersama Kristus (bergaul
dengan Kristus) dan menurut peraturan Kristus. Peraturan Kristus adalah Firman
Allah. “Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi”
(1Yoh. 3:6). Ini adalah satu kehidupan yang penuh sukacita dan berkemenangan!
Karena itu, di dalam kehidupan kita yang penuh kesibukan, ketegangan dan
tekanan, kita harus terus menerus “tinggal di dalam Kristus”, supaya kita benar-benar memiliki hidup baru.
Amen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar