Rabu, 25 April 2018

Khotbah Keb. Rumah Tangga 17-18 Apr 2018 Efesus 2:4-10


Dahulu kita mati karena dosa dan pelanggaran, tetapi kini kita hidup karena anugrah Allah.  Allah yang maha kasih telah melimpahkan anugrah-Nya, sehingga pada waktu kita masih mati secara rohani karena pelanggaran-pelanggaran kita, Ia telah menghidupkan kita kembali bersama-sama dengan Kristus. Jadi, hanyalah karena anugrah Allah kita diselamatkan (Ef. 2 :4-5). 
Dalam Efesus 2 :4-10 kita dapat belajar untuk memahami dasar, pengalaman dan tujuan hidup dalam anugrah Allah.
Pertama, dasar dari hidup dalam anugrah adalah kasih Allah (ay.4). Karena kasih-Nya, Allah telah mengutus Yesus Kristus untuk datang ke dalam dunia. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, karya keselamatan telah digenapi. Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3 :16).
Kedua, pengalaman dari hidup karena anugrah (5-6). Kita yang dahulu mati karena dosa, kini telah dibangkitkan bersama Kristus.  Kita diampuni, dibenarkan, dan diperdamaikan dengan Allah. Dalam anugrah-Nya, sekarang kita hidup dalam persekutuan dengan Kristus, dan memiliki pengharapan untuk duduk bersama dengan Dia di surga.
Ketiga, tujuan hidup dalam anugrah, yaitu berbuat yang baik untuk kemuliaan Allah (ay. 7-10).  Allah memberikan kepada kita hidup baru karena anugrah untuk menunjukkan kekayaan kasih karunianya yang melimpah-limpah (ay. 7).  Karena kasih karunia Allah kita diselamatkan oleh iman. Itu bukan hasil usaha kita, tetapi pemberian Allah (ay. 8). Itu bukan hasil usaha kita, sehingga tidak ada seorang pun di antara kita yang bisa menyombongkan diri (ay. 9). Kita diselamatkan bukan karena berbuat baik, tetapi kita diselamatkan untuk  berbuat baik.(Hidup ini adalah Kesempatan) Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kita adalah ciptaan baru Allah.  Kita diciptakan baru melalui Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah untuk kita. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (ay. 10).
Yang dapat kita renungkan melalui nas Firman Tuhan ini, bahwa kita diselamatkan pasti akan hidup berbuat dan bertindak sebagai orang-orang yang telah diselamatkan. Menjalani hidup sebagai orang-orang yang telah diselamatkan adalah mengerjakan keselamatan itu sendiri dengan penuh tanggungjawab dan rasa syukur, yakni: meninggalkan kefasikan, keinginan duniawi, hidup bijaksana, adil, beribadah, berpengharapan dan rajin berbuat baik (Titus 2:11-14).
Jika kita menolak keinginan dosa, kita beribadah, mendengar dan melakukan Firman Tuhan, berbuat baik, tetap berpengharapan dalam setiap pergumulan hidup adalah karena kita telah diselamatkan oleh Tuhan bukan untuk berusaha mencapai keselamatan. Sehingga dalam kehidupan rohani kita tidak ada alasan untuk memegahkan diri sebab yang dapat kita perbuat adalah merespon keselamatan dari Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan dari Tuhan dengan giat tanpa takut dan gentar (Flp. 2:12).

Bagaimana kita mempertahankan kehidupan baru ini?
1.Melupakan dan meninggalkan kegelapan hidup kita.(Fil 3:13-14) Dosa yang pernah dilakukan sesudah mendapat anugerah pengampunan harus segera ditinggalkan. Kita harus meninggalkan kehidupan lama yang melawan Tuhan dan menjalani kehidupan baru yang bersekutu dengan Tuhan.
2.Mengarahkan diri kepada Kristus. (Kol 3:16-17) Hidup baru yang sudah diberikan Allah melalui Yesus Kristus, harus membuat pandangan dan arah hidup kita tertuju dan terfokus kepada Kristus. Artinya hidup kita harus berpusat kepada Kristus, karena kita bukan lagi hidup bagi diri sendiri melainkan hidup bagi Kristus yang telah menyelamatkan dan mengasihi kita. Seperti yang dikatakan Paulus: “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita”.
3.Tinggal di dalam Kristus. Artinya hidup bersama Kristus (bergaul dengan Kristus) dan menurut peraturan Kristus. Peraturan Kristus adalah Firman Allah. “Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi” (1Yoh. 3:6). Ini adalah satu kehidupan yang penuh sukacita dan berkemenangan! Karena itu, di dalam kehidupan kita yang penuh kesibukan, ketegangan dan tekanan, kita harus terus menerus “tinggal di dalam Kristus”, supaya kita benar-benar memiliki hidup baru. Amen


Tidak ada komentar: