Senin, 30 April 2018

Khotbah Kaum Lansia 01 Mei 2018 Memuji Tuhan Atas Kebaikan dan KuasaNya yg Menyembuhkan Matius 21:14-16.


Cerita kehidupan di dunia seperti sebuah gua yang besar, ketika kita berbicara kita akan mendengar gaungnya. Gaung yang menunjukkan kehidupan manusia, gaung antara susah dan senang, suka dan tidak suka, tawa dan tangisan, marah dan kasih mesra. Seperti itu juga sikap Allah kepada manusia, terkadang keras dan lembut.
 Seperti kehadiran Yesus di Bait Allah membawa perubahan bagi orang-orang yang pada awalnya merasa Bait Allah tempat untuk berjual beli (Mat. 21:12). Yesus mambersihkan semua tujuan orang-orang yang salah ketika berada di Bait Allah. Yesus menegaskan bahwa Bait Allah adalah rumah doa bukan sarang penyamun. Hal itu terbukti ketika Yesus menyembuhkan orang-orang timpang dan buta yang datang menjumpai Yesus, dan rasa syukur akan kasih Yesus ini ditunjukkan dengan pujian yang dinaikkan oleh anak-anak yang hadir di Bait Allah pada saat itu.
 Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah (ay.12). Bait Suci adalah rumah doa, tetapi otoritas di Bait Suci telah menjadikannya sarang penyamun (ay.13, bandingkan dengan Yesaya 56:7; Yeremia 7:11).Setelah Yesus menyucikan Bait Allah, orang-orang buta dan orang-orang timpang datang kepada Yesus di Bait Allah dan mereka disembuhkan (ay.14). Aneh tapi nyata, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tidak suka melihat Yesus menyembuhkan orang-
 orang sakit, mereka tidak suka melihat anak-anak memuji Tuhan (ay.15-16).Bait Allah yang di Yerusalem telah mengalami pergeseran fungsi (ay.13). Seharusnya Bait Allah adalah rumah doa, rumah kesukaan bagi segala bangsa . Praktek jual beli yang terjadi di Bait Allah menunjukkan bahwa orientasi ibadah tidak lagi berfokus pada Tuhan dan firman-Nya. Keadaan yang memprihatinkan tersebut membuat Bait Allah tidak ubahnya seperti sarang penyamun (Yeremia 7:9-11).
Kehadiran Yesus di Bait Allah menjadikannya bait kesembuhan/pemulihan, bait mujizat dan bait pujian (ay.14-15).
Roh agamawi dan orang-orang yang dipengaruhinya adalah penghambat/penghalang bagi pekerjaan Tuhan. Orang-orang semacam itu bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan sebagai tim dalam melayani Tuhan (ay.15-17).
Bait Allah adalah orang-orang beriman yang telah diselamatkan (1 Korintus 6:19; Ibrani 3:6), karena itu sebagai orang-orang beriman yang telah diselamatkan, kita harus memperhatikan praktek dan motivasi ibadah kita. Apakah yang menjadi tujuan ibadah kita? Siapakah yang kita sembah dalam peribadatan kita?Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1-2).
Kita harus mewaspadai roh agamawi yang menganggap agama dan peribadatan hanya sebagai ritual atau tradisi tanpa mau mentaati firman Tuhan (Markus 7:6-9).
Mari kita undang Tuhan Yesus masuk ke dalam hidup kita, masuk ke dalam rumah tangga kita, masuk ke dalam komunitas kita (Wahyu 3:20). Sebab di mana ada Tuhan Yesus, di situ ada kesembuhan/pemulihan, ada mujizat dan ada puji-pujian bagi Allah.
Kehadiran Yesus di dunia diakui orang-orang percaya untuk menunjukkan kasih Allah kepada manusia. Walaupun masih banyak manusia kurang menyadari itu. Yesus hadir bukan saja dalam hal kebahagian tapi juga dalam kesusahan. Dan kehadiran Yesus membawa perubahan yang baik bagi orang-orang percaya. Kuasa Yesus mampu menyelesaikan setiap perkara manusia, tidak mungkin menurut dunia tapi dihadapan Yesus semua mungkin adanya. Muzijat-muzijat Yesus tetap terjadi sampai saat ini bagi orang-orang yang percaya padaNya.
Dalam kehidupan ini banyak permasalahan dan tantangan. Ketika permasalahan itu semakin mencekam baru kita sadar untuk menjumpai Yesus Sang Penolong. Seperti orang-orang yang datang kepada Yesus di Bait Allah untuk disembuhkan Yesus. Walaupun perbuatan Yesus akhirnya membuat para iman jengkel karena pujian-pujian rasa syukur yang diserukan oleh anak-anak. Atau selama ini kita yang mengaku sebagai anak-anak Allah kurang peka terhadap permasalahan orang lain ketika mereka timpang dan buta dalam arti imannya yang sudah timpang dan perlakuannya sudah dibutakan oleh dunia ini sehingga tidak lagi berjalan dalam kebenaran Kristus perlu pertolongan penguatan dari kita sebagai orang percaya atau malahan kita juga yang selalu merasa jengkel ketika kita melihat orang-orang memuji Allah dengan kesaksian-kesaksian hidupnya. Amen.

Tidak ada komentar: