Senin, 18 Juni 2018

Khotbah Minggu 20 Mei 2018 Pentakosta KisahRas 10: 44-48. Roh Kudus Di Curahkan utk Semua Bangsa


“Yesus cinta semua bangsa, semua bangsa di dunia, kuning, putih dan hitam, semua di cinta Tuhan, Yesus cinta semua bangsa di dunia..” Lirik lagu yang sederhana ini, kembali mengingatkan kita akan makna cinta Tuhan yang universal. Tidak membedakan bangsa, warna kulit, bahasa atau perbedaan lainnya. Semua orang sama di hadapan Tuhan dan kepada siapa pun kabar keselamatan harus dinyatakan dan disaksikan. Tidak ada perbedaan di hadapan Tuhan, menjadi sebuah pemahaman yang akan mendorong kita untuk lebih mengasihi sesama dan mewartakan cinta kasih Tuhan yang telah kita nikmati. Namun, dalam kenyataan hidup sering kali manusia terjebak dalam sikap pengkotak-kotakan, pemisahan berdasarkan kepentingan masing-masing pribadi atau kelompok. Sehingga tanpa disadari kekristenan dan gereja pun dapat terancam sikap tertutup melakukan misi Kristus, yakni beritakan Injil sampai ke ujung dunia. Bagaimana Firman Tuhan menyaksikannya bagi kita dan memampukan untuk melakukannya?Kisah Para Rasul menjadi rangkaian kesaksian bagaimana Roh Kudus yang diutus Tuhan menjadi penolong bagi manusia, bekerja di atas orang-orang yang percaya. Jemaat mula-mula terdiri dari orang-orang yang melihat langsung sebagai saksi karya Yesus di dunia dan ada pula yang mendengar lalu percaya sehingga mereka menjadi pengikut Kristus. Tugas orang yang percaya, tidak hanya mendengar tetapi juga memperdengarkan kabar keselamatan tersebut. Tentunya hal ini tidak mudah dilakukan. Kita mengingat bagaimana para murid Yesus saat pertama kali melihat Yesus telah mati di kayu salib? Tentu pada awalnya mereka menjadi takut dan gentar. Tantangan memberitakan kabar keselamatan datang dari dalam dan luar diri sendiri. Termasuk pembatasan sosial antara Yahudi dan bukan Yahudi menjadi salah satu tantangan pada saat itu.Ketika Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan turun ke atas mereka pada hari Pentakosta (Kis 2), hal berbeda mulai terlihat. Para murid yang berkumpul di Yerusalem mulai menyaksikan tentang karya Allah yang tidak hanya dimengerti orang Yahudi. Melalui khotbah Petrus, banyak orang yang memberi diri untuk bertobat dan dibabtis. Perjalanan pemberitaan Injil menyaksikan Roh Kudus bekerja melalui orang percaya dan dalam kehidupan jemaat mula-mula yang menembus tembok-tembok pemisah. Roh Kudus memakai banyak orang dari berbagai suku bangsa untuk turut menyaksikan kabar keselamatan.Kisah Para Rasul 10 mencatatkan tentang Injil yang diberitakan kepada bangsa lain, bukan Yahudi. Kornelius merupakan seorang perwira Romawi di Kaisarea yang mendapat penglihatan dari Tuhan (Kis 10:1-8). Kornelius dan seisi rumahnya taat kepada Allah dalam doa dan persembahan. Tuhan memerintahkannya untuk pergi ke Yope dan menjemput Simon Petrus. Sebelum mereka bertemu, Tuhan juga memberikan Petrus penglihatan hingga tiga kali, tentang perintah Allah memakan apa yang selama ini dianggap makanan haram bagi orang Yahudi (Kis 10:9-16). Hal ini memberikan pengertian kepada Petrus bahwa pemberitaan keselamatan dari Tuhan dibukakan bagi semua orang, tidak hanya orang Yahudi (menentang larangan seorang Yahudi bergaul dengan orang yang bukan Yahudi).
Allah tidak membeda-bedakan orang yang mau percaya dan melakukan FirmanNya. Pada saat itu orang-orang percaya yang berkumpul di rumah Kornelius menerima karunia Roh Kudus. Roh Kudus yang dicurahkan bagi bangsa-bangsa lain juga menjadi saksi bahwa semua orang yang membuka hati menerima Tuhan akan menyaksikan kemuliaanNya (ay 44-46). Setelah menerima curahan Roh Kudus dan babtisan, mereka meminta Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi dan menyampaikan pengajaran tentang Kristus.
Tantangan yang kita hadapi sebagai orang percaya yang mau setia melakukan dan memberitakan Injil, akan menjadikan doa sebagai kekuatan kita. Invocatio (Kolose 4:2) merupakan peneguhan bahwa doa akan menguatkan hati kita agar semakin berserah kepada Tuhan dalam pujian dan persembahan. Roh Kudus memampukan kita juga bersekutu dan saling menopang di dalamNya sehingga kesaksian hidup orang yang berdoa dan melakukan, akan menjadi kekuatan pemberitaan Firman. Hal yang harus kita lakukan adalah:
Bertekunlah dalam doa. Sebab di dalam doa, Tuhan akan berbicara tentang apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya.
Memberitakan keselamatan. Sikap hidup yang berdoa dan bersaksi akan menjadi pemberitaan Firman yang hidup. Oleh sebab itu lakukan Firman dalam sikap hidup kita sebagai orang percaya.
Doakan dan beritakan kepada semua orang. Persekutuan dalam doa dan pemberitaan Firman akan menjangkau banyak orang. Karena kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan Roh Kudus memampukan dan tidak akan diam, melainkan bekerja menggerakkan hati banyak orang.
Keselamatan dari Tuhan melalui Kristus, tidak tertutup bagi beberapa orang saja, melainkan harus dinyatakan kepada semua orang. Dalam minggu ini kita semakin dikuatkan untuk membawa setiap doa dan pergumulan pribadi dan pemberitaan Injil bagi banyak orang, dalam namaNya. Karena sungguh besar kuasanya doa menyatakan keselamatan bagi semua orang, tanpa perbedaan dihadapanNya. Amin.
Karya Roh dalam Kehidupan Umat
Janji Tuhan Yesus kepada para murid dan umat percaya bilamana Ia wafat dan naik ke surga adalah akan mengutus Parakletos, yaitu Roh Kudus. Di Yohanes 14:17-26, dan Yohanes 16: 13-14 Roh Kudus yang diutus oleh Kristus akan berkarya:
1.Ia akan menyertai mereka senantiasa (Yoh. 14:16)
2.Ia akan tinggal di dalam diri mereka (Yoh. 14:17).
3.Kehadiran-Nya tidak dapat dilihat oleh dunia (Yoh. 14:17).
4.Ia akan mengajar mereka segala sesuatu (Yoh. 14:26).
5.Ia akan membantu mereka untuk mengingat semua hal yang telah diajarkan Yesus (Yoh. 14:26).
6.Ia akan memimpin mereka dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13).
7.Ia akan memuliakan Kristus (Yoh. 16:14).
Alkitab mengajar kita bahwa Roh Kudus dapat menginsafkan kita akan dosa. Dan hanya melalui pekerjaan roh Kudus saja, kita dapat dilahirkan kembali dan dijadikan 'manusia baru'. Dengan pertolongan Roh Kudus kita kita menanggalkan dan mematikan 'manusia lama' yang ada dalam diri kita. Peranan Roh Kudus dalam kehidupan kita, rumah tangga dan pekerjaan kita membuat kita betul-betul mengikuti petunjuk-petunjuk Firman Tuhan untuk menyenangkan hati Tuhan dan sesama.
Melalui cara kerja Roh yang semakin meluas, menjadi sebuah kesaksian yang hidup bagi Petrus dan teman sebangsanya, bahwa setiap yang percaya pada Nama Tuhan akan menerima pengampunan dan keselamatan penuh. Roh Kudus mendorong setiap orang percaya bersaksi tentang Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ada panggilan kudus untuk bersaksi dan dorongan untuk menyaksikan Yesus tanpa takut. Petrus dengan penuh keberanian bersaksi tentang Yesus meskipun dia harus menentang eksklusivisme bangsanya, bahkan dalam tekanan apapun tidak ada yang menghalangi orang percaya menyaksikan perkerjaan Tuhan, oleh karena dorongan Roh Kudus.
Kornelius tidak mempunyai metode membujuk hati Allah supaya dia dan sahabatnya diterima sebagai bagian dari penerima anugerah Tuhan, melainkan Allah sendiri yang bertindak memberi kasih karunia. Perbuatan baik manusia tidak pernah dapat menyelamatkan dirinya, tetapi iman pada Allah otomatis membuat manusia berbuat baik, karena perbuatanNya ditujukan pada Tuhan bukan pada manusia. itulah yang disaksikan Petrus, keuniversalitasan Allah dalam Roh Kudus.
Ketulusan kita sebagai umat membuat orang lain terbuka menerima keberadaan kita, meskipun kita memliki latar belakan yang berbeda. Ketulusan Kornelius mempercayai Tuhan dan ketulusannya berbuat baik pada sesama, membuat Petrus dan orang Yahudi yang bersunat tidak ada alasan menolaknya, sebaliknya menganjurkan agar mereka dibaptis dalam Nama Yesus Kristus. Kornelius telah menjadi Israel baru, yang diperbaharui oleh Tuhan sehingga bagi Petrus, dia bukan orang asing tetapi sesama umat Allah. Kornelius dan orang yang ada di rumahnya telah memperlihatkan hidup yang dikuasai Roh, di mana di tengah persekutuan itu terdengar dari antara mereka puji-pujian dan bahasa Roh.
Roh sangat berkuasa mempengaruhi cara pandang kita terhadap orang lain dalam membangun persekutuan yang baik dan hidup. Dengan Roh Tuhan kita dapat memahami kekurangan orang lain, sebab Roh membuat kita sekarakter dengan Yesus. Dalam bahasa Yunani karakter berarti cap atau stempel, maka dengan pemenuhan Roh dalam diri manusia, manusia dapat menjadi stempel kristus di dunia. Kristus yang terbuka kepada semua orang mewariskan sikap yang sama pada capNya. Karena adalah sumber pengertian (Yesaya 40, 12-14).
Roh (Nus) daya berpikir. Bila Roh Allah ada dalamku, maka Roh itu akan menuntun kita merancang masa depan, memberi daya pikir untuk memahai kehidupan bersama. Dengan Kuasa Roh Kudus kita dimampukan Memuliakan Allah Bapa. Sebab Tuhan yang turun ke dunia ini, atas semua umatNya adalah Roh pemersatu, Roh yang mengikat satu dengan lain dalam persekutuan yang kudus dan am. Amen



Tidak ada komentar: