Senin, 18 Juni 2018

Khotbah Minggu 10 Juni 2018 Yesaya 41, 14-20 Allah Yang Maha Kudus, Penolong, dan Penebus.


Rasa takut adalah hal yang alami di dalam diri seseorang..kadangkala rasa takut bisa muncul diluar jangkauan pemikiran seseorang…
"Di manakah Engkau, Tuhan?" Kalimat tanya bernada menggugat ini sering kita lontarkan saat Tuhan terasa meninggalkan kita dalam ketakutan, apalagi pada saat itu kita justru sangat membutuhkan uluran tangan-Nya. Benarkah Tuhan meninggalkan kita pada saat yang dernikian? 
kita pasti pernah mendengar kisah Foots Print, ilistrasi Jejak-jejak Kaki . Kita berjalan-jalan di pantai bersama Tuhan. Pada saat yang sangat bahagia, kita melihat dua pasang jejak kaki di belakang kita. Sepasang kaki kita dan sepasang kaki Tuhan. Anehnya, justru pada saat kita menghadapi masa-masa yang paling sulit,masa masa menakutkan, kita melihat: jejak kaki itu tinggal sepasang. Di situlah kita menggugat, "Di manakah Engkau, Tuhan?" Tuhan menjawab dengan tepat dan mengharukan. "Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan engkau….
Pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan engkau hanya melihat sepasang jejak kaki saja,
karena pada waktu itu Aku menggendong engkau."…
Orang yang takut bukan berarti tidak percaya kepada Tuhan..ada berbagai macam ketakutan manusia, termasuk kita umat Tuhan yang hadir saat ini di Bait Nya…
• Ada yang takut pada petir, hujan lebat, suara gemuruh..
• Ada yang takut berenang, takut tenggelam, takut dengan kedalaman laut, danau, dan sungai..
• Ada pula yang takut pada ketinggian, takut jatuh…
• Dan ada banyak trauma, ketakutan-ketakutan lainnya..
Saudara-saudari terkasih....
Umat Israel juga di dalam nats kita pada minggu ini berada dalam situasi “Takut“.ini adalah kondisi ketika Israel dibuang ke Babel. layaknya orang yang : terpenjara, terkurung, dan tertawan, umat pilihan Tuhan tak berdaya diantara bangsa-bangsa disekelilingnya.
di ayat 14 dikatakan : Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel”. Simbol cacing yakub dan ulat Israel menggambarkan Tanpa TUHAN, Israel tidak lebih dari seekor cacing dan ulat yang lemah, yang tak berdaya dan yang dengan mudahnya diinjak oleh dunia. kita harus menyadari betapa kecilnya, betapa lemahnya dan betapa tak berdaya nya kita dihadapan Tuhan. Ayat ini mengingatkan kita umat Tuhan, untuk tidak pernah merasa hebat, tetapi harus menyadari semua yang kita dapat, yang kita alami di dunia ini hanya kasih karunia dari Tuhan saja. Ulat dan cacing adalah spesies binatang melata, yang lemah dan bila disbanding dengan binatang/hewan2 lainnya yang lebih besar, lebih kuat, dan buas, ulat dan cacing tidak ada apa-apa nya.ini menunjukkan “ketergantungan umat Israel kepada Tuhan”.Di ayat 15 dikatakan : Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukitpun akan kaubuat seperti sekam.kemudian di ayat 16 dikatakan : Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Ayat ini merupakan penggambaran bagaimana TUHAN mampu membuat mujijat, bagaimana Tuhan mampu memberi kesempurnaan kekuatan untuk menjaga bangsa Israel. Bagaimana Tuhan memberi kekuatan dan harapan untuk Israel..
Kadang kala didalam kehidupan kita, kita merasa sangat lemah, tidak berdaya , menderita, tidak punya harapan lagi dan boleh dibilang hancur lebur. Situasi yang kadang tidak ada jalan keluarnya bagi akal manusia. Kita terpuruk dan merasa seolah sudah tidak ada harapan lagi didalam hidup kita.
Mari kita lihat ayat 17 hingga ayat 19 : Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka.Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya. Di dalam ayat ini Tuhan memberikan janji kepada umatnya bahwa bagaimanapun keadaannya Tuhan akan selalu menolong,menyertai dan menopang kehidupan kita. Penderitaan yang menyedihkan atau menghadapi masa2 penuh bahaya paling suram pun. TUHAN akan melimpahkan semua kebutuhan umatnya, menyegarkan jiwa dengan makanan dan minuman, menyediakan taman taman rindang yang indah dan hutan hutan kecil bagi kesenangan rohani kita. Tujuh spesies pohon menggambarkan kesempurnaan karya Tuhan dalam memenuhi kebutuhan ini. 
• Pohon Aras
• Pohon Penaga
• Pohon Murad
• Pohon minyak
• Pohon sanobar
• Pohon berangan
• Pohon cemara
Lambang 7 pohon menggambarkan : kesempurnaan penciptaan Tuhan, angka 7 adalah angka kesempurnaan, sangat sering ditemukan di dalam Alkitab.
Pemeliharaan penuh rahmat ini menguatkan iman umat TUHAN dan bersukacita dalam kesetiannya.namun terkadang betapa sering kita jatuh kedalam keraguan akan kesempunaan pemberian Tuhan .
Suatu hari ada seorang ibu yang ingin berangkat ke suatu daerah..sang ibu berpesan kepada suaminya agar tak lupa memberi makan anak mereka.semua makanan sudah disiapkan di lemari es. Esok harinya si bapak me manaskan makanan dan sembari mengeluarkan pudding ke atas meja makan. Lalu si anak bangun dan mengambil langsung pudding tersebut. Tetapi si bapak mengambil pudding itu dan menyimpannya kembali ke dalam lemari es. Lalu si ayah berkata…nak..kamu makan nasi dulu, setelahnya baru papa kasih pudding yah..tetrapi si anak terus menerus merengek rengek dan menangis…si anak me raung raung meminta pudding. Tetapi si ayah tetap tidak memberikannya.
Saudara saudari betapa kita sering meminta kepada Tuhan seolah 2 permintaan kita itu sudah baik adanya.padahal Tuhan Bapa kita Dia yang lebih tahu apa yang jd makanan pokok kita.
Kita sering merasa bahwa pudding itu lah yang kita mau dan inginkan…padahal itu tidak memberi pertumbuhan..kita bahkan sering merengek memohon apa yang ada didalam hati kita.
Hubungan baik dengan Tuhan akan menghasilkan hubungan baik dengan sesama manusia dan lingkungan hidup. Rusaknya hubungan antar manusia dan anatar manusia dengan alam adalah akibat pemberontakan terhadap Tuhan.bila kita perhatikan perjalanan Israel umat pilihan Tuhan… mereka dijajah oleh bangsa Asyur dan takluk kepada bangsa yang lebih kuat, pertistiwa itu dimaknai akibat Israel berbuat dosa dan yang jahat di mata Tuhan. Stabilitas politik, kemakmuran dan kesejahteraan warga serta keadaan alam yang bersahabat semuanya tergantung pada hubungan baik dengan Tuhan. Berkat Melimpah selalu disediakan Tuhan bagi orang percaya.
Pertobatan atau Metanonia, adalah starting point pemulihan keadaan orang percaya. Israel yang tidak berdaya, hancur dan putus harapan dan dijuluki sebagai “si cacing Yakub”, “ si ulat Israel “ akan mengalami tranformasi. Pertobatan mereka akan menjadi peluang untuk menikmati pemulihan keadaan secara ekonomi, politik, sosial budaya dan kerohanian. Tuhan bertindak menolong dan menebus mereka dalam keputus asaan dan ketidak mampuannya. Tuhan akan memberdayakan mereka sehingga mereka menjadi “papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar..
Di ayat terakhir dikatakan :
supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya. Hidup bersama dengan Tuhan membuat kita mempunyai kekuatan untuk menghadai tantangan yang menghadang perjalanan jidup kita. Gunung-gunung dan bukit-bukit yang menghadang akan ditaklukkan. Yesaya menggambarkan penuh harapan itu dengan mengatakan “Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.”.• Setiap orang yang mengarahkan diri pada Tuhan akan mendapatkan air kehidupan. Tuhan menyediakan kebutuhan hidup dan memeliharan kehidupan orang-orang percaya.
• Kesejahteran itu digambarkan dengan mudahnya mendapatkan air. Lahan kering dirubah menjadi lahan basah. Meskipun perjalanan hidup kita tak pernah lepas dari tantangan, tetapi Peluang pun akan selalu ada di sana ketika kita menjalani semuanya bersama Tuhan. • Pada minggu kali ini kita dipanggil untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita, supaya kita tidak kuatir tentang apa pun juga. Kadang kala kita mengalami perubahan yang begitu menakutkan, dari sumber air berubah menjadi tanah kering, kadang kala kita harus berjalan tertatih seolah tidak punya kekuatan, dengan mengandalkan Tuhan kita pasti sanggup menghadapi setiap perubahan-perubahan didalam hidup kita.• Jaminan hidup, pemeliharaan dan penjagaan sejati kita dapat hanya dari Tuhan saja.karena itu, mari kita dating kepada Tuhan.
Pada akhirnya kita akan mengaku “bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.” Amin



Tidak ada komentar: