Senin, 18 Juni 2018

Khotbah Keb. Rumah Tangga 15-16 Mei 2018 Matius 9:27-31 BELAS KASIHAN TUHAN DAN IMAN


"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?"  Matius 9:28
Injil Matius menjelaskan bahwa Yesus orang Nazareth ini mempunyai kuasa atas sakit-penyakit, dan juga punya kuasa atas kebutaan secara phisik. Oleh karena itu, Yesus dengan belas kasih-Nya mencelikkan mata kedua orang buta, dan terjadilah demikian. Yang menyebabkan mereka dapat melihat adalah iman mereka. Keduanya percaya bahwa Yesus itu bukan hanya sekedar Anak Daud, sebagai orang yang terpandang di antara raja-raja Israel. Kuasa Yesus adalah kuasa Allah.
Sementara itu, inspirasi bathin yang dapat kita tarik dari Injil Matius hari ini antara lain bahwa kita sebagai umat beriman barangkali tidak buta secara phisik. Namun apa yang terjadi? Kita memang punya mata, tetapi ternyata tidak melihat, dan kita juga punya telinga, tetapi tidak mendengar. Tentu ini harus diartikan secara rohani. Dengan kata lain pula, bahwa di balik kesembuhan jasmani, kesembuhan rohani juga sangat penting. Memiliki hidup rohani yang baik, akan menjadikan seseorang memiliki phisik yang sehat pula. “Mens sana in corpore sano”, jiwa/pikiran yang sehat dalam tubuh yang sehat”. Artinya bahwa dalam menjalani hidup ini, baik jasmani dan rohani harus dipelihara dengan baik.
Bagaimana keadaan Saudara hari ini?  Mungkin Saudara sedang terbaring lemah di tempat tidur karena sakit-penyakit?  Atau mungkin Saudara sudah merasa putus asa karena dokter sudah mengangkat tangan sebagai pertanda ketidaksanggupan menangani sakit yang Saudara derita?  Jangan berputus asa, karena bagi orang percaya pengharapan itu selalu ada!  Berserulah kepada Tuhan Yesus dan mohon belas kasihan-Nya, karena Dia adalah Allah yang menyembuhkan.  "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."  (Matius 8:17).  Ini merupakan penggenapan dari nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya,  "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah."  (Yesaya 53:4)  dan  "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."  (1 Petrus 2:24b).
     Seseorang beroleh kesembuhan dari Tuhan bukan karena ia baik dan layak, atau karena ia adalah seorang keluarga pendeta, orang kaya, orang berpangkat, terkenal,  melainkan semata-mata oleh karena belas kasihan dari Tuhan.  Selain karena belas kasihan Tuhan, yang menjadi kunci untuk mendapatkan mujizat dari Tuhan adalah iman kita, karena  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  (Ibrani 11:1), tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan dan Ia  "...memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."  (Ibrani 11:6).
Dua kisah orang buta yang berteriak minta pertolongan Yesus, yang hari ini diceritakan dalam Injil adalah kisah cerita dua manusia yang berani meminta bantuan. Dua orang buta mengikuti Yesus dan berseru-seru mohon disembuhkan. Orang buta itu tak berdaya. Secara fisik, mereka tidak bisa berbuat banyak. Banyak hal bergantung pada kemurahan hati orang lain. Melihat upaya dan mendengar seruan mereka, dan setelah bertanya kepada mereka, Yesus kemudian menyentuh mata kedua orang itu dan sembuhlah mereka. Dua orang buta ini bisa menjadi guru bagi kita dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Mereka yakin bahwa dalam nama Yesus segala sesuatu bahkan yang tampaknya tidak mungkin menjadi mungkin. Buta menjadi melek. Tuli bisa mendengar. Kusta menjadi tahir. Yang mati dibangkitkan.
Banyak orang percaya pada Yesus, pada sabda, pada pengajaran dan pada karya-Nya, tetapi tidak mengimani pribadi dan sabda-Nya tersebut. Sebab mereka mengikuti Yesus masih dengan penuh perhitungan untung rugi, nyaman dan tidak nyaman. Maka marilah kita menghayati iman dalam hidup sehari-hari, dengan dan dalam iman kita hidup dan bertindak. Kesengsaraan, kemiskinan, kesulitan, tantangan dan hambatan merupakan media bagi kita untuk semakin beriman, semakin terbuka pada Penyelenggaraan Ilahi, karya Roh Kudus. Melalui mukjizat Yesus yang menyembuhkan dua orang buta, yang berteriak-teriak,“Yesus, Anak Daud, kasihanilah kami!” Yesus mengajarkan agar kita tidak lekas menyerah dalam doa permohonan kita. Maka hadapilah semuanya itu dengan rendah hati dan dalam doa serta kasih karunia Roh Kudus.Imanlah yang dituntut.  Dari manakah iman kita dapatkan?  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya iman kita akan semakin bertumbuh dan apa yang kita imani akan menjadi sebuah kenyataan!"Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia;"  Yakobus 5:15. Amen


Tidak ada komentar: