Khotbah Lansia Yesaya 40:21-31
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang. (Amsal 17:22)
Setiap orang
memiliki alasan saat hendak atau saat sedang melakukan sesuatu. Ada motif yang
menyebabkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Bahkan, kualitas hasil pekerjaan
seseorang sangat dipengaruhi oleh
motivasinya.
Namun, ada
kalanya seseorang kehilangan motivasi dan semangat ketika hendak melakukan
sesuatu. Pernahkah Sdr/i kehilangan motivasi dan semangat ? sdr yang mulanya
menggebu-gebu mengerjakan suatu hal – ternyata setelah beberapa waktu –
akhirnya kehilangan minat untuk melanjutkan atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut; pernahkah sdr mengalaminya?
Penyebab hilangnya semangat dan motivasi dalam diri seseorang bisa bermacam-macam. Ada orang yang kehilangan semangat karena banyaknya masalah yang dihadapinya. Ada orang yang vitalitasnya menurun karena banyaknya kesibukan yang membebaninya. Ada orang yang semangatnya menurun karena masalah disorientasi atas tujuan hidupnya. Ada pula orang yang kehilangan semangat karena merasa tidak ada yang mendukung dirinya saat melakukan suatu pekerjaan.
Penyebab hilangnya semangat dan motivasi dalam diri seseorang bisa bermacam-macam. Ada orang yang kehilangan semangat karena banyaknya masalah yang dihadapinya. Ada orang yang vitalitasnya menurun karena banyaknya kesibukan yang membebaninya. Ada orang yang semangatnya menurun karena masalah disorientasi atas tujuan hidupnya. Ada pula orang yang kehilangan semangat karena merasa tidak ada yang mendukung dirinya saat melakukan suatu pekerjaan.
Kehilangan
motivasi dan semangat pernah di alami bangsa Israel setelah mereka dibuang.
Mereka ragu atas diri mereka sendiri sebagai bangsa pilihan Allah. Apa
sebabnya? Yerusalem sudah porak-poranda; Israel dibuang dan pembuangan itu
berlangsung sangat lama. Mereka juga mengalami kehidupan yang sulit di Babel.
Bangsa Israel menganggap bahwa Allah telah melupakan mereka dan akan membiarkan
mereka hancur. (Yesaya 40:27; 49:14).
Itu sebabnya dalam khotbah ini (Yesaya 40:21-31), Yesaya dengan keras bertanya dengan gaya retoris sampai tiga kali: tidakkah kamu tahu; tidakkah kamu dengar; tidakkah kamu mengerti – kepada bangsa Israel. Dalam pertanyaan ini kelihatan bahwa Yesaya seolah kecewa melihat orang Israel yang semangatnya sudah menurun.
Pada zaman ini banyak sekali orang yang merasa putus asa dan kecewa secara berlebihan dan berlarut-larut. Perasaan ini sering di sebut dengan depresi. Depresi tidak memandang bulu, orang dari golongan atas atau rendah, kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, tua atau muda semuanya dapat di serang oleh perasaan ini. Depresi telah menyelinap kedalam kehidupan manusia, membawa kesusahan yang tak terkatakan.
Tujuan universal manusia ialah memperoleh damai sejahtera serta kebahagiaan yang sempurna, semua orang ingin meperoleh kepuasan hati. Diseluruh dunia sejumlah besar dokter, pendeta, ahli jiwa, psikiater sibuk dalam usaha untuk menolong orang-orang untuk mendapatkan kebahagiaan.
Itu sebabnya dalam khotbah ini (Yesaya 40:21-31), Yesaya dengan keras bertanya dengan gaya retoris sampai tiga kali: tidakkah kamu tahu; tidakkah kamu dengar; tidakkah kamu mengerti – kepada bangsa Israel. Dalam pertanyaan ini kelihatan bahwa Yesaya seolah kecewa melihat orang Israel yang semangatnya sudah menurun.
Pada zaman ini banyak sekali orang yang merasa putus asa dan kecewa secara berlebihan dan berlarut-larut. Perasaan ini sering di sebut dengan depresi. Depresi tidak memandang bulu, orang dari golongan atas atau rendah, kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, tua atau muda semuanya dapat di serang oleh perasaan ini. Depresi telah menyelinap kedalam kehidupan manusia, membawa kesusahan yang tak terkatakan.
Tujuan universal manusia ialah memperoleh damai sejahtera serta kebahagiaan yang sempurna, semua orang ingin meperoleh kepuasan hati. Diseluruh dunia sejumlah besar dokter, pendeta, ahli jiwa, psikiater sibuk dalam usaha untuk menolong orang-orang untuk mendapatkan kebahagiaan.
Usaha untuk
mendapatkan damai sejahtera itu sering kali tidak mebuahkan seperti yang
diharapkan. Dalam mencari kepuasan pribadi, berjuta-juta orang akhirnya menemui
kegagalan dan yang menyedihkan.
Jika anak
Tuhan kalah terhadap masalah, akan mempengaruhi kehidupan pribadinya maupun
kesaksiannya sebagai orang Kristen. Hal
ini akan merusak hubungan pribadi seseorang dengan Allah, kebahagiaan
mereka akan hilang hal ini juga akan menggerogoti inti kehidupan rumah tangga
dan hubungan dengan orang lain.
Semua orang pasti pernah merasakan, kecewa, takut, khawatir dan was-was perasaan itu membuat tubuh menjadi lemas dan semangat menjadi pudar, dari manakah kita mendapat kekuatan yang baru ?
Semua orang pasti pernah merasakan, kecewa, takut, khawatir dan was-was perasaan itu membuat tubuh menjadi lemas dan semangat menjadi pudar, dari manakah kita mendapat kekuatan yang baru ?
Nats renungan
kita ini adalah penghiburan bagi umat Allah, dimana Allah akan mengakhiri
perhambaan mereka. Perhambaan ini memang di sebabkan oleh dosa dan kesalahan
mereka, tetapi dosa dan kesalahan itu telah diampuni oleh Tuhan. Tuhan akan
datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya yang berkuasa. umat Isarael
kembali diajak merenungkan “siapa yang paling besar dalam dunia ini”. Karena
pada waktu itu umat yang di buang ke babel, merasakan tidak ada yang lebih
besar dari kerajaan dan dewa Babel. Pola pikir seperti ini membuat hilangnya pengharapan
merea akan kebebasan. Mereka lebih takut kepada manusia dari pada Allah.
(Illustrasi: Bom di Prancis) Karena itu…:
1.Hiduplah dan bekerjalah bersama Kristus.Hidup baru bersama Kristus adalah hidup yang tidak pesimis (rendah) , putus asa, tetapi adalah hidup yang penuh semangat, optimis, kuat dan dipenuhi oleh pengharapan.
1.Hiduplah dan bekerjalah bersama Kristus.Hidup baru bersama Kristus adalah hidup yang tidak pesimis (rendah) , putus asa, tetapi adalah hidup yang penuh semangat, optimis, kuat dan dipenuhi oleh pengharapan.
2.Perubahan
hidup dari segi negatif (rendah, tidak bermutu) bisa berubah menjadi hidup yang
baik dan berguna, jika kita mau menerima Kristus dalam hidup kita (2 Kor 5:17)
3.Jaman sekarang adalah jaman yang penuh dengan berbagai macam problema hidup. Problema hidup itu acapkali mengganggu stabilitas hidup kita, sehingga kita sering merasa kecewa, tidak berdaya, dan putus asa. Kadangkala kita menggugat Tuhan, seraya berkata bahwa Tuhan itu tidak adil, Tuhan tidak bekerja lagi buat hidup dan kehidupan saya. Sebenarnya Tuhan mengetahui semuanya itu, Tuhan mengetahui apa yang mau diperbuatnya, yang penting bagi kita, apakah kita mau berserah kepadaNya dan memohon bimbingannya dalam perjalanan hidup kita, niscaya Tuhan akan memberikan segala yang perlu bagi kita, berkat yang berkelimphan (bnd Rm 11:33-36)
Mengalami masalah seperti ini (kehilangan semangat) sesungguhnya sangat berbahaya. Bangsa kita ini juga sedang berada dalam situasi serupa. Kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin negara sudah berkurang. Tindak kejahatan semakin bertambah. Keadilan tidak bisa ditegakkan. Akibatnya masyarakat menjadi pesimis atas nasib bangsa ini. Masyarakat kehilangan semangat dan vitalitasnya untuk membangun dirinya. Sehingga tidak heran, seorang pengamat pernah mengatakan, “Seharusnya Bangsa Indonesia sudah collapse saat ini.” Jika sebuah bangsa kehilangan semangat dan vitalitasnya, bangsa tersebut bisa punah.
3.Jaman sekarang adalah jaman yang penuh dengan berbagai macam problema hidup. Problema hidup itu acapkali mengganggu stabilitas hidup kita, sehingga kita sering merasa kecewa, tidak berdaya, dan putus asa. Kadangkala kita menggugat Tuhan, seraya berkata bahwa Tuhan itu tidak adil, Tuhan tidak bekerja lagi buat hidup dan kehidupan saya. Sebenarnya Tuhan mengetahui semuanya itu, Tuhan mengetahui apa yang mau diperbuatnya, yang penting bagi kita, apakah kita mau berserah kepadaNya dan memohon bimbingannya dalam perjalanan hidup kita, niscaya Tuhan akan memberikan segala yang perlu bagi kita, berkat yang berkelimphan (bnd Rm 11:33-36)
Mengalami masalah seperti ini (kehilangan semangat) sesungguhnya sangat berbahaya. Bangsa kita ini juga sedang berada dalam situasi serupa. Kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin negara sudah berkurang. Tindak kejahatan semakin bertambah. Keadilan tidak bisa ditegakkan. Akibatnya masyarakat menjadi pesimis atas nasib bangsa ini. Masyarakat kehilangan semangat dan vitalitasnya untuk membangun dirinya. Sehingga tidak heran, seorang pengamat pernah mengatakan, “Seharusnya Bangsa Indonesia sudah collapse saat ini.” Jika sebuah bangsa kehilangan semangat dan vitalitasnya, bangsa tersebut bisa punah.
Nah, jika itu
mungkin terjadi pada sebuah bangsa, maka bagaimana jika itu kita alami sendiri?
Mudah-mudahan tidak turut punah, seperti kata Ayub, “Semangatku patah, umurku
telah habis, dan bagiku tersedia kuburan” (Ayub 17:1).
Pada dasarnya Allah menghendaki bahwa kehidupan Kristen itu sebagai kehidupan yang penuh gairah dan bersemangat. Semangat yang ada dalam diri orang Kristen berasal dari Roh Kudus. Ialah causa yang menggerakkan orang-orang Kristen untuk berbuat hal-hal benar dan besar dalam kehidupan.
Pada dasarnya Allah menghendaki bahwa kehidupan Kristen itu sebagai kehidupan yang penuh gairah dan bersemangat. Semangat yang ada dalam diri orang Kristen berasal dari Roh Kudus. Ialah causa yang menggerakkan orang-orang Kristen untuk berbuat hal-hal benar dan besar dalam kehidupan.
Melalui Firman
Allah ini, Tuhan mengatakan kepada kita bahwa segala kendala yang kita hadapi
dalam hidup tidak boleh membuat kita takut, lemah, dan kehilangan keberanian
kita. Kekuasaan orang lain yang berusaha membatasi ruang gerak kita tidak boleh
membuat kita minder atau tawar hati. Tapi hendaklah kita mengikuti kata Paulus,
“Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” Tentu, Allahlah yang menguatkan kita
dalam setiap keluh kesah kita.
Tuhan tidak pernah tersembunyi dan meninggalkan sdr/i dari setiap pergumulan yang sdr hadapi. Ini adalah kesaksian Yesaya. Allah tidak pernah menjadi lelah dan menjadi lesu melihat kelemahan yang ada dalam diri kita. “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yesaya 40:29).
Tuhan tidak pernah tersembunyi dan meninggalkan sdr/i dari setiap pergumulan yang sdr hadapi. Ini adalah kesaksian Yesaya. Allah tidak pernah menjadi lelah dan menjadi lesu melihat kelemahan yang ada dalam diri kita. “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yesaya 40:29).
Allah berkuasa
untuk menaklukkan segala kekuasaan yang menghalangi kita untuk melakukan
kebaikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Ia mampu menjauhkan kita dari
segala usaha jahat yang melemahkan jiwa kita. Oleh sebab itu, ketika Anda
kehilangan gairah dalam hidup Anda untuk melakukan yang terbaik, nantikanlah
Tuhan, sebab Anda akan mendapat kekuatan baru (Yesaya 40:31). Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar