Kamis, 28 Maret 2019

Khotbah Keb. Rumah Tangga Yosua 5:13-15 Kemenangan Bagi Orang Percaya

Bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian.  Yerikho adalah gambaran masalah yang besar.  Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu.  Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan.
     Meski berada dalam masalah besar Yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan.  Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan:  "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."  (Yosua 1:3). 
Setelah menyeberangi sungai Yordan, dan memasuki Kanaan, Kota pertama yang harus mereka hadapi adalah Kota Yerikho. Kota itu dengan tembok yang kokoh telah menutup rapat-rapat semua akses keluar masuk (6: 1) karena telah mengetahui rencana penyerangan bangsa Israel. Sebelum melakukan penyerangan tentu ada strategi dalam penyerangan, dan diberitakan ketika Yosua dekat Yerikho, dia melayangkan pandangannya yang mungkin untuk mengetahui cara untuk memasuki Yerikho.
Namun, didepannya dilihat seorang laki-laki dengan pedang yang terhunus di tangannya. Reaksi Yosua adalah mencari tahu orang itu siapa, dengan bertanya“Kawankah engkau atau lawan”. Namun jawab orang itu bukan kedua-duanya, tetapi dia adalah Panglima Balatentara Tuhan.
 Saat berada di dekat Yerikho  (masalah)  ini Yosua justru mengalami perkara-perkara yang ajaib, di mana ia bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan.  "Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: 'Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?'"  (ayat 14b).  Yosua belajar untuk peka akan suara Tuhan, dan ia juga belajar taat melakukan kehendakNya.  "'Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.' Dan Yosua berbuat demikian."  (Yosua 5:15).
     Ketika dalam permasalahan yang berat kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan dan memilih untuk tidak taat kepadaNya karena kita merasa bahwa perintah Tuhan itu tidak masuk di akal dan aneh.  Telinga kita pun tidak kita arahkan kepada Tuhan, tapi kepada suara Iblis yang membuat kita makin takut, kuatir dan cemas, padahal Tuhan telah berjanji,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Dalam keadaan yang demikian akhirnya ada banyak orang memilih untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan menggadaikan keselamatan demi mendapatkan materi/kekayaan yang berlimpah, jabatan, pasangan hidup atau pertolongan instan dari kuasa-kuasa gelap.  Padahal kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara belaka.  Apa pun bentuknya, perintah Tuhan itu demi kebaikan kita.  Ketika Yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, janji Tuhan itu pun digenapiNya.  Yerikho akhirnya dapat ditaklukkan, artinya kemenangan besar menjadi milik Yosua dan bangsa Israel.
Yang dimaksud Panglima bala tentara TUHAN/ The Commander of the army of the LORD , adalah Malaikat YHVH (lihat ayat 15 untuk menunjuk kekhusussannya). 
Malaikat YHVH adalah Malaikat khusus yang dibedakan dengan Malaikat biasa. Karena itu ada beberapa penafsiran yang mengatakan bahwa Malaikat YHVH adalah bentuk teofani dari Allah yang Esa yang mempunyai fungsi menyatakan diri kepada manusia dan sering menyatakan diri dalam bentuk malaikat ataupun rupa manusia. 
Sebagaimana YHVH telah berbicara kepada Yosua untuk mempersiapkan dirinya terhadap peristiwa besar yang pertama – yaitu penyeberangan sungai Yordan, demikian pula Dia kini tampil kepada Yosua untuk memberikan kepastian serta petunjuk gua menghadapi peristiwa besar yang kedua, yaitu penaklukan Kanaan. Menyadari pentingnya penaklukan Yeriko bagi orang Israel (sebab mereka tidak mungkin mundur lagi) Yosua berkeputusan untuk mengintai sendiri benteng kota tersebut (silahkan baca selengkapnya Yosua 5-13 s/d 6:5).
Pelajaran apa yang dapat kita dalami dari nas ini?
1.      Sebelum Yosua dan pasukannya melakukan penyerangan atas kota Yerikho, Tuhan sudah terlebih dahulu tampil di depan dengan pedang yang sudah siap melakukan pertempuran. Yosua diingatkan oleh Tuhan, bahwa Tuhan adalah panglima perang yang akan menuntun mereka meraih kemenangan. Mereka diyakinkan, bahwa Tuhan sudah siap tampil di depan memberikan kemenangan. Seberat apapun Permasalahan Hidup kita...Percayalah Tuhan Yesus Selalu Tampil di depan asal kita Percaya. Amsal 3:5; 1 Pet 5: 6-7.
2.Dalam menjalani hidup ini, adalah wajar sebelum melakukan sesuatu kita membuat strategi dan rencana yang matang. Namun kita harus percaya, sehebat apapun kita berencana dan melakukan berbagai strategi dalam kehidupan ini, tetap rancangan Tuhan adalah rancangan terbaik dalam hidup ini. Karena belum tentu yang kita rancangkan itu adalah yang terbaik bagi diri kita, sebagaimana tertulis di Amsal 16: 9 “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya”.
Kita harus yakin dan percaya bahwa dalam setiap apapun yang akan kita hadapi dan jalani, Tuhan sudah terlebih dahulu tampil di depan yang menuntun langkah kita, dan kita percaya apapun rencana Tuhan adalah yang terbaik bagi hidup kita.
3.      Mempelajari kekuatan dan kelemahan tentu hal yang wajar untuk strategi mendapatkan kemenangan. Namun Tuhan meneguhkan Yosua tidak terfokus pada lawan yang akan dihadapinya, tetapi focus pada penyertaan dan kuasa Tuhan yang besar. Rm 8:31
Terkadang dalam menghadapi persoalan hidup, kita hanya berfokus pada masalah, sehingga yang terjadi adalah menyerah sebelum berperang, menimbulkan keragu-raguan ataupun terlalu menganggap sepele pada setiap persoalan.
Saat ini, kita hendak diingatkan oleh firman Tuhan, bahwa sebesar atau sekecil apapun persoalan yang hendak kita hadapi tetaplah mempercayakan hidup kita kepada kuasa penyertaan Tuhan. Mempercayakan diri pada pimpinan dan bimbingan Tuhan adalah sikap yang bijaksana. Sebesar apapun masalah, takutlah akan Tuhan, sujudlah kepada Tuhan bukan sujud dan takut pada masalah.

Amen RHL. Tobing

Tidak ada komentar: