Jika kita mengikuti perjalanan salib, mungkin akan ada banyak
pertanyaan yang muncul dalam benak kita. Dia
mati dengan hinaan dan olok-olok dan juga mati dengan siksaan yang
kejam. Mengapa Yesus membiarkan semuanya itu terjadi dalam diriNya? Namun demikian Firman Tuhan ingin
menyapa kita, bahwa pertanyaan itu sejak lama sebelum Yesus disalibkan sudah
dijawab. Bahwa kasih setia Tuhan adalah kekal dari mulanya. Penderitaan
Yesus yang kita saksikan itu adalah pernyataan perasaan yang dialamiNya ketika
manusia yang dikasihiNya jatuh kedalam berbagai penderitaan karena dosa. Maka
dapatlah kita lihat melalui penderitaan Yesus adalah bentuk solidaritas Yesus
atas penderitaan kita, bahwa kasihNya mengatasi segala sesuatunya.
Bisa juga akan
muncul pertanyaan berikutnya, “Mengapa harus kematian jalan yang dilakukan
Yesus menyelamatkan manusia, apakah tidak ada jalan lain?” Inilah yang
hendak kita lihat, bahwa Firman Tuhan itu kekal dari mulanya bahwa setiap
orang yang berdosa akan mati (Kej.
2:17). Karena kasihNya yang begitu besar, maka Ia memberikan diriNya
menjadi tebusan banyak dosa. Karena manusia tidak lagi dapat lepas dari dosanya
jika hanya mengandalkan kekuatannya.
Maka jika kita mengikuti perjalanan penderitaan Yesus
dengan seksama, maka akan ada banyak adegan-adengan yang mengarahkan kita untuk
memberikan
penilaian tentang penyebab Yesus mati tersalib. Mungkin ada yang mengatakan itu
karena Pontius Pilatus, itu karena para Imam Yahudi, itu karena Yudas Iskariot
dan lain sebagainya. Namun apa yang dialami Yesus dalam penderitaanNya bukanlah
karena itu semua, sebab kita dapat mengacu sebagaimana apa yang dikatakan oleh
Yesus kepada Pilatus “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku,
jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” (Yoh. 19:11).
Walaupun
Yesus memberikan diriNya disiksa dan mati tersalib, bukan artinya bahwa Dia tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi
Allah mengijinkan semuanya itu terjadi supaya genaplah segala rencana Tuhan
atas dunia ini. Maka terjawablah segala pertanyaan olok-olok yang disampaikan
kepada Yesus “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat
Ia selamatkan!”. Namun itulah yang sebenarnya terjadi, bahwa Yesus tidak dapat melepaskan diriNya dari
kasihNya yang besar kepada manusia sehingga Dia harus menanggung segala
dosa manusia.
Ketika
Yesus bersuara dari salibNya yang mengatakan “Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kita dapat melihat, bahwa
yang disuarakan Yesus itu tidak lagi memakai kata “Bapa” tetapi “Allah”. Sebab
apa yang terjadi padaNya saat itu bukan lagi perbuatan seorang bapa kepada
anaknya, tetapi perbuatan Allah yang berkuasa yang menghukum seorang yang
berdosa. Allah yang telah memalingkan mukaNya terhadap seorang pendosa. Suara
Yesus di kayu salib itu adalah rintihan dosa manusia yang dibawa oleh Yesus di
kayu salib. Sakit dan derita karena dosa itu telah dipikul Yesus.
Saat kematian Yesus itu tiba,
sesuatu yang dahsyat telah terjadi. Momen titik pembaharuan kehidupan manusia
sedang terjadi, yaitu tabir bait suci terbelah dua. Tabir itu adalah pemisah
tempat yang kudus ke tempat yang paling kudus dalam bait suci. Siapapun tidak
ada yang dapat masuk kedalamnya kecuali Imam, itupun hanya sekali dalam setahun
untuk membawa
korban pengampunan dosa. Tabir itu adalah seperti yang dikatakan
Yesaya “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu” (Yes. 59:2). Namun
saat ketika Yesus mati, tabir itu terbelah dua, itulah tabir dosa yang memisahkan manusia dengan Allah. Maka terbukalah jalan untuk memasuki kekudusan Tuhan, tidak
lagi ada dosa yang menjadi pemisah manusia dengan Allah. Seperti yang Yesus
katakana di kayu salib “Sudah selesai” (Yoh. 19:30). Maka berakhirlah
kuasa dosa yang memisahkan kita dengan Allah.
Setelah
Yesus mati, kita juga melihat muzijat lain terjadi, bahwa kepala pasukan yang melihat kematian Yesus
berkata “Sungguh
orang ini adalah Anak Allah”. Ini adalah suatu pengakuan banyak orang yang kemudian
percaya kepada Yesus. Dan ini juga menjadi pengakuan kita akan apa yang kita
saksikan tentang kematian Yesus. Bahwa dengan memperingati dan merenungkan kematian Yesus, iman kita akan
semakin bertumbuh untuk lebih giat dan semangat karena kita menyaksikan
perbuatan Allah yang luar biasa atas kehidupan kita.
Apa
yang kita saksikan tentang penderitaan dan kematian Yesus, Dia tidak melawan, tidak berkuasa dan melawan atas apa yang
diperbuat terhadap diriNya. Namun inilah yang hendak kita lihat, sesungguhnya
kelemahan kitalah yang hendak diperlihatkan oleh Tuhan, bahwa tidak ada
kekuatan kita melawan dosa. Kita diarahkan untuk melihat betapa hinanya,
bodohnya, menderitanya kita karena dosa itu. Namun di sisi lainnya kita dapat
melihat seperti itulah besarnya kasih Tuhan atas diri kita, yang mau menanggung
semua penderitaan itu, bahwa hanya Yesus yang dapat menyelamatkan
kita.
injil Markus
15:22-41 menjelaskan tentang kebenaran firmannya, Ada beberapa Poin yang perlu
kita akui bahwa Yesus adalah Anak/Utusan Allah, antara lain:
1. Dia di salibkan walaupun tidak berdosa (Jam
sembilan pagi)
Menurut Nats
kegenapan Alkitab, bahwa saat anak manusia disalibkan (Yesus), Dia berada di
tengah-tengah atau diantara kedua orang penyamun dan durhaka yang disalibkan
pada waktu itu. Alasan mengapa Yesus di hukum dan disalibkan sesuai dengan
tulisan yang terpasang diatas kayu salib adalah “sebagai Raja Orang Yahudi”
(Markus 15:26). Itu memberikan pembuktian
bagi setiap kita umat yang percaya kepada Yesus, bahwa walaupun Yesus tidak
melakukan pelanggaran, kesalahan seperti orang-orang penyamun dan durhaka, tapi
dia rela disalibkan untuk melaksanakan kegenapan firman Tuhan.
Dalam proses penyaliban Tuhan Yesus, banyak sekali yang
menghujatnya,
dan ingin mencoba-cobai Dia supaya dapat membebaskan diriNya dari penyaliban,
dan juga imam-imam kepala bersama-sama ahli taurat, mengolok-olok Dia, mereka
mengatakan bahwa ”Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat
Ia selamatkan!” (markus 15:31). Tetapi walaupun Yesus sebenarnya bisa
melakukannya seperti yang mereka katakan tetapi ImanNya Kepada Tuhan tetap
Teguh, dan selalu menjalankan misinya sebagai Anak Allah untuk menggenapi
Firman Tuhan itu sendiri, karena jika Yesus tidak di salibkan dan mati maka
umat manusia di dunia ini, tetap
memiliki jarak yang jauh untuk berhubungan dengan Tuhan dan sekaligus
manusia tetap orang berdosa di hadapan Tuhan.
Inilah yang
membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan juruselamat dunia, Dia rela
disalibkan untuk menebus dosa umat manusia melalui darahnya yang tertumpah
dikayu salib karena hanya melalui darahNyalah, dosa kita akan terampuni oleh
Tuhan.
2. Setelah
Yesus disalibkan, Jam dua belas Siang kegelapan meliputi seluruh daerah
itu dan berlangsung sampai tiga jam (markus 15:33)
Ini adalah
membuktikan bahwa Yesus adalah anak Allah/Utusan Allah, pada saat yesus
disalibkan jam
Kesaksian Alam Saat Yesus
Disalibkan
|
sembilan pagi
ada banyak Iblis yang ingin mencobai dia tapi Yesus tetap teguh dalam
menjalankan misinya sebagai anak manusia untuk tidak membebaskan diri dari
penyaliban, dan pada saat yesus diatas kayu salib tepatnya jam dua belas siang,
kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai tiga jam, ini
membuktikan bahwa dunia ini sudah dikuasai oleh kegelapan dan manusiannya sudah
terikat dengan kelakuan-kelakuan yang penuh dengan dosa dan gelap iman, dan
tidak memiliki mata hati untuk melakukan yang benar sesuai dengan kehendak
Tuhan.
3. Yesus
Menyerahkan Nyawanya dan Saat itu Tabit Bait Suci terbelah dua dari atas sampai
kebawah jam tiga sore(markus 15:37-38)
Inilah yang
membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah/Utusan Allah selain peristiwa yang
terjadi pada jam dua belas siang saat yesus di atas kayu salib dan kegelapan
meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai tiga jam, pembuktian dan
pengakuan serta kesaksian yang dinyatakan oleh setiap yang ada pada saat itu
adalah setelah yesus menyerahkan Nyawanya kepada Tuhan, Yesus mengatakan “Ya
Tuhan kepadamulah kuserahkan hidupku”, ketika itu tabir bait suci terbelah dua
dari atas sampai kebawah (Markus 15:38). Ini menandakan bahwa tidak ada lagi
pembatas atau pemisah hubungan kita dengan Tuhan karena Yesus telah
menyucikan kita dari belenggu dosa melalui kematiaanNya diatas kayu salib,
pengorbananNya untuk menanggung semua dosa-dosa kita umat manusia merupakan
kegenapan firman Tuhan saat Yesus di Dunia supaya hubungan kita dengan Tuhan
tidak ada jarak pemisah dan supaya tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan
kita dengan Tuhan.
Kemudian yang
menjadi kesaksian lagi pada saat Yesus mati diatas kayu salib, “Waktu kepala
pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia (Yesus) melihat matinya demikian,
berkatalah Ia “Sungguh orang ini adalah anak Allah” (Markus 15:39). ini
menandakan Yesus disalibkan dan mati membuktikan bahwa Dia anak Allah.
APA YANG PERLU
KITA AMBIL SIKAP DARI PROSES YESUS DISALIBKAN DAN MATI MEMBUKTIKAN BAHWA DIA
ANAK ALLAH (MARKUS 15:22-41)? Setelah kita mengetahui bahwa Yesus adalah anak
Allah yang mengorbankan diriNya disalibkan untuk menebus Dosa-dosa kita, harus
kita kita sadari bahwa kita adalah
manusia yang terbelenggu dengan dosa, patut kita sembah sujud dihadapanNya
karena pengorbanan dan kemurahan hatinya kepada setiap kita umat yang percaya
kepadanya dan maupun dunia. Melalui kegelapan kita menjadi terang oleh darahnya
yang tertumpah di kayu salib.Tidak
ada lagi jurang pemisah antara saya, anda dan kita semua untuk berhubungan
dengan Tuhan Allah. Amen
1 komentar:
Why does the minimum wage rise so dramatically in New Jersey?
by 구미 출장안마 JS 여수 출장마사지 Miller 전주 출장샵 · 2011 · Cited by 8 — If you think the minimum wage is $10, you might be wrong, according to your The minimum wage is 양산 출장안마 based on the number of workers employed 충청남도 출장안마 at a casino and resort.
Posting Komentar