Selasa, 31 Juli 2018

Khotbah Minggu 05 Agustus 2018 Kekuatan Tangan Tuhan yang Membebaskan/Memerdekakan Keluaran 13, 11-16 Sidhi 2 Orang dan Babtisan


1. 17 Agustus adalah Hari kemerdekaan Indonesia dari penjajahan tahun ini kita rayakan kemerdekaan yang ke 73 tahun. Kemerdekaan ini diperoleh dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa, itu berarti bahwa kemerdekaan adalah pemberian Tuhan; Kekuatan tangan Tuhan yang membawa bangsa ini keluar dari penjajahan. Apakah yang perlu kita lakukan sebagai bangsa yang menerima rahmat dan kemurahan Tuhan?
2. Bangsa Israel pun menerima kemerdekaan dari Tuhan, dengan keluarnya mereka dari perbudakan Mesir. Kebebasan ini merupakan berkat Tuhan, oleh karena itu mereka bersyukur dengan pemberian Tuhan, dengan pembebasan yang telah mereka nikmati. Berkat yang mereka terima, diwujudkan dengan mengadakan ucapan syukur dengan memberikan persembahana anak sulung dari semua binatang peliharaannya, juga tebusan anak sulung untuk anak Tuhan, di mana semua anak sulung menjadi iman, namun tugas ini sudah menjadi tugas kaum Lewi.
^    Mengucap Syukur Adalah Kunci Kebahagiaan
Kekayaan tidak dapat memberi kita kebahagiaan, begitu pula dengan jabatan, kepandaian, kekuatan kita. Jika uang menjadi tolak ukur kebahagiaan, Adolf Merckle tidak akan menabrakan dirinya di kereta, jika ketenaran dapat menjamin kebahagiaan, tentunya para selebritis tidak ada yang depresi. Kunci kebahagiaan adalah selama kita mensyukuri hidup ini. Ketika kita mengucap syukur, kita membuka diri untuk bahagia.
^    Menjadi Pribadi yang Positif
Orang yang mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang senantiasa membangun dirinya ke arah yang lebih baik. Melihat segala sesuatu pada sisi yang benar, setiap kejadian yang ada entah baik atau buruk tidak melemahkan dia, namun selalu berdampak positif.
Mungkin anda berkata, bagaimana mungkin saya dapat mengucap syukur sedangkan hidup saya sudah sulit, saya menanggung masalah yang begitu berat. Jadi bagaimana kita dapat mengucap syukur ?
+    Ingatlah Selalu ada hal untuk disyukuri
Siapapun anda, seberat apapun hari yang anda lalui ingatlah bahwa selalu ada hal untuk disyukuri. Ketika kita masih diberikan kesehatan mengucap syukurlah, ketika kita masih bisa makan kita mengucap syukur, ketika kita masih memiliki rumah untuk berlindung, teman yang mengasihi kita, bahkan ketika kita masih diberikan nafas kehidupan, mengucap syukurlah. Seberat apapun masalah pergumulan kita selalu ada hal untuk disyukuri.
+    Segala Sesuatunya Mendatangkan Kebaikan
(Roma 8:28a) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”. Ketika kita mengasihi Tuhan, kita melakukan kehendakNya dan dalam hal ini kita mengucap syukur. Ingatlah bahwa Allah selalu merancangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia, bagi setiap pribadi yang melakukan kehendak Allah, setiap pribadi yang mengucap syukur. Ketika kita tahu bahwa segala sesuatunya (entah menyenangkan atau tidak) pasti mendatangkan kebaikan, mengapa kita enggan mengucap syukur ?
3. Bila Tuhan memberi yang baik padamu, membawa kita keluar dari kesusahan di tengah hidupmu, sebagaimana yang dijanjikanNya padamu (ay.11), maka haruslah kau memberi persembahan syukur, persembahan anak sulung (ay12), di mana semua yang baik, semua yang paling kita cinta kita beri sebagai persembahan kepada Tuhan. Bagian ini hendak mengatakan supaya kita tidak memberi dari sisa-sisa yang kita miliki. Saya pernah mendengar satu keluarga ingin mempersembahkan anaknya yang paling bodoh menjadi pendeta. Kata mereka, saudaranya yang lain pintar, jadi bisa jadi dokter, bisa cari kerja, sayang kalau jadi Pendeta, sayang memberi yang terbaik kepada Allah. Itu sebabnya sulit bagi kita memberi perpuluhan , karena perpulhan selalu diberi di awal bukan dari sisa uang bulanan kita. Mengapa? Karena kita berpikir bahwa hidup kita bersumber dari kekuatan kita sendiri.
4. Tuhan menjelaskan bahwa semua yang kita miliki adalah hasil kebaikan Tuhan memelihara kehidupan kita, sehingga dalam ay 13 dikatakan: Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kau tebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus. Ada bayaran dari semua yang kita miliki. Dalam arti meski kita mempunyai sesuatu, tapi kita tidak berhak atas semua yang kita miliki, sebab kita hanya tempat penitipan belaka. Bahkan anak kita sendiripun adalah titipan maka, anak sulung harus dibri pada Tuhan, namun Lewi telah menggantikannya, maka dibayar dengan persembahan hidup untuk ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan.
5. Tradisi persembahan syukur bukanlah hanya milik pribadi. Maka ketika Indonesia merdeka, sejarah mencatat, bahwa kemerdekaan itu adalah Rahmat tuhan yang Maha Esa. Catatan ini hendeka meneruskan pemahaman bangsa Indonesia akan kemerdekaan yang diperoleh 73 tahun lalu adalh hasil karya tangan Tuhan. Setiap generasi harus mengetahui ini, bahwa kemerdekaan adalah rahmat Tuhan. Demikianlah maksud Allah terhadap orang israel, setelah mereka masuk ke tanah Kanaan, ke tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka, agar memberitahukan mewariskan tradisi persembahan kepada generasi berikut. Dalam ay 14, dikatakan: Dan apabila anakmu akan bertanya kepadamu di kemudian hari: Apakah artinya itu? maka haruslah engkau berkata kepadanya: Dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kita keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan.
6. Maksud dari ay 14 ini bahwa sesuatu yang terbaik akan diberikan kepada Tuhan. Memberi persembahan beri persembahan terbaik (Jgn Uang 200 utk Parkir pun kurang), menjadi sintua, jangan menunggu sampai pensiun dari pekerjaan, berilah dirimu dengan sungguh dipakai Tuhan apakah sebagai sintua, pendeta, pekerja sosial bahkan pekerja pemerintahan, semua berilah yang terbaik. Cara kerja yang baik untuk memuliakan Tuhan akan menurun dari generasi ke generasi, sehingga kemerdekaan itu mempunyai makna teologis. Dengan demikian pemilikian tanah kanaan akan selalu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Pemilikan kita atas sesuatu akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Dan tanggung jawab ini yang akan kita jelaskan pada generasi muda kita, mengapa harus bersyukur, emngapa haru memakai semua yang punya untuk emmuliakan Tuhan? Karena tangan Tuhan yang kuatlah yang membawa kita keluar dari perbudakan, dari ketidakmampuan dan keterpurukan kita, sehingga kita menjadi bangsa yang merdeka, dimerdekan dengan kasih Tuhan yang ajaib.
7. Sikap hidup kita yang tahu berterimakasih akan mendidik generasi muda untuk selalu percaya pada Tuhan, percaya pada kekuatan tanganTuhan, bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara besar. Semua komponen bangsa akan mengethui, walaupun dari sudut kekuatan Belanda dan Jepang tidak mungkin dikalahkan Indonesia, tetapi fakta sejarah membuktikan, bahwa kemerdekaan telah kita peroleh, dan itu adalah anugerah Tuhan dengan kekuatan tanganNya.
8. Hal kemerdekaan ini sangat akrab dalam pengalaman orang Israel, sebab ketika Firaun dengan tegar menolak untuk membiarkan mereka pergi, maka TUHAN membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung manusia sampai anak sulung hewan (15a). Alasan inilah menyebabkan mengapa dipersembahkan kepada TUHAN segala binatang jantan yang lahir terdahulu dari kandungan, sedang semua anak sulung di antara anak-anak lelaki kutebus (ay 15b). Ketika kemerdekaan itu kita lihat sebagai pemberian Tuhan, maka kita mengisi kemerdekaan itu dengan sebaik-baiknya, maka kita akan menggunakan kemerdekaan itu untuk memuliakan Tuhan. Sebagai orang meredeka, hendaklah kita mensyukuri kebebasan yang dibawa Tuhan kepada kita, dengan saling mengasihi, tidak saling menggigit atau saling menelan. Janganlah kita mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (gal 5, 13-15: Epistel). Artinya kemerdekaan yang kita terima akan menjadi cara kita mewujudkan cinta kasih Allah yang membebaskan kita. Jangan sampai ada orang meresa tidak merdeka di alam kemerdekaan yang telah kita terima dari Tuhan, karena kemerdekaan tidak kita wujudkan dnagn saling mengasihi dan melayani seorang terhadap yang lain.
9. Kebaikan kita dalam mengisi kemerdekaan, memberi kesejahterahan pada rakyat akan terus mewujud dalam hidup kita dan anak-anak kita. Tuhan berkata dalam ay.16; Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
10. Jangan melupakan kabikan Tuhan, jangan mengatakan semua hasil kekuatanmu, tapi tuliskanlah di loh hatimu, bahwa tangan kuat Tuhanlah yang membawa kita keluar dari perbudakan dosa, Tuhanlah memerdekakan negara kita dari penjajahan, Tangan Tuhan membuktikan keselamatan kita dalam darah Yesus Kristus di Golgata. Amin. RHLT
Dari Berbagai Sumber.


Tidak ada komentar: