1 Pet
2:16-17
Di tengah-tengah
jemaat Galatia
saat itu sedang terjadi permasalah antara para petobat baru (orang-orang
non-Yahudi) dengan hukum-hukum Yahudi. Bagi orang-orang Yunani, menerima
Kristus merupakan suatu sukacita besar. Kristus bukan hanya menebus dosa
dan memberikan jaminan hidup kekal, akan tetapi juga membebaskan mereka dari
berbagai macam ritus agamawi yang harus mereka lakukan sebelumnya. Akan tetapi
response berbeda justru di berikan oleh orang-orang Kristen dari keturunan
Yahudi. Orang-orang Kristen keturunan Yahudi ini, menuntut para petobat baru
ini mengikuti tradisi atau ritus agamawi mereka. Misalnya setiap laki-laki
harus disunat. Hal ini lah yang menjadi salah satu pemicu perselisihan
ditengah-tengah jemaat.
Meresponi akan hal ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat
agar tidak menggunakan kemerdekaan untuk berdosa melainkan melayani oleh kasih
(Gal. 5:13). Paulus mengingatkan jemaat bahwa, oleh kuasa salib Kristus,
jemaat telah dibebaskan dari :
Hukum Taurat (seremonial keagamaan) sebagai suatu sistim
untuk beroleh keselamatan.
Perbudakan
Dosa, sehingga kita menjadi hamba dosa (Yoh. 8:34-36; Ro. 6:14-23).
Tahayul. Oleh
karena sudah dimerdekakan, maka Rasul Paulus mengingatkan tanggung jawab baru
yang harus dikembangkan oleh jemaat Galatia yakni jangan mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam daging. Kehidupan
dalam daging merupakan suatu kehidupan :
Fokusnya
adalah diri sendiri (hawa nafsu) yang telah tercemar oleh dosa (Gal. 5:24).
Tidak mempedulikan dampaknya bagi pertumbuhan dan kedewasaan iman
saudara seiman (1 Kor. 8:9).
Penuh tipu muslihat (1 Pet.
2:16).
Apa itu
keinginan daging? Kata daging dari kata Sarkos: Flesh artinya: human weakness
because of the fall of mankind in Genesis 3 (cf. Rom. 6:19; 7:18) Kelemahan
manusia karena kejatuhan manusia Adam yg tergoda oleh Iblis di taman Eden ( Kej
3). Keinginan daging yang ada pada manusia yg adalah kelemahan manusiawi jika
tidak dikendalikan oleh Roh Kudus, itu akan muncul menjadi perbuatan daging
seperti yang Paulus daftarkan dalam Gal 5: 19-21: Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (dosa
seksual,pornografi,free sex)
20 penyembahan
berhala, sihir, (okkultisme) perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian,(egoisme) kemabukan,
pesta pora (hedonisme) dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah. (diulang) .
2. Kemerdekaan
orang Kristen bukanlah kemerdekan untuk merugikan sesama
…melainkan
layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. ( Gal 5: 13) . ay. 14-16
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” 15 Tetapi jikalau kamu saling
menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling
membinasakan. Ay.26. dan janganlah
kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling
mendengki. …janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. ( Fil 1: 12)
Pada tanggal 17 Agustus 2018 ini bangsa dan negara kita Republik
indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke 73 tahun, mengenang dan
memperingati hari kemerdekaan tentu kita perlu mengenang perjuangan para
pahlawan yang telah gugur dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan bagi
bangsa ini pada saat ini kita perlu mengsyukuri sebab bangsa kita terlepas dari
penjajahan bangsa lain dan berdasarkan ideologi negara kita dimana negara
mengakui adanya Tuhan dan bangsa indonesia menyadari betul kemerdekaan yang
kita peroleh ini bukanlah hanya kekuatan kita semata akan tetapi kita
harus mengakui dan imanni bahwa ini semua terjadi karena campur tangan Tuhan yang
penuh dengan belas kasihan, tindasan yang kita alami membuat rakyat menjerit
menahan siksaan dan jeritan anak bangsa telah sampai ke telinga Tuhan dan Allah
mendengar dan menjawaban Allah itu diterima bangsa indonesia dengan
memproklamirkan kemederkaan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada 73 tahun yang
silam.
Nas renungan kita pada saat ini mengajak kita untuk
merenungkan kembali apa yang terjadi pada masa kita dijajah hak dan kemederkaan
kita direngut dan rasa kemanusian yang hilang dengan saling menghilang nyawa
dengan mempertahankan haknya masing-masing setelah 73 Tahun kita medeka apa
yang kita dapat sebab pada saat ini banyak kemederkaan yang salah gunakan oleh
orang - orang tertentu mereka tidak lagi menghargai orang lain ( Merampas hak
orang lain dengan cara Korupsi ) dan para pengusaha membuat harga seenaknya
saja, bahkan telah terjadi penjajahan diatas bangsa sendiri yang lebih keci dan
sadis dari pada penjajahan bangsa lain pada jaman dahulu.Kemerdekaan yang
diterima bangsa Indonesia telah disalahgunakan demi kepentingan diri sendiri
maupun kelompok tertentu.
Galatia
mengingatkan kita agar kita benar-benar mengsyukur arti kemerdekaan yang telah
kita terima pada saat ini dengan berkata " Saudara-saudara,
memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan
layanilah seorang akan yang lain oleh kasih ". Amin.....