Berita kelahiran Yesus
disampaikan oleh Malaikat Tuhan kepada Maria. Melalui Nats ini kita akan belajar dari Maria bagaimana hidup
bergembira dalam rencana Allah, sekalipun rencana tersebut adakalanya membuat hidup kita terasa berat.
1. Ayat 31-33: Berita
baik apa yang diterima oleh Maria?
2. Ayat 27, 34:
Pergumulan apa yang dihadapi oleh Maria pada saat mendengar kabar baik
tersebut?
3. Bagaimana respon Maria terhadap berita itu pada akhirnya? (ay.46)
4. Mengapa dalam pergumulan yang demikian berat, Maria tetap dapat memuliakan Tuhan dan hatinya bergembira? (ay. 35-36)
3. Bagaimana respon Maria terhadap berita itu pada akhirnya? (ay.46)
4. Mengapa dalam pergumulan yang demikian berat, Maria tetap dapat memuliakan Tuhan dan hatinya bergembira? (ay. 35-36)
5. Belajar dari Maria,
bagaimana caranya kita dapat bergembira dalam rencana Allah?
Penjelasan:
Kabar
baik yang diterima Maria
adalah kehadiran seorang bayi bernama Yesus, yang nantinya akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Ia adalah Raja untuk
selama-lamanya dan KerajaanNya tidak berkesudahan. Ini adalah sebuah peristiwa
yang luar biasa dan mencengangkan. Sudah sepantasnyalah semua orang bergembira
dengan kabar baik ini. Tetapi sebagaimana umumnya yang terjadi dalam keseharian
kita, tidak semua kabar yang dinilai baik bagi seseorang akan menjadi kabar
baik pula untuk orang yang lain. Demikian pula yang terjadi pada Maria. Berita
yang sangat istimewa ini tidak membuat Maria lupa bahwa walau ia yang dipercaya
untuk mengandung dan melahirkan bayi itu, tetapi ia tetap adalah seorang
perawan yang masih terikat status pertunangan dengan Yusuf. Ada risiko besar
yang harus ditanggungnya bila sampai masyarakat mengetahui tentang
kehamilannya. Kabar baik itu sepintas lalu memang sepertinya tidak baik untuk
seorang Maria. Tetapi tidak demikian kenyataannya. Maria bersukacita,
bergembira karena kabar tersebut. Bagaimana bisa itu terjadi dalam hidup kita?
Bisa saja! Asalkan kita mau memilih jalan yang dipilih Maria, yaitu jalan
kerendahan hati. “Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Hingga
hari ini Tuhan terus menggemakan
kabar baik bagi setiap kita yang hidup di dalamNya. Namun sayang, tidak semua
orang Kristen mau bergembira di dalam kabar baik rencana Allah. Ada orang-orang
yang lebih percaya kepada rencanaNya, kepada jalan hidupnya sendiri. Sehingga kabar
baik dari Allah tidak pernah dirasakan baik olehnya, melainkan ditolak,
dihindari, dan bahkan diabaikan. Untuk bisa merasakan kegembiraan seperti
Maria, maka marilah kita belajar merendahkan diri di hadapan Allah kita yang
besar. Karena Allah terlalu besar, terlalu tinggi untuk kita selami pikiranNya,
karena itu cukuplah dengan percaya kepada kesetiaanNya dan merendahkan hati.
Sama seperti Maria yakin bahwa situasi yang sulit bisa ia hadapi karena ‘kuasa
Allah yang Mahatinggi akan menaungi’ (ay.35), maka kuasa Allah yang sama juga
sedang menaungi kita melewati perjalanan hidup kita sehingga kita sungguh dapat
bergembira di dalam Dia.
Orang yang menerima
anugerah adalah orang yang diberkati di antara kaumnya.
a. Baca Luk 1:26-28 !!!
Kata
‘MALAIKAT’ di situ diambil dari kata ‘AGGELO’ (pengucapan: angelo) yang punya
arti utusan atau pembawa pesan Allah. Pesan apa yagn dibawa oleh malaikat
Gabriel ini kepada Maria?
Kata
‘DIBERKATI’ di situ berasal dari kata ‘EULOGEO’ yang punya arti DIBUAT MAKMUR,
DIBUAT BERBAHAGIA, DAN DILIMPAHI DENGAN BERKAT.
c.
Jadi dari ayat ini kita mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa ORANG YANG MENDAPAT
ANUGERAH BESAR DARI TUHAN HIDUPNYA AKAN MAKMUR, BERBAHAGIA, DAN BERKELIMPAHAN
BERKAT MELAMPAUI ORANG-ORANG DI SEKELILINGNYA.
Lihat kehidupan Maria: Pada awalnya dia adalah seorang
gadis biasa yang sederhana dan polos. Tidak banyak orang yang mengenal dia,
bukan berasal dari keluarga kerajaan yang punya kekuasaan besar atau kekayaan
yang besar. Mungkin dia seperti kebanyakan dari kita yang hadir pada saat ini.
Tapi perhatikan baik-baik: Ketika dia mendapatkan anugerah Allah yang besar
itu, hidupnya disertai Tuhan, langkah-langkahnya diatur oleh Tuhan, dan dia
dipakai secara luarbiasa untuk melahirkan bayi Yesus, namanya harum dicatat dalam
Alkitab, dan melalui hidupnya banyak orang-orang yang diberkati. INILAH
ANUGERAH BESAR ITU!
d.
Apa artinya bagi kita? Tidak peduli seberapapun sederhananya keadaan kita saat
ini, tidak peduli seberapapun rendahnya kedudukan kita sekarang, tidak peduli
seterbatas apapun kita – kalau anugerah Tuhan turun atas hidup kita, maka hidup
kita tidak akan tetap sama, kita akan melihat tingkap-tingkap langit terbuka,
bahkan pintu gerbang Surga terbuka dan hidup kita dilimpahi dengan kemakmuran,
kebahagiaan dan berkat yang luarbiasa. JADI TERIMA ANUGERAH ITU PADA HARI INI.
e.
Kalaupun saat ini rumah tangga anda
sedang berantakan dan keluarga terasa porak poranda – tidak ada lagi kerukunan
dan keharmonisan, yang ada setiap hari ada kata-kata kasar yang saling
menyakiti, pandangan mata yang curiga, amarah, kebencian dan kekecewaan satu
dengan yang lain – jangan pernah menyerah, jangan biarkan Iblis menang dengan
perceraian, tapi biarlah hari ini hati kita terbuka lebar sehingga kasih
karunia Allah bisa turun dalam rumah tangga dan keluarga kita. ANUGERAH itu
ibaratnya seperti TERANG KEMULIAAN ALLAH – Bangkitlah menjadi teranglah sebab
kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu. Kalau kemuliaan Tuhan terbit atas keluarga
kita, maka kita akan melihat malaikan Tuhan bekerja dan memulihkan keluarga
kita menjadi indah kembali.
f.
Jika sakit penyakit terus menggerogoti
tubuh anda dan dokter berkata yang begini harus operasi dan biayanya sangat
tinggi. Mungkin saat ini saudara datang dalam keadaan putus asa, rasanya tidak
ada lagi harapan, tidak ada lagi yang bisa menolong, hanya tinggal menunggu
waktu saja. Saya katakan pada saudara saat ini, ada yang lebih tinggi dari
dokter, ada yang lebih berkhasiat dari obat, ada yang lebih hebat dari rumah
sakit – itu namanya anugerah Tuhan. Terimalah anugerah itu sekarang dan lihat
tubuh kita akan dipulihkan kembali.
Masalahnya
seringkali kita tidak menyadari kalau anugerah Tuhan itu sedang datang dalam
kehidupan kita. Ini masuk dalam poin kedua:
2.
Seringkali kita tidak sadar kalau Allah sedang memberikan kasih karuniaNya
kepada kita.
a.
Baca Lukas 1:29-33 !!!
b.
Pertama kali Maria mendengar pesan
anugerah yang disampaikan itu, Maria TERKEJUT – Alkitab bahasa Inggris menulis
Maria TERGANGGU, GELISAH, TAKUT, TIDAK MENGERTI. Ini adalah respon pertama
kalau anugerah Tuhan turun atas hidup seseorang. Seringkali kita punya
pandangan tersendiri tentang anugerah sehingga kita berpikir: kalau anugerah
Tuhan turun, pasti yang ada hanyalah berkat, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Padahal Allah katakan: JalanKu bukan jalanmu, caraKu bukan
caramu; sejauh langit dari bumi, demikian bedanya racanganKu dengan
rancanganmu. Supaya YUSUF bisa mendapatkan apa yang sudah dijanjikan melalui
mimpi (keluarganya tunduk dan menghormati Yusuf), terlebih dahulu Tuhan harus
membawa dia ke Mesir. Dan proses menuju janji Tuhan yang luarbiasa itu terasa
sangat menyekitkan bagi Yusuf: dia harus hidup jauh dari keluarga dan orang
tuanya, dia dijual sebagai budak, dia difitnah dan diperlakukan tidak adil, dia
ditipu dan dilupakan.
Mungkin
saja respoon Yusuf sama dengan Maria pada waktu pertama kali menarima anugerah
Tuhan itu: YUSUF BINGUNG, TIDAK MENGERTI, GELISAH, TAKUT, DST. Akan tetapi
karena dia tetap setia kepada Tuhan, maka apa yang sudah dijanjikan Tuhan
diberikan dalam hidupnya – dalam sekejab nasibnya berubah menjadi orang besar
yang berkuasa dan sangat berpengaruh, bahkan keluarganya tunduk kepadanya.
c.
Jangan-jangan anda tidak menyadari
bahwa situasi yang tidak menyenagkan yang sedang anda rasakan pada saat ini
adalah JALAN ANUGERAH TUHAN. Jangan-jangan anda mengeluh, bersungut, dan
menyalahkan Tuhan. Jangan-jangan anda mulai berpikir untuk pergi dan
meninggalkan Tuhan. Jangan-jangan anda sudah mulai undur dalam pelayanan.
Jangan-jangan anda capai untuk berdoa, mendengar Firman, apalagi memberitakan
Injil.
Hari
ini dengarkan baik-baik: Janganlah
jemu-jemu berbuat baik, karena kalau kita tidak menjadi lemah, maka kita
akan menuai pada waktunya.
3. Anugerah adalah pemberian cuma-cuma.
b.
Sewaktu Maria mendengar tentang
berita anugerah tersebut respon berikutnya yang muncul adalah PERTANYAAN –
Bagaimana mungkin itu terjadi, bukankah aku belum bersuami? Mana mungkin aku
hamil, aku masih perawan?! Kok bisa, tidak masuk akal!
Seringkali
kita juga bertanya-tanya kepada Tuhan: Apa iya Tuhan berikan masa depan yang
indah bagiku? Masak sih keluarga saya masih bisa dipulihkan? Mana mungkin orang
tua saya dipersatukan kembali? Rasanya mustahil studi saya selesai! Bagaimana
caranya membayar utang yang sudah menggunung ini! 7 keturunanpun rasanya tidak
mungkin selesai!
c.
Pada saat Maria bertanya seperti itu,
malaikat tersebut menjawab: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang
Mahatinggi akan menaungi engkau. Artinya tanpa benih laki-laki, Maria bisa
hamil karena Tuhan memberi benih ilahi dalam rahimnya, dan benih tersebut yang
menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tanpa benih ini, mustahil
Maria hamil, tapi dengan benih ilahi, Maria hamil dan melahirkan bayi Yesus.
Jadi bukan dengan benih kekuatan manusia, tapi melalui benih kekuatan Allah.
Tuhan tau dengan
keadaan kita yang sekarang
tidak mungkin bagi kita sendiri untuk menggenapi rencana Tuhan dan mewarisi
kepenuhan janji FirmanNya dalam hidup kita. Ada hal-hal tertentu yang tidak
mungkin kita alami hanya dengan keberadaan kita sekarang ini. Oleh karena itu,
perlu campur tangan eksternal / pihak luar. Kalau itu tidak mungkin bagi
manusia, itu porsinya Allah – waktunya untuk Allah bergerak dan memberikan
benih ilahi / kekuatan ilahi tersebut dalam hidup kita – itulah yang disebut
dengan anugerah. Dengan anugerahNya, ada perkara-perkara mustahil yang terjadi
dalam hidup kita. Jadi belajarlah hidup dalam anugerah.
d.
Anugerah bukan sesuatu yang kita
terima sebagai upah / hasil kerja kita. Anugerah
adalah sebuah pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Mengapa? Karena Allah tau
bahwa berusahapun tidak mungkin bagi kita untuk mendapatkan hal tersebut,
sebagai Bapa yang baik, Dia memilih untuk memberikannya sebagai anugerah kepada
kita. Allah tau sekeras apapun manusia berusaha, tetap saja akan binasa dalam
api neraka, oleh karena itu, Yesus menyerahkan nyawaNya untuk memberikan
keselamatan kepada kita, itulah anugerah.
Daud adalah orang yang
sederhana, setiap
hari dia di padang menggembalakan domba, masa depan sebaik apa yang bisa dia
harapkan. Kalau sampai dia bisa menjadi raja, itulah anugerah Tuhan.
Tadinya
kita hidup dalam dosa dan jauh dari Tuhan, sekarang kita bisa terlibat dalam
pelayanan, beribadah tiap minggu, bertumbuh kehidupan rohani kita, dan
menyelematkan jiwa-jiwa – itupun anugerah Tuhan. Amen
1 komentar:
Terima kasih untuk sharing firman Tuhannya....
IM so blessed and thank you so much bapak Pdt.
God bless 😇
Posting Komentar