All
for Jesus, all for Jesus!
All my being’s ransomed powers:
All my thoughts and words and doings,
All my days and all my hours.
All my being’s ransomed powers:
All my thoughts and words and doings,
All my days and all my hours.
Refrain
All
for Jesus! All for Jesus!
All my days and all my hours;
All for Jesus! All for Jesus!
All my days and all my hours.
All my days and all my hours;
All for Jesus! All for Jesus!
All my days and all my hours.
Let my hands perform His bidding,
Let my feet run in His ways;
Let my eyes see Jesus only,
Let my lips speak forth His praise.
Let my feet run in His ways;
Let my eyes see Jesus only,
Let my lips speak forth His praise.
Sdr/I
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus Dalam
semua suratnya, Paulus selalu mengakhiri Pesannya dengan suatu daftar
Kewajiban-kewajiban Praktis yang didasarkan pada Doktrin. Dalam kehidupan
Kristen, Doktrin dan Kewajiban selalu berjalan bersama.
Apa
yang kita percayai menolong kita untuk menentukan bagaimana kita bertindak.
Tidak cukup kalau kita hanya mengerti Penjelasan Paulus tentang doktrin, tetapi
kita harus mewujudkan pengetahuan kita dalam Hidup kita dan dengan
kehidupan kita sehari-hari kita menunjukkan bahwa kita percaya kepada Firman Allah.
Salah
satu dari kewajiban itu adalah Melayani Tuhan, karunia yang dianugrahkan oleh
Tuhan kepada kita harus kita gunakan dengan Iman. Karena karunia rohani itu
adalah alat untuk membangun, bukan mainan dan harus kia sadari bahwa Melayani
Kristus biasanya berarti Pertentangan dengan iblis; karena itu Rasul Paulus
memperingatkan para pembaca; agar menjaga Semangat Rohani merea, karena mereka
sedang Melayani Tuhan dan bukan manusia. Itulah sebabnya maka Paulus menyambung
Nasehatnya dalam ayat 12: “BERSUKACITALAH”
Sdr/I
yang dikasihi Tuhan Yesus: Persekutuan
Kristen lebih dari sekadar Pernyataan rasa simpati dan jabatan tangan.
Persekutuan Kristen berarti saling membagikan Beban dan Berkat, sehingga kita
semua bertumbuh bersama-sama dan Melayani
Tuhan bersama-sama.
Bekerja
adalah suatu unsure dari hakekat manusia, yang dijadikan Allah menurut
gambar-Nya. Karena itu wajarlah jika bekerja adalah merupakan Panggilan dan
Perintah Allah, manusia yang tidak mau bekerja sebenarnya sedang membunuh
kemanusiaannya, dan ini jelas melanggar perintah Allah.
Rasul
Paulus berkata dalam Filipi 1 : 21- 22;
Sebab bagiku hidup…..dst Jika aku harus hidup…….bekerja memberi buah. Dari ungkapan ini dapat kita ambil
kesimpulan bahwa: menurut Paulus, bekerja itu adalah suatu tuntutan yang harus
membuahkan hasil yang baik. Memang ada dua dilemma (blessed dilemma) bagi Paulus, hidup adalah Kristus, mati adalah
keuntungan. Kalau kita hidup di dunia ini harus didalam Kristus membuahkan buah
yang baik, bukan menikmati hidup (enjoy life) tetapi untuk melayani Kristus,
dan memberi buah dalam pelayanan Tuhan.
Mempersembahkan tubuh yg dimaksud disini adalah; Seluruh pikiran, perkataan, dan
perbuatan, pokoknya seluruh kemampuan dan kegiatan kita, harus dipersembahkan
kepada Tuhan, jangan setengah-setengah atau sisa-sisa waktu, uang dsb.
Nasehat
Paulus untuk
mempersembahkan tubuh sebagai implikasi dari iman yang adalah esensi dari ibadah yang sejati harus terlebih dahulu
terlihat dari kehidupan sesama mereka yang percaya kepada Kristus (ay.3).
Implikasi iman kepada Kristus akan nyata terlihat dalam kehidupan jemaat dengan
adanya satu tujuan hidup yang jelas, yakni walaupun memiliki karunia yang
berbeda-beda dari Allah, kita sedang berbuat dalam satu tubuh di dalam Kristus.
Ada 3 prinsip yang harus dijalankan
dalam kehidupan jemaat:
1. Kita
adalah anggota seorang terhadap yang lain
Setiap jemaat memiliki karunia yang
berbeda-beda, semuanya memiliki keunikan dan peran tersendiri dalam tubuh
Kristus. Sehingga setiap anggota adalah sama di hadapan Tuhan. Maka tidak ada
alasan untuk memegahkan diri ataupun menyombongkannya menganggap diri lebih
dari yang lain.
2. Karunia
itu adalah untuk dilakukan sesuai dengan iman
Tuhan karuniakan berbagai bakat dan
kemampuan yang berbeda-beda dalam jemaat, dan karunia itu diberikan bukan untuk
disimpan ataupun dinikmati sendiri, namun Tuhan memberikannya supaya dapat
dipergunakan untuk saling menolong dan membantu. Maka kita mempersembahkan
hidup kita menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada
Tuhan. Kita melakukan yang terbaik kepada Tuhan sesuai dengan karunia yang
diberikan bagi kita.
3.
Melakukan karunia itu dengan hati
yang iklas, rajin
dan penuh sukacita
Apapun karunia yang kita miliki
lakukanlah dengan iklas, rajin dan penuh sukacita. Jangan lakukan dengan
terpaksa ataupun karena alasan-alasan tertentu kita melakukan sesuatu.
Apapun
yang kita lakukan dalam
kehidupan kita adalah bekerja dan berbuat untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
(Kolose 3:23). Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan selalu ada saja yang
namanya hambatan dan tantangan, disinilah kita juga akan dikuatkan untuk mampu
menghadapi semuanya sebab kita berbuat adalah untuk Tuhan. Jika kita bekerja
dan berbuat apapun itu, jika kita melakukannya untuk manusia kita pasti akan
putus asa dan mundur ketika ada halangan dan tantangan, namun karena kita
melakukan segala sesuatu adalah untuk Tuhan, Amen RHLT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar