Senin, 21 Desember 2015

Khotbah Natal PP GKPI Helvetia Thema; All For Jesus (Roma 12: 1) Agar Pelajar Sidhi/Remaja/PP Selalu Mempersembahkan Talentanya Untuk Tuhan.


All for Jesus, all for Jesus!
All my being’s ransomed powers:
All my thoughts and words and doings,
All my days and all my hours.
Refrain
All for Jesus! All for Jesus!
All my days and all my hours;

All for Jesus! All for Jesus!
All my days and all my hours.
Let my hands perform His bidding,
Let my feet run in His ways;
Let my eyes see Jesus only,
Let my lips speak forth His praise.

Sdr/I yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus Dalam semua suratnya, Paulus selalu mengakhiri Pesannya dengan suatu daftar Kewajiban-kewajiban Praktis yang didasarkan pada Doktrin. Dalam kehidupan Kristen, Doktrin dan Kewajiban selalu berjalan bersama.
Apa yang kita percayai menolong kita untuk menentukan bagaimana kita bertindak. Tidak cukup kalau kita hanya mengerti Penjelasan Paulus tentang doktrin, tetapi kita harus mewujudkan pengetahuan kita dalam Hidup kita dan dengan kehidupan kita sehari-hari kita menunjukkan bahwa kita percaya kepada Firman Allah.
Salah satu dari kewajiban itu adalah Melayani Tuhan, karunia yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada kita harus kita gunakan dengan Iman. Karena karunia rohani itu adalah alat untuk membangun, bukan mainan dan harus kia sadari bahwa Melayani Kristus biasanya berarti Pertentangan dengan iblis; karena itu Rasul Paulus memperingatkan para pembaca; agar menjaga Semangat Rohani merea, karena mereka sedang Melayani Tuhan dan bukan manusia. Itulah sebabnya maka Paulus menyambung Nasehatnya dalam ayat 12: “BERSUKACITALAH”
Sdr/I yang dikasihi Tuhan Yesus: Persekutuan Kristen lebih dari sekadar Pernyataan rasa simpati dan jabatan tangan. Persekutuan Kristen berarti saling membagikan Beban dan Berkat, sehingga kita semua bertumbuh bersama-sama dan Melayani Tuhan bersama-sama.
Bekerja adalah suatu unsure dari hakekat manusia, yang dijadikan Allah menurut gambar-Nya. Karena itu wajarlah jika bekerja adalah merupakan Panggilan dan Perintah Allah, manusia yang tidak mau bekerja sebenarnya sedang membunuh kemanusiaannya, dan ini jelas melanggar perintah Allah.
Rasul Paulus berkata dalam Filipi 1 : 21- 22; Sebab bagiku hidup…..dst Jika aku harus hidup…….bekerja memberi buah. Dari ungkapan ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa: menurut Paulus, bekerja itu adalah suatu tuntutan yang harus membuahkan hasil yang baik. Memang ada dua dilemma (blessed dilemma) bagi Paulus, hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Kalau kita hidup di dunia ini harus didalam Kristus membuahkan buah yang baik, bukan menikmati hidup (enjoy life) tetapi untuk melayani Kristus, dan memberi buah dalam pelayanan Tuhan.
Mempersembahkan tubuh yg dimaksud disini adalah; Seluruh pikiran, perkataan, dan perbuatan, pokoknya seluruh kemampuan dan kegiatan kita, harus dipersembahkan kepada Tuhan, jangan setengah-setengah atau sisa-sisa waktu, uang dsb.
Nasehat Paulus untuk mempersembahkan tubuh sebagai implikasi dari iman yang adalah esensi dari ibadah yang sejati harus terlebih dahulu terlihat dari kehidupan sesama mereka yang percaya kepada Kristus (ay.3). Implikasi iman kepada Kristus akan nyata terlihat dalam kehidupan jemaat dengan adanya satu tujuan hidup yang jelas, yakni walaupun memiliki karunia yang berbeda-beda dari Allah, kita sedang berbuat dalam satu tubuh di dalam Kristus.
Ada 3 prinsip yang harus dijalankan dalam kehidupan jemaat:
1.   Kita adalah anggota seorang terhadap yang lain
Setiap jemaat memiliki karunia yang berbeda-beda, semuanya memiliki keunikan dan peran tersendiri dalam tubuh Kristus. Sehingga setiap anggota adalah sama di hadapan Tuhan. Maka tidak ada alasan untuk memegahkan diri ataupun menyombongkannya menganggap diri lebih dari yang lain.
2.   Karunia itu adalah untuk dilakukan sesuai dengan iman
Tuhan karuniakan berbagai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dalam jemaat, dan karunia itu diberikan bukan untuk disimpan ataupun dinikmati sendiri, namun Tuhan memberikannya supaya dapat dipergunakan untuk saling menolong dan membantu. Maka kita mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Kita melakukan yang terbaik kepada Tuhan sesuai dengan karunia yang diberikan bagi kita.
3.    Melakukan karunia itu dengan hati yang iklas, rajin dan penuh sukacita
Apapun karunia yang kita miliki lakukanlah dengan iklas, rajin dan penuh sukacita. Jangan lakukan dengan terpaksa ataupun karena alasan-alasan tertentu kita melakukan sesuatu.
Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita adalah bekerja dan berbuat untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan selalu ada saja yang namanya hambatan dan tantangan, disinilah kita juga akan dikuatkan untuk mampu menghadapi semuanya sebab kita berbuat adalah untuk Tuhan. Jika kita bekerja dan berbuat apapun itu, jika kita melakukannya untuk manusia kita pasti akan putus asa dan mundur ketika ada halangan dan tantangan, namun karena kita melakukan segala sesuatu adalah untuk Tuhan, Amen RHLT


Tidak ada komentar: