Khotbah Lukas
4:17-19
1. Pendahuluan: Injil
Lukas ini mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan Injil yang lain.
Penulis Injil Lukas menitikberatkan pemberitaannya pada pelayanan Tuhan Yesus
yang lebih memperhatikan orang-orang lemah, miskin dan sesat. Keberpihakan
Yesus kepada orang-orang lemah, miskin dan sesat nyata terlihat ketika Yesus
dalam sebuah pertemuan pada hari Sabat di Sinagoge menerima sebuah kitab untuk
dibaca-Nya. Yesus membuka kitab Yesaya yang kemudian menemukan seperti
nas yang tertulis dalam Yesaya 61. Setelah membaca Yesus berkata kepada orang
banyak “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”. Dengan
perkataan-Nya ini Tuhan Yesusmemproklamirkan bahwa Dia-lah Mesias, Anak
Allah, yang telah dinubuatkan para nabi, sekaligus juga Dia memberitahukan apa
yang menjadi tujuankedatangan-Nya ke dunia ini yaitu membawa kesembuhan,
pengharapan dan kebebasan.
2.
Penjelasan Nas: Ada baiknya nas ini kita baca mulai dari
ayat 16, sehingga kita mengetahui apa yang mendorong Yesus berada di rumah
ibadat dan menerima kitab Yesaya untuk dibaca-Nya. Kebiasaan orang Yahudi pada
saat hari Sabat adalah pergi ke rumah ibadat (bnd. Ibr.10:15), kebiasaan
itu juga dilakukan Yesus ketika di Nazaret tempat di mana Dia dibesarkan.
Ibadah itu dimulai dengan semacam pengakuan iman (a.l. dari Ulangan 6:4-9),
kemudian dipanjatkan beberapa doa, dan disusul pembacaan Kitab yang dilakukan
dengan berdiri. Pembacaan pertama dari Thora, kemudian membaca dari kitab para
nabi. Setelah dibaca pembicara duduk untuk memberi khotbah pendek, yang biasanya
terdiri dari menceritakan secara bebas apa yang dibacakan. Semua orang dewasa
berhak melakukan pembacaan Alkitab dan memberi penjelasan (nasihat; bnd. Kis.13:15).
Ibadah itu ditutup dengan berkat seorang imam atau doa seorang yang bukan
pejabat (“orang awam”).
Pada
kesempatan persekutuan pada hari Sabat tersebut Yesus memberi tanda hendak
membaca Alkitab dengan berdiri, kemudian kepada-Nya diberikan gulungan Kitab
Yesaya dan Dia membuka Kitab gulungan tersebut dan menemukan Yesaya 61:1-2.
Dalam kitab Yesaya yang dibacakan Tuhan Yesus terdengar berita tentang Hamba
Tuhan Allah yang telah menerima Roh Allah artinya telah diurapi oleh Allah
untuk jabatannya yaitu untuk pekerjaan Allah. Pekerjaan Hamba
itu adalah atas dorongan Roh Tuhan, Ia memberitakan bahwa telah datang
zaman Mesias, yaitu zaman di mana Allah akan mewujudkan di bumi ini keselamatan
yang daripada-Nya. Keselamatan itu merangkum berkat dan bahagia, baik secara
jasmani maupun secara rohani.
3. Renungan
dan aplikasi: “Roh Tuhan ada padaKu” demikianlah isi kitab Yesaya yang
dibaca Yesus menunjukkan penetapan Yesus tentang apa yang menjadi tujuan
kedatangan-Nya ke dunia ini. Demikian jugalah Gereja dan orang percaya sebagai
tubuh Kristus di dunia ini dipenuhi oleh Roh Kudus sebagai tanda penetapan dan
pengurapan serta pengutusan bagi Gereja dan orang-orang percaya mengenai tujuan
dari kehadirannya di dunia ini yaitu diurapi dan diutus memberitakan tahun
rahmat Tuhan :
Ø kepada
orang miskin
Orang miskin
selalu ada di antara kamu, demikian perkataan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya
(Mat.26:11) artinya kemiskinan dan orang-orang miskin entah itu karena
kemalasan atau karena memang karena kesempatan yang sangat sulit untuk memenuhi
kebutuhan sebagai akibat dari berbagai krisis di negara kita. Orang-orang
miskin ini dalam kenyataannya sering menerima penindasan dan ketidakadilan,
hidup mereka sering dieksploitasi oleh orang-orang tertentu untuk mencari
keuntungan pribadi atau kelompok (ijuk di parapara hotang di parlabian, na
bisuk nampuna hata, na oto tu panggadisan).Tahun rahmat Tuhan harus
diberitakan kepada mereka sehingga mereka tetap kuat dan tabah akan hidup yang
mereka jalani, sembari menyuarakan kepada pemerintah untuk benar-benar dan
bersungguh-sungguh mewujudkan apa yang sering diperdengarkan kepada rakyat
yaitu pengentasan kemiskinan dan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Tentunya Gereja juga harus meningkatkan hidup ber-diakonia, kepedulian
kepada orang-orang miskin sebagai wujud nyata dari ibadah yang benar dan tidak
bercacat yang berkenan kepada Allah (bnd. Yak.2:27).
Ø kepada
orang-orang tawanan
Orang-orang
tawanan ini berlaku secara harafiah seperti pembebasan dari Babel tetapi juga
berlaku secara kiasan untuk orang-orang yang tidak punya harapan lagi mengenai
hari depannya. Menggalakkan jiwa ber-marturia di Gereja sehingga dengan
demikian berita kebebasan itu diberitakan kepada orang-orang tawanan.
Ø penglihatan
bagi orang-orang buta
Orang buta
secara jasmani dan rohani, kepada mereka akan diberitakan akan melihat. Kepada
orang secara jasmani, mereka akan melihat ketika mereka merasakan kepedulian
Gereja dan orang-orang percaya, seperti HKBP dengan pelayanan yang dilakukan di
Hephata. Buta secara rohani, kepada mereka diperlihatkan Injil keselamatan
bahwa Yesus-lah jalan kehidupan dan keselamatan.
Ø Membebaskan
orang-orang yang tertindas
Orang-orang
yang tertindas yang mengalami ketidakadilan di mana haknya tidak diperhitungkan
dan tidak dihargai, kepada mereka Gereja dan orang-orang percaya terpanggil
untuk menyuarakan dan membawa pembebasan.
Kita patut
mengucap syukur atas berkat dan karunia yang kita terima melalui Injil di dalam
Yesus Kristus agar kita mampu menghadapi banyak persoalan hidup di
tengah-tengah kehidupan kita. Tanggungjawab orang percaya yang dipenuhi oleh
Roh Kudus membawa Berita Kesukaan untuk orang-orang miskin, orang-orang
tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, tertawan dan memberitakan tahun
rahmat Tuhan. Dalam hal tersebut, Tuhan memampukan Gereja-Nya, menunjukkan
kuasa dan kerajaan-Nya di dunia ini (Mat. 25:40).Amen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar