Perdamaian sangat dibutuhkan pada jaman ini, bagaimana kita bisa berdamai dengan sesama, dengan Tuhan dan diri sendiri.Semua ini hanya dapat kita peroleh dari Dia dan FirmanNya sebagai Madu Surgawi.
Minggu, 22 Juli 2012
"MENGELUH atau BERSYUKUR" ? Mazmur 42:6
Pernah dengar kata-kata seperti ini: "Bos gue kelewatan…baget.. masa udah jam 6 sore gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!" atau "Kerjaan gue ditambahin ampe seabrak…abrak…tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue" atau "Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu".
Mungkin kita pernah mendengarnya atau bahkan kita pernah melakukannya setiap saat
tanpa kita sadari.
Cobalah kini renungkan:
Hari ini...sebelum anda mengeluh tentang rasa dari makananmu ... pikirkan tentang
seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa ... pikirkan tentang seseorang yang
harus meminta-minta di jalanan.
Sebelum mengeluh bahwa anda buruk ... pikirkan tentang seseorang yang berada
pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum anda mengeluh tentang pasangan hidupmu ... pikirkan tentang seseorang
yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
Sebelum anda mengeluh tentang anak-anakmu ... pikirkan tentang seseorang yang
sangat ingin mempunyai anak, tetapi dirinya mandul.
Sebelum anda mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai ...
pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya.
Disaat anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu ... pikirkan tentang para
pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan sepertimu.
Sebelum menunjukkan jari telunjuk anda untuk menyalahkan orang lain ...
pikirkanlah, bahwa keempat jari yang lain menunjuk pada anda ... dan tidak ada
orang yang tidak pernah membuat kesalahan.
Jika anda mampu untuk berpikir dahulu sebelum mengeluh ...
maka ketika kita sedang bersedih dan hidup kita dalam kesusahan ... anda masih bisa
bersyukur kepada Tuhan bahwa anda masih diberi kehidupan, seperti kata pemazmur
dalam refleksinya, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku”! ( Mazmur 42:6 )
Amen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar