BUKU
ACARA
PEKAN
KELUARGA
GKPI
JEMAAT KHUSUS CILIWUNG BANDUNG
TAHUN
2018
Kata
Sambutan Pendeta Resort
Puji
dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Raja Gereja, karena kasih-Nya yang
memberi kesempatan kepada seluruh warga jemaat untuk mewujudkan kebersamaan
melalui Pekan Keluarga dan kegiatan olahraga antar sektor, semua ini kita
programkan bukan semata untuk memperoleh hadiah atau mencari kejuaran tetapi dengan
madsud agar semua warga jemaat saling mengenal dan tumbuh kebersamaan/cinta
kasih, terutama di antara keluarga agar terbentuk hubungan yang baik, sebab
firman Tuhan berkata dalam Mazmur 133: 1 – 3 “Sungguh alangkah baik dan
indahnya, apabil saudara saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang
baik di atas kepala yang meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan
ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung
Sion. Sebab kesana TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Ibadah
itu sangat berguna dan bermanfaat dalam Ibrani 10: 25 “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan
yang mendekat. Karena itu marilah kita mempergunakan kesempatan ini dengan
sebaik-baiknya, dan jangan sampai ada keluarga yang melewatkannya. Tuhan pasti
memberkati setiap keluarga.
Dan
melalui Pekan Keluarga ini setiap warga jemaat hendaknya terpanggil untuk:
1.
Setia mengikuti Kebaktian di Gereja,
2.
Setia dan proaktif memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga jemaat yang baik,
3.
Setia membaca Alkitab dan berdoa,
4.
Setia mensyukuri berkat Tuhan yang telah diterima oleh setiap keluarga.
Tuhan
Memberkati.
Bandung.
-------------- 2018
Pdt. R. H. L. Tobing, S.Th., MA
TATA IBADAH PEKAN KELUARGA
Senin, ---------------- 2018
Thema: “Keluarga yang
Berbahagia”
1. Panggilan Beribadah :
P : Beribadah kepada Tuhan dengan
sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorai-sorai, masuklah melalui pintu
gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya.
AK : Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya
untuk selama-lamanya dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun (Mzm 100:2).
2. Pujian Menghadap Tuhan : Bernyanyi KJ. No. 15: 1-2
1.
Berhimpun semua menghadap Tuhan dan pujilah Dia, Pemurah dan benar. Berakhirlah
segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar.
2.
Hormati namaNya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuatNya. Hendaklah t'rus
syukurmu kau nyataka,n di jalan hidupmu seluruhnya.
3.
Berdoa (Salah seorang peserta ibadah)
4.
Bernyanyi : KJ. 454 : 1- 2
1.
Indahnya saat teduh menghadap takhta Bapaku: kunaikkan doa padaNya, sehingga
hatiku lega. Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan Segar; ku bebas dari
seteru di dalam saaat yang teduh.
2.
Indahnya saat yang teduh, dengan bahagia penuh, Betapa rindu hatiku, kepada
saat doaku. Bersama orang yang kudus, kucari wajah Penebus; Dengan gembira dan
teguh kunanti saat yang teduh.
5.
Khotbah (Dibaca kepala keluarga)
The
Saturday Evening Post pernah menerbitkan sebuah artikel berjudul “True Love”.
Demikian petikannya: “Untuk membuktikan kesungguhan cintanya, seorang suami
membuktikannya dengan mengarungi sungai yang terdalam, melintasi gurun pasir
yang terluas, dan melintasi gunung yang tertinggi. Tetapi apa hasilnya?
Istrinya menceraikannya. Karena apa? Karena sang suami tidak pernah dirumah”.
Sang istri tidak merasakan “true love” dari suaminya.
Tatkala
Yosua bersama umat Israel menyeberangi Laut Teberau, melintasi gurun pasir,
mengintari Kanaan, menyeberangi sungai Yordan, bahkan sampai memasuki negeri
Kanaan, semuanya itu, baik peristiwa besar maupun kecil, mereka tetap melihat
Tuhan selalu hadir dan menyerati mereka. Mereka sungguh melihat “true love”
Tuhan secara nyata. Ini yang membedakan “True love” manusia dengan Allah. True
love Allah sangat tidak terbatas oleh tempat dan waktu, sedangkan manusia
sangat terbatas. Sungguh patutlah kita bersyukur. Demikianlah true love Allah
sungguh nyata dengan kehadiranNya di tengah tengah umatNya. Karena itu jugalah
di akhir hidupnya, Yosua kembali menantang bangsa Israel untuk tetap menyembah
Tuhan “……. Pilihlah kepada siapa kamu akan beribadah hari ini. Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24: 15 b).
Pertanyaan
Diskusi :
Baca Mazmur 136 : 1.
Apa makna ayat tersebut bagi saudara? Dan bagaimana saudara menerapkan itu
dalam keluarga saudara?
Seandainya saudara
berada di tenagh-tengah umat Israel pada zaman Yosua, mendengar bagaimana Yosua
mengajukan pilihan (Yosua 24: 15), mana saudara pilih? Jelaskan!
Dalam kehidupan kita,
dalam segala hal yang sudah kita lalui, apakah kita merasakan betul kasih dan
penyertaan Tuhan? Pada saat kapan? Sharingkan!
6.
Bernyanyi : KJ. 410 : 1- 2
- Tenanglah kini hatiku: Tuhan
memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja, tetap kurasa tanganNya.
Refrein: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku
dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
- Di malam yang gelap benar, di
taman indah dan segar,
di taupan dan di laut tenang, tetap tanganku dipegang.
Refrein: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku
dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
7.
Persembahan : (Ay. Roma 12: 1), dibaca oleh yang membawa Firman
8.
Doa Persembahan dan Doa Bapa Kami
----------------
Selamat Beribadah Tuhan Yesus Memberkati -----------------
Tata
Ibadah Pekan Keluarga
Selasa,
…………….. 2018
Thema
: Jangan Cari Kesalahan Orang lain.
1.
Panggilan Beribadah :
P : Pujilah Tuhan hai jiwaku, Pujilah
namaNya yang kudus hai segenap batinku.
AK : Pujilah Tuhan, hai jiwaku dan janganlah
lupakan segala kebaikan-Nya
P : Dia yang mengampuni segala kesalahanmu
AK : Yang menyembuhkan segala penyakitmu.
2.
Pujian menghadap Tuhan : KJ. 10 : 1 – 2
1 Pujilah Tuhan
sang Raja yang maha mulia
Segenap hati dan jiwaku pujilah Dia Datang berkaum,
b'rilah musikmu bergaung
Angkatlah puji-pujian
2. Pujilah Tuhan segala kuasa pada-Nya
Sayap kasih-Nya yang aman mendukung anak-Nya
Tiada ter'pri yang kepadamu dib'ri
Tidak kah itu
kau rasa
3.
Berdoa (Salah seorang anggota keluarga)
4.
Bernyanyi : KJ. 439 : 3
Bila
kau memandang harta orang lain, ingat janji Kristus yang lebih permai Hitunglah
berkat yang tidak terbeli, milikmu di Sorga tiada terperi, Ref: Berkat Tuhan,
mari hitunglah, kau 'kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
5.
Khotbah :
Bacaan: Matius
7:3 "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok
di dalam matamu ..." Sebuah puisi menulis seperti ini : Jangan mencari
kesalahan orang yang timpang Atau tersandung-sandung di sepanjang jalan
kehidupan, Kecuali engkau sudah mengenakan sepatu yang dipakainya, Atau
menanggung beban yang dipikulnya Mungkin ada paku dalam sepatunya yang melukai
kakinya, Meski tersembunyi dari pandanganmu, beban yang ditanggungnya, bila
kaupikul di punggungmu, mungkin 'kan membuatmu tersandung pula. Jangan terlalu
keras pada orang yang melakukan kesalahan Atau melempari dia dengan kayu atau
batu Kecuali engkau yakin, ya, sangat yakin, Bahwa kau sendiri tak punya
kesalahan. * Saya memiliki kebiasaan buruk, yang hampir semua dari Anda memilikinya
juga. Menilai orang lain dengan poin yang sangat rendah. Dengan mudah kita akan
berkata, begitu saja tak bisa, tak becus, dasar o'on, bodoh, tolol dan
perkataan menyakitkan lainnya. Saat
melihat orang lain melakukan kesalahan, dengan mudahnya kita mengetokkan palu
layaknya hakim dan menundingnya dengan sinis, tanpa kita pernah mau tahu apa
alasannya atau hal-hal apa yang membuat ia melakukan hal itu. Giliran kita
mengalami apa yang ia alami. Atau merasakan apa yang ia rasa. Atau melakukan
apa yang ia lakukan. Belum tentu kita bisa melakukannya dengan baik, atau
jangan-jangan poin kita justru ada dibawahnya. Lihat saja para penonton bola
yang bisanya cuma teriak-teriak dan memaki-maki pemain yang sedikit saja
melakukan kesalahan. Sesekali turun ke lapangan dong, dan tunjukkan permainan
bola Anda!, demikian saya akan menantangnya. Tak perlu menilai orang lain,
sebab kita tidak pernah tahu seperti apa kita seandainya berada di posisinya.
Belajar memahami orang lain jauh lebih baik daripada kita mengecamnya. Kita
bukan manusia yang anti kesalahan, lalu mengapa kita begitu mudah mencaci
kesalahan orang? Paling tidak kita harus pernah mengalaminya sendiri lebih
dulu, barulah kita boleh berkata-kata. Stop menilai orang lain sebelum kita
mengalaminya lebih dulu.
6. Bernyannyi KJ: 26:1-2
1. Mampirlah dengar doa ku, Yesus Penebus,
Orang
lain kau hampiri, jangan jalan t'rus
Ref:
Yesus- Tuhan, dengar doa ku, Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t'rus
2.
Dihadapan tahta rahmat, aku menyembah,
Tunduk
dalam penyesalan, Tuhan tolonglah
Ref:
kembali ke reff.
Atau boleh
dari BE: 212: 1-2,4
1.
Haholongonna badia, Sian Tuhan Jesus i
Sai
songgopi, sai bongoti, Roha dohot tondingki
2.
Hasonangan hadadameon, Na ro sian Jesus i
Sai
pahosa au na loja, Asa bulus rohangki
4.
Sai palambas ma rohangku, dompak angka dongan i
Asa
tung ringas rohangku, lao manesa do sai
7. Doa
Persembahan dan Doa Bapa Kami
~ Selamat beribadah
Tuhan Yesus memberkati -
TATA IBADAH PEKAN
KELUARGA
Rabu,
--------------- 2018
Thema: Team Work
1. Panggilan
Beribadah:
P : Aku hendak mengagungkan, ya Allahku Ya Bapa, dan
aku hendak memuji
nama-Mu untuk
seterusnya, dan selama-lamanya
AK: Setiap
hari aku hendak memuji Engkau, dan Hendak memuliakan namaMu dan
selamanya.
P : Besarlah Tuhan dan sangat terpuji
AK: Dan kebesaran-Nya tidak terduga
2. Pujian
Menghadap Tuhan: KJ.3: 1+4
1.
Kami puji dengan riang, Dikau Allah yang besar
Bagai
bunga f'rima siang hati kam ipun mekar
Kabut
dosa dan derita, kebimbangan t'lah lenyap
Sumber
suka yang abadi, b'ri sinar-Mu menyerap
4.
Mari kita pun memuji, dengan suara menggegap
Menyanyikan
kuasa kasih, yang teguh serta tetap
kita
maju dan bernyanyi, jaya walau diserang
Ikut
mengagungkan kasih, dalam lagu pemenang
3. Berdoa (
salah seorang anggota keluarga)
4. Bernyanyi
KJ: :249: 1-2
1.
Serikat persaudaraan, berdirilah teguh
Sempurnakan
persatuan, didalam Tuhan -mu
Bersama-sama
majulah dikuatkan iman
Berdamai
bersejahtera, dengan pengasihan
2.
Serikatmu tetapteguh, diatas alasan
Yaitu
satu Tuhanmu, dan satulah iman
Dan
satu juga baptisan, dan bapa satulah
Yang
oleh mu sekalian, di puji disembah
5. Khotbah:
Bacaan: Yohanes 17:21
"...Supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku
di dalam Engkau..." Saya selalu berpikir bahwa sebuah tim olahraga yang
bertaburan dengan bintang, pasti akan mendulang sukses dan menjadi juara.
Memang tak dapat disangkal lagi bahwa kemampuan dan keahlian individu sangat
berpengaruh pada potensi tim, namun ternyata itu bukan segala-galanya. Ada satu
hal lagi yang lebih penting dari pada
sekedar skill individu, yaitu kerja sama dalam tim! Bagi Anda yang suka sepak
bola, mungkin masih membekas kuat di benak kita kejuaraan euro-champion pada
tahun 2004. Sang juara bukanlah Italia, Inggris, Perancis, Belanda ataupun
Spanyol yang bertebaran bintang, tapi justru Yunani yang sama sekali tidak
diperhitungan dan dianggap sebagai tim underdog. Tidak salah juga jika tim
Yunani sama sekali tidak diperhitungkan, sebab mereka memang tak punya pemain
yang sangat menonjol, namanya saja kita hampirhampir tidak pernah mendengarnya.
Lalu apa kunci kesuksesan mereka sehingga mereka berhasil mempecundangi tim-tim
unggulan? Kerja sama tim! Untuk meraih kesuksesan, kerja tim yang solid mutlak
diperlukan. Jika tak ada kerja sama yang bagus, ini akan sangat memperlambat
kinerja keseluruhan. Menjadi tugas seorang pemimpin untuk membuat sebuah tim kerja
yang solid, ini akan berdampak besar bagi kemajuan perusahaan. Saya cuplikan
kata-kata bagus dari Michael Jordan, bintang NBA "Ada banyak tim dalam
setiap olahraga yang memiliki pemain-pemain hebat tetapi tidak pernah
memenangkan pertandingan. Seringkali, pemain-pemain tersebut tidak mau
berkorban untuk kebesaran tim yang lebih baik. Hal yang menggelikan adalah,
pada akhirnya keengganan mereka untuk berkorban hanya membuat tujuan-tujuan
pribadi lebih sulit dicapai. Satu hal yang saya percayai adalah jika Anda
berpikir dan mencapai sesuatu sebagai sebuah tim, penghormatan pribadi akan
datang dengan sendirinya." Kerja sama tim itu kunci kesuksesan kita. Unsur
individu memang penting, namun tidak ada yang bisa menggantikan kerja sama
tim!Satu orang dapat menjadi unsur dalam sebuah tim, tetapi satu orang tidak
dapat membuat tim.
6. Bernyanyi KJ: 388:1-2
1. S'lamat ditangan Yesus,aman pelukan-Nya,
Dalam teduh kasih-Nya, aku bahagia
Lagu merdu malaikat oleh ku terdengar
Dari ne'gri mulia, damai sejaht'ra
Ref: S'lamat ditangan Yesus aman pelukan-nya
Dalam teduh kasih-nya, aku bahagia
2. S'lamat ditangan Yesus, aku tent'ram penuh
Dosa pun dan cobaan, jauh dari diriku
Duka cemas dan bimbang, kuasanya tak tetap
Goda dan air mata akan se'gra lenyap
Ref: kembali ke reff
7. Persembahan:
8. Doa Penutup dan Doa Bapa Kami
~ Selamat beribadah
Tuhan Yesus memberkati ~
TATA IBADAH PEKAN KELUARGA
Kamis, --------------- 2018
Thema : Persaingan
1. Panggilan Beribadah:
P : Bersyukurlah kepada Tuhan serukanlah nama-Nya
AK: Perkenalkanlah perbuatan-Nya diantara
bangsa-bagsa
P : Bernyanyilah bagi-Nya bermazmurlah bagi-Nya
AK: Percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib
P : Bermegahlah didalam nama-Nya yang kudus
AK: Biarlah bersuka cita, orang-orang yang mencari
Tuhan
P : Carilah Tuhan dan kekutan-Nya
AK: Carilah wajah-Nya
2. Pujian
Menghadap Tuhan: Bernyanyi KJ. No. 29: 1-2
1. Andaiku punya banyak lidah, dan punya suara yang
besar
Akan kugubah madah indah, dan kubernyanyi bergemar
Memuji kasih Allah ku, yang dicurahkan padaku
2. Janganlah diam hai jiwaku, dan kau ragaku
bangunlah
Nyatakanlah kegiranganmu, atas berkat anugerah
Karena selama
hidupku, akan kupuji Allahku
3. Berdoa ( salah seorang peserta ibadah)
4. Bernyanyi KJ: 407:1-2
1. Tuhan Kau
gembala kami, tuntun kami, domba Mu
B'rilah kami menikmati, hikmat pengurbanan Mu
Tuhan Yesus Juru selamat kami ini milkimu
Tuhan Yesus Juru selamat kami ini milik Mu
2 Kau pengawal yang setia, kawan hidup terdekat
Jauhkan kami dari dosa panggil pulang yang sesat
Tuhan Yesus juru selamat, kami mohon b'ri berkat
Tuhan Yesus juru selamat, kami mohon b'ri berkat.
Atau Boleh
dari BE: 211: 1-2
1. Tuhan Jesus siparmahan,au biru-biru na do
Jesus gok di
ho rohangku, sai ihut tononku Ho
Sai ihut
tononku Ho, Sai Ihuttononku Ho.
Jesus gok di
Ho rohangku, sai ihuttononku Ho
2. Jumpa masa
sori mago, Tung pangapul Ho gogo
Ia bogas Mi
hu ida, Sai ihuttononku Ho
Sai
ihuttononku Ho,sai Ihuttononku Ho
Ia bogas mi
huida, sai ihuttononku Ho
5. Khotbah
Bacaan: I Korintus:9:24-27 Tetapi bahwa hanya satu orang saja yang
mendapat hadiah? Karena itu lari begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Inilah waktu untuk berkompetisi.
Di era global ini jarang dan hampir tak ada yang bisa menjadi pemilik pasar. Semua lobang sudah terisi oleh
persaingan vang ketat. Jika tak siap dalam dunia bisnis yang makin kompetitif,
bisa dipastikan kita akan tereliminasi. Hal yang sama juga berlaku bagi kita
sebagai pekerja. Jika potensi kita tak berkembang, atau prestasi kita sangat
minim stau produktifitas kerja kita jauh dari kata efisien dan efektif, maka
siapsiaplah kita meninggalkan kursi dan sebaliknya mempersilakan orang lain
yang akan menempatinya. Namun sungguh bijak seandainya kita tidak membenci
situasi yang mengharuskan Kita untuk berkompetisi, apalagi harus membenci
pesaing kita. Sebab ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dalam sebuah
kompetisi jika kita bisa menyikapi dengan sudut pandang yang positif.
Pertama, persaingan bisa menjadi bahan bakar untuk
memacu perusahaan kita. Tanpa persaingan mungkin kinerja kita sangat biasa,
namun setelah ada ancaman dari kompetitor mau tidak mau kita harus meningkatkan
kinerja kita sebaik mungkin. Kalau tidak, kita akan mati! Kedua,
persaingan membuat kita tahu posisi kita. Keberhasilan pesaing bisa kita
gunakan sebagai barometer atau tolak ukur. Paling tidak kita akan tahu apakah
kita jauh tertinggal, ataukah sekarang ini kitalah yang jadi pemimpin pasar.
Jika kita menyadari bahwa kita tertinggal, maka kita akan dengan cepat mengejar
ketertinggalan itu.
Ketiga, persaingan akan membuat kita makin kreatif
dan inovatif. Tak ada istilah puas setelah mencapai titik tertentu. Bahkan
ketika kita sudah menjadi market leader sekalipun, jika kita tak ingin posisi
kita didahului oleh pesaing kita. Mau tidak mau kita akan terus berupaya untuk
terus kreatif dan inovatif.
Keempat, khusus bagi Anda yang hidup dalam
persaingan di antara sesama rekan kerja, yakinlah bahwa dengan adanya
persaingan maka Anda bisa memunculkan potensi terbaik yang Anda miliki. Anda
akan terus melakukan personal improvement karena sebuah persaingan. Bukankah
persaingan itu baik? Tanpa persaingan maka kita akan menjadi statis, dan gagal
mencapai yang terbaik dalam diri.
6. Bernyanyi:
KJ.402: 1-2
1.
Kuperlukan Juru s'lamat, agar jangan ku sesat
S'lalu
harus kurasakan bahwa Tuhanku dekat
Ref:
Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan
Bila Tuhan ku membimbing, ku di jalan pun ten
t'ram
2. Kuperlukan juru s'lamat, karena imanku lemah
Hiburan-Nya
menguatkan, sungguh tiada bandingnya
Ref: Maka...
7. Persembahan
8. Doa
Penutup dan Doa Bapa Kami
~ Selamat beribadah Tuhan Yesus memberkati ~
TATA IBADAH PEKAN
KELUARGA
Jumat,
----------------- 2018
Thema: Mengampuni
Itu Indah
1. Panggilan Beribadah:
P : Bersorak-soraklah bagi Allah
hai seluruh bumi
AK: Mazmurkanlah Nama-Nya,
muliakanlah Dia dengan puji-pujian
P: Katakanlah kepada Allah betapa
dahsyatnya karya-Mu
AK: Oleh kekuatan-Mu yang besar,
saat ini kami dapat, seperti pada saat ini
P: Kami bersyukur kepada-Mu ya
Tuhan, Jadilah kehendak-Mu ditengah keluarga kami
AK: Agar keluarga kami menjadi
keluarga yang berjati diri, yang diwujudkan nyatakan dalam kehiduapan bergereja dan kehidupan sehari-hari
2. Pujian menghap Tuhan: Bernyanyi KJ. 355:1-2
1. Yesus memanggil mari seg'ra ikutlah jalan
s'Imat baka
Jangan
sesat dengar sabdaNya,hai marilah se'gra
Ref
: Sungguh nanti kita 'kan senang,bebas dosa hatipun tentram
Bersama
Yesus dalam terang dirumah yang kekal
2. Hai marilah, kecil dan besar, biar hatimu
girang benar
Pilihlah
Yesus jangan gentar, Hai mari datang lah Ref: kembali ke reff
3. Berdoa (
salah seorang peserta ibadah)
4. Bernyanyi
KJ: 64: 1-2
1.
Bila Kulihat bintang gemerlapan, dan bunyi guruh riuh kudengar
Ya
Tuhan ku tak putus aku heran, melihat ciptaan-Mu yang besar
Reff
: Maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allahku
Maka
jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allahku
2.
Ya Tuhan ku pabila kurenungkan pemberian-Mu dalam penebus
Kutertegun
bagi ku dicurahkan oleh putra-Mu darah-Nya kudus
Reff
: Maka....
5. Khotbah:
Seorang guru
membawa sekeranjang kentang ke dalam kelas. Setiap anak diminta untuk mengambil
kentang. Masing-masing satu kentang untuk setiap orang yang pernah membuat
mereka sakit hati. "Bawalah kentang ini kemanapun kalian pergi ke sekolah,
ke gereja, mandi, tidur. Pokoknya jangan dilepas. Sampai minggu depan,"
perintah sang guru. Para murid melakukannya. Seminggu kemudia mereka kembali ke
kelas. Sang guru bertanya, "bagaimana perasaan kalian dengan kentang
itu?". Para murid komplain. Ada yang bilang tidak enak. Bikin repot.
Kentangnya jadi busuk dan berbau tidak sedap. Pokoknya semua murid sangat
terganggu dengan kehadiran kentang itu
Gurunya berkata, "begitulah juga kalau kita terus memendam rasa sakit
hati. Kita sendiri yang tidak enak.
Seperti membawa kentang-kentang itu.
Pernah dibuat kesal sama seseorang? Pernah
merasakan sakit hati sampai ke ubun-ubun? Pada saat seperti itu, kata
Kebencian? Amarah yang sampai ke ubun-ubun? Pada saat seperti itu, kata
maaf seolah lenyap dari kamus hidup
kita. Tiada maaf bagimu. Seperti diungkap oleh grup musik Chicago:
"It's hard to say I'm sorry". Tidak jarang yang lintas malah
keinginan untuk balas dendam. Bahkan kerap menggunakan istilah yang rohani: "biar Tuhan yang membalas
semua perbuatan jahatnya". Tuhan malah diajak "berkolusi" dalam
dendam.
Kekecewaan,
kesedihan, kebencian, amarah, dan sakit hati adalah rasa yang paling
mengobrak-abrik jiwa. Ada sebuah ungkapan bernada canda dalam sebuah lagu:
lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati. Sakit fisik seolah lebih mudah
dihadapi daripada sakit batin. Konon orang lebih gampang kurus kalau makan
hati.
Dalam doa Bapa Kami, ada bagian
"dan ampunilah kami atas segala kesalahan kami, seperti kamu juga telah
mengampuni yang bersalah kepada kami". Mungkin sakina terbiasanya orang
mengucapkan doa Bapa Kami, termasuk bagian ini. Sehingga kurang terhayati.
Terucap tanpa tekad untuk melaksanakan.
Tapi ada juga yang rada
"sadar diri". Karena masih punya dendam dengan sesama, masih tidak
bisa memaafkan saudara, kolega, atau sahabatnya, maka ketika diajak mengucapkan
doa Bapa Kami, dan sampai pada bagian tersebut, ia memilih tidak
menyebutkannya. Biar tidak merasa berdosa kepada Tuhan.
Padahal megampuni adalah panggilan
kita orang percaya. Mengapa? Karena Tuhan sudah lebih dulu mengampuni. Dengan
kata lain, kalau saat ini kita tidak dapat mengampuni orang lain, maka pastikan
dulu diri kita adalah orang yang sama sekali tidak pernah berbuat dosa.
6. Bernyanyi:
BE. No.227: 1-2
1. Jesus ngolu ni tondingku, Ho do haporusanki
Gok di Ho nama diringku, rodi na sa langkaki
2. Lam tangkas ma patuduhon, tu au on pangkop-kopmi
Asa i hu haluhunghon, Hot ma au di lambung -Mi
Atau boleh
diganti dengan KJ.33: 1-2
7. Persembahan
8. Doa
Persembahan dan Doa Bapa kami
~ Selamat beribadah
Tuhan Yesus memberkati~
TATA IBADAH PEKAN
KELUARGA
Sabtu,
---------------- 2018
Thema: Nilai Waktu
1. Panggilan beribadah:
P : Sungguh alangkah baiknya dan
indahnya, apabila saudara-saudara hidup rukun
AK: Seperti minyak yang baik,
diatas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan gunung
Sion,
AK: Sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan selama lamanya.
2. Pujian menghadap Tuhan: Bernyanyi KJ. 318: 1-2
1. Berbahagia tiap rumah tangga, dimana
Kaulah tamu yang tetap
Dan
merasakan tiap suka cita, tanpa Tuhan -nya tiadalah lengkap
Dimana
hati girang menyambut Mu, dan memandang Mu dengan berseri
Tiap
anggota menanti sabdaMu, dan taat akan Firman yang kau beri
2
Berbahagia rumah yang sepakat, hidup sehati dalam kasihMu
Serta
tekun mencari hingga dapat damai kekal didalam sinar Mu
Dimana
suka duka kan dibagi, ikatan kasih semakin teguh
Diluar
Tuhan tidak ada lagi, yang dapat memberi berkat penuh
3. Berdoa (
salah satu peserta ibadah)
4. Bernyanyi
KJ. 392: 1-3
1.
Kuberbahagia yakin teguh, Yesus abadi kepunyaan ku
Aku
waris-Nya ku ditebus, ciptaan baru Rohul Kudus
Ref
: Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya
Aku
bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya
3.
Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhan ku hatiku teduh
Sambil
menyongsong kembalinya,kudiliputi anugerah
Ref
: Aku bernyanyi...
5. Khotbah:
Bayangkan ada
suatu bank yang setiap pagi memasukkan uang sejumlah Rp 86.400 ke rekening
Anda. Anda harus menggunakan seluruhnya hari itu, tak ada saldo yang tersisa
hari itu. Setiap malam bank itu menghapus saldo yang tersisa. Apa yang Anda
lakukan? Tentu saja Anda berusaha menggunakan seluruhnya agar tak tersisa sesen
pun!!! Kita semua memiliki bank seperti itu. Namanya adalah WAKTU. Setiap pagi,
bank itu memberikan pada kita 86.400 detik. Setiap sore seluruhnya dihapus.
Bila Anda tidak memanfaatkannya maka Anda mengalami kerugian. Anda tidak bisa
meminta sisa yang tidak Anda manfaatkan. Setiap pagi jumlah yang sama
ditambahkan lagi ke rekening Anda, setiap malam semuanya dihapus. Berapa pun
yang tersisa Anda tidak dapat menggunakannya
lagi esok. Anda harus hidup dari apa yang tersedia hari ini akanlah
sebanyak-banyaknya untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda! Jarum jam berjalan terus. Manfaatkan
sebaik-baiknya hari ini Setiap waktu memiliki nilai!!
·
Untuk
mengetahui nilai SATU TAHUN, tanyakan pada mahasiswa yana acogl dalam ujiannya.
·
Untuk
mengetahui nilai SATU BULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan secara dini.
·
Untuk
mengetahui nilai SATU MINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
·
Untuk mengetahui nilai SATU JAM, tanyakan pada
orang yang sedang menunggu kedatangan kekasihnya.
·
Untuk mengetahui nilai SATU MENIT, tanyakan pada
orang yang baru saja ketinggalan kereta.
·
Untuk mengetahui nilai SATU DETIK, tanyakan pada
orang yang baru saja terhindar kecelakaan.
·
Untuk mengetahui nilai SATU MILIDETIK, tanyakan
pada atlit yang baru saja memenangkan medali pada pertandingan olimpik.
Hargailah setiap saat yang Anda
miliki. Dan hargailah lebih bila Anda dapat berbagi dengan orang yang khusus
bagi Anda. Ingat waktu tidak akan menunggu siapapun. Kemarin adalah sejarah.
Esok adalah misteri. Hari ini adalah anugerah. Hari ini adalah anugerah, oleh
karena itu disebut "present" (yang bisa berarti "kini" atau
"hadiah"). Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari. (Matius 6:34).
6. Bernyanyi
KJ. 421: 1-2
1.
Yesus saja kawan ku musafir, dengan Yesus jalan ku senang
Jalan
dan tujuan dalam Dia, Hati dan hidup ku pun tenang,
hati
dan hidupku pun tenang,
2.
Dijalanku menempuh lautan, Melintasi gunung dan lembah
Jika
bukan Dia memandu ku, Tak kucapai rumahNya baka
Tak
kucapai rumahNya baka
7. Persembahan
8. Doa
persembahan dan Doa Bapa Kami
~ Selamat beribadah
Tuhan Yesus memberkati~
PESAN PEKAN KELUARGA
MAJELIS GKPI JEMAAT KHUSUS CILIWUNG BANDUNG
“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan"
Josua, 24: 14
Bersyukurlah
kepada Tuhan sebab Ia baik, Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(Maz.136:1) Itulah ungkapan yang patut kita dengungkan de hati dan kehidupan
kita, khususnya pada saat ini dimana kita ada seperti saati Kita patut
merenungkan akan perjalanan kehidupan kita, bagaimana tuntud Tuhan terhadap
kita, kita dapat melangkah dalam pergurulan kehidupan di tenoch negara yang
ditimpa bergabai krisis.
Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan. Ayat ini adalah merupakan
bagian dari kata-kata perpisahan Yosua dengan bangsa Israel dimana seperti yang
kita ketahui, bagaimana Tuhan menuntun bangsa tersebut keluar dari perbudakan
di tanah Mesir, demikian juga bagaimana Yosua melanjutkan tongkat kepemimpinan
dari Musa untuk melanjutkan perjalanan bangsa tersebut ketanah yang penuh madu
dan susunya.
Josua dengan
tegas mengatakan bahwa saya dan seisi rumahku akan beribadah kepada Tuhan Allah
Israel, bukan kepada Allah lain. Dimana dalam hal ini Yosua adalah pemimpin
yang tidak diktator melainkan demokratis hal ini terlihat dari sikapnya yang
memberikan pilihan kepada bangsa tersebut untuk memilih ilah yang disukai oleh
bangsa tersebut. Untuk itulah ayat ini haruslah kita formulasikan dengan
keluarga kita saat ini, bahwa kita dan anggota (anak dan penghuni rumah kita)
hanya kepada Tuhan lah kita beribadah.
Ditengah-tengah
gejolak pergerakan sosial yang sedang melanda bangsa kita saat ini, kita selaku
umat Kristen yang merupakan umat minoritas, sering mengalamai kesulitan, dan
penderitaan, yang kadang kala membuat kita tawar hati. Sama seperti bangsa
Israel baru sebentar di tinggalkan oleh Musa, bangsa tersebut sudah menyembah
ilah lain. Selain itu saat ini tanpa dapat kita bendung bahwa globalisasi telah
mempengaruhi semua aras kehidupan, tanpa kita bisa melawannya. Tidak rahasia
lagi telah banyak terjadi didalam rumah tangga kristen bahwa antara bapa dan
ibu tidak satu persekutuan lagi (satu gereja), antara ayah dan ibu dan
anak-anak tidak lagi satu ibadah yang sama. Khususnya kalangan anak muda, lebih
senang untuk beribadah di mall, ketimbang bersekutu di gereja, dan bahkan sudah
banyak generasi Kristen yang pindah agama lain (menjadi murtad). Selain itu
jika kita melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi di
bidang komunikasi, yang menyebabkan terjadinya dekandensi moral, seperti yang
dialami bangsa kita saat ini, untuk itu peran kepala keluarga sangat di
butuhkan.
Oleh sebab itu jika memperhatian istilah dibawah ini adalah masih sangat
relevan didalam pembangunan jati diri kita yaitu:
1. When Wealth is
lost, Nothing is lost (apabila kita kehilangan banta sebanarnya tidak ada
yang hilang)
2. When Health is
lost, somesthing is lost (apabila kita kehilangan kesehatan, ada sesuatu
yang hilang)
3. When Character is
lost, everythings is lost (apabila kita kehilangan watak, segalanya akan hilang)
Di dalam perjanjian Lama banyak keluarga yang
dapat kita jadikan contoh di Dalam kesetiaan dan ketaatan terhadap Tuhan
misalnya perjalanan kehidupan Ruth dan Mertuanya Naomi. Jika kita
kembali kebelakang, apa yang tertulis di Dalam Ruth 1:16 " Allahmulah
Allahku", yang merupakan perkataan yang keluar dari lubuk hati seorang
perempuan yaitu Ruth, yang memiliki kesetiakawanan yang amat dalam terhadap
penderitaan yang amat dahsyat, yaitu Naomi. Mereka adalah dua ibu yang berasal
dari dua latar belakang sosial budaya dan agama yang berbeda. Tetapi mereka di
persekutukan dengan amat mendalam dalam pergumulan hidup yang memilukan. Dalam
diri Naomi yang amat tabah, menghadapi penderitaan yang bertubi-tubi, Ruth
menemukan penampakan diri dan kasih Allah. Ya,ia menemukan Allah, yaitu
Allahnya Naomi lalu runtuhlah tembok-tembok pemisah diantara keduanya.
Allahmulah Allahku, berarti ada suatu tali ikatan yang jauh lebih kuat dan
dalam, yaitu dalam ikatan kasih Allah, dibandingkan dengan tali yang rapuh
primordialisme dalam berbagai bentuk dan penampakannya.
Dalam konteks
kehidupan kita sebagai angota jemaat, sebagai majelis Resort dan sebagai BPH
Resort Khusus, Allahmu adalah Allahku, berarti suatu kesempatan yang besar yang
dapat merubuhkan tembok-tembok pemisah untuk memasuki suatu persekutuan,
sehingga tidak akan terdapat kelompok-kelompok didalam persekutuan dalam suatu
jemaat sehingga Doa Syafaat Yesus "Supaya mereka menjadi satu" akan
terwujud didalam kehidupan berjemaat.
Untuk mewujudkan jemaat yang kokoh
dan kuat, kita harus menjadikan pribadi yang siap menjadi panutan dan
berkarakter. Untuk itu pembentukan karakter adalah proses tanpa henti
"Character Building is Never Ending Process", yang kita dapat melalui
pendidikan keagamaan dan persekutuan. Ada ungkapan yang mengatakan:
1.
Mengapa repot-repot mencari panutan, lebih baik berani menjadi panutan
2.
Mengapa repot-repot mengubah orang lain, ternyata yang diubah adalah justru
diri kita sendiri 3. Mengapa repot-repot menyuruh orang lain berbuat baik,
lebih baik kita mulai dari diri kita sendiri
Karena itu pesan pada Pekan Keluarga tahun ini adalah
:
1. Hendaklah saudara-saudara menjadi pelopor-pelopor
pendamaian dilingkungan kehidupan saudara-saudara. Jauhilah kekerasan dan upayakanlah
pendamian dengan semua orang. "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung
padamu,hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang" (Rom 12:18).
2.
Hormatilah kebebasan setiap orang untuk mewujudkan jatidirinya sebagai manusia.
Junjung tinggilah harkat dan martabat sesama manusia, sebab setiap orang
mempunyai kedaan sosial, ekonomi, budaya yang berbeda.
3.
Hendaklah bertekun dalam doa, untuk memohon tuntunan Tuhan didalam perjalanan
kehidupan keluarga, jemaat/gereja, bangsa dan negara.
4.
Tingkatlah persekutuan dalam keluarga sebagai suatu cara untuk membentengi
putra/putri dan seisi rumah kita dari dampak negatif globalisasi.