Hai
tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga
mempunyai tuan di surga (Kolose 4:1) Jika ya, hendaklah kamu
katakan: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak apa yg lebih dari pada
itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37)
Saudara-Saudara,
kejujuran tampaknya telah menjadi sesuatu yang langka dalam kehidupan kita
dewasa ini. Mulai dari pengemis jalanan yang pura-pura sakit, pedagang
yang mengurangi timbangan, pelaku bisnis yang main curang, produsen iklan yang
menggunakan trik untuk menipu konsumen, hingga para koruptor dari kelas teri
maupun kelas kakap, rasanya cukup dapat menjadi gambaran nyata bahwa
nilai-nilai kejujuran itu memang sudah pudar.
Apa itu kejujuran?
Sebenarnya apa yang
dimaksud dengan kejujuran itu? Kejujuran,
seperti yang diuraikan dalam Alkitab, sesungguhnya memiliki makna yang
luas. Mari kita sama-sama membuka Titus 2:7-8,
“Jadikanlah dirimu
sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan
bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam
pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang
dapat mereka sebarkan tentang kita.”
Dari sini kita melihat bahwa kejujuran itu sesungguhnya bukan
hanya berbicara mengenai pemakaian lidah untuk berkata kebenaran, tetapi
melibatkan juga cara hidup serta pola pemikiran yang benar sehingga dapat
menghasilkan gaya hidup yang patut dipuji dan dihormati. Kejujuran itu
harus meliputi cara hidup kita seluruhnya, yaitu seluruh pembicaraan, pikiran,
motivasi, serta tindakan kita; baik ketika kita sedang sendiri maupun ketika
berhadapan dengan orang lain.
Jujur didefinisikan juga
sebagai (1) Hati yang lurus(Dosen dlm menilai
benar2 objektip) tidak berbohong atau berkata apa adanya, (2) Tidak curang atau mengikuti aturan yang
berlaku Mahasiswa tdk Contek dlm ujian)(3) Tulus
iklas; tidak munafik atau bermuka dua. Jadi, jujur adalah sikap
moral yang sejati, yang berasal dari hati yang bersih, lalu diterjemahkan ke
dalam tutur kata dan perbuatan. Kejujuran tidak datang dari luar, melaikan
datang dari dalam diri manusia ketika seseorang mengakui kebenaran Allah.
Dalam Alkitab, Tuhan
telah menetapkan dengan sangat jelas, bahwa
berdusta, menipu, dan mencuri itu salah (baca: Kel. 20:15-16; Im.
19:11-13). Tuhan mengulangi ketetapanNya ini sepanjang sejarah. Tuhan menghukum
mati Akhan yang tidak jujur (Yosua 7:11), Tuhan juga menghukum mati Ananias dan
Safira yang berbohong (KPR 5:3-4). Siapa saja yang tidak jujur melawan Tuhan
karena hal itu melanggar ketetapanNya.
Dari
perspektif penciptaan,
secara teologi manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah -
Kejadian 1:26-27. Hal itu menegaskan bahwa manusia sempurna diciptakan oleh
Allah. Karena manusia diciptakan sempurna, maka manusia memiliki karakter yang
sempurna.
Salah satu karakter manusia ialah KEJUJURAN/JUJUR. Tetapi, setelah
manusia jatuh ke dalam dosa, maka karakter manusia menjadi rusak. Manusia
menjadi lebih suka bohong dari pada hidup jujur. Mengapa demikian?
Karena kalau hidup jujur sudah pasti tidak akan mendapat untung (Ilustrasi: Suami berkata bohong Isterinya
sakit,lebih baik dia mati). Sebaliknya,
kalau bohong mendapat untung. Inilah paradigma yang sudah terbangun secara
umum dalam diri manusia, baik orang non Kristen maupun orang Kristen yang
notabene adalah pengikut Kristus.
Menurut Alkitab,
bohong itu dosa, sehingga sebenarnya berbohong itu tidak ada untungnya. Iblis
telah memutar-balikkan fakta karena memang dia adalah bapa pendusta dari
mulanya. Jadi, seharusnya kita memutuskan untuk mulai berhenti berbohong dan berkatalah jujur. Karena, kalau kita jujur
dijamin pasti ada untungnya. Pertanyaannya ialah: "Apa untungnya kalau
kita hidup jujur? Berikut beberapa keuntungan yang akan kita peroleh, bila kita
hidup jujur. Pertama, Kejujuran
mendatangkan ketenangan - Mazmur 32:10-11. Orang kalau bicaranya jujur dan
hidupnya tulus, pasti mengalami ketenangan. Dan orang yang hidupnya tenang
pasti lebih sehat, sehingga orang yang jujur kata Alkitab selalu
bersorak-sorak.
Kedua,
Kejujuran membawa hidup yang lebih dekat dengan TUHAN Allah - Amsal 3:32. Orang
jujur hidupnya dekat sama TUHAN Allah. Mengapa? Karena di dalam TUHAN Allah
tidak ada yang dusta. Di dalam TUHAN Allah tidak ada kemunafikan. Dikatakan
demikian karena Dia adalah Allah yang benar dan di dalam Dia tidak ada
ketidak-benaran.
Ketiga, Kejujuran mendatangkan berkat yang
luar biasa - Yesaya 33:15-16. Orang
jujur hidupnya dijamin oleh TUHAN Allah. Di mana ada kejujuran, maka TUHAN
Allah akan memerintahkan berkat-berkat-Nya ke dalam perbendaharaan atau ke
dalam lumbung-lumbung atau ke dalam pundi-pundi orang-orang jujur. Keempat,
Kejujuran pada akhirnya pasti melihat kemenangan besar - Mazmur 140:14; Amsal
2:21-22. Ketika kita bicara jujur dan berjalan dalam ketulusan tentunya kita
akan menemui tantangan, hambatan, kesulitan dan sebagainya. Untuk sementara
jalan orang jujur berat dan lambat. Kadang kala jalan yang ditempuh oleh orang
jujur untuk sementara penuh onak dan duri. Tetapi, hasil akhirnya TUHAN Allah
mendatangkan kemenangan yang besar bagi orang-orang jujur. Marilah kita belajar
untuk hidup jujur dan dalam ketulusan. Patut diakui bahwa untuk hidup jujur
memang tidak gampang. Tetapi, di manapun
orang jujur berada mujizat dan kemenangan dari TUHAN Allah menyertainya.
Amin
Saudara, saat ini
dunia sangat membutuhkan orang-orang yang jujur. Dan kalau bukan
kita, siapa lagi yang akan melakukannya? Setiap kita dipanggil bukan
untuk menjadi serupa dengan dunia ini, namun untuk membawa terang, sehingga
orang-orang dapat melihat perbedaan di dalam diri kita. Mungkin tindakan
kita memang tidak akan bisa menghentikan praktik-praktik ketidakjujuran yang
ada di dalam dunia ini, namun setidaknya kita telah belajar untuk menetapkan
standar kejujuran tersebut pada diri kita sendiri. Setelah itu, kita akan
bisa melanjutkannya pula dalam keluarga kita, tempat kerja, bahkan lingkungan
sekitar kita.
Ams 2:7 Ia
menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang
tidak bercela lakunya,
Ams 3:32 karena orang yang sesat
adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Ams 11:3 Orang yang jujur dipimpin
oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
Ams 11:6 Orang yang jujur dilepaskan
oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.
Ams 14:11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah
orang jujur akan mekar.
Ams 15:8
Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Ams 15:19
Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.
Ams 16:13
Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar