Seperti
kita ketahui, Stefanus adalah seorang tokoh yang menonjol pada zaman gereja
mula-mula. Dia seorang yang penuh dengan karunia, kuasa dan hikmat. Namun,
sekelompok orang Yahudi yang kalah berdebat dengannya bersekongkol mengajukan
fitnah untuk melawan Stefanus dan menyeretnya ke hadapan Mahkamah Agama.
Stefanus dituduh menghujat Musa dan Allah (Kis 6:8-15). Di hadapan Mahkamah
Agama yang mengadilinya Stefanus justru bersaksi tentang Kristus.
Didalam
menjalani hidup ini butuh keberanian. Mengapa? Karena hidup ini banyak
pergumulan dan tantangan yang tidak mungkin kita hindari. Kita harus
menghadapinya. Kalau kita tidak memiliki keberanian, maka yang menguasai kita
ialah ketakutan. Orang yang takut dalam perspektif Alkitab, tidak akan
mendapatkan apa-apa dalam hidupnya.
Dalam
Kisah Para Rasul 7:54-60 dibicarakan tentang Stevanus salah seorang yang
dipilih oleh sidang jemaat yang mula-mula untuk melayani Tuhan dan jemaat-Nya.
Dalam catatan dokter Lukas menjelaskan bahwa Stevanus adalah seorang memiliki
integritas. Stevanus juga adalah seorang yang menjadi martir pertama dalam
sejarah gereja. Stevanus mendapatkan tantangan yang cukup hebat dan berat.
Kendati demikian, ia tidak menjadi lemah dan putus asa. Justru sebaliknya, ia
memiliki keberanian yang Alkitabiah. Pertanyaan yang perlu diajukan ialah:
"Apa yang membuat Stevanus memiliki keberanian yang Alkitabiah?
Berikut beberapa alasan yang menjadi
jawabannya:
1. Hidupnya
penuh dengan Roh Kudus "Tetapi
Stevanus yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan
Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh,
aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan
Allah" - Kisah Para Rasul 7:55-56. Stevanus hidupnya penuh dengan Roh
Kudus. Ia memberi diri dipimpin dan dipenuhi Roh Kudus. Dan karena itu,
Stevanus memiliki keberanian yang Alkitabiah. Dalam catatan Yohanes,
dikatakan: "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah
mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar
dari pada roh yang ada di dalam dunia" - 1 Yohanes 4:4. Roh Kudus yang ada
di dalam Stevanus, Dialah yang memberikan kebenaranian yang luar biasa kepada
Stevanus, sehingga dia bisa menghadapi tantangan yang menghadang hidupnya.
Tidak ada sedikit pun ketakutan dalam diri Stevanus. Walaupun roh intimidasi,
roh ancaman, roh ketakutan bekerja begitu dahsyat di luar dirinya, namun semua
roh itu dikalahkan oleh kuasa Roh Kudus yang ada di dalam diri Stevanus.
Stevanus orang biasa sama seperti kita. Bila Stevanus memiliki keberanian yang
Alkitabiah, kita juga bisa karena ada Roh Kudus yang sama yang memenuhi hidup
Stevanus itu juga yang memenuhi hidup kita. Bila kita merasa takut menghadapi
hidup ini, ingatlah bahwa Roh yang di dalam kita lebih besar dari roh yang ada
di luar diri kita.
2. Hidupnya
penuh iman "Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stevanus,
seorang yang penuh iman dan Roh Kudus" - Kisah Para Rasul 6:5. Stevanus
memiliki keberanian yang Alkitabiah, selain karena hidupnya penuh Roh Kudus,
Stevanus juga memiliki hidup yang penuh iman. Menurut catatan Habakuk,
dikatakan: "Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus
hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya" - Habakuk
2:4. Sejalan dengan hal itu, rasul Paulus menulis: "Sebab di dalamnya
nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman,
seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman" - Roma 1:17.
Lalu penulis Ibrani memberikan ulasan khusus tentang iman, "Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat" - Ibrani 11:1. Iman bukan saja membuat kita dapat
merebut sesuatu dalam hidupnya. Iman juga memampukan kita untuk bertahan dalam
setiap tantangan hidup yang kita alami. Stevanus bisa memiliki keberanian yang
Alkitabiah karena hidupnya penuh iman. Keberanian iman yang luar biasa sehingga
dia tidak takut menghadapi ancaman kematian yang menanti dia.
3. Kesaksiannya
benar Hal ini dapat
dibaca selengkapnya di Kisah Para Rasul 6:8-7:1-53. Oleh karena kesaksiannya
benar, maka Stevanus tidak gentar walaupun nyawa menjadi taruhannya - Kisah
Para Rasul 7:54, 59-60. Setiap orang yang memiliki kesaksian hidup yang benar,
pasti memiliki keberanian yang Alkitabiah. Tetapi sebaliknya, orang yang
mengarang kesaksian, dia juga akan menuai dari apa yang dia tabur. Tiga hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan keberanian yang Alkitabiah,
yaitu: pertama, hidup yang penuh Roh
Kudus; kedua, hidup yang penuh iman;
ketiga, kesaksian yang benar. Amen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar