A. Pengantar
Untuk menjadi pengikut Yesus
membutuhkan pengorbanan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan dijalani. Tahapan
itu adalah menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Ketiga
tahapan ini merupakan syarat mutlak bagi setiap orang yang telah memutuskan
jalan hidupnya untuk beriman kepada Yesus. Menerima Yesus adalah gampang
dan mudah, tetapi memeliharan dan mempertahankan menjadi mengikut Yesus adalah
perkara yang sulit. Menerima Yesus adalah murah sekali tetapi mengikut Yesus
harus dibayar mahal. Karena itu, dalam khotbah hari ini kita akan membahas
secara mendalam apa yang dimaksud dengan mengikut Yesus dan menjadi murid
Yesus. Apa tanggung jawab dan konsekuensi yang harus kita terima sebagai
pengikut Yesus.
B.
Pengantar Nas
Ay.27-28
Ketika Yesus dan murid-muridNya berangkat ke Kaisarea Filipi, kira-kira 40 km di sebelah utara
danau Galilea, Yesus bertanya tentang siapakah Dia menurut orang banyak. Ada
yang mengatakan Yesus adalah Yohanes Pembabtis, Elia dan seorang dari para nabi
(Markus 1:4,6:14-15;Lukas9:7-8 ). Menurut mereka (pemahaman orang Yahudi),
dengan kedatangan Yohanes Pembabtis,Elia dan seorang dari para nabi,maka Mesias
tidak lama lagi akan datang. Tokoh ini dipercayai sebagai perintis jalan dan
pembawa berita dari Mesias.
Ay.29-30
Menurut Petrus, Yesus adalah Mesias.
Petrus mengakui bahwa Yesus adalah orang yang dipilih dan di urapi oleh
Allah(Yoh.6:68-69). Kata “Mesias”berasal dari kata Ibrani yang berarti “yang
diurapi”. Sama artinya dengan Kristus dalam bahasa Yunani” Christos”. Yang di
urapi adalah para Imam(1 Taw.29:22), dan Nabi (Yes.61:1), yang paling sering
disebut di urapi adalah Raja (1 Sam.10:1). Yang di urapi adalah seseorang yang
di pilih untuk melayani Tuhan dan umatNya dan sebagai Raja, bertanggung jawab
untuk menegakkan keadilan dan damai Allah di dunia,yaitu menolong dan
membebaskan korban ketidak adilan, khususnya orang miskin
Ay.31-33 Yesus
mengajarkan pengertian Mesias yang berbeda dari pemahaman orang banyak, bukan
sebagai raja yang berkuasa, tapi sebagai anak manusia yang harus menanggung
banyak penderitaan, ditolak, dibunuh dan bankit pada hari yang ketiga. Yesus
sedang berbicara tentang penangkapan dan kematianNya di kayu salib dan Allah
yang membangkitkanNya dari kematian.
Ay.34-38 Menyangkal diri,
memikul salib dan mengikut Yesus, artinya penurunan tahta
diri(keinginan,kehendak dan hawa nafsu manusiawi), agar hidup hanya berpusat
kepada Kristus. Dalam hubungan kita dengan Tuhan harus mengikutinya dengan
memasrahkan diri kepada Tuhan dan menerima konsekwensi dan menanggung resiko
terhadap penderitaan oleh karena panggilan sebagai murid atau orang
percaya.(Yoh.15:19,Gal.6:14). Dan Yesus mengatakan tentang kehilangan nyawa,
sebagai penyataan kesetiaan terhadap kehendak Allah, bukan perjuangan kepada
sifatnya sementara tapi kekekalan. Pengajaran tentang persyaratan mengikut
Yesus memang cukup keras dan tegas tapi hal itu bukan lah hal yang mustahil
bagi orang percaya sebab Yesus membuat perjanjian yang pasti tentang
kedatanganNya(8:38), dan kerajaanNya(9;1). Sekalipun penderitaan yang menanti
namun nubuat Mesianis tentang pemerintahanNya akan mewujudnyatakan kemenangan
keselamatan.
C.
Refleksi
1.
Pengenalan
yang benar akan Yesus menentukan kesetiaan seseorang dalam mengikut dan melakukan kehendakNya.
2.
Mengikut
Yesus dan melakukan kehendaknya berarti menyangkal diri dan memikul salib.
Memberi diri untuk dibentuk, diubah seturut dengan kehendakNya
3.
Kapan
dan dimana pun sebagai pengikut Yesus tidak ragu dan tidak malu menderita demi
kebenaran dan keadilan.
Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah tegu, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan
Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (I Kor 15 : 58)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar