A. Pengantar
Bagian Alkitab ini mengetengahkan
bagaimana perjalanan umat Israel ketika mereka keluar dari tanah Mesir, tanah
perbudakan. Suatu perjalanan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Bagi
mereka mungkin perjalanan menuju Kanaan adalah perjalanan yang menyenangkan.
Perjalanan dimana keadaan mereka tidak lagi berada dibawah kuasa tentara Mesir,
mereka bisa mengatur hidup mereka sendiri. Mungkin bagi mereka perjalanan ke
Tanah perjanjian tentunya tidak akan membuat mereka bosan dan pastinya
perjalanan itu adalah perjalanan yang menjanjikan kemudahan dimana keinginan
mereka bisa terpenuhi. Tetapi ternyata yang mereka alami tidak seperti yang
mereka harapkan dan bayangkan.
B.
Penjelasan Nas
Dikisahkan,
orang Israel mulai bersungut-sungut dan menggerutu. Mereka mulai mengeluh
dengan keadaan yang mereka hadapi. Sungut-sungut bukan karena jarak tempuh dari
Mesir ke Kanaan yang sebenarnya tidak terlalu jauh. Menggerutu bukan disebabkan
oleh karena kelelahan ditengah perjalanan. Tetapi mereka bersungut-sungut dan
menggerutu soal perut mereka. Bukan perut yang lapar melainkan karena kerakusan
dan keserakahan untuk makan daging. Orang
Israel sangat bernafsu untuk makan daging. Lapar daging membuat mereka
bersungut-sungut. Dan mereka sepertinya menyesal dengan perjalanan yang
dituntun Tuhan ini. Bagi mereka, lebih baik mereka masih tinggal di Mesir
karena bisa makan makanan yang sesuai dengan keinginan mereka.
Makanan Manna yang
diberikan Tuhan bagi mereka selama dalam pengembaraan ini sepertinya tidak
memuaskan mereka. Bahkan ketidakpuasan ini membuat mereka menangis. Ini
menunjukkan bagaimana kuatnya keinginan bangsa Israel untuk menikmati makanan
yang melebihi Manna. Makanan tidak dilihat sebagai kebutuhan pokok untuk
menopang tubuh yang lelah, lemah dan menunjang untuk aktivitas manusia tetapi
ternyata hanya dilihat sebagai sejauh mana bahan yang dimakan itu memenuhi
selera lidah.
Disini kita melihat
bahwa ternyata kerakusan dan keserakahan dapat menyeret dan mengantar umat
Tuhan untuk melupakan Tuhan, bahkan lebih fatal lagi mempersalahkan Tuhan yang
telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mencermati keadaan ini Musa yang
adalah pemimpin umat saat itu menjadi stress dan tak berdaya. Dalam ayat 11-15
kita mendapati bagaimana Musa mengira bahwa ia ditinggalkan Tuhan dalam menata
dan mengatur umat Tuhan ini. Musa merasa tidak mampu lagi bahkan ia berpikir
bahwa Tuhan memberikan beban yang sangat berat baginya. Apalagi kini mereka
menuntut sesuatu yang sepertinya sulit untuk diberikan
Kemudian Tuhan menyuruh
Musa untuk mengumpulkan 70 orang tua-tua Israel yang nantinya mendampingi dan membantu
Musa mengatur bangsa ini. Pengangkatan 70 orang ini dimaksudkan Tuhan agar Musa
tidak bekerja sendirian melainkan bersama dengan orang-orang ini untuk dapat
memimpin orang Israel. Dan akhirnya Tuhan mendengar keluhan dan gerutu bangsa
ini sekalipun keluhan dan gerutu ini sebenarnya merupakan dosa dan kekejian di
mata Tuhan. Tuhan menjawab mereka. Tetapi perlu diingat bahwa jawaban Tuhan
atas keinginan mereka sesungguhnya adalah hukuman Tuhan juga atas mereka.
C.
Refleksi
1. Perjalanan kehidupan orang percaya
adalah perjalanan yang tidak pernah sepi dari berbagai pergumulan dan tantangan
kehidupan. Tantangan tersebut yang menantang keberimanan kita bukan saja hanya
datang dari luar diri dan hidup kita, tetapi juga ternyata tantangan yang lebih
besar justru datang dari diri kita sendiri.
2. Ketika kesabaran dan ketabahan
menggapai harapan dan cita-cita, tergantikan dengan kerakusan dan keserakahan
maka disitulah awal kejatuhan kita. Ketika keinginan perut menguasai hati kita,
maka biasanya nalar dan akal sehat tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Firman Tuhan mengingatkan kita untuk bersyukur dengan setiap berkat yang
diberikan Tuhan, entah menurut kita itu kecil ataupun besar. Manakala pemberian
Tuhan dalam hidup kita dinilai dengan rasa syukur maka tidak akan terlihat
berkat Tuhan itu besar atau kecil.
3. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa
ternyata kepemimpinan dalam komunitas orang percaya bukanlah kepemimpinan yang
terpusat pada satu orang. Melainkan Tuhan memakai semua orang dengan talenta
dan karunia yang ada untuk saling melengkapi satu dengan yang lain.
D.
Diskusi
1. Tuhan telah menepati janjiNya kepada
orang yang percaya sehingga kita memperoleh berkat, tetapi mengapa orang yang
percaya itu tetap bersungut sungut dalam hidupnya?
2. Apa janji Allah kepada umat
pilihanNya?
3. Apa yang pesan dalam perikop ini
kepada kita ?
Janji TUHAN Manis Bagi Jemaat Yang Setia
MelayaniNya, Pahit Bagi Jemaat Yang Melanggar Firman TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar