Sabtu, 15 April 2017

Inti Khotbah RT. Tgl. 24-25 April 2017 Quasimodogeniti. 1 Petrus 1:3-9



Kita mengetahui bersama bahwa penolakan kepada orang-orang Kristen masih terus berlangsung hingga saat ini, baik itu yang dialami orang orang Kristen mula-mula sampai kepada kita saat ini, mulai dari tindakan diskriminasi, susahnya mendirikan rumah ibadah dan pengerusakan tempat ibadah.
Dalam surat Petrus ini mengingatkan kita bahwa ternyata itu adalah kebahagiaan dan sukacita kita. Mengapa kita harus bersukacita: Pertama, bahwa ternyata bagaimanapun hambatan yang dialami oleh gereja ternyata tidak dapat menghambat Firman Allah menyebar ke seluruh dunia. Kedua, Kekuatan Allah memelihara kita karena iman kepadaNya. Ketiga, penderitaan dan pergumulan yang kita hadapi diizinkan Allah untuk memurnikan iman kita. Keempat, hambatan dan tantangan yang di hadapi oleh Gereja adalah bukti bahwa orang Kristen memegang iman yang benar sebab kuasa duniawi pasti akan menolak kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga patutlah kita bersukacita, sebab iman yang kita miliki adalah sungguh adalah benar-benar jalan keselamatan. Pengharapan kita yang kuat di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah karena kebangkitanNya dari antara orang mati. Bahwa kita kita memiliki iman yang sejati yaitu kepada Kebenaran yang berkuasa atas kehidupan dan kematian. Sehingga kita memperjuangkan iman di dalam dunia ini adalah untuk keselamatan jiwa. Karena itulah kita percaya, bersukacita yang walaupun kita tidak melihatNya.
Hidup kita saat ini adalah hidup karena anugerah Allah yang melahirkan kita kembali menjadi kepada hidup yang penuh pengharapan. Dengan kelahiran baru di dalam Yesus Kristus kita akan menerima: Suatu bagian yang tidak dapat binasa, Yang tidak dapat cemar, Yang tidak dapat layu, Yang tersimpan di sorga bagi kamu (ay. 4). 
Maka bagaimana kita hadir ditengah-tengah dunia sebagai orang-orang yang lahir baru? Paulus mengatakan pada Timoteus yaitu sebagai “manusia Allah”. Bagaimana selama kita hidup iman kita tetap murni tanpa noda sebagaimana Kristus telah menyelamatkan kita. Bagaimana kita tampil ditengah-tengah kehidupan orang yang belum diselamatkan oleh Kristus kita tampil sebagai ciptaan baru sebagai manusia Allah.
Diharapkan dari kita tidak asal-asalan dalam mengikut Kristus, tidak asal-beriman asal-percaya. Hal inilah yang perlu kita bangun ketika kita beriman diantara orang-orang yang menolak bahkan membenci  Kekristenan. Semakin mereka membenci kita harus semakin terbuka kepada mereka bahwa kita adalah manusia Allah ditengah-tengah dunia ini. 
Disinilah sukacita kita, bahwa ketika penolakan, kebencian yang kita hadapi dari orang-orang yang membenci orang yang beriman kepada keselamatan Kristus justru menuntut iman kita untuk memperlihatkan kualitasnya yang terbaik bukan malah sebaliknya membuat kita semakin takut untuk beriman. Dalam 1 Petrus 2:20 dikatakan “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah”. Amen

Tidak ada komentar: