Jumat, 26 Desember 2014

Khotbah Minggu 28 Desember 2014 Lukas 2:36-40 Tema : “Hiduplah Dalam Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus”



Pengantar:
Hana sebagai seorang nabi perempuan ikut menyaksikan sang bayi Yesus. Tidak banyak nabi perempuan di dalam Alkitab, tetapi setiap peran yang ditampilkan memberi kita sebuah harapan, bahwa untuk Tuhan kita Yesus Kristus, tidak ada soal terkait gender (dominasi Iaki-laki). Tampilan Hana yang telah berusia 84 tahun dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan tanpa henti terus berdoa serta berpuasa, memberi kita contoh / keteladanan. la tidak hanya datang untuk menyatakan rasa syukurnya kepada Allah, tetapi mau berbicara juga meyakinkan banyak orang tentang siapa Yesus itu. Yesus sangat diyakininya sebagai terang keselamatan untuk menutupi kegelapan.
Kehidupan baru di tahun 2014 hendaknya dipahami sebagai tahun anugerah di mana Yesus faktanya sudah lahir dan Dia beserta dengan kita ditengah kehidupan. Dia adalah Juruselamat. Dia adalah segala-galanya, serta bagi Dialah kehidupan ini dipertaruhkan. Hana dalam usia yang lanjut, masih berkarya demi Kristus, sangat disiplin memelihara spiritualitasnya dengan hadir selalu di Bait Allah. Dengan itu ia mampu meyakinkan banyak orang tentang Yesus. Begitulah juga seharusnya dengan kita. Berilah Yesus tempat yang mulia dalam seluruh kehidupan, agar kita pun dipermuliakan-Nya.
Yusuf dan Maria adalah orang tua yang taat berbakti kepada Allah (Luk 2:22,39). Mereka percaya bahwa warisan nilai-nilai kerohanian sama berharganya dengan warisan-warisan yang lain. Bahkan mungkin lebih. Sebab Yesus bukanlah anak kecil biasa. Karya-Nya kelak mendatangkan kelepasan bagi banyak orang (Luk 2:38). Setidaknya itu juga yang ditegaskan oleh Simeon dan Hana, orang-orang yang peduli bukan saja kesalehan diri mereka sendiri, tetapi kesalehan mereka telah menjadi berkat bagi keluarga Yusuf dan Maria yang semakin dikuatkan dalam iman, untuk membesarkan dan mendidik Yesus dalam asuhan yang benar menyambut karya besar-Nya kelak (Luk 2:40).
“Pendidikan nilai-nilai Kristiani sama penting dengan pendidikan keahlian pada umumnya bagi perkembangan pribadi manusia menghadapi tantangan zaman.”
“Semakin saleh seseorang, semakin karyanya memberikan manfaat kepada banyak orang”
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Renungan
Hana adalah nama yang umum di kalangan masyarakat Yahudi. Kita mengenal beberapa tokoh iman yang bernama Hana. Ada Hana, isteri Elkana, Ibu Samuel, yang berdoa memohon agar Tuhan mengaruniakan kepadanya seorang anak. Tuhan berkenan akan doa itu dan menganugerahinya seorang anak yang diberi nama Samuel yang di kemudian hari menjadi nabi besar orang-orang Israel (1Sam.1:1-28. Hari ini kita nertemu dengan Hana, seorang nabiah yang mendapat karunia melihat awal terpenuhinya rencana keselamatan Allah (Luk.2:36-40). Sesudah seaminya Fanuel meninggal dunia, ia mengisi seluruh masa berpuasa dan bermati raga, untuk menantikan kedatangan Mesias. Perjuangannya itu terbayar. Seperti Simeon, ia pun mendapat karunia melihat terwujudnya rencana Allah. Immanuel telah lahir dan akan menjadi Raja baru pembawa sukacita.
Melalui Khotbah ini kita menemukan dalam diri Keluarga kudus, Simeon dan Hana, perwujudan kehendak Tuhan mengangkat martabat manusia kecil yang biasanya dihina dunia. Tuhan memilih Maria dan Yosef, dua orang sederhana dari Nazareth untuk menjadi orang tua Mesias. Para gembala menjadi orang-orang yang pertama memperoleh kabar kelahiran Mesias dan percaya pada kabar itu. Kini Simeon dan Hana, dua sisa kecil orang-orang Israel yang setia dalam harapan akan datangnya Raja Damai, memperoleh karunia itu. Tak ada tokoh imam agung, tak ada orang Farisi, tak ada kalangan istana. Semuanya dari kalangan kecil. Dengan itu Tuhan menunjukkan konsitensi penciptanNya, semua manusia bermartabat sama di hadapanNya.
Mari belajar menghargai apa yang dihargai Tuhan, mencntai apa yang dicintai Tuhan dan mewartakan apa yang diwartakan Tuhan.

Minggu ini adalah minggu setelah Natal, Doa kita semangat natal itu bukan seperti gemerlapnya lampu natal hanya menyala setahun sekali itupun kelap-kelip (kadang menyala kadang mati), setelah itu di masukkan lagi kedalam gudang. Biarlah natal yang menghabiskan begitu banyak dana waktu dan perasaan menjadi spirit untuk senantiasa hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Berbicara tentang kasih karunia Tuhan, kami memahami bahwa segala sesutau yang kita miliki adalah kasih karunia (pemberian Tuhan) mulai dari nafas kehidupan, tempat bekerja, hasil pekerjaan dan lain sebagainya semuanya adalah kasih karunia Tuhan. Tentang kasih karunia Tuhan kami membaginya menjadi 2, yaitu :
Kasih  diberikan kepada siapa saja, mau berdoa atau tidakèKarunia penciptaan  melakukan kejahatan atau kebaikan Tuhan memberikan “mata hari, hujan” sehingga tidak jarang kita melihat bahkan perampok, penjudi, penipu, koruptor, tidak pernah berdoa (beribadah) seakan hidup mereka aman-aman saja bahkan kelihatan lebih...”diberkati” dari orang orang yang rajin dalam peribadahan
 Seorang teologèKasih karunia keselamatan  Siprianus mengatakan : Extra Ecclesiam nulla salus (outside the church there is no salvation) kasih karunia ini hanya diberikan kepada orang yang hidup didalam gereja, orang yang taat beribadah dan hidup dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Dan menurut hemat saya kasih karunia ini lebih kami runcingkan lagi pembagiannya dengan poin 1 kasih karunia sekunder dan point 2 adalah kasih karunia primer, dan jika kita perhadapaken dengan Matius 6:33 “ carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranya maka semuanya itu ditambahkan kepadamu” disini Yesus bukan mengajukan sebuah pilihan...kerajaan Allah dan kebenarannya (primer) atau yang ditambahkan (sekunder) tetapi Yesus berkata tentang prioritas.... soal mana yang harus di dahulukan. Satu yang pasti kalau kita mendahulukan untuk mengejar yang sekunder kita tidak akan pernah mendapatkan yang primer, sehingga Yesus mengatakan supaya setiap orang percaya itu mengutamakan yang primer karena yang sekunder itu pasti akan mengikutinya. Dengan kata lain orang yang mngejar kasih karunia penciptaan tidak akan mendapatkan kasih karunia keselamatan (primer), tetapi sebaliknya orang yang mengejar kasih karunia keselamatan (primer) maka kasih karunia penciptaan (sekunder) itu pasti diberikan kepadanya.
Tema kita “hiduplah dalam kasih karunia Tuhan” yang dimaksud disini adalah kasih karunia keselamatan (primer), Kasih karunia keselatan itu dipenuhi di dalam Keristus Yesus dengan kata lain tema ini kami artikan hiduplah dalam Kristus Yesus. Karena hanya dalam Yesus ada keselamatan yang abadi, inilah yang dinanti-nantikan oleh smeon dan Hanna, di usia mereka yang sudah lanjut. Diusia yang lanjut mungkin begitu banyak sukacita yang merea rasakan tetapi sukacita mereka itu tidak ada artinya tanpa pertemuan dengan Yesus sang mesias.
 Di ay. 29 -32 nyanyian Semeon yang sangat luar biasa, maut sekali tidak mebuat dia gentar karena dia telah bertemu dengan “kasih Karunia yang Primer” yaitu Yesus sang juru selamat dunia.
Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan tidak menjamin kita lepas dari pergumulan
Hanna adalah orang yang hidup dalam kasih karunia, tetapi hidupnya juga tidak terlepas dari pergumulan hidup....menikah hanya 7 tahun bersama suaminya, pandangan Yahudi seorang janda itu menjadi kelas nomor dua, kurang dihargai. Tetapi sekali lagi saya katakan bahwa hidupnya tidak lebih buruk dari orang yang usia pernikahannya 50 tahun tetapi hidup di luar Kristus (diluar kasih karunia primer). Demikian juga dengan kita walaupun hidup dalam Kasih Karunia Tuhan, bukan berarti kita lepas dari pergumulan (masalah) kehidupan, Tetapi menurut iman percaya saya kehidupan kita tidak seburuk orang yang berlimpah kekayaan tetapi tidak hidup dalam kasih karunia (primer)
Hidup dalam Kasih karunia Tuhan, memampukan kita terus berguna dan menjadi berkat
Walaupun Hanna seorang janda yang sudah tua (84 tahun) dia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, siang malam beribadah berdoa dan berpuasa. Salah satu pergumulan orang tua yang lanjut usia adalah perasaan bahwa mereka tidak lagi dapat berbuat apa-apa, mereka menganggap diri tidak berguna bahkan ada yang merasa bahwa hidupnya itu menjadi beban bagi keluarga, sehingga penderitaan mereka bukan saja di sebabkan oleh kelemahan fungsi pisik mereka tetapi penderitaan di sebabkan oleh psikis (kejiwaan atau pikiran) mereka. Bagi orang tua-orang tua yang kami kasihi, Hanna adalah sebagai figur yang dapat kita teladani bahwa usia lanjut bukan halangan untuk hidup berguna, dia menjadi pendoa syafaat, bagi bangsanya keluarganya persekutuannya. Demikian jugalah kiranya dengan orang tua-orang tua kami jadilah pendoa syafaat bagi anak ,cucu, bangsa dan negara, gereja, karena doa mempunya kekuatan yang adikodrati jika didoakan dengan sungguh dan iman yang teguh.....jadi jangan kita menganggap bahwa usia menjadi penghalang untuk hidup bermakna...tetapi kuncinya adalah hiduplah dalam kasih karunia Tuhan
Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan membawa kita untuk melihat Sang Juruselamat
Hanna adalah orang yang memelihara hidupnya dalam kasih kerunia Tuhan, dengan tidak pernah meninggalkan Bait Allah beribadah dan berpuasa supaya terhindar dari kecemaran dosa. Dengan beribadah dan berpuasa akan terjadi proses pengudusan (penyucian) hati. Matius 5 : 8 “ Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Hanna yang terus menjaga kesucian hatinya dia diberi kesempatan oleh Tuhan bertemu dengan Yesus sang juruselamat dunia..
Hidup dalam kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk bersyukur dan bersaksi
Walaupun Hanna sudah tua, mungkin secara pisik begitu banyak pergumulan dan pendertaan yang dia alami (bdk. Pengkhotbah 12:2-5) tetapi penderitaan atau kesengsaraan itu tidak berlaku bagi Hanna karena dia telah melihat kasih Karunia yang Primer (Yesus), sukacitanya mengalahkan umur yang sudah tua dan penderitaannya, sehingga dia mendapat kekutan untuk terus bersaksi tentang kasih karunia yang primer (Yesus atau Anak) itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan.
Hidup dalam Kasih Karunia Tuhan mebuat kita dapat bertumbuh dalam iman dan pengharapan
Yesus lahir seperti manusia yang diawali dari bayi yang kecil dan mungil, dalam kasih karunia Tuhan Dia mengalami pertumbuhan bukan saja dalam hal pisik tetapi dalam hal hikmat dan kasih karunia. Pertumbuhan adalah sesuatu yang diharapkan bagi setiap makhluk hidup, demikian juga dengan kerohaninan kita membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu akan subur jika kita hidup dalam kasih karunia Tuhan....
Hiduplah di dalam kasih Karunia Tuhan.... sehingga kita dapat bersinar seperti cahaya yang menyala seperti suluh , agar semua bangsa melihat kebenaran dan kemuliaan kita, sehingga kita mendapat nama yang baru sesuai dengan keinginan Tuhan ...,menjadi mahkota keagungan dan serban kerajaan di tangan Allah. Amen.

Tidak ada komentar: