Tema :
Menyampaikan Injil kepada Orang2 Sengsara/Kita dipanggil untuk
membawa/menyampaikan kabar baik.
I.
Pendahuluan
Salah
satu tugas dan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus adalah bersaksi dan
menyampaikan kabar baik kepada dunia sekitar kita.Tugas dan tanggung jawab itu
kita lakukan untuk mewujudkan rasa syukur atas penyertaan Allah bagi kehidupan
kita.Dengan demikian orang yang mau dan mampu bersaksi menyampaikan kabar baik
dari Tuhan adalah orang-orang selalu mampu mengucap syukur,karena kesaksian
kita bukanlah keberhasilan yang di raih tapi dengan menunjukkan sikap dan
perbuatan dalam kebenaran Allah dalam dunia ini.
Dalam
situasi kehidupan kita sekarang ini yang penuh dengan tekanan,berita yang tidak
pasti,keadaan yang selalu berubah-ubah,membuat orang lain ingin mendengar kabar
baik,dan lebih jauh tidak hanya sekedar mendengar kabar baik itu tapi
merasakannya sebagai suatu penghiburan,kebebasan dari belenggu dosa serta
perbaikan hidup yang penuh damai sejahtera.Yesus adalah kabar baik,dalam diri
dan kehidupanYesus Dia mewujudkan nubuatan para nabi,dalam kehidupanNya
terlihat penggenapan nubuatan nabi Yesaya.Ia melepaskan orang-orang yang
menderita,termasuk penderitaan yang mendatangkan dosa.Pertanyaan bagi kita
sekarang adalah maukah kita menjadi saksi Kristus yang membawa kabar baik itu?
II.
Penjelasan
Siapa
yang tidak mendambakan "kabar selamat" dari Tuhan ? Tentu semua
orang menginginkan hal tersebut, lepas dari penderitaan dan
mengalami pemulihan, seperti layaknya bangsa Israel. Melalui teks khotbah ini
kabar keselamatan itu dinyatakan Tuhan melalui perantaraan nabi
Yesaya dan kabar keselamatan tersebut dihubungkan dengan peristiwa Tahun
Yobel (Tahun Pembebasan) yang ditunggu-tunggu oleh umat Tuhan. Pada tahun Yobel
umat Tuhan mengenang, merayakan,dan mengalami kembali kasih dan kuasa Tuhan
yang membebaskan umat-Nya dari berbagai macam penindasan. Agar umat Tuhan dapat
mempersiapkan diri menyambut Tahun Yobel, maka Tuhan mengirim hamba-Nya untuk
mewartakannya pada masa-masa menjelang datangnya saat pembebasan tersebut.
Hamba Tuhan yang memberitakan kabar baik mendapat pengurapan Roh Tuhan.
Pengurapan ini diperlukan agar kuasa Tuhan senantiasa menyertai hamba Tuhan itu
sehingga ia mampu melakukan tugas perwartaan itu dengan baik. Kuasa ilahi ini
diperlukan karena pada waktu itu umat Tuhan sedang tertindas oleh penderitaan
yang hebat. Mereka berada dalam kondisi tidak berdaya dan putus asa. Hal ini
nampak jelas dari serangkaian panjang kata-kata yang dipergunakan di ayat 1b-3:
sengsara, remuk hati, tawanan, dari penjara, berkabung, dan semangat yang
pudar. Dalam "kabar keselamatan" itu Tuhan Allah hendak
menyatakan bahwa Ia akan memberkati umat pilihanNya Israel,
menyatakan kasih serta kuasaNya kepada mereka, Allah akan menghibur mereka yang
remuk hatinya, mereka yang sengsara, mereka yang tertawan, mereka yang
berkabung. Tuhan akan memberkati dan mengadakan pemulihan bagi
umatNya tapi Tuhan juga menginginkan bangsaNya juga melakukan pertobatan dan
tidak melakukan kembali kekejian dimata Tuhan serta menyaksikan kemuliaan dan
kuasa Tuhan kepada bangsa-bangsa lain.
Berita
Sukacita ini dipercayakan pada seorang utusan-Nya, yang dipercayai-Nya untuk
hanya menyampaikan Firman-Nya. Dia akan menjadi perantara antara Allah dengan
umat. Minggu-minggu Advent adalah minggu penantian kedatangan Anak Allah
dalam diri Tuhan Yesus yang akan membebaskan dan memberi keselamatan bagi
manusia dan dunia. Tuhan Yesuslah yang pertama membuat semua claim
bahwa semua yang dinyatakan dalam Yesaya 61:1-2 telah terealisasi dalam
kedatangan Diri-Nya dan karya-Nya bagi keselamatan Israel maupun Dunia. Tuhan
Yesus hanya mengutip dua ayat Yesaya 61. Inilah Inti Berita
Kedatangan Tuhan :
"Roh
Tuhan ada pada-Ku, Oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, Untuk
menyampaikan Kabar Baik kepada orng-orang miskin, dan Ia telah mengutus
Aku, Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas. Untuk memberitakan Tahun rahmat Tuhan telah datang.
Lalu inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:"Pada hari ini, genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Lukas 4:21).
Lalu inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:"Pada hari ini, genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Lukas 4:21).
Tuhan
Yesus adalah Pemenuhan dari semua Berita Keselamatan atau Pembebasan ini. Dia
adalah Pembawa Kabar Baik itu. Kita harus dapat membedakan antara Hanya
Messenger atau Penyampai Kabar dan Pembawa Kabar. Messenger hanya menyampaikan
suatu Berita, tetapi Yesus adalah : The Personified Message of Salvation; membawa
di dalam diri-Nya dan misi-Nya Keselamatan bagi Umat Manusia. Ia
adalah Kabar Baik itu. Dia yang akan mewujudnyatakan nubuat nabi Yesaya
itu. Dalam karya kehidupan-Nya, terlihat penggenapan nubuat Yesaya . Ia
melepaskan orang-orang yang menderita, termasuk bentuk penderitaan yang
menghasilkan maut sebagau upah dosa. Melalui kedatangan-Nya, manusia menjadi
percaya pada Kabar Baik yang hidup didalam diri-Nya.
Kabar
baik yang berisi pemulihan, pembebasan, dan penghiburan itu juga diperlukan
bagi masyarakat masa kini. Di sekitar kita begitu mudah ditemui orang-orang
yang terhimpit oleh berbagai macam penderitaan: kesulitan ekonomi,
sakit-penyakit, kekurangan pangan, dan sebagainya. Tidak sedikit dari mereka
yang tidak berdaya dan putus asa. Siapakah yang harus memberitakan kabar baik
bagi mereka? Tentu saja Tuhan tetap mengutus hamba-Nya, yaitu gereja dan kita,
orang-orang percaya. Sudahkah kita mengerjakan tugas ini dengan baik? Terus
terang, masih jauh dari yang semestinya. Bahkan, tidak sedikit gereja dan
orang-orang Kristen tidak peduli dengan keadaan masyarakat di sekitar mereka.
Bagaimana dengan gereja kita? Bagaimana dengan Anda sendiri?
Sebagai
Pengikut Kristus, kita dipanggil melanjutkan tugas pengutusan
Yesus, menyampaikan Kabar Baik dan melakukan Kabar Baik itu kepada sesama kita
yang dalam keadaan menderita melalui perbuatan kasih dan tindakan
nyata sehingga mereka sudah berada pada semangat
yang patah mengalami pemulihan dan memperoleh keselamatan.
III.
Penutup
Roh
Tuhan Allah akan mengurapi orang untuk mampu memberitakan kabar baik dari Allah
kepada orang lain (Yes 61:1,9). Orang yang diurapi Allah membuat orang lain
menyadari kehadiran Allah melalui tindakan-tindakan yang diperbuat oleh orang
itu (Mzm 126, 2-3). Mereka menjadi saksi-saksi kebaikan Allah bagi orang lain.
Hidup mereka menjadi hidup yang terarah kepada Allah dan juga mengarahkan orang
lain kepada Allah.
Namun dapat terjadi, urapan Roh Tuhan Allah yang baik itu padam. Saat seseorang enggan untuk mengenali karya Allah yang melintasi ruang dan waktu. Saat seseorang mudah lupa akan penyertaan Allah pada masa silam dan janji penyertaan-Nya pada masa mendatang. Oleh sebab itu Paulus menasihatkan, agar orang Kristen jangan memadamkan Roh atau menganggap rendah apa-apa yang sudah dituliskan dalam Kitab Suci. Paulus mendorong orang Kristen untuk belajar kebenaran-kebenaran yang dari Allah agar hikmat Allah digunakan dalam menelaah dan mengambil keputusan-keputusan hidup (1 Tes 5:19-20).
Namun dapat terjadi, urapan Roh Tuhan Allah yang baik itu padam. Saat seseorang enggan untuk mengenali karya Allah yang melintasi ruang dan waktu. Saat seseorang mudah lupa akan penyertaan Allah pada masa silam dan janji penyertaan-Nya pada masa mendatang. Oleh sebab itu Paulus menasihatkan, agar orang Kristen jangan memadamkan Roh atau menganggap rendah apa-apa yang sudah dituliskan dalam Kitab Suci. Paulus mendorong orang Kristen untuk belajar kebenaran-kebenaran yang dari Allah agar hikmat Allah digunakan dalam menelaah dan mengambil keputusan-keputusan hidup (1 Tes 5:19-20).
Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat Dunia. Dialah Sumber Kebenaran dan Hidup, yang
diurapi Allah. Dialah Mesias/Kristus. Di dalam Dia nyata kebaikan Allah.
Melalui Dia orang dimampukan untuk mengenali dan memberlakukan kebaikan Allah
dalam kehidupan, menjadi orang yang diberkati. Tetapi bukan berhenti sampai
disitu saja. Kristus, Terang Dunia, membuat orang bersukacita untuk melanjutkan
kebaikan Allah bagi orang lain dengan setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar