Khotbah
Natal HIPMI senin Tgl. 22 Des 2014
Thema:
“Iman, Pengharapan dan Kasih”
Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Thema
Natal kita malam ini sangat relevan sekali dgn organisasi HIPMI.
Menurut
Alkitab, bahwa seorang Kristen sejati itu harus memiliki tiga faktor penting
dalam kehidupannya, yaitu: Iman,
pengharapan , dan kasih.
Tiga hal tersebut adalah merupakan theological
virtue atau kebajikan ilahi. Kebajikan
Ilahi inilah yang memampukan orang percaya dapat berbuat sesuai dengan moralitas yang dituntut oleh
Yesus, sehingga dapat menjadi anak-anak Allah. Tiga hal ini bersifat supernatural, yang juga menjadi landasan
untuk kebajikan kehidupan, yang terdiri dari: kebijaksanaan (prudence), keadilan
(justice), keberanian (fortitude),
penguasaan diri (temperance). "Iman" adalah
sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang mengandung kuasa! Melalui iman banyak
perkara besar yang dapat dilakukan, bahkan perkara-perkara yang di luar
jangkauan nalar kewajaran kita sebagai manusia. Betapa tidak? Baca saja
peristiwa-peristiwa besar yang terjadi seperti dicatat dalam Alkitab tentang
tindakan Musa, orang Israel, peristiwa runtuhnya tembok Yerikho, bahkan
tindakan Rahab sampai ia diselamatkan (Ibr. 11:28-31). Ya, itulah kuasa iman.
Iman, melalui mana kuasa Allah dinyatakan!
Melalui
Iman Kita harus optimis bahwa Indonesia akan menjadi sentral perekonomian ASEAN pada 2045 mendatang.
Indonesia akan
menghadapi pemberlakuan
ASEAN Economic Community (AEC) yang akan dimulai awal Januari 2015 dimana para pelaku usaha dari luar akan dapat berkompetisi bersama di Indonesia.
Pemberlakuan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut bukan sebagai
kendala, tetapi tantangan yang memberikan peluang bagi Indonesia. Sebab didalam
Dia tidak ada yagng mustahil.
“Pemberlakuan ASEAN
Economic Community
bukan halangan, tetapi anak tangga menuju Indonesia sejahtera pada usia 1 abad
tahun 2045 mendatang. Untuk itu, semua elemen harus menyiapkan diri, persiapan
jasmani terlebih rohani. Sehingga semua anggota Hipmi tidak melulu mengumpul
harta duniawi tetapi juga sorgawi. (Bawa
mas ke sorga)
HIPMI
sebagai wadah bagi para calon-calon
pengusaha besar dan pemimpin-pemimpin bangsa kelak. “HIPMI itu organisasi anak-anak muda calon-calon pengusaha dan pemimpin bangsa. Karena Boleh
jadi satu saat mereka akan terjun di dunia
politik”,
Natal
ini boleh jadi merupakan Pra Munas Hipmi atau Advent nya ke Musyawarah Nasional
(Munas) ke-XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang akan dilaksanakan
pada 12-14 Januari 2015 mendatang.
Trimakasih kepada Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI juga
kepada bp. Raja Sapta Oktohari yang
mendukung Natal ini, walau di
tengah2 maraknya larangan mengucapkan Selamat Natal bagi yg beragama di luar
Kristen.
Iman memegang
peranan penting
dalam kehidupan orang percaya. Rasul Paulus sendiri menyatakan:"Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibr. 11:6a).
Bahkan, Yesus sendiri menegaskan: "Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana,-maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu." (Mat.17:20b). Ya, itulah kuasa iman!
Mengapa iman dapat melakukan kemampuan yg begitu besar? Oleh karena
kuasa iman membuat orang yg dikuasainya lebih besar dari kenyataan
orang yg dikuasainya.
Lalu
tentang “pengharapan”? Pengharapan adalah salah satu faktor yang
penting dalam hidup. Bayangkan jika kita tidak punya harapan, tidak punya
mimpi, tidak punya cita-cita, lalu apa yang mau kita raih dalam hidup
ini? Pengharapan adalah keyakinan bahwa masalah-masalah yang ada
tidak akan berlangsung selamanya. Kayakinan bahwa luka-luka batin kita akan
dipulihkan dan masalah-masalah akan diatasi.Pengaharapan adalalah
keyakinan bahwa Tuhan memberikan kekuatan untuk membawa kita keluar dari
kegelapan menuju kepada terang. Pengharapan tertinggi semua manusia
adalah keinginan untuk mencapai surga, kehidupan kekal, persatuan dengan Allah.
Dan setiap manusia mempunyai harapan akan kebahagiaan sejati yang telah
ditanamkan dalam setiap hati manusia. Pengharapan adalah suatu keinginan hati
berdasarkan iman.
Tanpa iman,
maka manusia tidak akan
mempunyai pengharapan dan kasih yang
sejati. Pengharapan membuat manusia mampu bertahan menanggung segala macam
penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga.
Pengharapanlah yang membuat manusia dapat berdiri tegak di tengah-tengah badai
kehidupan bahkan dapat melakukan kasih. Dapat dikatakan
bahwa Pengharapan adalah pra-syarat yang membuat kita hidup.Yang
membuat orang bisa bertahan hidup adalah pengharapan. Modal utama hidup kita
adalah pengharapan. Kita berpengharapanselama kita hidup, dan kita
hidup selama kita berpengharapan.
Disamping iman dan pengharapan, ada satu faktor penting lainnya, yaitu Kasih. Dalam 1 Kor 13:13, dikatakan
bahwa “Demikianlah tinggal ketiga
hal ini, yaitu iman, pengharapan
dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih“. Tiga hal
di atas merupakan theological virtue atau kebajikan ilahi, dimana
kasih adalah yang terbesar dan mengarahkan iman dan pengharapan. Ketiga faktor
inilah yang memampukan orang percaya dapat berbuat sesuai dengan moralitas yang
dituntut oleh Yesus, sehingga dapat menjadi anak-anak Allah.Tiga hal ini
bersifat supernatural, yang juga menjadi landasan kebajikan, yang terdiri
dari: kebijaksanaan (prudence), keadilan (justice), keberanian (fortitude), penguasaan diri
(temperance).
Kasih mengarahkan
iman dan pengharapan. Iman tanpa kasih kepada
Tuhan akan berakhir denganiman yang mati (1 Kor 13:3), karena kasihlah
yang menyebabkan seseorang dengan penuh sukacita untuk mau belajar tentang
Tuhan dengan lebih lagi setiap hari. Kasih juga yang membuat kita dengan penuh
kesediaan dan sukacita melayani sesama kita. Harapan tanpa kasih kepada Tuhan
adalah sia-sia (1 Kor 13:3). Kasih kita kepada Tuhanlah yang menyebabkan kita
terus berharap akan persatuan dengan Tuhan di tengah-tengah setiap penderitaan
dan kesulitan yang kita alami. Harapan yang mati hanya berharap demi kesenangan
pribadi, namun harapan yang dilandasi kasih membuat kita bersedia berkurban
untuk orang yang kita kasihi, demi kasih kita kepada Tuhan. Dan ini yang
menyebabkan kita turut bersukacita dalam setiap penderitaan dan kesulitan
karena kita berpartisipasi dalam penderitaan Kristus.
Saudara, Maxmilian
Kolbe adalah seorang tokoh Kristen
pada jamannya adalah contoh bagi kita dalam hal iman, pengharapan dan kasih. Pada bulan
Februari tahun 1941, Maxmilian Kolbe
ditangkap oleh tentara Nazi karena menolong orang-orang Yahudi melarikan
diri dari teror Nazi. setelah berbulan-bulan dipenjarakan, para narapidana itu
mencoba untuk melarikan diri. Bila tertangkap, para narapidana yang mencoba
melarikan diri akan ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 10 orang
dan dimasukkan dalam satu sel dimana mereka dibiarkan mati kelaparan. Hal itu
dilakukan untuk menghentikan para narapidana lain yang akan mencoba melarikan
diri. Beberapa narapidana tertangkap dan dipanggil satu persatu namanya.
Tibalah seorang Yahudi dari Polandia yang bernama Frandiskek Gasovnachek. Ia menangis dan berkata: "Tunggu, aku
mempunyai istri dan anak-anak," Tiba-tiba Kolbe maju ke depan dan berkata: "Aku akan menggantikan dia." Kolbe diarak menuju satu sel bersama 9
orang lainnya. Ia hidup sampai tanggal 14 Agustus. Tentara Nazi lalu
membunuhnya dengan suntikan dan mengkremasikan
tubuhnya.
Kisah
ini ditayangkan di televisi beberapa tahun yang lalu. Pada waktu itu Gasovnachek berumur 82 tahun dan
berlinang air mata. Satu kamera mengikutinya berjalan di rumahnya yang berwarna
putih. Ia berjalan menuju satu monumen yang dihiasi dengan bunga. Di batu
monumen itu tertulis "In memory of
Maximilian Kolbe. He died in my place." Sejak tahun 1941, setiap hari
Gasovnachek hidup dengan kenangan: "Aku hidup karena seseorang mati menggantikan aku." Setiap
tahun pada tanggal 14 Agustus ia pergi ke Auschwitz untuk memperingati Kolbe. Seperti itulah yang dilakukan oleh Yesus
untuk kita (Yoh 3:16). Ia mati menggantikan kita supaya kita beroleh hidup.
Iman, pengharapan, dan kasih yang dipunyai Kolbe dapat menyelamatkan orang
lain. Begitu juga kita, dapat memberitakan
Yesus dan orang diselamatkan melalui kita. Inilah Natal yg kita laksanakan
hari ini. Agar seluruh anggota HIPMI dapat menjadi saluran berkat bagi
Bangsa/Negara dan sesama manusia.
Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar