I. PENDAHULUAN
Gereja
sebagai institusi adalah perwujudnyataan dari Tubuh Kristus di tengah-tengah
dunia yang terpanggil sebagai pengemban misi Kerajaan Allah. Esensi dari
keterpanggilan tersebut adalah untuk menyampaikan kabar keselamatan ke
tengah-tengah dunia agar semua dunia (dalam semua aspek kehidupannya)
diselamatkan. Untuk itu gereja terpanggildalam tri tugas panggilannya, yaitu:
persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia) dan pelayanan (diakonia). Di dalam
tritugas pokok tersebut, dipahami bahwa pelayanan gereja yang diinginkan adalah
pelayanan yang holistik (aspek rohani dan aspek jasmani). Oleh sebab itu
ketiganya tidak terpisahkan satu sama lain.
II.
PENJELASAN
1.
KOINONIA
Pengertian
Secara sederhana koinonia berarti persekutuan (fellowship, communion). Defenisi ini menunjuk pada hubungan kemitraan orang-orang percaya dalam berbagi, apa yang diterima dari Tuhan (anugerah-grace), berpartisipasi dalam misi Tuhan serta memberikan kontribusi dalam kehidupan jemaat.
Secara sederhana koinonia berarti persekutuan (fellowship, communion). Defenisi ini menunjuk pada hubungan kemitraan orang-orang percaya dalam berbagi, apa yang diterima dari Tuhan (anugerah-grace), berpartisipasi dalam misi Tuhan serta memberikan kontribusi dalam kehidupan jemaat.
Dasar alkitabiah dari koinonia adalah doa Tuhan Yesus seperti tertulis dalam Kitab Yohanes 17:21 yang mengatakan: "supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya Bapa, di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku". Demikian juga gaya hidup berbagi yang ditunjukkan oleh orang Kristen mula-mula, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan (koinonia), dan mereka selalu berkumpul untuk memecah roti dan berdoa.
Dasar Teologia
Dasar
pertama dan utama koinonia adalah keesaan Tuhan. Menurut Kitab
Perjanjian Lama dan sesuai dengan iman orang Yahudi, hanya satu Tuhan. Orang
beriman dan yang taat kepada Tuhan dikalangan orang Yahudi mengucapkan apa yang
dikatakan"shema" dua kali sehari (pagi dan sore/malam). Shema
ini dimulai dengan kata-kata, "Dengarlah hai orang Israel, Tuhan itu Allah
kita, Tuhan itu Esa" (Ulangan 6:4-6). Demikian juga dengan perintah dalam
kesepuluh titah, menekankan kepatuhan kepada Tuhan Yang Esa.
Kalau
KEKRISTENAN menekankan konsep trinitas, di mana Yesus Kristus dan Roh Kudus
juga adalah TUHAN, sesungguhnya tidaklah bertentangan dengan konsep monoteistik
Yahudi, karena sesungguhnya Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus adalah
satu (band. Doa Tuhan Yesus untuk kesatuan umat percaya dalam Yohanes 17 dan
Kejadian 18). Dalam istilah Yunani ada istilah perichoresis yang
mengungkapkan pemahaman akan ketritunggalan Allah. Ini menunjukkan kesatuan
yang sangat intim di antara tiga Allah yang tunggal (TRINITATIS). Dengan
istilah ini kita bisa memahami lebih baik hubungan antara Allah Bapa, Anak dan
Roh Kudus. Dengan demikian juga kita akan memahami lebih dalam akan arti
persekutuan dengan Allah dan dengan sesama.
Semua
umat di dunia ini terpanggil untuk berpartisipasi dan ambil bagian dalam
kepenuhan hidup dan memberikan kontribusi yang terbaik di dunia. Dengan
pemahaman ini, maka kita juga terpanggil ke dalam satu persekutuan (koinonia).
Hubungan kita dengan Tuhan, dan hubungan dengan sesama manusia dan ciptaan
lainnya menjadi dasar berfikir dari koinonia sendiri.
Pemahaman akan kosmos juga penting dalam hal ini. Dunia (kosmos)-ciptaan adalah suatu bentuk komunikasi diri Allah dalam anugerah. Dalam rencana penyelamatan Allah, alam juga ikut diselamatkan. Dan Tuhan memanggil kita semua untuk terlibat dalam proses penyelamatan itu dan memainkan peranan mewujudkan rencana Tuhan melalui pekerjaan yang diberikan kepada kita masing-masing.
Pemahaman akan kosmos juga penting dalam hal ini. Dunia (kosmos)-ciptaan adalah suatu bentuk komunikasi diri Allah dalam anugerah. Dalam rencana penyelamatan Allah, alam juga ikut diselamatkan. Dan Tuhan memanggil kita semua untuk terlibat dalam proses penyelamatan itu dan memainkan peranan mewujudkan rencana Tuhan melalui pekerjaan yang diberikan kepada kita masing-masing.
Dalam
1Yohanes 1:3 dikatakan "persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa
dan dengan AnakNya Yesus Kristus". Persekutuan ini adalah secara khusus
istilah KEKRISTENAN yang menunjuk pada partisipasi bersama dalam anugerah
Allah, keselamatan dari Yesus Kristus dan persekutuan Roh Kudus. Kepemilikan
Allah Bapa, Anak dan Roh Kuduslah yang menjadikan mereka satu. Pernyataan
rasuli ini menunjukkan bahwa koinonia umat manusia muncul secara spontan dari
persekutuan/kesatuan/koinonia Tuhan. Jadi tugas gereja yang sesungguhnya juga
adalah membawa orng lebih dekat pada persekutuan dengan Allah.
Hubungan Kemitraan
Hubungan Kemitraan
Ada
banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang mendasari kita untuk memiliki hubungan
kemitraan baik untuk hidup di dunia ini, maupun untuk secara khusus menunaikan
atau merealisasikan kehadiran kerajaan Allah ditengah-tengah dunia ini. Tidak
ada satu orang pun yang bisa hidup sendirian di dunia ini, dengan kemitraanlah
orang Kristen dapat merealisasikan kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Dalam
hubungan kemitraan semua pihak dituntut untuk berpartisipasi. Ide berpartisipasi
dalam hal ini sangat penting. Dalam arti yang sangat nyata, sifat kemurahan
hati harus nampak. Kemurahan hati yang menunjukkan dirinya dalam ungkapan
realistis seperti suka memberi. Jadi seseorang yang masuk dalam koinonia
(persekutuan Kristen) tidak boleh menyembunyikan (manghomolhomol) apa yang
dimiliki untuk dirinya sendiri (band. Kisah 2:41-47)
Semangat
Hidup Berbagi
Koinonia
pada dasarnya adalah semangat berbagi dengan kemurahan hati. Kemauan untuk
berbagi sangat berbeda, bahkan kontradiktif dengan gaya hidup egoisme,
individualisme dan mementingkan diri sendiri. Sama halnya dalam
pernikahan. Dua orang sepakat untuk memasuki satu dunia baru, yakni dunia rumah
tangga. Hal ini berarti apa saja yang mereka miliki adalah milik bersama dan
untuk dinikmati, dijaga dan dirawat bersama. Gaya hidup demikianlah yang
ditunjukkan oleh jemaat mula-mula. Mereka berbagi dengan kemurahan dan semua
harta milik mereka dianggap sebagai milik bersama. Jadi dalam hal ini semua
yang masuk dalam koinonia berbagi dalam segala hal, termasuk talenta,
pengalaman, harta milik dan kekhususan-kekhususan dalam diri seseorang. Jadi
koinonia atau persekutuan adalah konsep Perjanjian Baru yang sangat kaya. Orang
Kristen dituntut untuk mampu berbagi satu dengan yang lain, sehati, sejiwa dan
segala milik mereka dipahami sebagai milik bersama.
Solidaritas Orang Percaya
Solidaritas Orang Percaya
Satu
dasar berfikir yang sangat penting dalam koinonia orang Kristen
adalah solidaritas. Konsep koinonia bukanlah konsesp
yang superficial (dangkal), tetapi sesungguhnya nyata dalam hidup
yang bisa dengan mudah diidentifikasikan. Koinonia itu haruslah sesuai dengan
apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "bersukacitalah dengan orang-orang
yang bersukacita dan menangislah dengan orng yang menangis" (Roma 12:15).
Rasa solidaritas adalah karakteristik yang tidak terpisahkan dari kehidupan
berkoinonia. Tanpa solidaritas, maka koinonia itu akan mati dan sebaliknya
dengan solidaritas apa dan bagaimanapun tantangan jaman, persekutuan orang
percaya tidak akan terusik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar