Saudara yang dikasihi Tuhan, ada satu
hal yang Tuhan perintahkan bagi orang-orang Yahudi yang ditulis dari Kitab
Keluaran. Bagaimana setiap orang Yahudi terutama laki-laki, tiga kali dalam
waktu satu tahun harus menuju ke Bait
Tuhan.
Dan pada
waktu dulu, Bait Allah itu ada di Kota Yerusalem. Mereka paling tidak satu
tahun tiga kali harus naik ke Bukit Tuhan, naik ke Bukit Sion untuk bertemu
dengan Tuhan di sana. Pada hari-hari raya tertentu, mereka menuju ke sana. Pada
waktu mereka naik ke Kota Yerusalem, tingginya 800 meter dari permukaan laut
sehingga suatu kota yang ada di satu bukit satu kota yang indah luar biasa. Dan
setiap kali kita ada di sana, rasanya ingin untuk kembali lagi pergi ke sana.
Daerah ini cukup tinggi, kalau di sini kurang lebih seperti di Puncak yang 1000
meter dari permukaan laut.
Mereka naik dari daerah sekitar Kota
Yerusalem
ke atas sambil membawa korban-korban persembahan, domba, lembu, bermacam-macam.
Korban yang harus dibawa adalah korban-korban yang tidak bercacat cela. Pada
waktu dulu tentu tidak seperti sekarang ada jalan-jalan yang indah yang enak
dilalui, dulu jalan-jalannya berbatu-batu, bukit-bukit terjal menghadang mereka
pada waktu naik ke kota Yerusalem. Pada waktu sambil naik, mereka menyanyikan
nyanyian ziarah. Mazmur artinya adalah
mizmor yang artinya nyanyian
puji-pujian pada waktu suka dan duka. Mereka menyanyikan nyanyian-nyanyian
ziarah, pujian-pujian untuk Tuhan.
Pertolonganku
ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Waktu
mereka naik ke Bukit Sion, tentu berat, membawa domba-lembunya, mereka berjalan
tertatih-tatih, suatu perjalanan yang cukup berat. Waktu mereka ada di tengah
perjalanan, mereka melepaskan pandangannya ke sekitar gunung-gunung yang ada.
Daerah Israel banyak gunung-gunung. Mungkin mereka mengalami pergumulan di
daerah mereka masing-masing, mereka mau bawa masalah-masalah yang ada menuju ke
Bait Tuhan, mereka bersuka cita menaikkan nyanyian ziarah, karena mereka tahu
bahwa sebentar lagi akan bertemu dengan Tuhan, mereka tahu ada jawaban-jawaban
di dalam pergumulan-pergumulan mereka, bahwa hanyalah di dalam Tuhan, pada
waktu mereka bertemu Tuhan, itu ada pertolongan untuk mereka. Bukankah ini adalah
gambaran dari perjalanan orang-orang percaya, orang-orang Kristen, Saudara dan
saya? Di mana Tuhan sebenarnya mau kita melakukan seperti mereka lakukan.
Ada 3 hal yang mereka lakukan yang
tersirat daripada ayat-ayat tadi:
=Fokus kepada Tuhan
=Pertolongan hanya dari Tuhan
=Hidup kekristenan kita harus makin
lebih tinggi lagi
Fokus kepada Tuhan
Mazmur
121:1,
Nyanyian
ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolonganku?
Saudara
yang dikasihi Tuhan, orang-orang Israel dalam perjalanan mungkin dia ingat masalah yang dihadapi. Tapi
dia nyanyikan nyanyian ziarah dengan suka cita. Karena dia tahu, sebentar lagi dia tahu akan bertemu dengan Tuhan,
dia tahu sebentar lagi dia akan dapat pertolongan, dia lepaskan pandangannya ke
daerah gunung-gunung itu, dari manakah akan datang pertolonganku?. Saudara,
mari kita fokus kepada Tuhan. Gunung-gunung bisa berbicara mengenai persoalan
kita, masalah-masalah yang kita hadapi. Mereka melayangkan pandangannya ke
gunung-gunung. Di antara masalah-masalah yang kita hadapi, kita mencari
pertolongan.
Suatu waktu, Abram dan Lot sama-sama berkembang dan makin
kaya. Tempat mereka berdua, makin lama makin kecil. Dan rupanya pegawai
keduanya ribut karena tempatnya kekecilan. Lalu Abram tahu harus berpisah, lalu
dia panggil Lot, karena keduanya adalah kerabat tidak baik ribut. Sebagai orang
Kristen, kalau ada yang bertengkar keluarga lepas keluarga, suami-istri
bertengkar, segera bertobat dalam nama Yesus Kristus.
Tidak baik sebagai orang Kristen kita
ribut terus,
suami-istri ribut, anak-anak dengan orang tua ribut, gembala dengan jemaat, jemaat
dengan jemaat ribut terus, tidak jadi contoh yang baik. Abram berkata, lebih baik berpisah supaya tidak bertengkar.
Kalau Lot ke kiri, Abram ke kanan. Abram memberi priviledge kepada Lot untuk
memilih, mempersilakan Lot untuk mengambil wilayah duluan, nanti baru Abram
sisanya. Ternyata Lot salah.
Kejadian
13:10,
Lalu Lot melayangkan pandangnya dan
dilihatnyalah,
bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah
Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan
Gomora. --
Rupanya Lot
salah, waktu diberi kesempatan, dia melayangkan pandangannya ke Lembah Yordan,
ternyata di lembah itu banyak airnya. Dia
hanya melihat hal-hal yang jasmani saja, hal-hal yang berkat saja yang
dilihatnya. Di ayat-ayat selanjutnya, keluarga Lot menjadi keluarga yang
berantakan, karena dia salah melayangkan pandangannya. Saudara yang dikasihi
Tuhan, Abram memberi kesempatan padahal dia lebih tua, lebih kaya, yang membuat
Lot kaya itu adalah Abram. Tapi Abram mau mengalah lebih dulu. Saudara, ternyata mengalah itu indah.
Memang Abram mengalah, tapi ternyata
dia mengalami berkat dan pertolongan Tuhan. Mungkin hari-hari ini kita ada
pergumulan, rasanya kita tidak mau kalah, logika manusia berkata bahwa kita
tidak boleh kalah. Tapi coba Saudara lakukan seperti Abram lakukan, maka
seperti Abram mengalah, seperti Yesus mengalah, bahkan seperti firman-Nya
katakan, "kalau ditampar pipi kiri, beri yang kanan," maka kita akan
melihat ke depan bagaimana justru kita akan diberkati.
Jadi kalau Saudara melayangkan
pandangan,
pergi ke ibadah, nomor satu Saudara harus cari Tuhan. Waktu Lot melayangkan
matanya, ternyata dia lihat hal yang jasmani dan keluarganya mengalami
keterpurukan.
Mazmur
121:2,
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang
menjadikan langit dan bumi.
Apakah masih ada mujizat Tuhan sampai
dengan hari ini? Bukankah mujizat Tuhan itu yang dulu saja, 2000 tahun yang lalu?"
Firman Tuhan berkata: Ibrani 13:8,
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya. Halelulya! Katakan, "pertolonganku
hanya dalam nama Yesus Kristus!"
Saudara, apa yang menjadi pergumulan
Saudara? Kalau hari-hari ini Saudara mungkin bergumul untuk kesembuhan,
sakit-penyakit, kesembuhan finansial, persoalan-persoalan rumah tangga,
persoalan-persoalan di dalam bisnis Saudara, persoalan-persoalan di dalam
sakit-penyakit Saudara.
Dengarkan baik, yang pertama, miliki antusiasme, artinya semangat, untuk kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus.
Seperti orang-orang Israel, di dalam masalah, biarpun berat, mereka tahu, pada
waktu nanti bertemu dengan Tuhan, ada pertolongan
daripada Tuhan. Saudara jangan patah semangat, pada waktu patah semangat
kita sudah mengalami kekalahan. Tetapi pada waktu kita memiliki semangat, kita memiliki roh yang menyala-nyala untuk
bertemu dengan Tuhan. Itu berarti 50%, sebagian besar, setengah bagian dari
persoalan Saudara, itu sudah Saudara menangkan! Kita sudah mengalami
kemenangan!
Lalu Saudara
mulai melangkah dengan penuh semangat, dengan iman percaya, bahwa hanya dengan bilur-bilur Yesus, hanya dengan
kuasa Yesus, kesembuhan itu boleh terjadi. Kita mau mulai melangkah, dan
Saudara imani dengan sungguh bahwa mujizat dan kesembuhan itu tetap terjadi
sampai dengan hari ini. Tapi perlu saya ingatkan, ada satu perkara, Matius
5:23-24, Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Saudara, garis bawahi ayat 24, kata "berdamai". Ini kata kunci untuk
kita boleh mengalami terobosan-terobosan yang dahsyat dalam kehidupan. Kita
harus Berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Penutup
Perjalanan
kekristenan adalah perjalanan mendaki puncak bukit. Mendaki puncak bukit Sion di
mana Tuhan menunggu di puncak bukit itu. Dia menunggu dengan mahkota kehidupan. Memang kita tahu
perjalanan ini adalah perjalanan yang berat, tapi Tuhan sudah memberikan kita
penolong, yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan kita pribadi lepas
pribadi. Dia sungguh akan menolong kita pada waktu kita mau untuk hidup
kekristenan kita makin hari makin lebih tinggi. Makin hari kita makin lebih
lagi menjadi pelaku firman. Makin lagi hidup kita mengeluarkan buah roh. Dalam
perjalanan, ada banyak masalah yang menghadang kita, ada banyak persoalan yang
menghadang kita, tapi justru di tengah-tengah gunung persoalan yang ada, di
situlah ada pertolongan Tuhan.
Tapi kita jangan salah untuk
melayangkan pandangan kita, tapi biar tetap fokuskan, pertolongan kita hanya
dari Tuhan. Jangan mencari pertolongan yang lain, karena itu akan menjadi
sia-sia.
Tuhan berpesan kepada kita, kuatkan
dan teguhkan hatimu, jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri, perkatakanlah
firman-Ku. Terima kasih Tuhan. Dan dengarkan baik Gereja Tuhan, pertolongan
kita hanya dalam satu nama, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan pernah ragu! Dia
tidak pernah berubah dahulu, sekarang, sampai dengan selama-lamanya. Dia tetap
Allah yang mengasihi kita, Dia tetap Allah yang sanggup melakukan banyak
mujizat yang ajaib dalam hidup kita.
Mari, sebelum kita masuk lebih lagi,
Tuhan sudah ingatkan dari kata berdamai, mari kita berdamai dengan Tuhan, kita
berdamai dengan sesama, karena itu adalah perintah dari Dia, untuk mengasihi
Tuhan Allah kita dan juga mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri
kita sendiri. Amen. RHL