Minggu, 23 Juni 2013

Khotbah Kebaktian Keluarga "MENGAPA KEMBALI KE PERHAMBAAN"….? Pelayanan Roh! Bukan Pelayanan Daging. Galatia 3:3-4, 4:4-9

Pengantar: Ada satu kekuatiran dalam diri Paulus tentang jemaat Galatia,yaitu kalau jemaat Galatia kembali kepada kehidupan yang lama,kehidupan anak-anak Tuhan yang telah mengerti Firman Allah namun kembali melakukan kehidupanya yang lama,hal ini sangatlah berbahaya,karena seumpama seseorang yang yang membangun rumah sudah sampai setengah,lalu dirobohkan kembali dengan alasan pekerjaan asalnya,pondasinya salah,maka kerugian besar yang dialaminya. Ibrani 6:4-8. Seorang yang MURTAD: artinya,seseorang yang sebelumnya tidak mengenal Yesus lalu mengenal dan mendapatkan kasih karunia,dan mendapat terang dari Firman Allah,kemudian meninggalkan Tuhan dan kembali kepada kehidupan yang semula,maka inilah murtad dan orang tersebut sama saja dengan menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya,kehidupan yang demikian sudah disiapkan api kekekalan untuk menghukumnya. Orang yang murtad adalah sama seperti tanah yang menghasilkan semak duri,tetapi yang melakukan Firman Tuhan dengan setia ya akan menghasilkan buah-buah yang manis bagi Allah dan manusia,jadi marilah kita berusaha untuk terus dibangun dengan Firman Tuhan,janganlah sampai kembali kepada kehidupan yang lama,Petrus menuliskan yang demikian sama dengan anjing yang kembali kemuntahnya,keadaannya semakin jahat dari sebelum mengenal Tuhan,karena bagaikan rumah kosong yang ditinggalkan penghuni,sehingga didatangi lagi oleh roh jahat yang pernah meninggalkan rumah tersebut(Matius 12:43-45). Penjelasan: “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Kata ‘bodoh’ dalam bahasa Inggris memakai dua kata, yaitu stupid dan foolish. Orang Eropah tidak berani berkata stupid kepada anak atau orang yang dikasihinya, sebab pengertian stupid adalah bego. Alkitab juga tidak memakai kata stupid untuk kata bodoh dalam bahasa Indonesia yang ditujukan kepada jemaat Galatia, tetapi menggunakan kata foolish yang maknanya seseorang yang memiliki akal sehat, mempunyai pengetahuan banyak, tetapi minim pengetahuan akan firman Tuhan. Paulus dengan keras mengingatkan jemaat Galatia dengan kata bodoh. Sebab mereka tidak melakukan kebenaran Firman Tuhan dengan setia dan benar. Saya yakin bahwa jemaat Maranatha bukanlah orang bego (stupid), sebab kita adalah anak-anak Tuhan. Bahkan ada yang sudah puluhan tahun menjadi anak Tuhan. Namun saya ingatkan bahwa ukuran anak Tuhan bukan dilihat dari segi waktu atau lamanya menjadi anak Tuhan, melainkan diukur dari kebenaran Firman Tuhan yang kita lakukan dengan setia. Paulus berkata : “Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” Banyak sekali anak Tuhan yang di awalnya bersemangat, berapi-api, tetapi kemudian menjadi lemah, tidak setia lagi. Salah satu contoh dalam Alkitab, orang yang dulunya berapi-api tetapi kemudian menyangkal Tuhan adalah Petrus. Petrus adalah murid yang dekat dengan Yesus. Petrus termasuk orang yang unggul dalam pelayanan Yesus. Tetapi ketika Petrus diperhadapkan dengan situasi yang belum pernah dihadapi, hal-hal yang tidak masuk akal, dimana Yesus ditangkap, disiksa dan akan disalibkan, ia menyangkal Yesus. Matius 26:69-74. Tiga setengah tahun bersama Yesus : makan sehidangan dengan Yesus, melayani bersama Yesus, setiap hari menyaksikan mujizat Yesus. Bahkan ketika Yesus menyampaikan tentang penderitaan yang akan dialaminya kelak, Petrus dengan lantang berkata bahwa ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi kepada Yesus. Tetapi ternyata ketika diperhadapkan dengan salib, ia menyangkal Yesus. Petrus membela Yesus hanya karena hidupnya yang selama ini nyaman bersama Yesus. Ada tiga kekuatan besar di dunia ini yang berpotensi menghancurkan kerohanian kita seperti tertulis dalam 1 Yohanes 2:16 yaitu : (1) Keinginan daging, (2) Keinginan mata, (3) Keangkuhan hidup. Tiga tantangan ini kita hadapi setiap hari di dunia ini. Memang kita adalah anak-anak Tuhan, warga Kerajaan Allah, tetapi jangan lupa bahwa sekarang kita masih tinggal di kota Metropolitan, warga negara Indonesia. Kita masih hidup berdampingan dengan orang yang belum percaya. Kita masih melihat banyaknya godaan-godaan yang disuguhkan dunia untuk menggeser iman kita. Sebab dunia ini dikuasai oleh roh-roh jahat. Banyak anak Tuhan menjadi undur karena fokus kepada pelayanan daging. Pandangan mereka hanya kepada kepentingan daging. Padahal Alkitab sudah memberikan banyak contoh tentang pahlawan-pahlawan iman yang hidupnya berhasil dalam mengikuti Tuhan. Ibrani 11. Namun walaupun demikian kita seringkali salah, fokus kita lebih besar kepada dunia. Karena itu kita perlu mewaspadai pelayanan kita kepada Tuhan ; apakah pelayanan roh atau pelayanan daging. Galatia 5:19-21. Mungkin kita sudah lama menjadi anak Tuhan, aktif dalam berbagai aktivitas pelayanan. Tetapi apakah pelayanan yang kita berikan adalah pelayanan Roh? Atukah perbuatan-perbuatan daging masih melekat dalam hidup kita. Ingat, jangan sampai pelayanan kita hanya terfokus kepada diri kita saja, kepentingan diri sendiri. Bertahun-tahun Petrus melayani Yesus, tetapi ketika Yesus ditangkap, ia mencabut pisau dan memenggal kuping salahseorang tentara Romawi. Melayani tetapi belum bertobat. Kita harus bertobat dari karakter lama. Matius 26:30-33. Pelayan tanpa pertobatan hanya akan memberikan pelayanan daging. Pelayanan tanpa pertobatan tidak akan bertahan dalam pekerjaan Tuhan. Galatia 5:22-23. Tuhan menghendaki kita memberikan pelayanan Roh. Tetapi bagaimana kita memberikan pelayanan Roh kalau belum dipenuhkan Roh Kudus. Pelayanan Roh dihasilkan oleh Roh Kudus yang ada dalam hidup kita. Biarlah pelayanan yang kita berikan adalah pelayanan yang disertai kasih, sukacita dan damai sejahtera. Rumah tangga yang ingin memiliki kebahagiaan dan damai sejahtera, berikanlah pelayanan roh terhadap suami, istri dan anak-anakmu. Sebab ada suami atau istri yang di gereja kelihatan rohani, tetapi kalau di rumah gampang marah, mudah mengeluarkan kata-kata kotor, bahkan perabotan bisa ‘melayang’. Saya yakin tidak ada rumah tangga atau pasangan suami istri yang sempurna. Selalu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetapi semua kekurangan itu akan ditutupi oleh kasih Roh Kudus yang ada dalam kita . Rumah tangga kita akan penuh damai sejahtera apabila kita selalu berusaha untuk memberikan pelayanan roh di tengah-tengah keluarga. Sebelumnya Petrus hanya sebagai Kristen KTP alias Kristen Tanpa Pertobatan. Tetapi ketika dipulihkan, ketika dipenuhi Roh Kudus, hidupnya berubah. Yohanes 21:15-17. Sebelumnya selalu sok jago, temperamental, tetapi kemudian ketika ditanya Yesus sikapnya berubah, sopan dan lemah lembut. Karena itu, berikanlah pelayanan roh di gereja ini, di rumah tanggamu, di pekerjaanmu, di mana pun engkau berada, maka mujizat Tuhan pasti terjadi. Tuhan Yesus memberkati . RHL

Tidak ada komentar: