“Karena tidak
ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini
dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami” I Korintus
3:11-12
Dalam Alkitab kita tercantum ada 202 ayat yang mengandung kata keberhasilan. Ini membuktikkan bahwa Allah serius ingin memberikan kita hidup yang berhasil. Jika Allah membuat kita berhasil, Ia ingin kita bukan hanya berhasil untuk diri kita sendiri, tetapi kita juga berhasil untuk membawa orang mengenal Tuhan. Dunia memiliki ukuran sendiri untuk menilai orang seperti apa yang nantinya akan berhasil. Menurut dunia orang yang miskin dan bodoh mungkin akan jauh dari keberhasilan. Tetapi tercatat ada orang-orang sukses di dunia yang dulunya dianggap bodoh. Beberapa diantaranya adalah: Thomas A. Edison, Beethoven, Abraham Lincoln, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg. (I Korintus 1:27) 5 Langkah untuk mencapai keberhasilan :
Dalam Alkitab kita tercantum ada 202 ayat yang mengandung kata keberhasilan. Ini membuktikkan bahwa Allah serius ingin memberikan kita hidup yang berhasil. Jika Allah membuat kita berhasil, Ia ingin kita bukan hanya berhasil untuk diri kita sendiri, tetapi kita juga berhasil untuk membawa orang mengenal Tuhan. Dunia memiliki ukuran sendiri untuk menilai orang seperti apa yang nantinya akan berhasil. Menurut dunia orang yang miskin dan bodoh mungkin akan jauh dari keberhasilan. Tetapi tercatat ada orang-orang sukses di dunia yang dulunya dianggap bodoh. Beberapa diantaranya adalah: Thomas A. Edison, Beethoven, Abraham Lincoln, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg. (I Korintus 1:27) 5 Langkah untuk mencapai keberhasilan :
1. MELETAKKAN DASAR YANG TEPAT (I Korintus
3:11-12)
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi
air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buahӈ Orang yang bijak adalah
orang yang tau meletakkan pondasi yang benar dalam kehidupannya. Jangan
menggunakan kekuatan dan hikmat manusia sebagai dasar. Orang yang membangun
iman diatas dasar Kristus adalah orang yang mengandalkan Allah. Maka bagi orang
tersebut Allah menyediakan janji ini Yeremia 17:7-8 àDasar yang tepat adalah Yesus
Kristus. Matius 7:24
Dasar kita
harus tepat baru kita dapat berbuah bahkan di tahun-tahun kering. Jadilah
pribadi yang bukan hanya tahu mengenai Firman Allah, tetapi juga melakukannya.
2. CARILAH PENASEHAT YANG BENAR (Mazmur 1:1-3)
2. CARILAH PENASEHAT YANG BENAR (Mazmur 1:1-3)
Dalam Alkitab
tersedia begitu banyak nasehat yang Allah berikan untuk keuntungan kita. Jangan
sampai kita salah melangkah dan rugi besar hanya karena kita salah memilih
penasehat. Dalam I Raja-raja 12 tercatat kisah mengenai Raja Yerobeam yang pada
waktu itu memimpin kerajaan Israel, tetapi karena salah mendengarkan nasehat
maka terjadi pemberontakan rakyat dan kerajaan Israel terbagi mejadi dua.
Carilah dan dengarkanlah nasehat yang tepat. Apabila kita meminta nasehat dari
orang yang mengenal Tuhan bukan hanya sekedar nasehat yang kita dapatkan tetapi
minimal mereka akan berdoa untuk kita.
3. JANGAN MENCONTOH ORANG BERDOSA (Mazmur 1:1)
tidak ada masa depan dan harapan bagi mereka.àDalam Terjemahan sehari-hari ayat ini berbunyi: “Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak mencontoh orang berdosa dan tidak bergaul dengan orang yang menghina Allah” bagaimana kehidupan orang berdosa yang tidak pantas kita contoh? Yaitu ketika mereka menjadi orang-orang yang tidak peduli dengan sesama, egois dan mementingan keuntungan diri sendiri, menipu dalam perdagangan dan bahkan menggunakan kuasa iblis untuk mendapatkan keuntungan. Jangan mencontoh mereka dan bahkan kita tidak perlu iri akan apa yang mereka peroleh Amsal 24:19-22 dan Mazmur 1:4-6
3. JANGAN MENCONTOH ORANG BERDOSA (Mazmur 1:1)
tidak ada masa depan dan harapan bagi mereka.àDalam Terjemahan sehari-hari ayat ini berbunyi: “Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak mencontoh orang berdosa dan tidak bergaul dengan orang yang menghina Allah” bagaimana kehidupan orang berdosa yang tidak pantas kita contoh? Yaitu ketika mereka menjadi orang-orang yang tidak peduli dengan sesama, egois dan mementingan keuntungan diri sendiri, menipu dalam perdagangan dan bahkan menggunakan kuasa iblis untuk mendapatkan keuntungan. Jangan mencontoh mereka dan bahkan kita tidak perlu iri akan apa yang mereka peroleh Amsal 24:19-22 dan Mazmur 1:4-6
4. MENJAGA PERGAULAN (Mazmur1:1c BIS)
Pergaulan
memiliki dua dampak dalam kehidupan kita:
- Pergaulan ita akan berdampak pada kehidupan jasmani kita. Pergaulan akan mempengaruhi pola pikir kita (I Korintus 15:33). Pergaulan akan membentuk kebiasaan, dan kebiasaan akan membentuk karakter, karakter akan menentukan masa depan kita. Jadi mari jaga pergaulan kita. Kita memiliki begitu banyak kegiatan gereja dalam sepekan untuk menjaga pergaulan kita tetap ada dalam lingkungan keluarga Allah. Karena itu mari terlibat di dalamnya!
- Pergaulan ita akan berdampak pada kehidupan jasmani kita. Pergaulan akan mempengaruhi pola pikir kita (I Korintus 15:33). Pergaulan akan membentuk kebiasaan, dan kebiasaan akan membentuk karakter, karakter akan menentukan masa depan kita. Jadi mari jaga pergaulan kita. Kita memiliki begitu banyak kegiatan gereja dalam sepekan untuk menjaga pergaulan kita tetap ada dalam lingkungan keluarga Allah. Karena itu mari terlibat di dalamnya!
- Dampak
kehidupan rohani. Apa yang terjadi dalam roh terimpartasi dalam tubuh jasmani.
Karena itu jika secara jasmani kita sudah tercemar maka pasti roh kita pun
telah dicemari. Mari jaga kehidupan kita dengan menjaga pergaulan kita.
5. HIDUP DALAM FIRMAN TUHAN (Mazmur 1:2-3)
5. HIDUP DALAM FIRMAN TUHAN (Mazmur 1:2-3)
Orang yang
berhasil dan diberkati adalah orang yang memiliki “kesukaan” akan firman Tuhan.
Kesukaan sama dengan hobby/ kegemaran. Mari ganti hobby kita dengan merenungkan
FirmanNya siang dan malam sehingga apapun yang kita kerjakan akan berhasil dan
kita akan beruntung di setiap jalan-jalan kita.
Ketika Allah
selesai menciptakan dunia dengan segala isinya, lembaga yang kali pertama Ia
ijinkan untuk beroperasi adalah lembaga perkawinan. Alkitab mencantumkan begitu
jelas "rules" untuk sebuah pernikahan.
Lembaga perkawinan melahirkan sebuah keluarga. Itu sebabnya pernikahan
merupakan kondisi normal atau keadaan
alamiah yang mau tidak mau berlangsung dalam kehidupan semua umat manusia,
tanpa terkecuali. Pernikahan merupakan hak asasi yang Tuhan berikan kepada
semua umat manusia. Lembaga perkawinan merupakan suatu persahabatan atau suatu
kesatuan yang jauh melebihi seks (Maleakhi 2:14). Pernikahan adalah suatu kesatuan sosial dan spiritual, juga
kesatuan seksual. Pernikahan yang dibangun atas dasar hubungan persekutuan
persahabatan, dimana suami-istri saling mengasihi dan mencintai akan jauh lebih
kuat dibandingkan dengan pernikahan yang dibangun karena hubungan seksual.
Pernikahan juga merupakan kesatuan yang tercipta dari suatu komitmen dari
janji-janji yang timbal balik. Komitmen ini tersirat dari sejak mulanya di
dalam konsep meninggalkan orangtua dan bersatu dengan istrinya (Maleakhi 2:14;
Amsal 2:17). Allah adalah saksi atas suatu pernikahan. Dialah yang mengadakan
pernikahan dan menjadi saksi atas janji-janji tersebut (Matius 19 :6). Mengapa
seorang lagi-lagi dianjurkan menikah? Apa tujuan pernikahan menurut
Allah?
Pertama, Pernikahan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
emosional, "Tidak baik manusia seorang diri" (kejadian
2:18).
Kedua,
Pernikahan mempunyai tujuan sosial, ''Beranak-cuculah dan bertambah
banyak..." (Kejadian 1:28).
Ketiga,
Pernikahan bertujuan mencegah imoralitas, "... tetapi mengingat
bahaya percabulan, baiklah seorang laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan
setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri" (1 Korintus 7:2).
Keempat, Pernikahan ditetapkan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan
rohani, agar suami istri mengalami kepenuhan di dalam kasih Kristus (Efesus
5:22-23), serta memancarkan kasih-Nya kepada sekelilingnya.