Sebab Aku telah
memilih dia, supaya diporintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada
keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan
melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa
yang dijanjikan-Nya kepadanya" (ay.19)
Setelah Tuhan
berinisiatif mendatangi Abraham untuk menyampaikan dan menegaskan Janji-Nya,
Tuhan berencana akan meneruskan perjalanan Abraham pergi ke Sodom dan Gomora.
Pada saat itu Tuhan masih menyembunyikan maksud-Nya kepada Abraham. Sebenarnya,
dapat saja saat itu Tuhan langsung menghilang dan muncul di kota Sodom. Tetapi
Tuhan memilih untuk berjalan ke Sodom bersama Abraham. Mengapa Allah tidak
langsung pergi ke Sodom dan menunggu disana? Alasannya adalah Tuhan tidak dapat
berkumpul dengan orang-orang berdosa; Tuhan hanya berkumpul dengan orang-orang
beriman. Di sinilah kita melihat perbedaan antara orang kafir dan orang
beriman.
Abraham yang dipanggil
oleh Tuhan keluar dari negerinya dan menuju negeri yang akan ditunjukkan oleh
Tuhan kepadanya. Abraham yang menerima dengan iman kemudian menjadi orang yang
diberkati dan menjadi berkat. Untuk itu Tuhan menghendaki Abraham hidup taat,
berjalan menurut jalan-jalan-Nya agar ia memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan
kepadanya. Ketika Tuhan berjanji bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar,
sekalipun realisasi dari janji-janji tersebut tampak mustahil secara akal
manusia, Abraham tetap percaya. Menjadi orang yang diberkati dan
Menjadi berkat adalah
melalui iman kepada Tuhan. Banyak diantara orang Kristen saat ini menganggap
berkat merupakan kebaikan dan keuntungan bagi mereka sendiri. Perspektif Tuhan
sangat berbeda. Berkat merupakan bentuk kesaksian akan karya Tuhan dalam hidup
kita, sehingga melaluinya nama Tuhan harus dimuliakan. Pasal 18
ayat 17 dan 18 berkata: Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan
menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah
sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh
dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Kedua pertanyaan ini
menjelaskan relasi sebenarnya antara Allah dan Abraham serta bagaimana
sesungguhnya arti kehadiran Abraham bagi Allah. Kedua pertanyaan ini
penting direnungkan dalam kaitan dengan rencana Allah bagi umatNya. Allah
memiliki rencana indah bagi umatNya dan Allah memperhatikan pergumulan
orang-orang yang berseru kepadaNya.
Abraham
sangat bergembira saat malaikat Tuhan datang mengunjunginya. Abraham menjamu
ketiga tamunya (18:2) dengan makanan yang terbaik. Abraham sangat terhormat
didatangi malaikat Tuhan dan karenanya Abraham dengan sukacita memberikan
pelayanan yang terbaik dan turut mendengarkan apa yang menjadi tujuan dan
rencana Allah bagi kehidupannya. (18:16) Mengapa malaikat Tuhan datang kepada
Abraham? Paling tidak 3 (tiga ) hal yang hendak direncanakan Tuhan: (1) bahwa
Sara akan mengandung atau memiliki keturunan tahun depan (18:10); (2)
bahwa keturunan Abraham hidup menurut jalan Tuhan sebagai pelaku kebenaran dan
keadilan Allah dan (3) bahwa orang-orang Sodom dan Gomora akan
dimusnahkan karena dosanya.
Untuk
rencana yang pertama dan kedua, Abraham (18:10-14) diberitahu bahwa Sara akan
mengandung dan memikili anak laki-laki sebagai bukti janji Allah bagi keluarga
Abraham. Dan untuk rencana ketiga Tuhan pun memberitahukannya
kepada Abraham. Tuhan tidak menyembunyikan apa yang menjadi niat hatiNya kepada
orang-orang Sodom dan Gomora. Di sini kita mendapati bagaimana Tuhan
menjelaskan rencanaNya dan melibatkan umatNya untuk mengerti rencana Tuhan.
Tuhan tidak menutup-nutupi apa yang hendak dilakukanNya bagi orang-orang Sodom
dan Gomora yang hidup dalam dosa..
Mengapa
Abraham diberitahu Tuhan mengenai rencanaNya menghukum orang-orang Sodom dan
Gomora? Pertama, Abraham adalah orang pilihanNya untuk hidup taat dihadapanNya.
Abraham yang harus meninggalkan keluarga besar di tanah Ur-Kasdim demi
panggilannya hidup bersama Tuhan. Abraham telah meninggalkan segala kenyamanan
hidup untuk bergantung sepenuhnya pada janji Tuhan yang akan memberkati
keluarganya dan keturunannya; Kedua, Abraham mendapat kepercayaan
Tuhan menjadi pelaku keadilan dan kebenaran sesuai dengan kehendak Allah
untuk menyatakan kekudusan Tuhan di tengah-tengah bangsa penyembah
berhala. Hanya Abraham yang dipercaya Allah sebagai alat kemuliaanNya.
Kebenaran firman Tuhan
hari ini yang dapat
dipelajari:
Pertama. Memahami tujuan dan rencana Allah
(18:16-21). Mengapa Abraham dipercaya dan diberitahukan tujuan dan
rencana-rencanaNya oleh Tuhan? Bukankah Tuhan punya otoritas untuk
menyembunyikan apa yang jadi tujuan dan rencanaNya? Jawabannya: sebab Abraham
adalah orang pilihan yang dipercaya menjadi saluran berkat bagi semua bangsa di
bumi. Selain itu, Abraham adalah satu-satunya manusia dalam Alkitab yang
disebut "sahabat" Allah ( 2 Tawarikh 20: 7 , Yesaya 41:8 , Yakobus
2:23), dan sahabat yang baik dalam berbagi rahasia intim satu sama lain.
Ini adalah kebenaran yang penting . Ada perbedaan
antara seorang hamba dan seorang teman. Seorang hamba mungkin tidak tahu tujuan
tuannya, tapi tidak demikian dengan seorang sahabat ( Yohanes 15:15 ).
Dalam Injil Yohanes 14 dan 15 , Yesus mengajak murid untuk
menikmati persahabatan dengan-Nya. Namun, Ia menjelaskan bahwa persahabatan itu
didasarkan pada ketaatan (Yohanes14:21, 23). Dapatkah Saudara mengatakan bahwa
Saudara secara aktif dan sengaja berusaha menaati Kristus dengan
sungguh-sungguh dalam seluruh area kehidupan saudara? Apakah Saudara sudah lama
menjadi sahabat-Nya dan memiliki persekutuan yang intim denganNya tiap-tiap
hari 1 x 24 jam sepanjang umur saudara? Jika saudara masih ragu, bimbang dan
kuatir tentang hidup saudara bersama Tuhan Yesus, mustahil saudara dapat
memahami dan mengerti tujuan dan rencana Tuhan bagi hidup Saudara, bahkan dalam
kaitan dengan keselamatan orang lain. Saudara harus membangun persekutuan
yang intim dengan Tuhan lewat pujian, doa, pembacaan Firman dan ketaatan dalam
firmanNya.
Kedua,
hidup di dalam jalan Tuhan. Abraham disebut juga Bapa segala orang
percaya; Bapa orang beriman. Tidak hanya ketaatannya mempersembahkan Ishak
sebagai persembahan bagi Tuhan, tetapi kesungguhan hidupnya untuk bergantung
pada janji Tuhan. Abraham dipilih Allah agar keturunannya hidup menurut
jalan Tuhan. Abraham dipilih untuk menjadi berkat bagi seluruh bumi, dan
panggilannya dimulai dengan cara paling sederhana yakni “supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup
menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan”
(18:19). Agar menjadi keluarga yang diberkati Allah, maka Abraham wajib
mendidik anak-anaknya dan keturunannya hidup benar di hadapan Tuhan. Anak-anak
dan keturunan Abraham sendiri yang pertma-tama menjadi teladan dalam melakukan
firman Allah dalam seluruh hidup mereka dengan selalu setia beribadah dan taat
mengerjakan perintah Tuhan.
Pertanyaannya,
sudahkah saudara memiliki prioritas utama hidup di dalam jalan Tuhan? Apakah
jalan hidup saudara adalah jalan yang menyimpang yang menuju kebinasaan?
Apakah jalan saudara adalah jalan yang lebar dan bukannya jalan yang sempit
seperti yang diajarkan Tuhan Yesus? Apakah Saudara turut membantu dengan
menghabiskan waktu bersama anak-anak Saudara Anda untuk mempelajari jalan
Tuhan? Apakah Saudara membantu mereka untuk "menjaga jalan TUHAN? dan
tidak menyimpang darinya agar anak-anak saudara hidup dalam kelakuan yang
bersih?
Adalah tugas kita sebagai orang tua menjalankan tanggung jawab
sama seperti Abraham dalam mendidik anak-anak dan keturunannya hidup dalam
jalan Tuhan. Hal ini bukan terjadi secara otomatis tetapi karena adalah
keteladan dari kesalehan orang tua ( Ul
6:6-9 ; Maz 132:11-12 , lihat juga Efesus 6:04 ).
Dalam Injil Matius 18: 6-7 ""Tetapi barangsiapa
menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih
baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia
ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya:
memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.”
Perkataan Yesus ini sangat keras! Tuhan Yesus mengingatkan agar anak-anak kita
jangan hidup dalam kesesatan sebab murka Allah akan menyala-nyala buat mereka
yang mengajarkan kesesatan. Kiranya kita menjadi orang tua yang bertanggung
jawab dalam menjaga jalan Tuhan dan mendidik anak-anak kita hidup di jalan
Tuhan dengan selalu mendoakan mereka, membimbing mereka kepada firman Tuhan,
mengajari mereka hidup dalam pengampunan dan perdamaian dan mendorong mereka
menjadi sabahat-sahabat Tuhan Yesus yang setia. Tuhan memberkati kita. Amin. Dari Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar