Sabtu, 14 Desember 2013

Khotbah Minggu 15 Desember 2013 Yesaya 35: 1-10

Tema : “Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut” Pendahuluan: Jesaya 35 : 1- 10, termasuk dalam proto Yesaya, menuliskan tentang bangsa Israel yang terancam oleh bangsa-bangsa disekitarnya terutama Asyur yang pada saat itu mau memperluas daerah kekuasaannya. Dalam situasi ketakutan ini bangsa Israel mengharapkan jalan keluar yaitu mengandalkan Mesir bukan Tuhan. Jesaya Pasal 35 : 1-10 secara jelas menggambarkan situasi bangsa ini : seperti gurun, padang kering, tangan yang lemah lesu, lutut yang goyah. Digambarkan keadaan yang “tawar hati” patah semangat alias setengah pingsan. Dalam keadaan yang demikianlah Yesaya memberikan khabar sukacita tentang pengharapan akan datangnya penolong yaitu : ... Allahmu akan datang dengan pembalasan... Ia sendiri datang menyelamatkan kamu ! ( Yesaya 35 : 4 ). Dengan demikian bangsa Israel diberi pemahaman keselamatan dan kebahagiaannya tidak didapat dengan usaha sendiri atau pertolongan bangsa Mesir tetapi Allahlah yang menyelamatkan. “Habis gelap terbitlah terang” adalah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan isi berita bacaan kita hari ini. Suasana gelap itu dapat kita lihat pada pasal-pasal sebelumnya di mana Yesaya memberitakan berbagai macam hukuman yang mengerikan. Sekarang Yesaya justru memberitakan datangnya terang, yaitu keselamatan dan pemulihan dari Tuhan. Penjelasan: Ay. 1-2. Datangnya keselamatan dan pemulihan itu digambarkan dengan indah di ayat-ayat ini. Gambaran apa yang digunakan di sini? Apa yang hendak ditegaskan melalui penggambaran ini? (Catatan: Libanon, Karmel dan Saron adalah tempat-tempat yang terkenal sangat subur) Ay. 3-4. Apa yang diharapkan dengan janji pemulihan di atas? Kepada siapakah penghiburan ini diberikan? Ay. 5-10. Dalam hal apa saja mereka akan mengalami pemulihan? Sebutkanlah minimal empat hal. Ay. 5-10. Perhatikan bagaimana pemulihan itu terjadi. Apa yang hendak ditegaskan di sini? Melalui bacaan hari ini apa yang Anda pelajari mengenai kasih Tuhan? Dan mengenai kuasa-Nya? Renungan Dari pasal-pasal sebelumnya cukup jelas bahwa bukan hanya bangsa-bangsa lain yang akan menerima hukuman, melainkan juga bangsa Israel sendiri. Jika demikian, apakah itu berarti bahwa “nasib” umat Tuhan akan sama dengan bangsa-bangsa lain? Tentu saja, tidak. Berbeda dari bangsa-bangsa lain, umat Tuhan akan mengalami pemulihan yang luar biasa. Bayangkan perubahan drastis yang digambarkan di sini. Padang gurun, padang kering dan padang belantara adalah gambaran keadaan mereka sebelum dipulihkan. Sedangkan kesuburan Libanon, Karmel dan Saron adalah gambaran keadaan mereka setelah dipulihkan. Selain drastis, pemulihan itu juga bersifat menyeluruh. Pemulihan akan terjadi meliputi pemulihan fisik, pemulihan atas kondisi tanah mereka (berarti juga dalam pekerjaan mereka sebagai petani), pemulihan secara sosial (yaitu pulihnya keamanan) dan juga secara spiritual (di mana mereka dapat kembali beribadah di Bait Allah dengan penuh sukacita). Semua bentuk pemulihan yang mereka alami itu akan terjadi secara ajaib. Itu berarti bahwa kuasa Tuhanlah yang mengerjakannya bagi mereka. Mungkinkah pemulihan seperti itu juga dialami oleh umat Tuhan di masa kini? Ada sebuah kisah menarik dari dunia bisnis. Setiap tahun berbagai macam bisnis di Amerika menggunakan jutaan palet (semacam alas pengangkut barang yang terbuat dari kayu). Setelah beberapa kali digunakan palet-palet kayu ini akan rusak dan untuk membuangnya diperlukan $5 per palet. Namun sebuah perusahaan non-profit, Big City Forest, mempunyai gagasan cemerlang. Mereka mengubah limbah kayu ini menjadi bahan pelapis lantai dan bahan mebel. Mereka membeli potongan-potongan limbah kayu itu $30 per ton. Namun setelah menjadi pelapis lantai nilainya $1.200 per ton, dan setelah menjadi mebel $6.000 per ton. Di tangan mereka limbah kayu yang menjadi beban perusahaan diubahkan menjadi bahan-bahan yang berguna dan bernilai tinggi. Jika Big Forest City sanggup melakukan keajaiban seperti itu terhadap limbah kayu, tidakkah Allah sang Pencipta sanggup melakukannya terhadap Anda? Kuasa Allah yang kreatif terwujud nyata bukan hanya pada waktu menciptakan semesta, melainkan juga pada waktu memulihkan ciptaan-Nya yang jatuh dalam dosa. Allah meyelamatkan menyatakan sesuatu perubahan nyata antara lain : Ada kesembuhan secara fisik/jasmani : orang buta dicelikkan, bisu bersorak sorai, lumpuh melompat seperti rusa. Alam yang indah : Gersang menjadi berumput hijau, kering menjadi kolam/ada air, ditempat srigala berbaring ( tempat ketakutan ) tumbuh tebu dan pandan ( jadi lahan pertanian ) Jalan raya yang disebut jalan kudus. Yang dimaksud disini tentunya bukan jalan raya umum tetapi menunjuk kepada jalan untuk orang-orang khusus yang melintasinya yaitu : Orang-orang suci bukan orang-orang najis/tidak tahir/orang pandir. Orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke sion ( ibukota Jerusalem ) : Kegirangan dan sukacita memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh. Ini khabar sukacita tentang pembebasan dan keselamatan. Didalam hidup banyak kesusahan yang terjadi. Kesusahan terjadi bisa dikarenakan : Kemalasan kebodohan/keterbelakangan lingkungan/ alam misalnya : tandus atau terjadi bencana alam gempa, banjir, tsunami,gunung meletus, angin topan, dsb. Keserakahan karena tidak mampu menahan keinginan atas nikmat duniawi misalnya melakukan korupsi supaya ada uang untuk menggaet wanita-wanita yang diinginkan sehingga ditangkap dan masuk penjara Rencana Tuhan untuk kebaikan misalnya seperti nabi Yunus, Ayub Karena Iman kepada Tuhan Yesus seperti Yohanes dipenjarakan karena memberitakan pekerjaan Yesus ( lihat bahan bacaan : Matius 11 : 2-6 ) Dalam kesusahan setiap orang membutuhkan jalan keluar (solusi). Pertolongan hanya ada pada Yesus yang mampu menyelamatkan dan memberikan sukacita sesungguhnya. Andalkan Tuhan dalam pergumulan dan kesusahan bukan mengandalkan diri sendiri, teman, keluarga, harta dan pangkat. Perubahan nyata akan terjadi, saudara akan menjadi pemenang dalam iman, dikuatkan dalam menghadapi kesusahan, memiliki pengharapan bahwa hari esok lebih baik bahkan bisa “BERDAMAI DENGAN DENGAN KESUSAHAN”. Kebahagian milik setiap orang yang menerima Yesus “ KINI DAN YANG AKAN DATANG” Usul ilustrasi : Nick Vujijic adalah seorang yang cacat phisik memiliki tubuh dan kaki kecil, tidak memiliki tangan. Dia memberitakan injil dan menyaksikan besar kuasa Tuhan dalam hidupnya. Dia berdamai dengan kelemahan phisiknya. Hidupnya berguna, bahkan banyak orang menjadi termotivasi menjalani hidup setelah melihat dan mendengar kesaksiannya. “KEBAHAGIAN SESUNGGUHNYA BUKAN OLEH KEADAAN DAN KEBERADAAN KITA TETAPI OLEH SUMBER KEBAHAGIAAN ITU SENDIRI YAITU TUHAN YESUS”, Amin. Dari Berbagai Sumber

Tidak ada komentar: