Perdamaian sangat dibutuhkan pada jaman ini, bagaimana kita bisa berdamai dengan sesama, dengan Tuhan dan diri sendiri.Semua ini hanya dapat kita peroleh dari Dia dan FirmanNya sebagai Madu Surgawi.
Minggu, 08 September 2013
Khotbah Minggu 15 September 2013 I TIMOTIUS 1:12-17 Thema: "Hidup yang Kekal"
PENDAHULUAN
Kesaksian dan Injil Paulus (1:12-16).
Terdiri atas dua bagian; (1) 12-14 dan (2) 15, 16. Kedua bagian ini kedudukannya sejajar dengan menekankan keadaan Paulus pra-pertobatan; dan kemudian di dalam masing-masing bagian titik balik dan kontrasnya dikemukakan dengan, “Tetapi aku telah dikasihani-Nya.” Doksologi yang dihayatinya dalam bagian Pendahuluan surat ini (ay. 17) tampil sebagai klimaks yang cocok dalam kesaksian Paulus ini.
Ayat 13. Ganas. Orang yang bengis, angkuh, penuh angkara; si “pembenci Allah”.
Ayat 14, 16. Aku dikasihani. Kembali Paulus menyajikan kontras yang dramatis di antara ketidaklayakannya dengan kemurahan Kristus, dengan tambahan karena itu yang menjelaskan kata agar: agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.
Renungan:
Dalam renungan kita pada pagi ini, dijelaskan bahwa Paulus dalam kehidupannya, sebelum menerima Kristus penuh dengan dosa, kejahatan, menganiaya orang-orang Kristen, dan tidak percaya kepada Kristus (Kis. 8-1-3)
I) Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa (ay 15).
1) Ay 15 ini menunjukkan bahwa orang berdosa membutuhkan keselamatan, dan kalau tidak mendapatkannya, mereka akan terhilang / masuk ke neraka selama-lamanya!
Disamping itu, secara tidak langsung 1Tim 1:15 ini menunjukkan bahwa kalau Yesus tidak datang ke dunia, maka umat manusia tidak akan bisa selamat.
Penerapan:
Jangan mencari jalan keselamatan di luar Kristus. Kalau mau selamat, datanglah dan percayalah kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
2) Kristus datang untuk menyelamatkan orang berdosa, bukan orang baik (bdk. Mat 9:9-13).
Sebetulnya, ditinjau dari standard Allah, yaitu Kitab Suci, tidak ada orang baik (Roma 3:10-12,23). Tetapi ada banyak orang, yang sekalipun berdosa, tetapi tidak merasakan dosa-dosanya. Orang seperti ini tidak bisa diselamatkan (bdk. Luk 18:9-14 Yoh 9:39-41).
3) Kata-kata ‘menyelamatkan orang berdosa’ (bdk. Mat 1:21) mencakup penebusan dan pengampunan dosa, dan juga pembebasan dari perbudakan dosa (Ro 7:24-25 Gal 5:1 Yoh 8:34-36 1Pet 2:24).
II) Paulus ikut diselamatkan sekalipun ia yang paling berdosa.
1) Kejahatan / dosa-dosa Paulus.
Kata ‘penghujat’ (ay 13a) menunjukkan bahwa ia dulunya mengucapkan kata-kata yang menghina Kristus; sedangkan ‘penganiaya’ dan ‘orang ganas’ (ay 13a) menunjukkan bahwa ia dahulu adalah seorang penganiaya dan bahkan pembunuh orang kristen (bdk. Kis 7:58 8:1a 9:1-2,5,13-14 22:3-5 26:4-12 Fil 3:6).
2) Sekalipun Paulus jahat, ia tidak sampai menghujat Roh Kudus.
Kata-kata ‘semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman’ dalam ay 13b menunjukkan bahwa sekalipun Paulus menganiaya dan menghujat, tetapi ia tidak sampai menghujat Roh Kudus (bdk. Mat 12:31-32), karena ia melakukan semua itu tanpa pengetahuan, atau di luar iman.
Bandingkan kata-kata ‘tanpa pengetahuan’ ini dengan:
• Luk 23:34 - “Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’.”.
• Kis 3:17 - “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu”.
Dalam kasus Paulus ini, ketika ia melakukan penganiayaan, ia mengira bahwa ia sedang melayani Tuhan (Kis 26:9-10 bdk. Yoh 16:2).
3) Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa.
Ay 15b: ‘dan di antara mereka akulah yang paling berdosa’.
Macam-macam penafsiran tentang bagian ini:
a) Paulus terlalu keras kepada dirinya sendiri. Ia menganggap dirinya adalah orang yang paling berdosa, padahal sebetulnya tidak demikian. Tetapi pandangan ini bertentangan dengan ‘infallibility of the Scripture’(= Ketidakbersalahan Kitab Suci).
b) Aku termasuk dalam grup orang yang paling berdosa. Bdk. Kis 28:17 dimana kata ‘terkemuka’ di sana menggunakan kata Yunani yang sama.
c) Kata-kata Paulus di sini merupakan suatu Hyperbole. Bandingkan dengan 2 Raja 17:10 yang juga merupakan suatu Hyperbole.
Penafsiran ini sesuai dengan kata-kata ‘dan di antara mereka’ dalam ay 15b, karena kata ‘mereka’ menunjuk pada orang-orang yang diselamatkan oleh Kristus.
4) Sekalipun Paulus begitu jahat ia tetap diselamatkan (ay 13b,15,16a).
III) Kalau Paulus bisa diselamatkan, kitapun bisa diselamatkan.
Ay 16 menunjukkan bahwa Paulus telah menjadi contoh bahwa orang yang sangat berdosapun bisa diselamatkan asal mau datang kepada Yesus.
Calvin berkata: ketika ia, yang dahulunya adalah binatang yang galak dan buas, diubah menjadi seorang Pendeta / Pelayan, Kristus memberikan pertunjukan yang luar biasa tentang kasih karuniaNya, dari mana semua bisa dibimbing untuk mempunyai kepercayaan yang teguh bahwa tidak ada orang berdosa, bagaimanapun mengerikan dan buruknya pelanggarannya, mendapati bahwa pintu gerbang keselamatan telah tertutup baginya) .
Pikiran kita selalu terdorong untuk melihat pada kelayakan kita; dan begitu ketidak-layakan kita terlihat, keyakinan kita tenggelam. Karena itu, makin seseorang tertekan / tertindas oleh dosa-dosanya, biarlah ia dengan makin berani membawa dirinya sendiri kepada Kristus, bersandar pada doktrin / ajaran ini, bahwa Ia datang untuk membawa keselamatan bukan bagi orang benar tetapi bagi ‘orang-orang berdosa.
Catatan: kata-kata ini tentu tak boleh diartikan bahwa M. Luther menyuruh kita sengaja berbuat dosa. Kalau diartikan demikian akan bertentangan dengan Rom 6:1-2. Maksudnya adalah: sekalipun kita adalah orang yang sangat berdosa, iman kepada Kristus bisa mengatasi semua itu, dan karenanya kita harus tetap bersukacita.
Penerapan: apakah saudara menyedari bahwa diri saudara sangat berdosa? Jangan menganggap bahwa itu merupakan keadaan tanpa harapan. Kalau orang seperti Paulus bisa diselamatkan, maka saudara juga bisa, asal saudara mau datang kepada Yesus. Maukah saudara datang kepada Yesus?
IV) Orang yang sudah diselamatkan.
Paulus yang sudah diselamatkan ternyata berubah! Dari mana kita melihat hal itu?
1) Sekarang ada iman dan kasih (ay 14b).
Kata ‘iman’ dalam ay 14 bertentangan dengan ‘ketidaktahuan’ dan ‘diluar iman’ dalam ay 13, dan kata ‘kasih’ dalam ay 14 bertentangan dengan kata ‘penganiaya’ dan ‘seorang ganas’ dalam ay 13.
2) Juga dari ay 12 terlihat bahwa Paulus melayani Tuhan (bdk. Gal 1:23) dan ia bahkan bersyukur karena pelayanan yang dipercayakan kepadanya!
Penerapan:
Ada banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen yang tidak mempunyai cerita pertobatan untuk diceritakan. Tentu saya mengakui fakta bahwa sebagian orang datang kepada Kristus pada masa kecil, sebagai anak-anak; dan mereka hanya mempunyai ingatan yang kabur / tak jelas, atau tidak ada sama sekali, tentang apa yang terjadi pada saat itu. Kita tidak boleh mengabaikan pertobatan mereka karena mereka tidak bisa memberikan cerita yang jelas tentang hal itu. ... Jika seseorang melewati masa kanak-kanak dan menjadi remaja atau dewasa tanpa menerima Kristus, dan lalu akhirnya diyakinkan oleh Roh Allah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan ia berbalik kepada Tuhan dan mempercayaiNya sebagai Juruselamat, mereka harus mempunyai cerita pertobatan yang pasti / tertentu untuk diceritakan
Dalam ay 17 Paulus memuji Tuhan.
Pada umumnya orang kristen terlalu banyak meminta dan bersungut-sungut, tetapi kurang dalam memuji Tuhan, padahal sudah mendapatkan keselamatan. Marilah kita lebih banyak merenungkan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita, dan juga ketidak-layakan kita untuk diselamatkan, supaya kita bisa lebih banyak bersyukur dan memuji Tuhan.
Kesimpulan / penutup.
Kalau saudara adalah orang yang belum diselamatkan, datanglah kepada Tuhan Yesus saat ini juga. Kalau saudara sudah diselamatkan, berubahlah, atau makin berubahlah, supaya hidup dan pelayanan saudara bisa lebih menyenangkan dan lebih memuliakan Tuhan.
Amen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar