Senin, 25 Februari 2013

Khotbah Minggu 31 Maret 2013 Matius 28:1-10 Thema: “JANGAN TAKUT YESUS SUDAH BANGKIT”

Pendahuluan Latar belakang masalah : Di dalam kitab injil, dicatat bahwa para wanita yang mendatangi kubur Yesus merasa takut akan apa yang mereka temukan dan saksikan di sana pada hari sabat (minggu pertama). Tentu yang mereka temukan dan saksikan adalah kubur Yesus kosong. Di sana hanya ada malaikat yang membawa kabar bahwa Yesus telah bangkit dan akan pergi mendahului para murid ke Galilea. Mengapa para wanita tersebut merasa takut akan kosongnya kubur Yesus? Apa yang menjadi permasalahan di dalam kejadian ini? Dikarenakan mereka belum mengerti dengan benar firman Tuhan mengenai kebangkitan Yesus. Ternyata saat mereka mengikuti Yesus dan mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan Yesus, tidak menjadi bagian di dalam hidup mereka. Sehingga saat mengalami hal ini, mereka kebingungan dan ketakutan. Banyak diantara mereka yang merasa jasad Yesus dicuri orang, akibat dari hasutan para imam kepala dan orang-orang farisi kepada para penjaga kubur tersebut (Mat. 28: 11-15) Peralihan : Pada masa ini juga, banyak orang yang belum mengenal dan mengerti dengan baik konsep kebangkitan Yesus. Hal ini dibuktikan dengan: Ketidakyakinan seorang Kristen akan beroleh hidup kekal dengan percaya kepada Yesus saja sebagai juruselamat pribadi. Masih tertanam konsep seorang Kristen mencari Allah bukan Allah yang mencari manusia, sehingga konsep lama yang masih menjadi bagian dari dirinya adalah seorang Kristen yang ingin masuk ke dalam Surga, harus berbuat baik dan beramal (agar Tuhan senang dan mengakui kita sebagai anak-Nya). Jika sudah beroleh keselamatan karena kebangkitan-Nya, maka hidup seorang Kristen boleh disalahgunakan. Khotbah: Konsep kebangkitan-Nya sesuai dengan firman Tuhan, antara lain: 1. Yesus membuktikan diri sebagai Allah Runtuh sudah anggapan dan pemikiran para ahli-ahli taurat mengenai Yesus. Dengan kebangkitan-Nya, maka apa yang mereka pikirkan dan ajukan untuk menjatuhkan Yesus tidaklah lagi ada manfaatnya. Justru hal itu menjadi suatu hinaan bagi Yesus dan hasutan bagi bangsa Israel, sebab apa yang dituduhkan kepada Yesus tidak ada buktinya. Begitu juga dengan ketakutan para wanita yang menemukan jasad Yesus sudah tidak ada di dalam kubur tersebut. Runtuh sudah anggapan para wanita bahwa Yesus tidak akan bangkit ataupun jasadnya dicuri orang. Pada kenyataannya Yesus sudah bangkit dan menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang berkuasa atas dunia. Dengan kebangkitan-Nya, maka pemikiran awal manusia akan siapa Yesus tidak ada artinya lagi, sebab Yesus sendiri yang menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang bangkit. Kebangkitan inilah yang menjadi puncak pernyataan diri-Nya sebagai Allah yang hidup dan yang benar-benar ada. Ilustrasi : Suatu kali seorang atheis bertanya kepada seorang Kristen: ”Apa yang telah Allahmu lakukan sehingga engkau mau percaya kepada-Nya?” maka dengan bangga, orang Kristen itu menjawab dengan yakin: “Ya, saya sudah beroleh anugerah keselamatan dari-Nya.” Lalu atheis ini bertanya lagi: “apa buktinya?” kemudian orang Kristen tersebut menjawab dengan pasti: “Yesus yang ia sembah telah bangkit dan dengan kebangkitan itulah ia menyatakan diri sebagai Allah yang hidup.” Suatu ketika jika kita bertemu dengan orang yang berbeda kepercayaan dengan kita, lalu ditanya seperti pertanyaan diatas, apakah kita akan menjawab dengan yakin dan pasti juga, bahwa Yesus benar-benar Allah yang hidup karena Ia telah bangkit dari kematian-Nya? Aplikasi : Mungkin diantara kita pada saat ini merasa bahwa kita belum menemukan Allah yang hidup, sehingga sampai pada saat ini kita masih mencari siapa Allah yang hidup. Mencari di dalam kepercayaan-kepercayaan lain, kita tidak menemukan Allah yang hidup itu. Namun, disinilah kita bisa menemukan Allah yang hidup itu, yaitu Yesus Kristus yang telah bangkit. Yesus yang secara aktif memperkenalkan diri-Nya kepada kita terlebih dahulu, sehingga kita yang masih mencari Allah, kita menemukan-Nya. Jangan ragu untuk mengakui bahwa Yesus benar-benar Allah yang hidup, sebab firman Tuhan sendiripun menuliskan melalui pembuktian dan kesaksian para murid dikemudian hari setelah mereka melihat, menyaksikan dan mengerti firman Tuhan yang diberitakan dan yang dibuktikan oleh Yesus sendiri. 2. Yesus menggenapi firman Tuhan Dengan kebangkitan-Nya, maka Ia sudah menggenapi firman yang selama itu ia beritakan kepada bangsa Israel maupun para murid-Nya ( Mat. 16:21; 17:23; 20:19; 26:32; 27:63). Namun, sangat disayangkan apa yang disampaikan Yesus tidak dicerna oleh para wanita yang datang ke kubur Yesus itu, sehingga mereka berpikir hal-hal yang lain tentang hilangnya jasad Yesus. Mereka sangat merasa bersalah jika jasad Yesus tidak ditemukan. Mereka memang mengasihi Yesus sebagai guru mereka, namun mereka memiliki konsep yang belum benar tentang siapa Yesus sebenarnya. Dengan kurangnya pengertian akan firman Tuhan, membuat mereka merasa takut padahal jelas malaikat Tuhan sudah meyakinkan mereka bahwa Yesus sudah bangkit. Ilustrasi : Gereja yang sehat dan gereja yang bertumbuh adalah gereja yang selalu menekankan pembinaan dan pendalaman frman Tuhan bagi setiap jemaatnya. Gereja ada untuk memperlengkapi jemaat di dalam firman Tuhan dan memimpin jemaat untuk mengalami pertumbuhan kerohanian. Gereja yang bertumbuh akan berjalan dengan baik, jika setiap kita sebagai jemaat merespon baik niat dan program gereja untuk memperlengkapi kita di dalam pendalaman firman Tuhan dan menjadikan firman itu sebagai bagian dari hidup kita. Aplikasi : Setiap kita harus lebih lagi mengerti dan mendalami firman Tuhan. Firman Tuhan seharusnya sudah menjadi bagian di dalam kehidupan sebagai seorang yang percaya kepada-Nya. Bukan berarti selesai sudah tugas kita saat percaya kepada Tuhan, tanpa mengenal lebih jauh siapa Tuhan kita. Namun, dengan mengenal Tuhan lebih dalam melalui firman Tuhan, maka kita tahu siapa Tuhan yang kita sembah. Jangan pernah merasa cukup dengan apa yang kita tahu sekarang ini saja, namun biarlah kita mau terus belajar mengerti firman Tuhan lebih dalam agar kita lebih lagi mengerti apa yang Tuhan mau atas hidup kita. Ia yang sudah memberikan firman Tuhan kepada kita, maka sudah sepatutnya kita pelajari dengan sungguh-sungguh sehingga kita menyadari kebangkitan-Nya menggenapi firman-Nya. Kebangkitan yang menyatakan manusia bebas dari hukum maut, sebab Yesus sudah membayar lunas dosa kita. Mencerna setiap bagian firman Tuhan, mengajarkan kita menyadari betapa Ia yang sungguh bangkit adalah Allah yang penuh kuasa, daulat dan kasih. Dengan menyelami firman-Nya, membuat kita tahu isi hati Tuhan bagi jiwa kita yang sangat berharga di mata-Nya. 3. Yesus menang atas hukuman maut Kebangkitan yang Yesus alami menyatakan diri-Nya menang atas hukum maut yang harusnya diterima oleh manusia yang berdosa. Tidak pernah ada 1 orang pun yang dapat bangkit dan menang atas hukuman maut, selain Yesus. Sebab Ia adalah manusia sejati dan Allah sejati yang menjalankan setiap tugasnya dengan sempurna. Dengan kebangkitan-Nya, maka kuasa iblis yang mengikat manusia sudah dikalahkan oleh-Nya. Seharusnya tidak lagi menjadi halangan kita untuk bertemu dan beribadah dengan-Nya. Namun, seringkali kita merasakan halangan itu menjadi sahabat kita dan membiarkan halangan tersebut mengatur setiap hidup kita. Saat halangan itu mengatur hidup kita, maka kita membiarkan iblis menguasai kita. Betapa berbahayanya jika kita masih membiarkan dan menyayangi halangan yang membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi rusak. Kita membuat kebangkitan-Nya tidak berarti di mata kita. Ilustrasi : Salah satu penulis naskah our daily bread (seseorang yang percaya kepada Yesus) pernah menceritakan bagaimana dia mengalami kanker. Dokter memberitahukan kepadanya dan setelah dokter tersebut memberitahukan penyakit tersebut kepada penulis ini, maka ia merasa hidupnya sudah mati dan tidak berarti. Namun, setelah 3 hari, ia mengalami suatu perubahan di dalam dirinya, ia mulai bangkit dari rasa keterpurukan tersebut. Ia mulai bisa menerima kenyataan tersebut dan mulai memikirkan langkah apa yang harus dikerjakan dalam melanjutkan hidupnya. Ia menuliskan di dalam naskah ODB nya : “ Saya telah “mati” untuk realitas saya yang lama dan telah “dibangkitkan” untuk menjalani realitas normal yang baru”. Amen. RHLT. Dari berbagai Sumber.

Tidak ada komentar: