Rabu, 05 November 2008

"YANG KEHILANGAN KASIH"


Persoalan yang dihadapi oleh manusia dewasa ini adalah langkanya perasaan "Kasih Sayang". Banyak persoalan dalam keluarga yang membawa bencana kedalam keluarga itu sendiri, dan kemungkinan membawa pengaruh kepada tetangga dan akhirnya menular ke masyarakat luas. Betapa banyak pemuda/i yang terjerumus kepada kemerosotan moral karena mereka merasa kehilangan "Kasih Sayang" orang tua di dalam keluarga mereka. Jika sejak dari awal orang tua menyadari pentingnya kasih sayang dalam keluarga, tidak akan banyak penderitaan yang akan dialami oleh anak-anaknya. Rupanya harta, kekayaan, materi dan segala keperluan jasmani bukanlah obat yang mujarab yang membawa kebahagiaan dalam hidup manusia ini. Di samping keperluan jasmani, masih ada sesuatu keperluan yang sangat penting yang harus dipenuhi yaitu keperluan rohani setiap anggota dalam keluarga. Kekayaan bukanlah jaminan bahwa masa depan anak-anak akan cerah tetapi kasih adalah fundamen rumah tangga bahagia. Satu rumah tangga dimana terdapat kasih dan dimana kasih itu dinyatakan dalam pandangan, perkataan dan perbuatan adalah suatu tempat dimana malaikat-malaikat dan Roh Kudus senang menyatakan kehadirannya. Semua ini dapat kita lakukan kata Charles Hadson Spurgoen apabila rumah tangga dikendalikan menurut Firman Tuhan dalam arti pondasi rumah tangga itu haruslah Yesus Kristus. Inilah yang mendorong Rasul Paulus sehingga ia mengatakan dalam I Korintus 13 : 13 : Demikianlah tinggal ketiga hal ini; iman pengharapan dan kasih tetapi yang paling besar adalah kasih. Sebab Ia tau dan sadar bahwa :

1. Kasihlah yang menggerakkan iman dan pengharapan ( Galatia 5 : 22 )

2. Kasih tidak berkesudahan, dan apa yang dihasilkannya pun tidak berkesudahan( I Kor 13 : 8 )

3. Kasih itu memperkaya ( I Kor 13 : 1 - 3 )

4. Iman bekerja hanya oleh kasih ( Galatia 5 : 6 C )

Dalam surat Yohanes ( I Yohanes 3 : 11 - 18 ) dijelaskan bahwa mengasihi itu adalah persoalan hidup dan maut, sebab kasih itu adalah sistem peredaran darah tubuh rohani yang memungkinkan seluruh anggota berfungsi secara sehat dan serasi. Inilah prinsip hidup Kristiani yang dituntut seluruh Alkitab karena hanya melalui kasih solidaritas kita sebagai anak-anak terang akan nyata atau otentik. Yohanes memberi contoh dari lawan kasih itu tentang pembunuhan kain terhadap adiknya Habel. Karena kebenciannya ( oh.. memang iblis adalah pembunuh manusia dengan menanamkan kebencian di hati Kain ) sehingga walaupun mereka saudara kandung, dia tidak merasa kasihan sebab dendam yang membara telah menguasai hatinya. Kain adalah suatu tiruan sekaligus peringatan akan hal-hal yang salah karena itu jangan tanamkan kebencian di hatimu, jangan pelihara dusta, tetapi kasihilah sesamamu ( kasihilah keluargamu ). Tanamkan kepedulian di dalam dirimu dan Kristus adalah teladan dari kasih Kristen yag benar. Jangan kau katakan benci walau hatimu tak sudi, tetapi nyatakan sayang walau begitu berat hatimu. Kristus telah memberikan nyawanya untuk kita supaya kita selamat dan boleh mengalami kasih Kristen yang benar.

Tidak ada komentar: