Senin, 24 November 2008

"KESOMBONGAN"


Salah satu dosa yang paling sering kita dapati pada saat ini adalah; "terlalu menganggap dirinya sendiri sangat tinggi. Firman Tuhan menyebut ini sebagai kesombongan, dan mengatakan bahwa Allah "menentang orang sombong" (I.Pet 5:5}. Salah satu hal yang menjadikan kesombongan paling berbahaya dari semua dosa adalah; bahwa kesombongan merupakan hal yang sangat sulit untuk diketahui. Jonathan Edwards mengatakan bahwa kesombongan terletak pada lapisan paling bawah dari pondasi atau dasar dosa dan yang paling sulit, paling tersembunyi, menyesatkan dan tidak bisa dipahami cara kerjanya. Kesombongan siap untuk bercampur aduk dengan segala sesuatu. Orang-orang Farisi, orang-orang yang paling sombong dalam Perjanjian Baru, tidak menunjukkan adanya indikasi kalau mereka menyadari adanya dosa yang tersembunyi ini. Saya berulang kali melihat kesombongan di dalam diri orang-orang Kristen lainnya.Tetapi jarang sekali melihatnya di dalam diri saya sendiri. Apa yang saya sebut sebagai kesombongan di dalam diri mereka, saya sebut dalam diri saya "perhatian untuk kebenaran" atau"keinginan" untuk meluruskan segala sesuatunya.

C.S. Lewis memberikan kepada kita apa yang barangkali ujian terbaik untuk mengenali kesombongan ketika dia berkata; "semakin kita memiliki kesombongan itu dalam diri kita sendiri, semakin kita tidak menyukainya dalam diri orang lain" bahkan dengan ujian ini, saya hampir putus asa dalam mengenali kesombongan di dalam kehidupan saya sendiri. Saya kira besar kemungkinan bahwa kesombongan tidak akan pernah dapat dikenali, karena hanya bisa menyatakan diri. Tetapi apakah sebenarnya kesombongan itu....? antara lain:

1. Sikap Superior; 2. Keinginan untuk menguasai; 3. Kebencian yang membuta.

ad 1. Superior adalah sikap yang menganggap diri lebih hebat dari orang lain, diatas segalanya, meninggikan diri sendiri. Inilah sebabnya mengapa kesombongan menempatkan kita dalam persaingan yang tidak kudus. Setiap orang... bahkan Allah, adalah saingan kita karena Allah berkenan untuk tidak meninggikan siapa pun kecuali Anak-Nya. Yesaya memberikan kepada kita sebuah gambaran dari kesombongan ketika dia menubuatkan kejatuhan raja Babilonia, (Yes 14: 12 - 14}.

ad 2. Akibat dari superioritas, seseorang akan berupaya untuk menguasai dalam segala hal, menganggap orang lain lebih rendah.

ad 3. Sikap sombong berupa superioritas dan keinginan untuk menguasai, saling memberi makan satu dengan yang lain, menyebabkan dia mengabaikan atau membenci ciptaan yang lain. Apa yang dia benci, dia mau kuasai, dan apa yang dia kuasai, dia mau lebih membenci lagi. Itulah sebabnya mengapa kesombongan dalam bentuknya yang asli, adalah kebencian yang sangat kuat. Pada waktu kesombongan sudah sepenuhnya terbentuk di dalam setan, dia akan kehilangan kuasa untuk mengasihi. "Kita tidak dapat mengasihi seseorang dan membenci mereka pada waktu yang bersamaan". Orang yang benar-benar sombong akan senang menyaksikan kekalahan saingannya, seperti halnya dia sangat senang dengan kemenangannya.

Karena itu hindarkanlah kesombongan, sebab kesombongan adalah melawan Allah, karena sangat bertentangan dengan karakter-Nya, yaitu Kasih.

Tidak ada komentar: