Suasana aman, tentram dan Damai Sejahtera dalam kehidupan ini sebenarnya sangat di dambakan dan di cari oleh manusia sampai akhir jaman. Bagaimana kita memandang Damai itu sehingga kita dapat merasakan damai yang sejati....?
Ada satu ceritera dimana pada suatu hari ada seorang pengusaha kaya memesan pada 2 (dua) orang pelukis untuk melukiskan keadaan "Damai Sejahtera" itu menurut versi masing-masing.
Pelukis I melukiskan damai sejahtera itu dimana ada sebuah danau yang tenang airnya, tidak ada topan maupun badai; melatar belakangi danau itu tampak gunung dan bukit-bukit yang hijau dan segar, di danau itu ada sebuah perahu yang berlayar perlahan dan seseorang sedang santai diatas perahu itu. Orang tersebut mengalami "Damai Sejahtera".
Pelukis II melukiskan damai sejahtera itu; ada sebuah bukit terjal dengan air terjun yang mengganas dan hujan badai mengamuk serta awan gelap mnyelimuti langit. Di tebing air terjun itu terdapat sebatang pohon yang didahannya bersarang sepasang burung yang bersiul keriangan. Burung itu mengalami damai sejahtera.
Hasil karya pelukis I tadi menggambarkan ,bahwa Damai Sejahtera itu ada oleh karena semua indah dan menyenangkan, damai itu ada..... kalau.....kalau....! Damai Sejahtera yang dipengaruhi oleh keadaan yang nampak.
Sedang karya pelukis II tadi menggambarkan Damai Sejahtera itu tidak ditentukan oleh keadaan, damai sejahtera..walaupun.....walaupun. Itulah damai sejahtera yang sejati, sebab kapankah dunia ini akan tenang...? Adakah damai di tengah-tengah situasi kondisi dunia yang sedang terhuyung-huyung ini....? Adakah damai di tengah-tengah keluarga yang dimana cinta kasih sudah mulai pudar...? Adakah damai di tengah-tengah ketidak adilan dan ketidak pedulian ini.....?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar