Rabu, 07 Januari 2009

Quovadis...?


Kita harus menyadari bahwa manusia ini lemah, layu dan fana. Walaupun manusia dapat menaklukkan gunung yang tinggi, menguasai teknologi, ia tetap manusia yang tidak dapat menghindar jika berhadapan dengan maut. Walaupun ia seorang pemimpin yang sangat terkenal dan sangat ditakuti, sebagai manusia ia tetap memiliki rasa takut, walaupun ia seorang milliarder yang memiliki harta berlimpah, sebagai manusia tidak terlepas dari rasa cemas dan kuatir. Andaikata ia seorang ilmuwan yang demikian banyak mengadakan penelitian-penelitian, baik itu dibidang ilmu kedokteran, sebagai manusia tetap memiliki denyut jantung yang biasa dan normal, yang pada satu ketika denyutan jantung itu akan berhenti dan kehidupanpun berakhir. Persoalan kefanaan ini memang telah menimbulkan banyak pertanyaan yangmeminta jawaban. Apakah arti kehidupan manusia itu.........? Mengapa ada penderitaan......? Apa gunanya manusia hidup......? Ada orang ketika menghadapi segala fakta-fakta kehidupan akhirnya menyesali kelahirannya kedunia ini.

Jalan mana yang harus kita tempuh........!

Kita harus menyadari bahwa kehidupan yang harus kita pikirkan meliputi dua bagian :

1. Jalan kehidupan duniawi: kesenangan, kemewahan, prestise....namun...."hidup ini hanya satu uap/asap yang kelihatan sekejap lalu hilang (Jak 4: 14).

2. Jalan kehidupan rohani: penderitaan, tantangan, cobaan, hinaan; namun ada sukacita yang sempurna, sebab Ia membawa kita sertaNya (1 Tes 4:14-16).

Ada satu waktu dimana setiap manusia harus berdiri seperti dipersimpangan jalan untuk memilih; jalan kehidupan duniawi atau jalan kehidupan rohani. Banyak orang yang belum mempunyai tujuan yang pasti dalam kehidupannya, ada yang masih bimbang bahkan ada yang tidak sama sekali, dan menganggap bahwa jalan yang menentukan dalam kehidupan ini ialah memperjuangkan soal-soal materi dan menikmati segala kesenangan dalam dunia ini.

Benar sekali apa yang dikatakan Albert Einstein "Science without religion ia lame, religion without science is blind"; jelas sekali dari ungkapan ini, bahwa kehidupan manusia dengan ilmu pengetahuan saja tanpa agama tidaklah sempurna, lumpuh dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta.

Jalan kehidupan mana yang sedang kita tempuh.....?

Adakah diantara kita yang mengikuti jalan kehidupan duniawi tanpa memperduliakn agama, atau kita berada di tengah jalan rohani yang sedang menuntun kita kepada kehidupan yang kekal abadi.....?

Pertanyaan ini adalah suatu kebenaran yang harus kita jawab segera dan memperingatkan kita bahwa pemikiran manusia selalu keliru dan salah dan harus kita minta pertolongan dariNya.

Tidak ada komentar: