Rabu, 29 Oktober 2008

"Hidup, bekerja memberi Buah"


Allah memberi hidup kepada kita, agar dengan hidup ini kita bekerja untuk memberi buah. Buah yang dimaksud ada dua macam:

1. Buah yang bersifat organis, yakni kehidupan yang benar dalam seluruh aspek kehidupan. Hal ini terjadi bukan karena kekuatan manusia, tetapi Karya Tuhan, karena persekutuan manusia yang akrab dengan Tuhan (Gal 5 :22-23).

2. Buah yang bersifat karismatis yakni dorongan, kerinduan, kesetiaan dalam melayani Dia, dimanapun kita berada, di dalam dan melalui hidup bahkan profesi kita (Rom 12;3-8).

Nilai untuk hari ini dan hari esok sangat berarti.

Seorang orang Arab tersesat di padang belantara. Sudahbeberapa hari ia tidak makan dan minum, sungguh ia sangat merasakan lapar dan kehausan yang luar biasa. Hampir-hampir ia tidak dapat berjalan lagi, tetapi ia sadar, bahwa berhenti berarti mati di tempat ini; sebab sejauh mata dapat memandang, hanya pasir yang nampak. Selangkah demi selangkah ia mencoba melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ia melihat sebuah kantong kulit, yang biasanya dipakai di negeri itu sebagai tempat buah-buahan. "Halleluya Puji Tuhan serunya", tentulah ada kurma dan buah-buahan yang lain didalamnya pikirnya, alangkah gembiranya dia, dengan tertatih-tatih ia melangkah menggapai kantong tersebut dan dengan gembira membuka kantong tersebut, tetapi setelah dibuka, ia menangis dan menjerit: sebab isinya hanya "mutiara dan emas", tak ada buah kurma, isinya hanya mutiara dan emas yang sangat mahal harganya, dan ia merasa bahwa vonnis hukuman mati telah dijatuhkan Tuhan kepadanya.

Ada beberapa orang mungkin yang tertawa membaca ceritera ini, "dengan mutiara dan emas yang mahal itu kan makanan dapat dibeli,,! mengapa harus menangis dan menjerit...! Saudara jangan lupa bahwa mutiara dan emas tidak berguna di padang belantara, disana tidak ada warung atau mall, yang dibutuhkan disana hanya air dan makanan, hanya itu yang dapat menolongnya. Tempat dan waktu menentukan.

Ada waktunya , ketika kita sangat bangga dengan sesuatu prestasi, kekuasaan, pangkat, kekayaan dan sebagainya, tetapi itu bernilai pada ketika itu saja, jika lonceng berbunyi dan kita disuruh meninggalkan dunia ini...maka semua "kemuliaan" tadi akan kehilangan nilainya, tak dapat kita pergunakan lagi, tak dapat menolong kita. Karena itu pergunakanlah waktumu, hidupmu memberi buah yang terbaik untuk Tuhan dan sesama. Bagi yang tersesat tadi segala mutiara dan emas di dunia tidak berguna, ia dahaga dan lapar, dan yang ia perlukan hanya makanan dan air. "Roti dan Air kehidupan" yang sangat ia butuhkan.

Perjalanan kita di dunia ini sering seperti orang yang tersesat di padang belantara tersebut, dan kita seringkali tersesat di dalam hal menilai. 2 Kor 4 :17-18 berkata: "sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan.......dst! Dimana kita berada Roti Kehidupan itu (Joh 6,7) selalu hadir dan ada, siap sedia mambantu kita, yang penting kita mau datang kepadaNya (Jes 55:1 dan Mat 11;28). Datanglah..... Dia menunggumu.

Tidak ada komentar: