Terang menurut Alkitab
merupakan metofara yang mengandung berbagai makna, antara lain : (1) Gambaran dari Karakter Allah sendiri (1
Yohanes 1:5; Yohanes 8:12); (2) Gambaran
dari kebaikan, kebenaran dan keadilan (Efesus 5:8-9); (3) Gambaran dari
Kekudusan Allah (1 Timotius 6:16), yang digunakan khusus untuk Kristus kemudian
diturunkan kepada orang-orang percaya, dan mereka ini bersaksi bagi Dia melalui
kekudusan kehidupan mereka dan pemberitaan Injil (Yohanes 1:4,9); (5) Gambaran
untuk sesuatu yang tersingkap (1 Korintus 4:5; Efesus 5:13).
Lalu apakah yang dimaksud
dengan terang ? Kata Yunani “terang (light)” dalam ayat tersebut di atas adalah
“φως-phôs” yang
berasal dari kata kerja “φαινω-phainô,” yang
berarti “menyinarkan dan atau bercahaya”. Menurut kamus bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan terang adalah : (1) Yang menyebabkan segala sesuatu dapat
kelihatan; (2) Cerah, tidak gelap, tidak kelam; (3) nyata dan jelas kelihatan.
Dengan demikian terang dapat diartikan sebagai : (1) yang menyebabkan segala
sesuatu dapat dilihat dengan jelas; (2) Ketiadaan kegelapan.
Kenapa terang itu disebut
sebagai ketiadaan kegelapan? Sebab (1) Kegelapan berarti absennya atau
ketiadaan dari terang. Hal ini sama seperti kejahatan kejahatan yang berarti
absennya atau ketiadaan dari sesuatu yang baik. kejahatan merupakan kerusakan
atau devisiasi (penyimpangan) dari apa yang sebenarnya. kejahatan ada sebagai
kerusakan dari sesuatu yang baik. Demikian juga dengan kegelapan merupakan
akibat dari ketiadaan terang. (2) Kegelapan tidak memiliki esensi dari dirinya
sendiri. Kegelapan tidak eksis secara sendirinya, ia ada di dalam sesuatu dan
bukan di dalam dirinya sendiri. Misalnya, lubang itu riil, tapi hanya ada dalam
sesuatu yang lain. Kita bisa katakan tidak adanya tanah sebagai sebuah lubang,
tapi lubang tidak bisa dipisahkan dari tanah. Misalnya, kelapukan pada pohon
terjadi karena adanya pohon. Tidak ada kelapukan jika tidak ada pohon.
Kebusukan pada gigi hanya dapat terjadi selama gigi itu ada. Demikian juga
dengan kegelapan, tidak akan ada kegelapan jika ada terang.
Khotbah:
Rasul Paulus mengatakan, “Memang
dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam
Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya
berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan
kepada Tuhan” (Efesus 5:8-10). Di dalam ayat-ayat tersebut rasul Paulus
mengingatkan orang-orang percaya di Efesus bahwa mereka yang sekarang berbeda
dari mereka yang dahulu. Bahwa sejak mereka percaya kepada Yesus Kristus dan
menjadi milikNya keadaan mereka benar-benar berubah. Perbedaan itu menurut
Paulus bahkan sangat signifikan, yaitu kontras antara terang dan gelap. Berikut
ini eksegesis dan analisis teologisnya :
1. Dalam ayat 8 rasul
Paulus menujukkan keberadaan orang-orang percaya pada masa yang lalu, yaitu
keadaan sebelum mereka percaya kepada Kristus. Ia mengatakan pada mereka “Kamu memang dahulu adalah kegelapan”.
Perhatikanlah susunan kalimat rasul Paulus tersebut. Ia tidak mengatakan “kamu
memang dahulu gelap atau berada dalam kegelapan”, tetapi ia mengatakan “kamu
adalah kegelapan (ête skotos)”. Jadi kegelapan yang paulus maksudkan disini adalah seluruh keberadaan (eksistensi) mereka,
yaitu hakikat atau diri mereka, yaiu seluruh hidup dan pekerjaan mereka. Dimasa lalu, eksistensi mereka, yaitu
hidup dan pekerjaan mereka adalah kegelapan, yang memimpin kepada kematian
(bandingkan Efesus 2:1-2). Itulah eksistensi mereka dimasa lalu.
2. Namun keadaan mereka
sekarang menurut rasul Paulus sudah sangat berbeda dari keadaan mereka di masa
lalu. Paulus mengatakan demikian, tetapi sekarang (kamu) adalah terang di dalam
Tuhan”. Jadi disini Rasul Paulus menegaskan keadaan mereka yang telah berubah bahwa mereka bukan lagi kegelapan,
tetapi terang (phôs). Perhatikan disini Paulus tidak mengatakan bahwa mereka
“berasal dari terang” atau “milik terang”, atau “berada dalam terang”, tetapi
“kamu adalah terang (ête phôs). Frase rasul Paulus “kamu adalah terang”
tersebut, sesuai dengan pernyataan Yesus kepada murid-muridNya dalam Matius
5:14, ketika Ia mengatakan “kamu adalah terang dunia”. Dengan demikian
frase“ête phôs” bukan saja hendak mengatakan bahwa mereka berada dalam terang
atau diterangi oleh terang, tetapi yang dimaksud ialah bahwa mereka adalah
terang karena keberadaan mereka “di dalam Tuhan (en kuriô). Jadi eksistensi
mereka sebagai terang tidak lepas dari kesatuan mereka dengan Kristus.
3. Karena eksistensi mereka
sekarang ini adalah terang di dalam Tuhan, maka rasul Paulus mengingatkan bahwa
mereka harus hidup sebagai “anak-anak terang (tekna photos) 1 Tesalonika 5:5;
Lukas 16:8; Yohanes 12:36). Jadi menurut rasul Paulus, hidup sebagai anak-anak
terang merupakan tugas dan panggilan bagi orang orang-orang percaya
4. Kebaikan, keadilan, dan
kebenaran, tidak ada pada manusia lama hanya pada manusia baru, karena
dianugerahkan Allah kepadanya. Kontras dengan manusia baru, maka manusia lama
hidup didalam kegelapan, yang mana perbuatannya ialah : percabulan, kecemaran.
Keserakahan, dan kejahatan-kejahatan lainnya (bandingkan Efesus 5:3-5). Jadi
sini jelaslah Paulus maksudkan bahwa kebaikan, keadilan, dan kebenaran adalah
buah (akibat/hasil) dari kehidupan orang-orang percaya yang telah diubahkan
(kehidupan baru) di dalam Kristus.
5. Karena itulah dalam ayat
10 lebih lanjut rasul Paulus meminta kepada mereka untuk menguji keberadaan mereka
sekarang ketika ia mengatakan, “ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan”. Kata
“ujilah” atau “dokimazontes” adalah bentuk partisif, berasal dari kata
“dokimazein” yang berarti “mencoba, menyelidiki, atau menguji”. Kata
“dokimazein” misalnya dipakai pada saat mengguji sesuatu dengan api (1 Korintus
3:13; 1 Petrus 1:7), atau mencona sesuatu dengan bereksprimen (Lukas 14:9),
atau menyelidiki dengan jalan atau cara tertentu (1 Yohanes 4:1; 1 Timotius
3:10
Kesimpulan:
1. Kita menjadi terang karena kesatuan kita dengan Kristus.
Orang-orang yang percaya kepada Kristus berarti telah diselamatkan. Artinya
mereka sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24) dan dari
kegelapan kepada terang (Yohanes 8:12). Mari kita perhatikan kedua ayat
tersebut. Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut
ke dalam hidup” (Yohanes 5:24)
2. Kita adalah terang
karena identitas kita dalam Kristus (Matius 5:13-16). Orang-orang yang percaya
kepada Kristus sekarang ini disebut sebagai anak-anak terang, karena mereka
sudah berpindah dari kegelapan kepada terang (1 Petrus 2:9). Efesus 5:8-10
Kristus berkata,
“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang
baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu
menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18). Ketika kita diselamatkan, Allah
mengubah kita dari orang berdosa menjadi orang benar, dari orang jahat menjadi
orang kudus, dari musuh Allah menjadi anak-anak Allah. Ia memberi kita hidup
yang kekal yang menghasilkan buah-buah yang baik dan memuliakanNya. Hidup baru
dalam Kristus adalah akar sedang perbuatan-perbuatan baik adalah buah-buahnya.
Karena terang menurut rasul Paulus “hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran” (Efesus 5:9). Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar