Kamis, 30 Maret 2017

Khotbah Kebaktian Kaum Lansia/Usia Indah Selasa 21 Maret 2017 “Usia Tua Semakin Berkhikmat”. Pengk 12:1 - 7



Terus Mengasah Pikiran
 Pada usia lanjut, bagaimana Musa mengungkapkan keinginannya memperdalam hubungannya dengan Allah?
 Pengalaman hidup diperoleh seiring dengan berlalunya waktu. (Ayub 12:12) Namun, kemajuan rohani tidak otomatis diperoleh dengan bertambahnya usia. Jadi, ketimbang sekadar mengandalkan cadangan pengetahuan yang diperoleh dahulu, hamba-hamba Allah yang loyal berupaya ’menambah ilmunya’ seraya tahun demi tahun berlalu. (Amsal 9:9) Sewaktu diberi tugas oleh Yehuwa, Musa berusia 80 tahun. (Keluaran 7:7) Pada zamannya, hidup hingga usia itu tampaknya dianggap luar biasa, karena ia menulis, ”Masa hidup kami tujuh puluh tahun; dan . . . karena memiliki keperkasaan khusus, delapan puluh tahun.” (Mazmur 90:10) Namun, Musa tidak pernah merasa terlalu tua untuk belajar. Setelah puluhan tahun melayani Allah, menikmati banyak hak istimewa, dan mengemban berbagai tanggung jawab yang serius, Musa memohon kepada Yehuwa, ”Beri tahukanlah kiranya jalan-jalanmu kepadaku, agar aku mengenal engkau.” (Keluaran 33:13) Musa selalu ingin memperdalam hubungannya dengan Yehuwa.
=Bagaimana Daniel terus mengasah pikirannya hingga usia 90-an, dan apa hasilnya?
Nabi Daniel, kemungkinan saat berusia 90-an, masih sibuk menyelidiki tulisan-tulisan kudus. Apa yang ia pahami dengan mempelajari ”buku-buku”—antara lain mungkin Imamat, Yesaya, Yeremia, Hosea, dan Amos—mendorongnya untuk mencari Allah melalui doa yang sungguh-sungguh. (Daniel 9:1, 2) Doa itu dijawab sewaktu ia diberi penglihatan mengenai kedatangan Mesias dan masa depan ibadah yang murni.—Daniel 9:20-27.
 Usia tua tidak mesti menjadi penghalang untuk mempelajari konsep-konsep yang baru dan sulit. Orang-orang berusia 60-an, 70-an, dan 80-an tidak menjadi penghalang Memberitakan Injil krn (Markus 13:10)
”Allah senang akan korban-korban yang demikian”. Sungguh besar berkat yang kita nikmati karena adanya orang-orang yang loyal di antara kita!—Ibrani 13:16.
#. Bagaimana usia lanjut Daud menambah bobot kata-kata yang dicatat di Mazmur 37:23-25?
Meskipun Daud sering mengalami perubahan keadaan , ia tetap yakin bahwa perhatian Allah kepada hamba-hamba-Nya yang loyal tidak pernah berubah. Menjelang akhir kehidupannya, Daud menggubah nyanyian yang kini dikenal sebagai Mazmur 37.
@. Bagaimana rasul Yohanes menjadi teladan kesetiaan sekalipun mengalami kemerosotan fisik dan usia lanjut?
 Di Patmos, ia diberi penglihatan berupa Penyingkapan yang membangkitkan rasa takut, yang dengan cermat ia tuangkan ke dalam tulisan. (Wahyu 1:1, 2) Menurut pendapat umum, ia dibebaskan dari pengasingan pada pemerintahan Kaisar Romawi Nerva. Setelah itu, kira-kira pada tahun 98 M, kemungkinan sewaktu berusia 90 atau 100 tahun, Yohanes menulis Injil dan ketiga surat yang menyandang namanya.
Riwayat Ketekunan yang Tidak Akan Pudar
%. Bagaimana orang-orang yang telah terganggu kesanggupan berkomunikasinya bisa menunjukkan pengabdian mereka kepada Allah?
Meskipun tidak bisa mengutarakannya dengan kata-kata, mereka mengatakan kepada Allah dalam hati, ”Betapa kucintai hukummu! Sepanjang hari, itulah yang kupikirkan.” (Mazmur 119:97) Allah sendiri mengenal orang-orang yang ”memikirkan namanya”, dan Ia menghargai betapa berbedanya orang-orang seperti itu dibandingkan dengan mayoritas umat manusia, yang sama sekali tidak memedulikan jalan-jalan-Nya. (Maleakhi 3:16; Mazmur 10:4) Betapa menenteramkan untuk tahu bahwa Allah senang akan renungan hati kita!—1 Tawarikh 28:9; Mazmur 19:14.
Apa Jawaban Saudara?
• Mengapa usia tua tidak mesti menghambat seseorang untuk mencapai sesuatu?
• Bagaimana saudara-saudari lansia dapat terus menunjukkan pengabdian yang saleh?

Tidak ada komentar: