Jumat, 23 Oktober 2015

Evangelium : Markus 10 : 46 – 52 Tema : KUASA YESUS MENYELAMATKAN ORANG BERIMAN Nama Minggu : 21 Set Trinitas (Tritunggal) Minggu, 25 Oktober 2015


A. Pengantar
Kebutaan yang mengakibatkan berbagai keterbatasan dalam kehidupan ini merasakan betapa ketidak berutungan hidup tidak berpihak kepada dia, walaupun memang diakui pada zaman modern ini berbagai hal dapat dilakukan untuk menjadikan prestasi dalam kehidupan ini. Saat ini banyak orang yang cacat fisik termasuk tuna netra dapat memberikan yang terbaik bagi bangsanya, keluarganya dan diri sendiri. Namun dibalik itu semua orang yang buta tetap berpengharapan untuk dapat melihat. Namun kapankah itu terjadi dalam hidupnya?
Bartimeus dalam nas ini, yang buta sejak lahir mengakibatkan berbagai keterbatasan dalam kehidupannya sehingga ia menjadi seorang pengemis dan duduk di pinggir jalan memohon belas kasihan dari orang orang yang lewat sebagai sumber kehidupannya. Melalui nas ini mari kita lihat sesuatu yang terjadi pada diri seorang pengemis buta bernama Bartimeus, yang membawa pemulihan besar dalam kehidupannya.
B. Penjelasan Nas
Diberitakan dalam nas ini bahwa setelah Yesus keluar dari Yerikho bersama dengan murid muridNya dan juga orang banyak berbondong bondong mengikuti Yesus dan Bartimeus yang buta mendengar tentang Yesus lewat tepat di dekatnya sehingga ia berseru “Yesus Anak Daud kasihinilah aku” Bartimeus seorang buta dan miskin tidak pantas memanggil Yesus, sebab dalam pemikiran masyarakat pada saat itu bahwa Bartimeus dianggap terlalu rendah dan juga bilamana ada orang yang cacat ha itu adalah sebagai hukuman oleh karena dosanya sehingga orang orang memarahinya untuk tidak berteriak teriak memanggil Yesus.
          Bartimeus sadar bahwa kesempatan untuk berjumpa dengan Yesus adalah menjadikan kesembuhan baginya sehingga ia tidak akan menyerah sekalipun walaupun masyarakat melarangnya untuk bertemu dengan Yesus. Teriakan itu ditujukan memanggil Yesus karena didorong oleh iman percayanya kepada Yesus yang sanggup memenuhi harapannya. Teriakan yang diarahkan Bartimeus kepada Yesus ternyata didengar sehingga Yesus merespon.
          Iman tidak tergantung kepada apa kata orang, tidak terletak kepada pendapat manusia, tidak pula tergantung kepada strata sosial tetapi hubungan dan respon kita kepada Tuhan. Bartimeus berpegang teguh akan hal itu, dan Yesus berkata dengan imannya itulah yang menggerakkan Tuhan Yesus untuk kemudian menyelamatkannya. Iman seperti itu sanggupn menggerakkan Tuhan untuk urun tangan melakukan hal hal yang ajaib dalam hidup kita. Singkatnya, iman itulah yang kita butuhkan untuk menerima berkat dan mujizat Tuhan kepada kita. Berbicara tentang iman, mungkin kita mudah menguaraikannya dan mengkhotbahkannya namun seringkali kita sulit untuk melakukannya. Hal itu terasa bilamana kita mempunyai pergumulan, menghadapi sakit penyakit, situasi ekonomi terasa semakin sulit.
C. Refleksi
1.    Jika saat ini diantara kita ada yang mungkin sedang menghadapi jalan buntu yang terlihat seperti tidak ada lagi punya solusi atau harapan, ini saatnya untuk belajar mengambil keputusan seperti Bartimeus. Ia datang berseru seru kepada Tuhan dengan mengedepankan imannya dan lihatlah bagaimana Tuhan merespon seruannya.
2.    Sebagaimana yang dialami oleh Bartimeus tentang orang orang yang di sekitarnya yang melarang Bartimeus untuk berhenti berteriak minta tolong. Demikian juga kita, seringkali orang orang disekitar kita maupun terdekat menjadi batu sandungan bagi kita bahkan tidak peduli dengan pergumulan kita.
3.    Meski dunia mungkin sudah menyerah, dan tak satu pun harapan yang terlihat, tapi kita harus ingat bahwa diatas segalanya kita punya Tuhan yang sangat peduli kepada kita, yang sama sekali tidak terbatas. AMIN


Hadirkan Kuasa Tuhan Dalam Hidup Kita Melalui Iman Yang Tegar Dan Tidak Mudah Menyerah

Tidak ada komentar: