A. Pengantar
Kebutaan yang mengakibatkan berbagai
keterbatasan dalam kehidupan ini merasakan betapa ketidak berutungan hidup
tidak berpihak kepada dia, walaupun memang diakui pada zaman modern ini
berbagai hal dapat dilakukan untuk menjadikan prestasi dalam kehidupan ini.
Saat ini banyak orang yang cacat fisik termasuk tuna netra dapat memberikan
yang terbaik bagi bangsanya, keluarganya dan diri sendiri. Namun dibalik itu
semua orang yang buta tetap berpengharapan untuk dapat melihat. Namun kapankah
itu terjadi dalam hidupnya?
Bartimeus dalam nas ini,
yang buta sejak lahir mengakibatkan berbagai keterbatasan dalam kehidupannya
sehingga ia menjadi seorang pengemis dan duduk di pinggir jalan memohon belas
kasihan dari orang orang yang lewat sebagai sumber kehidupannya. Melalui nas
ini mari kita lihat sesuatu yang terjadi pada diri seorang pengemis buta
bernama Bartimeus, yang membawa pemulihan besar dalam kehidupannya.
B. Penjelasan Nas
Diberitakan dalam nas ini bahwa
setelah Yesus keluar dari Yerikho bersama dengan murid muridNya dan juga orang
banyak berbondong bondong mengikuti Yesus dan Bartimeus yang buta mendengar
tentang Yesus lewat tepat di dekatnya sehingga ia berseru “Yesus Anak Daud
kasihinilah aku” Bartimeus seorang buta dan miskin tidak pantas memanggil
Yesus, sebab dalam pemikiran masyarakat pada saat itu bahwa Bartimeus dianggap
terlalu rendah dan juga bilamana ada orang yang cacat ha itu adalah sebagai
hukuman oleh karena dosanya sehingga orang orang memarahinya untuk tidak
berteriak teriak memanggil Yesus.
Bartimeus
sadar bahwa kesempatan untuk berjumpa dengan Yesus adalah menjadikan kesembuhan
baginya sehingga ia tidak akan menyerah sekalipun walaupun masyarakat
melarangnya untuk bertemu dengan Yesus. Teriakan itu ditujukan memanggil Yesus
karena didorong oleh iman percayanya kepada Yesus yang sanggup memenuhi
harapannya. Teriakan yang diarahkan Bartimeus kepada Yesus ternyata didengar
sehingga Yesus merespon.
Iman
tidak tergantung kepada apa kata orang, tidak terletak kepada pendapat manusia,
tidak pula tergantung kepada strata sosial tetapi hubungan dan respon kita
kepada Tuhan. Bartimeus berpegang teguh akan hal itu, dan Yesus berkata dengan
imannya itulah yang menggerakkan Tuhan Yesus untuk kemudian menyelamatkannya.
Iman seperti itu sanggupn menggerakkan Tuhan untuk urun tangan melakukan hal
hal yang ajaib dalam hidup kita. Singkatnya, iman itulah yang kita butuhkan
untuk menerima berkat dan mujizat Tuhan kepada kita. Berbicara tentang iman,
mungkin kita mudah menguaraikannya dan mengkhotbahkannya namun seringkali kita
sulit untuk melakukannya. Hal itu terasa bilamana kita mempunyai pergumulan,
menghadapi sakit penyakit, situasi ekonomi terasa semakin sulit.
C.
Refleksi
1.
Jika
saat ini diantara kita ada yang mungkin sedang menghadapi jalan buntu yang
terlihat seperti tidak ada lagi punya solusi atau harapan, ini saatnya untuk
belajar mengambil keputusan seperti Bartimeus. Ia datang berseru seru kepada
Tuhan dengan mengedepankan imannya dan lihatlah bagaimana Tuhan merespon
seruannya.
2.
Sebagaimana
yang dialami oleh Bartimeus tentang orang orang yang di sekitarnya yang
melarang Bartimeus untuk berhenti berteriak minta tolong. Demikian juga kita,
seringkali orang orang disekitar kita maupun terdekat menjadi batu sandungan
bagi kita bahkan tidak peduli dengan pergumulan kita.
3.
Meski
dunia mungkin sudah menyerah, dan tak satu pun harapan yang terlihat, tapi kita
harus ingat bahwa diatas segalanya kita punya Tuhan yang sangat peduli kepada
kita, yang sama sekali tidak terbatas. AMIN
Hadirkan
Kuasa Tuhan Dalam Hidup Kita Melalui Iman Yang Tegar Dan Tidak Mudah Menyerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar