Selasa, 19 November 2013

Khotbah Minggu Akhir Tahun Gereja I Tesalonika 4: 13 – 18 Thema : “PENGHIBURAN DI DALAM TUHAN”

Pengantar: Kehilangan Adalah Kenyataan (1Tesalonika 4:13-18) Pernahkah kita kehilangan orang yang paling kita sayangi dan butuhkan? Saya kira kita semua pernah mengalami kehilangan seperti ini, karena kematian merupakan kenyataan hidup yang tidak dapat ditolak manusia. Yang paling penting adalah memahami kenyataan seperti apakah kematian itu dalam perspektif Alkitab? Apakah kita menganggap peristiwa itu sebagai musibah atau berkah? Sukacita atau dukacita? Firman Tuhan minggu ini akan menjelaskan bahwa kematian orang-orang yang berada dalam Kristus adalah sebuah sukacita. Mereka akan tetap bersama kita selamanya dan mereka akan mendapat prioritas waktu Tuhan datang kedua kali. Konteks dan struktur: Para sarjana berbeda pendapat tentang latar belakang dari nasehat Paulus dalam teks ini. Sebagian menduga adanya ketidakpercayaan tentang kebangkitan orang mati (band. 1Kor 15:12), sedangkan yang lain menduga munculnya ajaran sesat gnostik yang mengajarkan keselamatan hanya dalam arti pelepasan jiwa dari tubuh (materi). Melihat cara Paulus memaparkan nasehatnya dalam bagian ini, kita sebaiknya melihat inti permasalahan terletak pada parousia (kedatangan Kristus kedua kali) yang memang pada abad ke-1 menjadi isu utama bagi orang Kristen (band. Kis 1:6; 2Pet 3:1-4). Secara khusus jemaat Tesalonika menganggap mereka yang sudah mati (terutama sebagai martyr) sebagai orang-orang yang kurang beruntung, karena mereka tidak menikmati parousia yang penuh kemuliaan dan tidak akan diangkat ke surga. Konsep yang salah ini telah menimbulkan kesedihan dalam diri mereka (band. 1Tes 4:13 “supaya kamu jangan berdukacita”). Struktur teks ini terdiri dapat digambarkan sebagai berikut: Nasehat supaya jangan bersedih tentang mereka yang mati dalam Kristus (ayat 13) Alasan jangan bersedih (ayat 14-17) Mereka yang mati dalam Kristus akan tetap bersama-sama dengan Dia (ayat 14) Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dulu menyongsong Dia (ayat 15-17) Konklusi: hendaklah saling menghiburkan dengan perkataan ini (ayat 18) Nasehat supaya jangan bersedih tentang mereka yang mati dalam Kristus (ayat 13) Ungkapan “kami tidak mau bahwa kamu tidak mengetahui...” merupakan salah satu ciri khas Paulus ketika ia ingin menyampaikan sesuatu yang penting (band.Rom 1:13; 11:25; 1Kor 10:1; 12:1; 2Kor 1:8; Kol 2:1). Dalam bagian ini ia ingin membahas tentang nasib orang-orang yang mati dalam Kristus dalam hubungannya dengan parousia, walaupun jemaat Tesalonika kemungkinan besar sudah pernah diajar tentang parousia (band. 5:1-2 “tidak perlu dituliskan, kamu sendiri tahu”). Kata “mati” di ayat 13 sebenarnya adalah “sedang tidur” (koimomenon). Istilah ini merupakan bentuk halus dari “mati” (1Raj 2:10; 1Tes 5:10). Kata ini dipakai untuk menunjukkan kesementaraan kematian orang percaya, karena mereka akan mendapat kebangkitan dan hidup kekal. Kata ini tidak dipakai Paulus ketika ia menyebut kematian Kristus (ayat 14), karena Kristus memang telah sungguh-sungguh mengalami kematian yang sesungguhnya sebagai hukuman dosa ketika Ia berseru “Eli, Eli lama sabakthani” (Mat 27:46). Orang Yunani juga menggambarkan mati sebagai tidur, tetapi bagi mereka tidur tersebut sifatnya selama-lamanya. Penggunaan “tidur” yang dipakai Paulus tidak berarti bahwa orang benar yang mati berada dalam keadaan tidak sadar. Mereka yang telah mati dalam Kristus langsung bersama-sama dengan Tuhan (Flp 1:23; Why 6:9-11), karena itu tidur mereka disebut “tidur dalam Kristus” (ayat 13). (1) Salah satu ajaran iman Kristen adalah, tentang: Hari Tuhan, Hari kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, dan sering juga dikatakan sebagai hari penghakiman terakhir (Hari Kiamat). (Mat 7: 22; 24: 42-44; I Kor 1:8; I Tes 5:2). Pembacaan Alkitab I Tesalonika 4:13-18 ada beberapa pesan Tuhan di dalam nya yaitu: Hidup di dunia ini bukanlah akhir segalanya. Memang ada pepatah mengatakan, hidup di dunia ini hanya satu kali saja, oleh karena itu manusia ada berjuang untuk mendapatkan apa yang dia harapkan. Terkadang walaupun bertentangan dengan kehendak Tuhan, asalkan dapat yang didambakan. Pengharapan orang Kristen adalah nyata, bukan pengharapan yang sia-sia, walanpun duka ada hal yang jauh dibalik suka dan duka ada hal yang jauh lebih mulia. Hal itu adalah kedatangan Yesus Kristus kembali untuk membawa kita bersama Dia selamanya di Sorga dan bersama dengan Orang sudah meninggal di dalam Tuhan. (2) Mempersiapkan diri dan keluarga untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. “Ia akan datang “ Zaman sekarang sering pesimisme terus ada membuat manusia kehilangan pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Jemaat Tesalonika saat itu mengharap hari Tuhan datang segera semasih mereka masih hidup dan bagaimana Orang Kristen yang sudah meninggal ? Dikatakan Rasul Paulus. Tentang mereka seperti yang meninggal supaya kamu jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak punya pengharapan. Bagi orang percaya setiap kehilangan keluarganya terkasih ada sesuatu yang lebih dari pada duka, sakit hati, kehilangan, air mata yaitu: ada pengharapan. “Kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (I Tes 4: 14-17). (3) Jelas Bagi orang percaya “Kematian bukan lagi tragedi, melainkan kemenangan karena Kristus hidup“. Kematian dalam Tuhan Yesus, hidup mereka telah dibayar oleh darah Kristus (I Pet 1: 18-19) Kematian dalam Tuhan Yesus ada keselamatan kekal. (Yoh 6:51) Kematian dalam Tuhan Yesus akan diubah dan dibangkitkan (I Tes 3:16 ;2 Tim 4:8) Ada tekanan ajaran Gereja yang menawarkan harapan yang cerlang mengenai Sorga di dunia mengikuti revolusi pada satu pihak dan dipihak lain Harmagedon (nama tempat) hari Allah yang maha kuasa berperang melawan anti kristus maka murka Allah menimpa mereka dan anak domba (Yesus ) mengalahkan mereka. (Wahyu 16:18-21; 17:14) “ Ia akan datang”. Pengakuan iman kita, katakan Yesus Kristus akan datang kembali untuk menghakimi orang hidup dan yang mati. Yesus sebagai Hakim yang benar dan adil. ( 2 Tim 4:8) Kedatangan tidak dapat dibayangkan, kapan Ia datang, waspadalah dan siap setia (Mat 24:14; Mat 25:31-33, Markus 13:37; Kis 1 : 7-11). Artinya kehidupan Rohani Orang percaya harus siap sedia, disiplin ketika Tuhan datang, Ia harus menemukan umatNya berdoa untuk Hidup berkenan kepadaNya (Hidup dalam pengudusan, I Tes 4:1-12) Tanda-tanda membuktikan bahwa Ia akan perlu diketahui (ITes 4:16; Kis 1:11, I Yoh 3: 1-3). Patut kita lihat perbuatan, kehidupan kita apakah kita setia kepada Tuhan. Tidak semua yang masuk kedalam kerajaan Allah, tetapi yang melakukan kehendak Bapa di Sorga. ( Mat 7:21) Mereka adalah orang yang keluar dari kesusahan besar dan mereka telah mencuci jubah. (Wah 7:9-16) (4) Arti Sorga dalam kesaksian Alkitab antara lain: Tanpa akhir, hidup Allah yang berkesinambungan, Allah selalu ada di Sorga (Maz 53:3, Amsal 15:3; Maz 14:3; Amos 9:6) Upah Orang Kristen yang diwariskan bagi anak-anak Tuhan ada di sorga (Roma 8:17). Tuhan Yesus naik ke Sorga, Ia duduk disebelah Kanan Allah Bapa, bukan menunjukan lokasi istana, tetapi fungsi kerajaan. (Kis 2:33, Roma 3:34; 8-1, Ibr 1:3 +13; 10:12, Efesus 4:10) Sorga adalah tujuan akhir hid adalah tujuan akhir hidup kita, Allah hanya menyiapkan Sorga atau Neraka bagi yang tidak percaya. (Yoh 14: 2-3; Wahyu 20:10; 21: 27) Sorga adalah rumah yang sempurna, Rumah kekal, tempat istirahat yang didambakan (2 Kor 5:1-2; I Pet 1: 4-5; I Tes 4:17) (5) Minggu tangal 24 Nopember 2013 bisaanya di sebut Minggu akhir Tahun Gerejawi, kesempatan mengingat saudara kita yang Tuhan telah panggil pada Tahun ini akan kita doakan keluarga yang ditinggalkan, terhibur serta dikuatkan dalam Iman dan pengharapan. Amen Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar: