Minggu, 07 Juli 2013

Khotbah Minggu 14 Juli 2013 I Raja raja 3 : 4 - 14 Thema : Hati yang penuh Hikmat

Pengantar: Nats ini berbicara tentang penampakan diri Allah kepada Salomo yang terjadi di Gibeon. Di situ addalah tempat yang paling besar, berupa bukit pengorbanan yang sering dipergunakan untuk mempersembahkan kurban bagi Allah. Bahkan tempat itu sanggup menampung seribu korban bakaran yang dipersembahkan Salomo kepada allah. Allah menampakkan diri kepada Salomo melalui mimpi ketika dia sedang tertidur. Allah menampakkan diri kepada Salomo dan memberitahukan bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya. Sebuah kesempatan yang sebenarnya bisa disalahgunakan oleh Salomo. Dia bisa saja meminta kekayaan kepada Allah, tetapi dia tidak memintanya, yang dia minta hanyalah hati yang bisa menimbang perkara untuk menghakimi umatNya dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Apa yang diminta salomo adalah hal yang kelihatannya sangat sederhana tetapi memiliki kesan yang amat dalam. Didalam Amsal 1 : 7,dikatakan: Takut akan Tuhan adalah permulaan dari pengetahuan,tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Didalam perjanjian lama kata hikmat adalah Khokhma yang artinya : Bijaksana, pintar yang datangnya dari pada Allah. Orang yang menerima hikmat yang datangnya dari pada Allah, mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak dikehendaki oleh Allah. Dan orang yang menerima hikmat itu sanggup melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah, dan menolak apa yang tidak dikehendaki oleh Allah. Berbeda dengan kepintaran yang datang nya dari dunia, hal itu tidak mimikirkan atau tidak memandang apa itu kehendak Allah atau tidak, yang penting cita cita mereka tercapai. Hikmat/kepintaran yang datangnya dari pada Tuhan menuntun orang kejalan yang benar yang diukehendaki oleh Tuhan, menyatakan keadilan dan kebenaran. Raja Salomo dikatakan sebagai Raja yang penuh hikmat pada waktu mengambil keputusan terhadap dua orang prempuan yang sedang melahirkan dalam satu kamar. Dimana Ibu yang satu pada waktu tidur menimpa bayinya sehingga meninggal,setelah itu dia menggantikannya dengan bayi Ibu yang satu lagi dimana bayinya itu hidup. Ibu yang bayinya hidup tidak menyaksikan hal itu karena dia tidur nyenyak. Setelah bangun pagi mereka bertengkar karena Ibu yang bayinya hidup melihat bayinya sudah ditukar oleh ibu yang didekatnya yaitu bayi yang sudah meninggal. Raja salomo mengambil keputusan yang tepat, penuh dengan kebijaksanaan siapa sebenarnya ibu bayi yang hidup dan siapa ibu bayi yang telah meninggal. Keterangan: Setelah Salomo menggantikan ayahnya Daud menjadi Raja,Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam bentuk mimpi pada malam hari, berfirman Tuhan kepada Salomo mintalah apa yang kamu akan perlukan supaya kuberikan kepadamu ( ayat 5). Salomo boleh memilih apa saja, karena Tuhan tidak membatasi pilihan itu,Salomo boleh saja meminta untuk mengalahkan musuh musuhnya, atau meminta kekayaan, meminta umur panjang, meminta supaya dia dihormati bangsanya, dll, bisa saja diminta oleh Salomo. Tapi Salomo yang penuh hikmat kebijaksanaan sudah dapat membedakan apa yang dikehendaki oleh Tuhan dan apa yang tidak dikehendaki oleh Tuhan.Bagi orang orang yang tidak meminta hikmat kepada Tuhan, maka mereka pasti memilih apa yang dia perlukan seperti umur panjang, kekayaan, kehormatan ,dll. Salomo sudah tahu apa yang terbaik yang harus dilakukannya, sehingga ia memohon kepada Tuhan Hikmat kebijaksanaan supaya dia dapat memimpin bangsa Israel dengan baik sesuai dengan kehendak Tuhan, supaya Tuhan memberikan hati yang faham menimbang perkara perkara yang ada dengan dapat membedakan mana yang jahat dan mana yang baik. Pada zamansekarang ini sulit mencari orang yang ingin menjalankan kebenaran didalam hidupnya seperti Salomo terbukti didalam doa doa orang percaya yang selalu meminta kepada Tuhan umur panjang, kesehatan, rejeki, penyertaan Tuhan, tetapi tidak ada yang meminta “berikan aku hati supaya bisa membedakan mana yang dikehendaki oleh Tuhan dan yang tidak dikehendaki oleh Tuhan yang harus kujalankan didalam kehidupan ini. Jarang sekali orang meminta kepada Tuhan (dalam doa syafat ) meminta supaya aku jujur dan selalu adil sesuai dengan kehendak Tuhan. Salomo walaupun dia masih muda dan belum ber pengalaman, dia bukan meminta kebutuhan dunia tapi bagaimana dia bisa memimpin bangsa Israel dengan adil dan bijaksana . Ternyata permohonan salomo itu dikabulkan oleh Tuhan, Karena Tuhan sangat menyenangi permohonan Salomo,Tuhan mengatakan : Oleh karena Salomo telah memohon hikmat kepada Tuhan, bukan umur panjang atau kekayaan, melainkan pengertian untuk membuat suatu keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, maka kuberikan kepadamu yang engkau minta yaitu hati yang penuh hikmat, dan juga apa yang tidak engkau minta yaitu : yaitu kekayaan, kemuliaan, umur panjang Kusediakan bagimu.Jadi yang paling penting adalah bagaimana supaya kita menerima hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan. Karena hikmat dunia ini sia sia, tidak bersedia membawa keselamatan kepada manusia. Filsafat mencari kebenaran tapi tidak akan pernah dapat. Kata “dewasa” banyak orang sudah lanjut usia tapi tidak menjamin dewasa didalam iman, yang menentukan dewasa dalam iman adalah orang orang yang bertumbuh dalam ajaran Kristus. Artinya kita sudah mengerti akan rahasia hikmat Allah, bukan dipahami akal manusia tapi menurut Yes 64 : 4 ; Hanya Tuhanlah yang dapat melakukan yang ajaib itu, bahkan Paulus mengatakan : O,alangkah dalamnya kekayaan,khikmat danpengetahuan Allah,Rom 11 : 33, 0leh Roh Kudus mengetahui semuanya itu,juga orang percaya yang sudah menerimaRoh Kudus. Rohlah yang bias mengerti dan memahami rencana pemikiran Allah sendiri bagiumatmanusia, sehingga roh orang percaya dapatmemperoleh dan menyelami hikmat pengertian,pengetahuan,dan pemikiran Allah karena sudah dituntun oleh roh Allah. Roh Allah dapat memenangkan orang percaya melawan kuasa dosa ,Roh Allah menuntun orang percaya kepada kepada hikmat Allah. Penutup: Seekor kucing keasyikan mengejar ekornya sendiri. Berputar-putar, dan berputar-putar lagi, berharap segera mendapati ekornya tertangkap. Ia pikir, ketika ia sudah mendapatkan ekornya, ia akan bahagia. Ia tidak akan khawatir kehilangan ekor, karena ia telah memegang ekornya. Padahal itu salah sama sekali! Berputar sampai pingsan pun ia takkan dapat menangkap ekornya. Ia hanya akan kelelahan. Dan sesungguhnya, bukankah tanpa dikejar pun, ekor itu selalu setia mengikutinya? Sadar atau tidak, kerap kali orang memakai waktu hidupnya untuk banyak mengejar kesuksesan, kekayaan, pengakuan, dan sebagainya, agar hidupnya bahagia. Segala upaya, waktu, dan energi, dicurahkannya untuk mengejar hal-hal itu. Padahal, itu sebenarnya adalah target hidup yang salah! Segala target yang tidak bernilai kekal, tidak layak kita kejar sedemikian rupa. Kita malah kehilangan target yang utama, yang Tuhan ingin agar kita raih dan miliki, supaya hidup kita berarti. Mari simak lagi, bagaimana Tuhan berkenan pada permintaan Salomo (ayat 10). Yakni, ketika Salomo meminta hikmat sebagai hal terpenting yang ia rindukan, bukan yang lain-lain (ayat 9). Dan, ketika target utama itu telah ia sasar, Tuhan ternyata menambahkan hal-hal lain yang Salomo perlukan, meski Salomo tidak memintanya (ayat 13). Tanpa perlu dikejar, Tuhan memberinya kekayaan, kemuliaan, umur panjang. Itu semua bonus! Sebab itu, kita diajar untuk tidak mengejar bonus, tetapi target utama: hikmat. Yakni, hati yang berpadanan dengan hati Tuhan. Mata yang melihat seperti mata Tuhan. Hidup yang berjalan sebagaimana Tuhan berjalan. Mari kenali pribadi Tuhan lebih intim. Dan, milikilah hikmat dari-Nya’. Amin Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: