Perdamaian sangat dibutuhkan pada jaman ini, bagaimana kita bisa berdamai dengan sesama, dengan Tuhan dan diri sendiri.Semua ini hanya dapat kita peroleh dari Dia dan FirmanNya sebagai Madu Surgawi.
Rabu, 03 April 2013
"Khotbah Penguburan Barita Sondang Hutagalung" PENGHOTBAH 8:8
18 Maret 1948 (+ 17 Maret 2013) 65 Thn – 1 hari
Putra/i: VALEN. SELLA. SAMMY
Hidup maupun mati untuk Tuhan!
Yakobus 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Perspektif Kristen tentang Kematian
Sebagai orang Kristen kita percaya, dan kita tahu, bahwa kematian bukan akhir dari suatu keberadaan, namun hal itu tetap merupakan suatu perpisahan. Itu adalah akhir dari suatu hubungan yang mempunyai arti istimewa bagi kita dalam kenidupan ini.
Kematian tidak pernah indah bagi semua makhluk hidup
Secara manusia kita takut mati. Bahkan kita takut sakit sebab kalau sakit menjadi parah, itu adalah keadaan yang dekat-dekat dengan kematian. Tetapi sebagaimana pengajaran dan janji Tuhan Yesus, hidup orang percaya tidak berakhir dengan kematian. Kematian, oleh karena karya Kristus, tidak lagi merupakan kuasa yang menakutkan. Kematian malah merupakan pintu menuju keselamatan yang kekal.
Umur manusia bisa lama bisa juga singkat; bisa 80 tahun atau lebih; bisa sangat singkat. Akan tetapi makna hidup lebih penting dari panjang-pendeknya umur. Hidup yang bermakna adalah hidup yang dijalankan di dalam Tuhan. Seperti dikatakan Paulus: “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan” (Rm. 14:8).
Panggilan kepada kita ialah supaya kita hidup dengan melakukan kehendak-Nya. Hidup bergaul dengan Tuhan! Dan hanya Roh Tuhan-lah yang akan menyanggupkan kita memiliki hidup yang terus terarah kepada-Nya! “Ajarlah kami menghitung hari-hari sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mzm. 90:17). Dalam Alkitab BIS dikatakan, “Sadarkanlah kami akan singkatnya hidup ini supaya kami menjadi orang yang berbudi!”
Mazmur 50 : 15 berkata: Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."
“Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Pil 4:13)
1. Penderitaan adalah suatu bagian dari pengalaman hidup, penderitaan adalah suatu bagian pergumulan demi kemenangan bagi iman Kristen, penderitaan adalah suatu jenjang penerimaan, walaupun tidak seharusnya ada.
2. Orang kristen yang benar, dibenci di dunia ini (Yoh 17:14-16) walau orang kristen hidup dalam kompromi dengan dunia, tetap saja penderitaan itu hadir.
3. Penderitaan tanpa penghiburan akan tetap merana, dan penderitaan di luar Kristus adalah sengsara, penderitaan orang Kristen adalah penderitaan dalam Kristus, dengan demikian penderitaan orang Kristen adalah objek penghiburan Kristus, sehingga penderitaan orang Kristen adalah nyanyian Pujian.
PENGHOTBAH 8:8 – TIDAK ADA YANG LUPUT DARI KEMATIAN
Wahyu 14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Wahyu 21:4
Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia sejak ia dilahirkan. Kelahiran bayi pun diawali tangisan dan tetesan air mata, begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis. Ini adalah air mata pertamanya saat pertama kali ia melihat dunia. Dan ketika orang meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, teman dan para sahabat. Sungguh, air mata merupakan bagian kehidupan manusia.
Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagiaan, air mata tak akan lagi terlihat, di mana tak seorang pun sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi. Bagi umat Tuhan yang setia sampai garis akhir akan mendapatkan perhentian. Janji firmanNya mengatakan, “Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:16-17).
Bagi yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mampu menyelesaikan tugas dan panggilanNya di sepanjang hidupnya, tidak akan mengalami air mata lagi, karena mereka akan menerima kehidupan kekal sebagai upah kesetiaan dan ketekunannya memelihara iman. Namun bagi yang menolak Kristus akan mengalami penderitaan abadi, dan air matanya tidak akan pernah berhenti mengalir karena “Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (Matius 13:42). Mereka akan menyesal di sepanjang abad. Penyesalan yang benar-benar sudah terlambat, sebab ketika kesempatan dan pintu anugerahNya masih terbuka, begitu saja disia-siakan.
Filipi 3:20: Karena kewarga negaraan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.
Dibanua ginjang do sambulonta….(bona pasogit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar