Perdamaian sangat dibutuhkan pada jaman ini, bagaimana kita bisa berdamai dengan sesama, dengan Tuhan dan diri sendiri.Semua ini hanya dapat kita peroleh dari Dia dan FirmanNya sebagai Madu Surgawi.
Selasa, 12 Maret 2013
Khotbah Keb. R. Tangga 14 Maret 2013 Mazmur 63:1-8 “Kasih Setia Tuhan lebih baik dari hidup”
Mazmur 63 ini mungkin menjadi renungan kita bersama dan melihat persekutuan kita dengan Tuhan. Masihkah ada jiwa yang haus mencari Tuhan dan merindukan bersekutu dengan Tuhan ataukah persekutuan yang kita jalani hanyalah rutinitas. Bagaimana dengan persembahan dan puji-pujian itu kita sampaikan? Mungkin sejenak kita bisa mengingat kembali keadaan di gereja kita masing-masing.
Pemazmur disini ingin menegaskan
kepada kita bahwa jiwanya yang haus dan rindu akan hadirat Tuhan adalah karena kasih setia Tuhan yang besar dalam hidupnya. Walaupun Daud di padang gurun kehausan dan kelaparan dalam pengejaran Saul yang mencoba untuk membunuhnya, namun kasih setia Allah yang melegakan jiwanya. Kerinduannya ingin menyampaikan korban persembahan dan ingin memuji-muji Tuhan adalah mengingat kasih Allah yang besar bagi umatNya.
Patutlah kita memuji Tuhan dan menyampaikan persembahan kepada Tuhan yang telah mengangkat kita dari kuasa dosa dan maut. Sehingga patutlah kita merenungkan persekutuan kita saat ini dengan Tuhan, sudah layakkah kita mengatakan aku mau beribadah kepada Tuhan karena aku mau melegakan jiwaku yang haus akan Firman Tuhan dan mengenyangkan tubuhku dengan persembahan kepada Tuhan karena kasih setia Tuhan yang besar? Atau saya mau mengenyangkan jiwa dengan kebencian melihat sesama dan saling menunjukkan apa yang kita punya. Apakah kita pernah menyadari perbuatan Tuhan yang besar? Apakah ada kerinduanmu menghadap hadirat Allah? “Berbahagiah orang yang harus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6).
Kedekatan dengan Tuhan sungguh diperlihatkan melalui mazmur ini dan menyaksikan “KasihMu lebih daripada hidup”. Tidak bisa kita samakan dengan apapun kasih Tuhan dalam hidup kita. Pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah kepada kita membawa kepada kasihNya yang besar. Dosa akan membawa kita pada kenikmatan yang mematikan, namun kasih Allah akan membawa hidup kita pada kenikmatan yang menghidupkan. Daud menyaksikan kepada kita bahwa bagaimanapun kesusahan hidup yang dia alami, namun kasih Allah tidak pernah meninggalkannya malah sebaliknya kasih Allahlah yang selalu memberinya kekuatan dan pertolongan sampai dia haus dan rindu untuk menaikkan puji dan syukur kehadirat Allah.
Maka mari kita pergumulkan kembali hidup kita, sudah sejauh mana kedekatan kita kepada Allah yang sanggup melegakan jiwa kita yang haus. Hidup tidak akan berarti tanpa Tuhan, tetapi hidup sungguh sangat berarti bersama Tuhan.
Renungan:
Ciri-ciri orang yang bergaul intim dengan Tuhan adalah:
1.Selalu kangen dengan Tuhan
2.Hadirat-Nya berdiam bersama-sama kita
3.Selalu senang menyembah Tuhan
Kangen itu bicara soal hati. Kalau sedang kangen, tapi tidak bisa ketemu, akan sangat sakit rasanya. Kita ke Gereja untuk ketemu dengan Tuhan, untuk menikmati Tuhan.
Mazmur 63:1-2,
Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu……., Orang yang haus selalu mencari Tuhan, mencari hadirat Tuhan. Bukan cuma jiwa, tapi juga tubuh rindu kepada Tuhan. Kangen itu sakit sekali, ada perasaan ingin ketemu.
Mazmur 42:1-2,
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah…..! Kita punya Allah yang hidup. Dia tidak kelihatan tapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya. Allah yang hidup itu mau berjalan bersama-sama kita. Kita bisa merasakan jamahannya, hadirat-Nya. Orang yang haus pasti ingin minum. Orang yang haus akan Tuhan, pasti dari keluar kata-kata cinta pada Tuhan dari mulutnya.
Rusa ketika bertemu sungai akan langsung melompat ke dalam air, seluruh tubuhnya ada dalam air tinggal moncongnya saja keluar untuk bernapas. Air itu menekan rusa itu, membilas bau tubuhnya, rasanya tidak enak dalam tekanan. Namun ada kalanya Tuhan mengizinkan kita ada dalam tekanan. Tapi itu bukan untuk menghancurkan kita, tapi untuk semakin mendekatkan kita kepada Tuhan.
Hadirat-Nya berdiam bersama-sama dengan kita
Yohanes 14:20-21, 23,; Tidak cukup hanya seminggu sekali kita ke Gereja. Kita harus setiap hari membaca Alkitab. Kita harus baca Alkitab dan merenungkan. Yosua 1:8,
Selalu senang menyembah Tuhan
Yohanes 4:23,
Melalui persoalan yang terjadi, Tuhan menarik manusia untuk mendekat kepada-Nya. Namun apa yang harus kita lakukan ketika mengalami persoalan? Ada 3 hal yang harus kita lakukan:
1. Mencari Tuhan. Tuhan ingin agar kita mencari Dia dengan sikap hati yang haus. Ketika kita mencari Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kepada kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya dan meraih kemenangan yang sempurna.
2. Memakai mulut, bibir dan lidah kita untuk memuji, bersorak dan bersyukur kepada Tuhan. Sangat mudah untuk bersyukur kepada Tuhan di saat kondisi hidup kita berjalan dengan baik. Tapi, Tuhan mau agar kita bersyukur kepada Dia dalam segala kondisi, entah baik atau pun buruk. Jangan terlalu membesarkan masalah yang ada, tetapi kita harus meninggikan nama Tuhan di atas segala persoalan yang terjadi dan tetaplah percaya kepada Dia.
3. Kita harus terus-menerus merenungkan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tuhanlah tempat kita berlindung. Ia menolong dan menopang kita. Marilah kita mulai mempraktekkan ke 3 hal ini dalam hidup kita. Percayalah bahwa setiap persoalan yang kita hadapi pastilah Tuhan telah menyediakan jalan keluar bagi kita. Amen RHLT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar